Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh
ELYA MAHDALENA
( 04.61.0014 )
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologi yang normal.
Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dankeluarga
menantinya selama 9 bulan. Ketika persalinan dimulai, peranan ibu adalah untuk
melahirkan bayinya. Peran petugas kesehatan adalah memantau persalinan untuk
mendeteksi dini adanya kemplikasi, disamping itu bersama keluarga memberi
bantuan dan dukungan pada ibu bersalin.
Persalinan normal adalah proses lahirnya bayi dengan tenaga ibu sendiri,
tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung
kurang dari 24 jam.
1.2 Tujuan
1.2.1
Tujuan Umum
Setelah melaksanakan Asuhan Kebidanan in partu pada ibu diharapkan
mahasiswa dapat memperoleh pengalaman secara nyata dalam pelaksanaan
Asuhan Kebidanan pada ibu bersalin dengan menggunakan Hellen Varney
1.2.2
Tujuan Khusus
-
Wawancara
Mengadakan tanya jawab langsung kepada klien guna mengetahui keluhankeluhan yang dirasakan sehingga dapat memberikan intervensi yang tepat
dan benar sesuai dengan masalah yang ada.
1.3.2
Observasi
Melakukan pengamatan langsung kepada klien
1.3.3
Studi Dokumentasi
Membaca dan mempelajari sumber buku, status Px, catatan medis dan
catatan perkembangan yang dapat mendukung terlaksananya Asuhan
Kebidanan akan dapat membandingkan antara teori dan praktik.
1.3.4
Studi Pustaka
Membaca sumber buku sebagai pedoman dalam melaksanakan Asuhan
Kebidanan.
Pendahuluan
Terdiri dari latar belakang, tujuan, teknik pengambilan data dan
BAB II
sistematis penulisan
Tinjauan Pustaka
BAB III
BAB IV
BAB V
Daftar Pustaka
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
2.1.1
Persalinan adalah pengeluaran hasil konsepsi yang telah cukup bulan dan
dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir dengan bantuan / tanpa
bantuan.
(Ilmu Kebidanan dan KB Untuk Bidan, EGC, 1998. hal 154)
2.1.2
Fisiologis
2.1.2.1 Teori Kadar Progesteron
Tugas mempertahankan kehamilan semakin menurun dengan makin
tuanya kehamilan, sehingga otot rahim mudah dirangsang oleh
oksitosin.
2.1.2.2 Teori Oksitosin
Awal kehamilan oksitosin makin meningkat, sehingga cukup kuat
untuk merangsang persalinan.
2.1.2.3 Teori Regangan Otot Rahim
Meregangnya otot rahim dalam batas tertentu menimbulkan
kontraksi persalinan dengan sendirinya.
2.1.2.4 Teori Prostaglandin
Prostaglandin meningkat sejak umur kehamilan 15 minggu yang
dikeluarkan decidua Prostaglandin dianggap sebagai pemicu
terjadinya persalinan pemberian Prostaglandin saat hamil
kontraksi
2.1.3
Tanda Persalinan
2.1.3.1 Tanda Awal Persalinan
-
Lightening /setting/dropping
Pengeluaran lendir
Power/tenaga
Passage/jalan lahir
Passanger/janin
Penolong
Psikis
- Kala I
Primi
: 13 14 jam
Multi
: 6 7 jam
- Fase Laten
Pembukaan 0 3 cm berlangsung 7 8 jam
- Fase Aktif
Akselerasi lama 2 jam, pembukaan 3 4 cm.
Dilatasi maksimal lama 2 jam, pembukaan 4 9 cm
Deselarasi lama 2 jam, pembukaan 9 10 cm
2.1.3.4.2
Kala II
Tanda dan gejala kala II
2.1.3.4.3
Perineum menonjol
Kala III
a. Manajemen aktif kala III
-
b. Pengeluaran plasenta
-
Melahirkan
plasenta
Kala IV
mengikuti
lengkung
Pengawasan 2 jam PP
2.1.3.4.5
Tanda perdarahan
TTV
KU ibu
2.2 Pre eklamsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema dan protein
urin yang timbul karena kehamilan
(Prawiroharjo, Sarwono 1999, hal. 282)
2.3 ETIOLOGI
Sebab pre eklamsia belum diketahui tetapi pada penderita yang meninggal
karena eklamsia terdapat perubahan yang khas pada berbagai alat, tetapi kelainan
yang menyertai pre eklamsia adalah spasmus anteriola dan keagulasi intravaskuler.
Walaupun vaskuler mungkin bukan penyebab primer penyakit ini, akan
tetapi vasospasmus inilah yang dapat menimbulkan gejala hipertensi yang dapat
memicu terjadinya pre-eklamsia.
2.4 TANDA DAN GEJALA
2.4.1 Hipertensi
2.4.2 Oedema
Tekanan darah systolis 160 mmHg atau lebih dan diastolis 110 mmHg / lebih
diukur 2 kali dengan antara sekurangnya 6 jam/lebih dan pasien dalam istirahat
rebah.
2.7 PENANGANAN
-
Perlengkapan untuk penanganan kejang (jalan nafas, sedotan, masker dan balon,
oksigen)
Beri oksigen dari kemungkinan trauma, tetapi jangan diikat terlalu keras
Jika tekanan diastolik tetap lebih dari 110 mmHg berikan obat Antihipertensi
sampai tekanan diastolik diantara 90 100 mmHg.
Jika jumlah urin kurang dari 30 ml per jam hentikan magnesium sulfat (MgSO 4)
dan berikan cairan VU 9NacL 0,9 % / Rl) pada kecepatan 1 ltr/8 jam
Nilai pembekuan darah degan uji pembekuan sederhana, jika pembekuan tidak
terjadi sesudah 7 menit, kemungkinan terdapat koagulopati.
: .thn
Siklus
: 28 /30 hari
Lama
: berapa hari
Banyak
: ganti 3 x sehari
Disminorhae
:-
Flour Albus
:-
HPHT
HPL
Hamil pertama
Nutrisi
Eliminasi
Aktivitas
Istirahat
Kebersihan
Personal Hygiene
Seksualitas
6. Riwayat Sosial
Hubungan dengan tetangga baik
7. Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan
Ada acara selamatan 3 bulan dan 7 bulanan
8. Keadaan Psikososial
Ibu cemas dengan keadaan bayinya
B. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
1. Inspeksi
- Kepala
- Mulut
- Ekstremitas
- Muka
- Leher
- Anogenital
- Mata
- Payudara
- Hidung
- Abdomen
2. Palpasi
Leopoid I
: 32 cm teraba bokong
Leopoid II
: Pu ka
Leopoid III
: let kep
Leopoid IV
3. Auscultasi :
DJJ
: 140 x/menit
4. Perkusi
Reflek patella
: +/+
b. Pemeriksaan Dalam
Vagina
Porsio
: lunak
Pembukaan
: 8 cm
EFF
: 80%
Ketuban
:+
Presentasi
Penurunan
: H II
: 9 gr%
Urine protein
: Keruh
reduksi
:-
: G1P0000 UK 38 39 minggu
Tujuan
Intervensi
1.
2.
3.
4.
G. Implementsi
Sesuai dengan intervensi
H. Evaluasi
Mengacu pada kriteria hasil
BAB 3
TINJAUAN KASUS
Pengkajian
Biodata
Nama klien
: Ny. Ika
Umur
: 24 tahun
Umur
: 30 Th
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMU
Pendidikan
: SMU
Pekerjaan
:-
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
: Sambong Dukuh
Penghasilan
:-
Alamat
: Sambong Dukuh
Sawahan Jombang
Sawahan Jombang
3.1.2
Keluhan Utama
-
3.1.3
Riwayat Menstruasi
Menarche
: 13 th
Siklus
: 28 hari
Lama
: 7 hari
Banyaknya
3.1.4
: 3 x ganti pembalut/hari
Diominorhea
Flour albus
HPHT
: 15-01-2007
HPL
: 22-10-2007
ANC TM II
ANC TM III
3.1.5
Saat di rumah
- makan 23x sehari (nasi +
Saat di BPS
- makan 1x sehari
sayur-sayuran+tahu
(dengan nasi +
tempe+telur)
sayuran+ikan )
makan buah-buahan
Eliminasi
Aktifitas
- BAB 1x sehari
- BAB 1x sehari
- BAK 6x sehari
- BAK 8x sehari
- tidak melakukan
pekerjaan rumah
- tidak bisa tidur siang
karena kesakitan
- setelah melahirkan
tidur 5 jam
Kebersihan
- sesudah BAK
membersihkan kemaluan
membersihkan
dengan sabun
kemaluan dengan
sabun
Seksualitas
- berhubungan seksual 4x
seminggu
3.1.6
- tidak berhubungan
seksual
Riwayat Sosial
Hubungan ibu dengan tetangga baik
3.1.7
3.1.8
Keadaan Psikososial
Ibu cemas dengan keadaan bayinya bisa lahir normal / SC
B. DATA OBYEKTIF
a. Pemeriksaan Umum
Ku
: Baik
Kesadaran
: composmentis
TD
: 160/100 mmhg
: 37 oC
: 30 x/mnt
RR
: 20 x/mnt
TB
: 155 cm
BB
: 60 kg
BB sebelum hamil
: 50 kg
Lila
: 25 cm
b. Pemeriksaan Khusus
1. Inspeksi
Kepala
Muka
Mata
:
:
rontok (-)
Cloasma gravidarum (+)
kelopak mata Oedema (-)/(-), konjungtiva anemis
Hidung
Mulut dan gigi
Leher
:
:
:
Dada/payudara
Abdomen
Punggung
Ekstremitas atas
Ekstremitas bawah
Anogenitas
:
:
:
:
2. Palpasi
Leopoid I
Leopoid II
: Pu Ka
Leopoid III
: let kep
Leopoid IV
3. Auskultasi
DJJ
: 140 x/menit
Irama
: teratur
4. Perkusi
Reflek patela
: +/+
c. Pemeriksaan Dalam
Vagina
Porsio
: lunak
Pembukaan
: 8 cm
Eff
: 80%
Ketuban
: + merembes
Presentasi
Penurunan
: H II
: HB : 9 gr%
Urine Protein
: keruh
Reduksi
:-
1.
IDENTIVIKASI MASALAH / DX
Dx
dengan PEB.
-
dan TD tinggi
O
Palpasi
Leopoid I
: 360C
: 20 x/menit
:
: TFU 3 jari dibawah px (32 cm), teraba bokong
Leopoid II
; Pu Ka
Leopoid III
: letak kepala
Leopoid IV
DJJ
HIS
VT
:
:
:
:
S
R
INTERVENSI
Dx
Tujuan
Intervensi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
kelainan
Ajarkan ibu cara meneran yang baik saat pembukaan lengkap dan ada his
R/
: Tidak terjadi oedema
Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan dan minuman yang berkalori
tinggi
R/
: Penambahan energi
Ajari relaksasi saat his
R/
: Mengurangi kecemasan dan rasa sakit saat his
Berikan motifasi untuk menyiapkan fisik dan mental
R/
: Untuk lebih koopertif
Anjurkan keluarga atau orang terdekat menemani ibu
R/
: Memotifasi ibu dan mengurangi cemas
Kolaborasi dengan dokter
R/
: Akan mendapatkan pengobatan yang lebih baik
VI. IMPLEMENTASI
1. Melakukan hubungan terapeutik dengan klien
: 160/100 mmhg
: 80 x/mnt
: 37 oC
: 20 x/menit
DJJ
: 148x/menit
HIS
: 5 x 10 selama 40
VT
PEB.
-
A
P
:
:
Ibu
mengatakan
kenceng-kenceng
semakin
sering
TD : 160/100 mmHg
N
: 80 x/menit
S
: 370C
R
: 20 x/menit
DJJ : 148x/menit
HIS : 5 x 10 selama 50
VT : Pembukaan 10 cm, EFF 100%, teraba kepala UUK, kanan
depan H III
In partu kala II
Pimpin persalinan
I.
IMPLEMENTASI
11. Memberitahu ibu dan keluarga pembukaan sudah lengkap dan janin baik.
12. Meminta keluarga untuk menyiapkan posisi.
13. Meminta ibu meneran setiap ada his dengan posisi yang diinginkan, diluar his
DJJ diperiksa.
14. Pada saat kepala bayi sudah terlihat 5-6 cm letakkan handuk diatas perut ibu.
15. Meletakkan kain bersih dibawah bokong ibu.
16. Membuka partus set.
17. Memakai ke dua sarung tangan.
18. Saat kepala bayi akan keluar lindungi perineum dengan 1 tangan, tangan yang
lain menahan kepala dengan lembut, membiarkan kepala keluar perlahanlahan.
19. Setelah kepala lahir seluruhnya bersihkan muka, hidung dengan kasa.
20. Mengecek adanya lilitan.
21. Menunggu putar paksi luar.
22. Setelah putar paksi pegang dengan kedua tangan (biparietas) tarik kebawah
sampai bahu depan kelihatan tarik keatas sampai bahu belakang kelihatan.
23. Setelah kedua bahu lahir.
24. Tangan yang satu menyangga tubuh bayi, tangan yang lain menelusuri tangan,
badan bayi sampai kedua mata kaki lahir seluruhnya (Jam 13.30).
25. Menilai bayi dengan cepat dan meletakkan diatas perut ibu dengan kepala
lebih rendah dari tubuh.
26. Segera keringkan dan bungkus dengan handuk.
27. Jepit tali pusat dengan klem 1 3 cm dari perut bayi, urut kearah ibu jepit
dengan klem ke dua dengan jarak 1 2 cm dari klem.
28. Tangan 1 melindungi tubuh bayi.
29. Ganti selimut bayi dengan kain kering.
30. Berikan pada ibu untuk diteteki
Tanggal, 15 10 2007
S:
Ibu mengatakan lega bayinya lahir dengan selamat, ibu masih sedikit
33. Jam 14.32 WIB memberikan injeksi oksitosin 10 IU ini paha kanan atas
bagian luar.
34. Klem dipindahkan 5 10 cm di depan vulva
35. Meletakkan 1 tangan di atas tulang pubis
36. Sambil palpasi untuk menentuka adanya kontraksi pada waktu uterus
berkontraksi, tangan yang 1 menekan uterus kearah dorso kranial dan tangan
yang lain menahan tali pusat selama 30 40 detik, dulang setiap ada kontraksi.
37. Bila plasenta sudah lepas dengan tanda-tanda perubahan bentuk dan TFU, tali
pusat memanjang, semburan darah tiba-tiba ibu diminta untuk meneran sambil
tangan mendorong ke arah dorso kranial dan tangan yang lain menaruh tali
pusat sesuai jalan lahir.
38. Sampai plasenta terlihat didepan vulva, tangkap dengan ke dua tangan putus
kearah jarum jam sehingga selaput terpilin.
39. Setelah plasenta lahir seluruhnya jam 13.35 WIB, segera lakukan masase pada
fundus uteri sampai uterus berkontraksi.
40. Periksa plasenta kotiledon, selaput, pada tempat plasenta.
41. Memeriksa perineum ada robekan (laserasi)
42. Lakukan masase ulang.
43. Celupkan ke dua tangan pada larutan clorin, bilas dengan air DTT, keringkan
dengan handuk bersih.
44. Mengikat tali pusat dengan simpul mati 1 cm diatas perut ibu
45. Mengikat 1 x lagi dengan simpul mati
46. Melepas klem
47. Menyelimuti bayi
48. Berikan pada ibu untuk diberikan asi
49. Melanjutkan pemantauan kontraksi uterus
50. Mengajari ibu untuk masase uterus
51. Mengevaluasi kehilangan darah
52. Memeriksa nadi, tensi, kandung kencing
53. Meletekkan semua alat pada larutan clorin
54. Membuang bahan yang sudah terkontaminasi
55. Membersihkan ibu, keringkan dan ganti pakaian
56. Pastikan ibu nyaman, anjurkan keluarga untuk memberi minum atau makan
57. Dekontaminasi dengan larutan klorin bilas dengan air bersih
58. Celupkan kedua tangan dengan larutan klorin, bilas dengan air
59. Mencuci tangan
60. Dokumentasi
Tanggal
S
O
A
P
I
:
:
:
:
:
Tanggal
S
O
: 15 10 2007
Masase uterus
Mengosongkan kandungkencing
: 15 10 2007
:
:
Jam
: 15.40 WIB
A
P
:
:
BAB 4
PEMBAHASAN
Dalam melakukan Asuhan Kebidanan pada Ny. I " G 1P0000 UK 38 39 minggu
in partu kala I fase aktif dengan hipertensi di BPS Maria Windrawati Jombang,
penulis melakukan Asuhan meliputi :
-
Pengkajian
Pemeriksaan
Menegakkan diagnosa
Menetapkan intervensi
Intervensi dilaksanakan
Evaluasi
Setelah dilakukan Asuhan di atas, penulis menemukan bahwa tidak semua teori
dilakukan dalam praktik yaitu pemeriksaan panggul luar yang tidak dilakukan meskipun
hamil yang pertama.
Sedangkan untuk proses persalinan sudah sesuai dengan Asuhan Persalinan
Normal, usaha mencegah infeksi sudah dilakukan misalnya memakai barier protoktif
dan penyeterilan alat-alat partus.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan Askeb pada Ny. I " G1P0000 UK 38 39 minggu in partu
kala I fase aktif dengan hipertensi dari keluarga yang ada keturunan hipertensi, saat
hamil ibu mengalami hipertensi mulai usia kehamilan 7 bulan, dan ibu sangat
gelisah dengan kelahiran anaknya yang pertama. Ibu diberi semangat untuk dapat
melahirkan anaknya dengan normal.
5.2 Saran
5.1.1
Untuk Petugas
-
5.1.2
Untuk Pasien
-
DAFTAR PUSTAKA
-
Prof. Dr. Ida Bagus Manuaba, Gde Manuaba Spog, Ilmu kebidanan Penyakit
Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan EGC, 1998, hal 273.
Pelayanan Kebidanan Maternitas dan Neonatal Edisi Pertama YBPSP 2001, hal 208.