Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ANALISIS KUANTITATIF
PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT DENGAN
METODE SPEKTRO UV-Vis
Oleh :
PRODI S1 FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAKTI TUNAS HUSADA
TASIKMALAYA
2016
I.
Dasar teori
Asam salisilat merupakan asam yang bersifat iritan lokal, yang
dapat di gunakan pada secara topikal. Terdapat berbagai turunan yang di
gunakan sebagai obat luar, yang terbagi atas 2 kelas, ester dari asam
salisilat dan ester salisilat dari asam organik. Di samping itu digunakan
pula garam salisilat. Turunan yang paling di kenal adalah asam
asetilsalisilat.
COOH
OH
anti rematik.
Alat dan Bahan
3. 1 Alat
a. Spektrofotometri UV-Vis
b. Tabung reaksi
c. Labu ukur 100 ml, 10 ml
d. Tabung centrifuge
e. Alat centrifuge
f. Spatula
g. Gelas ukur
h. Pipet ukur dan bulp
i. Corong
j. Neraca analitik digital
k. Pipet tetes
3. 2
III.
Bahan
Divortex
Disentrifuge
Filtrat
Residu
Disentrifuge
Satukan semua filtrat, kemudian identifikasi
dengan
Filtrat
Residu
Disentrifuge
4.2
Filtrat
Residu
Dibuat seri pengenceran yaitu 30 ppm, 25 ppm, 20 ppm, 15 ppm, 10 ppm, 5ppm
4.2
Pilih spektrum
Masukkan larutan standar dengan konsentrasi, 30,25,20, 15,10 dan 5 ppm tekan start. Print
IV.
Konsentrasi
(ppm)
Absorbansi
Masukkan sampel, tekan start. Lalu Print
5
10
15
20
25
30
0,149
0,22
0,415
0,513
0,639
0,805
Kurva Kalibrasi
0.9
0.8
f(x) = 0.03x - 0.01
R = 0.99
0.7
0.6
0.5
Absorban 0.4
0.3
0.2
0.1
0
10
15
20
25
30
35
konsentrasi (ppm)
5.2 Perhitungan
a. Larutan Standar
-
100 ml
1000 ml
500
mg = 50 mg dalam 100 ml
Pengenceran
V1 x N1 = V2 x N2
Pengenceran 30 ppm = 10 30 = V2 500 = 0,60 ml dalam 10 ml
Pengenceran 25 ppm = 10 25 = V2 500 = 0,50 ml dalam 10 ml
Pengenceran 20 ppm = 10 20 = V2 500 = 0,40 ml dalam 10 ml
Pengenceran 15 ppm = 10 15 = V2 500 = 0,30 ml dalam 10 ml
Pengenceran 10 ppm = 10 10 = V2 500 = 0,20 ml dalam 10 ml
Pengenceran 5 ppm = 10 5 = V2 500 = 0,10 ml dalam 10 ml
%b/b
= 11.590565 mg
bobot asam salisilat
=
bobot sampel
=
11.590565 mg
500 mg
x 100%
= 2. 31811 %
V.
Pembahasan
Pada praktikum kali ini bertujuan untuk penetuan kadar asam
salisilat dalam sediaan farmasi dengan menggunakan Spektrofotometri
UV-Vis, asam salisilat memiliki gugus kromofor dan ikatan rangkap
sehingga bisa ditentukan kadarnya dengan menggunakan Spektrofotometri
UV-Vis.
Spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur
energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau
diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Dalam percobaan ini,
digunakan spektrofotometri UV karena larutan yang akan ditentukan
kadarnya memiliki panjang gelombang maksimum 278 nm dan 308 nm.
yang
bertujuan
untuk
terpisahnya
partikel-partikel
yang
lebih
kecil
sehingga
terbentuknya fase endapan yang berisi sentrat dari matriks dan fase cair
yang berisi filtrat asam salisilat. Selanjutnya di saring yang berfungsi
supaya sampel yang diperoleh benar-benar murni asam salisilat dan
matriksnya
tidak
ikut
terlarut
adan
tidak
ikut
teramati
pada
spektrofotometri UV.
Pada fase sentratnya kemudian dilarutkan kembali dengan etanol
dan dilakukan pemisahan kembali untuk membuktikan bahwa dalam
sentrat tidak mengandung asam salisilat, untuk membuktikannya dengan
uji kualitatif dengan penambahan FeCl3 membentuk larutan berwarna ungu
apabila hasilnya positif dan negatif tidak memberikan warna ungu.
Fe3+ sebagai zat pengompleks warna dengan asam salisilat yang berwarna
ungu. Larutan Fe3+ ini bereaksi spesifik dengan asam salisilat sehingga tak
ada zat lain yang ikut bereaksi dan senyawa kompleks antara Fe 3+. Isolasi
kembali sentrat sampai tiga kali karena pada saat percobaan menunjukkan
hasil negatif pada larutan dengan tidak terbentuknya warna ungu.
Dalam penentuan kadar asam salisilat dengan menggunakan
spektrofotometri UV digunakan metode multy point, dimana pada metode
ini sebelumnya dibuat kurva kalibrasi dengan penggunaan deret
konsentrasi yang sama.
Selanjutnya pembuatan larutan standar asam salisilat murni dibuat
dengan konsentrasi 5ppm, 10 ppm, 15 ppm, 20 ppm, 25 ppm, 30 ppm
yang
diambil dari
pengenceran
Untuk
Kesimpulan
Dari hasil praktikum dan perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh
kadar sampel asam salisilat sebanyak 2, 31811 %
Daftar Pustaka
Roth, H. J dan Blaschke. (1988). Analisis Farmasi. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press
Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia edisi III. Depkes RI. Jakarta.
Mulja, Suharman, (1995), Analisis Instrumen, Airlangga University
Press, Surabaya.