Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1kg/dm3=1kg/lt=1000kg/m3,b=0,47
(W) = .
R =b
T =
W
R
Casting kontinyu adalah proses dimana baja cair dipadatkan menjadi "setengah jadi"
billet, bloom, atauslab untuk bergulir berikutnya di pabrik finishing. Sebelum
pengenalan Casting Kontinyu pada 1950-an,baja dituangkan ke dalam cetakan
stasioner untuk membentuk "ingot". Sejak itu, "pengecoran kontinyu"telah
berkembang untuk mencapai peningkatan hasil, kualitas, produktivitas dan efisiensi
biaya. Gambar1 menunjukkan beberapa contoh konfigurasi kastor terus menerus.
Baja dari tanur oksigen listrik atau dasar menyadap sendok dan dibawa ke mesin
pengecorankontinyu. Ladel dinaikkan ke sebuah menara yang berputar sendok ke posisi
pengecoran di atastundish. Mengacu pada Gambar 2, baja cair mengalir keluar dari sendok (1) ke
dalam tundish(2), dan kemudian ke dalam cetakan tembaga yang didinginkan dengan air (3).
Pemadatandimulai dalam cetakan, dan terus melalui Zona Pertama (4) dan Strand Gratis (5).
Dalamkonfigurasi ini, untai diluruskan (6), obor-cut (8), kemudian dibuang (12) untuk
penyimpananmenengah atau panas dikenakan biaya untuk selesai bergulir.
Gambar 2 - General Bloom / Beam Konfigurasi Mesin Kosong1: Ladle Turret,
2: Tundish / Tundish Mobil, 3: Mold, 4: Zona Pertama (Pendingin Sekunder), 5:
StrandGratis (ditambah Pendingin Sekunder), 6: pelurus Penarikan Unit, 7: Dummy
Bar Putus Roll, 8: TorchSatuan Cut-Off, 9: Dummy Bar Storage Area, 10: Palang
transfer Tabel, 11: Sistem Identifikasi Produk,12: Sistem Discharge Produk
Cetakan kulit (shell molding) ditunjukkan dalam gambar 3.4 :
Cara pembuatan :
(1)
Pada logam dipanaskan dan diletakan diatas kotak yang telah berisi campuran
pasir dengan resin termoset;
(2)
Kotak dibalik sehingga campuran pasir dan resin jatuh diatas pola yang masih
panas, membentuk lapisan campuran yang melapisi permukaan pola sehingga
membentuk kulit keras;
(3)
Kotak dikembalikan ke posisi semula, sehingga kelebihan campuran pasir
kembali jatuh kedalam kotak;
(4)
Kulit pasir dipanaskan dalam oven selama beberapa menit hingga seluruhnya
mengering;
(5)
Cetakan kulit dilepaskan dari polanya;
(6)
Dua belahan cetakan kulit dirakit, di support dengan pasir atau butiran logam
dalam sebuah rangka cetak, dan kemudian dilakukan penuangan;
Coran yang telah selesai dengan saluran turun dilepaskan dari cetakan.
P = 0 50
P = 0 500
Skala P dibaca dari skala merah bagian luar dari pengukuran tekanan.
Skala paling dalam menunjukkan tekanan dinamis antara orifice dan spesimen dalam mm
kolom air.
4. Memutar keran pada posisi B dan angkat tabung udara ke atas secara
perlahan lahan hingga angka nol terlihat tepat pada batas tabung
bawah lalu kunci pada posisi E.
5. Letakkan tabung spesimen berikut spesimen di dalamnya pada orifce
6. Putar keran pada posisi A bersamaan mulai menghitung waktu dengan
stopwatch saat udara dialirkan ke spesimen pasir cetak. Hal ini ditandai
dengan tabung udara mulai turun ke bawah.
7. Catat besar P spesimen pasir cetak dengan tekanan yang terbaca pada
skala permeabilitas meter saat 1000 cc udara yang sudah terlewatkan.
8. Catat waktu yang dibutuhkan untuk mengalirkan udara sebanyak 2000
cc melalui tabung spesimen pasir cetak yang diuji.
9. Ulangi langkah 1 8 sampai spesimen 3 serta catat data p (tekanan).
Cetakan pasir basah (green sand molding) merupakan cetakan yang paling banyak
dipakai. Dapat didefenisikan sebagai campuran yang plastis dari pasir, lempung dan air
serta bahan lainnya untuk dipakai pencetakan dan proses penuangan. Disebur juga
cetakan pasir basah karena kandungan aair tersebut yang terikat secara fisik.
untuk
an element
membersihk
dilakukan
Perbaikan komposisi dapat dilakukan pemurnian logam dan penambahan logam
paduan
Pemurnian dilakukan untuk membersihkan elem elemn yang sulit dihindari dari
bahan baku, contoh sulfur, o2, lgm alkali;
Keunggulan dapur kupola:
Mengurangi porositas
roses penempaan atau forging adalah proses pembentukan logam untuk menghasilkan produk
akhir dengan memberikan gaya tekan dengan laju pembebanan tertentu. Pada pembentukan ini,
benda kerja di pukul atau ditekan dengan perkakas melalui beberapa tahapan.
Produk hasil tempa memiliki struktur serat/garis alir yang searah dengan kekuatan yang
diharapkannya. Garis alir proses tempa cenderung mengikiuti pola bentuk luar benda tempanya.
Pada umumnya proses tempa diaplikasikan untuk menghasilkan bentuk-bentuk yang tak
beraturan, dengan ukuran mulai dari bentuk ukuran kecil sampai besar.
Operasi tempa pada umumnya dilakukan pada temperatur tinggi atau hot working, terutama
untuk benda kerja ukuran besar. Sebagian operasi tempa dilakukan pada temperatur rendah
atau cold working untuk benda kerja berukuran relatif kecil. Untuk dapat menjadi Produk akhir,
biasanya pembentukan dengan forging dilakukan secara bertahap seperti ditunjukkan pada
gambar di bawah.
Untuk mencegah terjadinya flash yang berlebihan, atau flash terlalu lebar, pada die block disediakan
rongga penampung yang disebut flash gutter. Setelah tahapan tempa terakhir, flash dipotong dengan
menggunakan trimming die.
Flash berfungsi sebagai penutup atau katup pengaman kelebihan logam pada rongga cetakan
tertutup dan selain itu berfungsi sebagai penghambat aliran logam sehingga terjadi tekanan yang
tinggi untuk memastikan logam akan mengisi rongga cetakan yang masih kosong.
Pengecoran tekanan rendah:
a. Logam cair dimasukkan kedalm krus tertutup dialiri gas yang bertekanan rendah sehingga
tekanan terjadi pada permukaaan logam
b. Logam akan terdorong keatas melalui pipa pengisi dan masuk kedalam cetakan yang
terpasang disebelah atas
c. Terbentuklah coran
alat pengecoran
proses=peralatan dan perkasaks utama
peleburan=kupola
pengatur pasir=gilingan pasir, koveoyr, pembuatan cetaka=mesin pembuatan cetakan, mesin
pembuat inti dan tungku penering, ladel, mesin semprot air, tungku per panas,penangkap debu,
perkakas tukang kayu
dilakukan
Pemurnian
membersihk
untuk
an
S
element
ulfur,
Oksigen,
Unsur
Alka