Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KLASIFIKASI :
Tumor kulit dapat dibagi menjadi:
Tumor Jinak
Tumor Prakanker
Tumor Ganas
TUMOR JINAK
Ciri-ciri :
Berdiferensiasi normal,
Tumbuh lambat,
Ekspansif
Kadang-kadang
berkapsul.
Nevus Pigmentosus,
Keloid,
Keratosis Seboroik,.
NEVUS PIGMENTOSUS
Sinonim :
Nevus sel nevus, Nevus nevoseluler
Definisi :
Nevus pigmentosus merupakan tumor
jinak yang tersusun dari sel-sel nevus.
Epidemiologi :
Jumlah dan sifat sel nevus bervariasi
pada setiap individu.
Pada setiap orang kulit putih dewasa
sedikitnya dijumpai 20 nevus sel nevus.
Etiologi :
Sel-sel nevus kulit (berasal dari neural
crest)
membentuk sarang-sarang
kecil pada lapisan sel basal epidermis
dan pada zona taut dermo-epidermal
membelah, masuk dermis dan
membentuk sarang-sarang pada dermis.
Gejala Klinis :
Dapat terjadi di semua bagian kulit tubuh.
Lesi dapat datar, papuler, atau
papilomatosa,
Ukuran 2-4 mm, dapat bervariasi dari
sebesar peniti sampai sebesar telapak
tangan.
Pigmentasinya juga bervariasi dari warna
kulit sampai coklat kehitaman.
Gejala Klinis :
Secara histopatologi dapat dibedakan
menjadi nevus junctional, nevus
compound, dan nevus intradermal.
Dari gambaran klinis nevus
pigmentosus dapat diramalkan lokasi
atau tipe histologinya :
Nevus junctional : Lesi datar, coklat sampai
kehitaman, permukaan halus dan tidak berambut.
Nevus compound : Lesi sedikit menonjol atau
papilomatosa, kecoklatan, kadang-kadang berambut.
Nevus intradermal : Lesi berbentuk kubah atau
bertangkai.
Diagnosis Banding :
Melanoma maligna
Keratosis seboroik berpigmen
Pengobatan :
Umumnya tidak diperlukan pengobatan.
Kosmetik / iritasi
bedah eksisi.
Curiga keganasan
eksisi + histopatologi.
Prognosis :
Umumnya baik.
Nevus junctional dan nevus compound
Awas menjadi ganas.
KELOID
Sinonim:
Cheloid.
Definisi :
Jaringan fibrosa yang tumbuh berlebih,
Padat,
Terbentuk setelah penyembuhan luka.
Meluas melampaui batas-batas luka asli.
Regresi spontan (-).
Cenderung tumbuh kembali sesudah eksisi.
Epidemiologi :
Etiologi :
???
Faktor penting yang berperan : Trauma dan peradangan pada
dermis.
Faktor lain yang berpengaruh :
Gejala Klinis :
Diagnosis Banding :
Parut hipertrofi
Dermatofibroma
Dermatofibrosarkoma protuberans
Pengobatan :
Kortikosteroid intralesi
Bedah eksisi
Tekanan
Bedah beku
Laser karbondioksida
Prognosis :
KERATOSIS SEBOROIKA
Sinonim :
Nevus seboroika, Kutil senilis, Veruka
seboroika senilis, Papiloma sel basal
Definisi :
Keratosis seboroika adalah tumor jinak
yang berasal dari proliferasi epidermal,
sering dijumpai pada orang tua, dan
biasanya bersifat asimtomatik.
Epidemiologi :
Etiologi :
Tidak diketahui
Diduga ada kecenderungan familial dan
diturunkan dengan pola autosomal
dominan.
Gejala Klinis :
Biasanya dimulai dengan lesi datar, coklat muda,
berbatas tegas, permukaan seperti beludru sampai
verukosa halus, diameter beberapa mm sampai 3
cm.
Lama kelamaan lesi akan menebal, memberi
gambaran yang khas: menempel (stuck on) pada
permukaan kulit.
Setelah berkembang penuh, tampak pigmentasi
yang gelap dan tertutup oleh skuama berminyak.
Predileksi : pada daerah seboroika yaitu dada,
punggung, perut, wajah, dan leher.
Diagnosis Banding :
Melanoma maligna
Epitelioma sel basal berpigmen
Nevus pigmentosus
Pengobatan :
Prognosis :
Baik,
lesi tidak pernah berubah menjadi ganas.
TUMOR GANAS
Ciri-ciri tumor ganas :
Tumbuh cepat (kecuali basalioma)
Dengan gambaran mitosis yang abnormal,
Ekspansif,
Infiltratif,
Bermetastasis melalui pembuluh darah dan
atau pembuluh getah bening
Etiologi :
Faktor luar dan faktor dalam yang saling berinteraksi sangat
berperan pada terjadinya pertumbuhan abnormal sehingga terjadi
tumor.
Faktor luar :
Bahan karsinogen (hidrokarbon, arsen inorganic, borilium,
kadmium, zinkum, plumbum, kromium, nikel),
Cahaya matahari (sinar ultra violet, khususnya UVB),
Radiasi (sinar x, radium),
Virus (misalnya pada veruka, kondiloma),
Pekerjaan (trauma).
Faktor dalam :
Genetik,
Imunologik,
Ras, dan
Jenis kelamin.
Objektif :
Tidak berambut,
Warna suram,
Permukaan tak rata dengan cekungan ditengah dengan tepi agak
menonjol,
Penyebaran warna tidak homogen,
Skuama halus atau krusta yang melekat bila diangkat berdarah,
Sering timbul tunas yang bersifat seperti tumor induknya,
Dapat keras, kenyal, terasa nyeri,
Pada permulaan mudah digerakkan dari dasarnya,
Diameter terpanjang membentuk sudut dengan garis RSTL (rest
skin tension line),
Teleangiektasis kadang-kadang ditemukan mulai dari pinggir
kearah sentral.
Patogenesis :
Epidemiologi :
Gejala klinis :
Ulkus rodens :
Gejala klinis :
Tumbuh lambat dengan kerusakan
jaringan terparah pada bagian
permukaan.
Ulserasi dapat menjalar kearah
samping maupun kearah dasar
seperti otot, tulang dan jaringan
lain.
Diagnosis Banding :
Melanoma Maligna,
Penyakit Bowen,
Lupus Eritematosus,
Psoriasis
Dermatomikosis.
Pengobatan :
Basalioma
Etiopatogenesis :
Faktor-faktor yang berperan :
Sinar matahari, ( sering ditemui pada daerah terpapar).
Ras/herediter :
- ras kulit putih >>
- Pada kulit berwarna daerah tertutup > terbuka.
Genetik.
Arsen inorganic.
Radiasi, berupa sinar x atau gamma.
Hidrokarbon, misalnya tar, minyak mineral paraffin cair.
Sikatriks, keloid, ulkus kronik, fistula.
Merokok merupakan faktor predisposisi
Etiopatogenesis :
Karsinoma sel skuamosa berasal dari
sel epidermis yang mempunyai
beberapa tingkat kematangan, dapat
intraepidermal, dapat pula bersifat
infasif dan bermetastasis jauh.
Epidemiologi :
Gejala Klinis :
Tumbuhnya lambat, merusak
jaringan setempat dan kecil
kemungkinan bermetastasis.
Walaupun jarang, tumor ini
dapat tumbuh cepat, merusak
jaringan disekitarnya dan
bermetastasis jauh melalui
saluran getah bening.
Gejala Klinis :
Tumor berbentuk seperti kutil dengan krusta
keratotik atau dapat pula berupa nodul, batas
tidak tegas dengan teleangiektasi.
Tumor mulanya keras, dengan lesi berbentuk pipih
(disc like), berubah menjadi noduler dan ulserasi
menyerang jaringan yang lebih dalam.
Dijumpai di bagian tubuh manapun kecuali di bibir,
mukosa pipi dan penis.
Tumor yang terletak didaerah bibir, anus, vulva,
penis lebih cepat mengadakan invasi dan
bermetastasis dibandingkan dengan daerah
lainnya.
Pengobatan :
Eksisi (lesi kecil), termasuk batas tumor
yang teraba ditambah 3 5 mm.
Radioterapi (hati-hati jaringan parut).
Cryotheraphy dengan nitrogen cair atau
karbon dioksida cukup efektif untuk
karsinoma sel skuamosa yang muncul
pada keratosis solaris.
Krim 5-Fluorourasil sangat baik untuk lesi
yang multipel.
Prognosis :
Prognosis sangat tergantung pada
diagnosa dini, cara pengobatan dan
kerjasama pasien dan dokter.
Prognosis paling buruk bila tumor tumbuh
diatas kulit normal.
Prognosis pada ekstremitas bawah lebih
buruk daripada ekstremitas atas.
Tumor di kepala dan leher prognosisnya
lebih baik dibanding tempat lainnya.
MELANOMA MALIGNA
Definisi :
Melanoma maligna adalah tumor ganas
melanosit yang bersifat invasive.
Etiopatogenesis :
Etiologinya belum diketahui pasti
Faktor keganasan pada umumnya
Iritasi yang berulang pada tahi lalat
Faktor herediter
Perjalanan penyakitnya tidak tentu,
bisa tumornya kecil tetapi telah
bermetastasis jauh, atau tumornya
besar tetapi hanya setempat dalam
waktu yang lama
Epidemiologi :
Gambaran klinis :
Setengah kasus melanoma muncul pada
nevus yang telah ada, lainnya muncul pada
kulit normal.
Umumnya fase pertumbuhan lama, tidak
invasive, horizontal, sehingga lesi membesar
asimetris.
Kadang-kadang muncul nodul tumor, hal ini
menunjukkan fase pertumbuhan vertical.
Invasi kelapisan yang lebih dalam dari kulit
menandakan meningkatnya metastasis.
Gambaran Klinis :
Berdasarkan gambaran klinis-histologik
dikenal 4 tipe melanoma:
1. Lentigo maligna : Khas didaerah terpapar matahari pada orang
tua. Pada permulaan tumbuhnya lambat berupa makula dengan
pigmentasi yang tak merata yang bertahun-tahun kemudian
dapat menjadi maligna.
2. Melanoma superficial : Paling banyak dijumpai, dewasa
disemua tingkatan umur. Pada wanita biasanya terdapat didaerah
anggota gerak bawah, pada laki-laki dibagian punggung.
3. Melanoma akral-lentiginosa : Timbul pada telapak tangan dan
kaki, dekat ataupun dibawah kuku. Makula hitam yang
membesar dan ireguler pada telapak tangan, telapak kaki, ujung
jari atau kuku (nail fold dan nail bed) adalah diagnostik.
4. Melanoma noduler : Lesinya berupa papul atau nodul berbagai
ukuran, berwarna gelap, sejak permulaan timbul tanpa fase
epidermal, ivasif vertical, sehingga prognosisnya buruk.
Gambaran Klinis :
A = Asymmetris,
B = Border ireguler,
C = Colour bervariasi,
D = Diameter lebih dari 0,5 cm
Prognosis :
Walaupun prognosisnya buruk, perlu diketahui
faktor yang mempengaruhinya :
Tumor primer di badan lebih buruk daripada anggota
badan
Stadium
Metastasis tulang dan hati lebih buruk daripada kelenjar
getah bening dan kulit
Wanita lebih baik daripada laki-laki
Bila terdapat melanogen di urin maka prognosisnya
lebih buruk
Fisik lemah dan imunitas menurun, prognosis lebih
buruk.
Pengobatan :
Umumnya dilakukan tindakan bedah.
Sistemik : DTIC (Dimethyl Triazone
Imidazole Carboximide Decarbazine),
Me-CCNU (Methyl Nitrosourea),
kombinasi keduanya.
Adjuvan : imunoterapi dengan BCG
atau kombinasi BCG dengan
decarbazin.