Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
I. PENDAHULUAN
Tahun 2013 adalah tahun yang penuh tantangan bagi Rumah Sakit Semen Gresik, dampak dari
globalisasi harus dihadapi dengan serius untuk mencegah hal yang tidak diharapkan. Rumah Sakit
Semen Gresik makin dituntut untuk mampu memantapkan semua aspek pelayanannya. Baik itu
pelayanan medis, pelayanan keperawatan dan pendukungnya yang dilaksanakan dengan memanfaatkan
kemampuan dan fasilitas yang ada secara optimal.
Dalam rangka mendukung keberadaan rumah sakit ini sebagai unit sosio ekonomi yang
mandiri, dengan tanpa meninggalkan norma etika yang berlaku serta berdasar ilmu pengetahuan
kedokteran yang sesuai. Maka tuntutan masyarakat pengguna jasa rumahsakit seiring era globalisasi,
harus dapat dijawab secara benar dan terarah. Apalagi karena kekhasan lingkungan kota Gresik sebagai
lingkungan industri.
II. LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Semen Gresik agar dapat mencapai tujuan yang
diinginkan, maka paling tidak harus mencakup delapan hal pokok yakni ketersediaan (available),
kewajaran/ketepatan (appropriate), berkesinambungan (continue), dapat diterima (acceptable), dapat
dijangkau (affordable), efisien (efficient), efektivitas (effectiveness) dan berkualitas (quality). Disadari
bahwa untuk dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terpadu perlu banyak
upaya yang harus disusun secara terarah dan terencana, yang dikenal dengan Program Menjaga Mutu.
Karenanya terkait dengan harapan tersebut, maka Laboratorium Rumah Sakit Semen Gresik
mencanangkan Program Pemantapan Mutu Internal pada tahun 2013, guna memfokuskan peningkatan
mutu pelayanan Laboratorium. Laboratorium Rumah Sakit Semen Gresik wajib pula melaksanakan
quality control, quality assurance, dalam setiap aspek pelayanannya.
Selanjutnya diharapkan bahwa dalam pemilihan dan penggunaan alat ukur mutu dapat saling
terkait, karena persepsi dan pendekatan tentang mutu pelayanan di Laboratorium Rumah Sakit Semen
Gresik dilaksanakan secara terpadu, mulai dari tahap pra-analitik, analitik sampai dengan tahap pascaanalitik yang saling berkaitan dan melibatkan berbagai institusi pelayanan yang ada di Rumah Sakit
Semen Gresik.
Dalam laboratorium klinik pemantapan mutu internal sangat berperan dalam menentukan
1
mutu hasil pemeriksaan laboratorium. Terutama dalam tahap pra-analitik 70% kesalahan hasil
pemeriksaan laboratorium disebabkan oleh kesalahan yang terjadi pada tahap ini, selanjutnya 30% pada
tahap analitik. Untuk itu perlu adanya evaluasi dalam setiap pelaksanaan program pemantapan mutu
internal dalam upaya menjaga mutu hasil pemeriksaan laboratorium dalam setiap tahapannya.
III. TUJUAN
1.
Tujuan Umum
Tujuan dari Program Pemantapan Mutu dalam laboratorium adalah untuk menjamin keandalan
hasil pemeriksaa sampel penderita. Dalam pengertian luas, tujuan proram atau sistem
pemantapan mutu laboratorium adalah untuk memberikan informasi tentang penderita yang
dapat diandalkan. Informasi laboratorium itu tidak hanya berupa hasil pemeriksaa laboratorium,
tetapi juga semua data tentang latar belakang penderita yang berguna untuk menilai atau
menafsirkan hasil secara benar. Data tersebut antara lain variasi sirkadian dan variasi intraindividua lain, pengaruh obat, dan nilai rujukan. Namun kebanyakan faktor tersebut diluar
kendali laboratorium.
2.
Tujuan Kusus
1. Mempertinggi kesiagaan tenaga,sehingga pengeluaran hasil yang salah tidak terjadi dan
perbaikan kesalahan dapat dilakukan segera
2. Memastikan bahwa semua proses mulai dari persiapan
pasien,pengambilan,pengiriman,penyimpanan dan pengolahan specimen sampai dengan
pencatatan dan pelaporan telah dilakukan dengan benar
Setiap akan digunakan ,antigen atau antibody dalam botol harus dikocok dahulu dan
disesuaikan suhunya dengan suhu kamar
X
SD = Standar Deviasi (simpangan baku )
X = Rata rata hasil pemeriksaan berulang
Prsesisi (ketelitian) sering dinyatakan juga sebagai impresisi (ketidak telitian )
Semakin kecil nilai KV (%) semakin teliti system/metode tersebut dan sebaliknya
Nilai Akurasi
Akurasi (Ketepatan ) atau inakurasi (ketidak tepatan ) dipakai untuk menilai adanya
kesalahan acak atau sistemik atau keduanya (total),Nilai akurasi menunjukan kedekataan
hasil terhadap nilai yang sebenarnya yang telah ditentukan dengan metode standar
5. Melakukan uji sensifitas klinis dan Sensitivitas analitik
Sensivitas Klinis :
Positif sejati
Positif sejati + Negatif palsu X100 %
Sensivitas analitik:
Batas terendah dari suatu analit yang dapat dideteksi pleh suatu metode pemeriksaan
dengan sensitivitas tinggi sangat disyaratkan pada pemeriksaan untuk tujuan skrining
6. Melakukan uji spesifitas dan spesifitas analitik
Spesifitas klinik :
Negatif sejati
0 400 .Makin kecil nilai VIS yang diperoleh makin baik tampilan hasil laboratorium
tersebut.
2. Program
Nasional
Pemantapan
Kualitas
Laboratorium
Kesehatan
Di
bidang
BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8
Edukasi ke
pasien tentang
persiapan pasien
sebelum
SASARAN
PENANGGUNG
JAWAB
9 10 11 12
Instalasi
laboratorium
100% pasien
memahami
persiapan
sebelum diambil
6
pemeriksaan
darah
Evaluasi
kelayakan bahan
pemeriksaan
laboratorium
pada
saat
penerimaan
bahan
Evaluasi
penerapan
pemberian
identitas pasien
Melaksanakan
kalibrasi
peralatan secara
berkala
Uji Kualitas
Reagensia
Pengujian Air
bersih
dilaboratorium
Evaluasi
Reagensia
Evaluasi Suhu
Lemari Es
Melaksanaka
PME
Evaluasi
Indikator mutu
Evaluasi
terhadap seluruh
pelayanan
laboratorium
melalui evaluasi
kuesioner
sample
Instalasi
laboratorium
100 % sample
yang diterima
sesuai persyaratan
yang ditetapkan
Instalasi
laboratorium
100 % bahan
yang diterima
sudah dilengkapi
identitas pasien
Elektromedik 100 % peralatan
terkalibrasi
Intern
Laboratorium
Kesehatan
lingkungan
dr M Abid Fachrudin