Вы находитесь на странице: 1из 14

BUKU PANDUAN

PEMBELAJARAN KLINIK PRESEPTEE PROGRAM PROFESI

LOGO

DISUSUN OLEH:
Preseptor akademik :
Preceptor klinik

:
:
:

PROGRAM STUDI NERS


STIKES HAMZAR LOMBOK TIMUR
2014

BAB I
PENDAHULUAN
Program Studi Pendidikan Profesi Ners adalah untuk mempersiapkan mahasiswa melalui
penyesuaian profesional dalam bentuk pengalaman belajar klinik dan lapangan secara
komprehensif, sehingga memiliki kemampuan profesional yang dilaksanakan berdasarkan
kesinambungan proses pembelajaran program akademik.
Praktik profesi keperawatan gawat darurat mencakup asuhan keperawatan dalam konteks
keluarga pada klien dengan berbagai tingkat usia yang mengalami masalah pemenuhan
kebutuhan dasarnya akibat gangguan salah satu system (organ) ataupun beberapa system
tubuhnya dalam keadaan gawat darurat. Mata kuliah keperawatan Gawat Darurat dilaksanakan
dengan beban studi 5 SKS (5x4jamx16 minggu efektif = 320 jam/8 = 40/6 = 7 minggu efektif
(senin-sabtu)
Evaluasi kegiatan keperawatan gawat darurat dilakukan dengan metode diskusi kasus,
supervise untuk prosedur tindakan keperawatan dan kinerja, penampilan kerja di lahan praktik
serta pencapaian target), presentasi kasus, seminar kecil di ruangan serta ujian praktik profesi.

BAB II
DESKRIPSI MATA KULIAH
Praktik profesi keperawtan gawat darurat merupakan program yang menghantarkan
mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap
dalam melakukan asuhan keperawatan, memberikan pendidikan kesehatan, menalankan fungsi
advokasi pada klian, membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan salah satu referensi
dari hasil penelitian yang berkaitan dengan keperatan gawat darurat.
Praktik profesi keperawatan gawat darurat mencakup asuhan keperawatan pada klien dgn
kegawatan system kardiovaskuler,System pernafasan, system perarafan, system pencernaan,
system perkemihan , kegawatan karena keracunan dan kegawat daruratan jiwa, dalam konteks
keluarga pada klien dengan berbagai tingkat usia . Evaluasi dilakukan dengan cara melihat
kemampuan mahasiswa dlm memberikan asuhan keperawatan dan respon klinik.

TUJUAN DAN KOMPETENSI MATA KULIAH KEPERAWATAN GAWAT DARURAT


MATA KULIAH KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
Setelah mengikuti praktik profesi keperawatan gawat darurat mahasiswa mampu :
1. Melakukan komunikasi efektif dalam pemberian asuhan keperawatan klien dengan
berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat.
2. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim
3. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab
4. Menggunakan proses keperawatan dalam mmenyelesaikan masalah klien pada berbagai
tingkat usia dalam keadaan gawat darurat akibat gangguan :
a. Thermoregulasi: trauma kapitis,
b. oksigenasi: IMA, Gagal nafas trauma thorak
c. pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit : DM dengan ketoasidosis, krisis tiroid
d. keamanan fisik : keracunan, sengatan binatang berbisa.
5. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal pada klien dengan
berbagai tinkat usia dalam keadaan gawat darurat
6. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien dengan
berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat
7. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan standar yang
berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efesien dan efektif
pada

klien

dengan

berbagai

tingkat

usia

dalam

keadaan

gawat

darurat

resusitasi/RJP/BHD
8. Mengembangkan pola piker kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan
keperawatan pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat
(triage).
9. Menjalankan fungsi advokasi pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan
gawat darurat untuk mempertahankan hak klien agar dapat mengambil keputusan untuk
dirinya.
4

10. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan strategi
menajemen kualitas dan menajemen resiko pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam
keadaan gawat darurat.
11. Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai sesuai dengan kebijakan yang berlaku dalam
bidang kesehatan.
12. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas asuhan
keperawatan yang diberikan.
13. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif
14. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional
15. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.
16. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan

BAB III
METODE BIMBNGAN, TATA TERTIB DAN LAHAN PRAKTIK
1. Kehadiran / Presensi
1) Praktik dimulai dari hari senin sampai dengan sabtu kecuali mahasiswa yang
mengganti dinas. Ketentuan khusus akan ditetapkan oleh bagian profesi STIKES
Hamzar Mamben Lombok Timur NTB.
2) Setiap mahasiswa diwajibkan hadir tepat waktu, sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan yaitu :
Pagi
: pukul 07.00 14.00 WITA istirahat selama 1 jam di sesuaikan
dengan aktivitas ruangan.
5

Sore

: pukul 14.00 21.00 WITA istirahat selama 1 jam disesuaikan

dengan aktivitas ruangan.


Malam : pukul 21.00 07.00 WITA.
3) Setiap mahasiswa wajib memenuhi kehadiran 100% termasuk hari libur nasional
kecuali di poli, OK, dan Puskesmas.
4) Dalam 1 (Satu) hari praktik berlaku 1 (Satu) kali shift/dinas.
5) Tidak dibenarkan menukar/mengganti jadwal praktik yang telah ditentukan tanpa
sepengetahuan pembimbing.
6) Mahasiswa tidak dibenarkan meninggalkan tempat praktik, tanpa seijin
pembimbing.
7) Mahasiswa yang meninggalkan tempat praktik lebih dari 1 jam istirahat yang
telah ditentukan, wajib mengganti jam praktik sebanyak waktu yang ditinggalkan.
8) Mahasiswa yang terlambat datang mengikuti kegiatan profesi dengan alasan
apapun wajib memberitahukan kepada pembimbing pendidikan atau kepada
pembimbing klinik rumah sakit dan diharuskan menambah jam praktik sesuai
dengan banyaknya waktu yang ditinggal dari jadwal yang telah ditentukan.
9) Mahasiswa yang tidak hadir pada kegiatan profesi wajib melaporkan secara lisan
atau tertulis terlebih dahulu kepada pembimbing pendidikan kemudian dibuatkan
surat ijin tertulis kepada pembimbing klinik rumah sakit/lapangan.
10) Ketidakhadiran dengan alasan sakit harus disertai dengan surat keterangan sakit
dari dokter dan diserahkan kepada pembimbing pendidikan atau kepada
pembimbing klinik rumah sakit/lapangan (sakit ringan tanpa keterangan dokter
dianggap sebagai keterangan ijin). Yang bersangkutan wajib mengganti praktik
sejumlah hari yang ditinggalkan.
11) Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti praktik dengan alasan ijin, harus
mendapatkan ijin dari pembimbing (pendidikan dan pembimbing tempat praktik).
Yang bersangkutan wajib mengganti praktik sebanyak 2x hari yang ditinggalkan.
12) Ketidakhadiran tanpa sepengetahuan pembimbing pendidikan dan pembimbing
klinik rumah sakit/lapangan diwajibkan mengganti praktik sebanyak 3x hari
praktik yang ditinggalkan.
13) Mahasiswa yang tidak mengikuti praktik lebih dari 2 hari dengan alasan apapun
dan tanpa pemberitahuan kepada pembimbing pendidikan dan pembimbing klinik
rumah sakit/lapangan wajib mengulang praktik pada ruangan tersebut.
14) Mahasiswa yang tidak mengikuti praktik selama lebih dari 5 hari dengan alasan
apapaun pada satu bagian / departemen tertentu kecuali sakit dan alasan yang bisa

dipertanggungjawabkan, dinyatakan gugur pada bagian/departemen yang


bersangkutan.
15) Setiap mahasiswa yang mengganti hari praktik harus membawa surat pengantar
dari bagian profesi Keperawatan STIKES Hamzar Mamben Lombok Timur.dan
bila tidak membawa surat pengantar dianggap tidak mengganti.
16) Penggantian praktik untuk satu bagian dilakukan pada hari libur atau waktu yang
telah disepakati.

2. Seragam
1) Kegiatan profesi :
a. Seragam yang dikenakan adalah atas dan bawah putih sesuai dengan
ketentuan pendidikan, tanda pengenal, skort lengkap dengan logo dan bet
STIKES Hamzar Mamben Lombok Timur. Kerudung putih sesuai ketentuan
dengan peraturan STIKES, sepatu hitam tertutup, hak maksimal 3 cm dan
tidak bersuara.
b. Seragam Ners tambahan berupa atas bawah biru muda, serta kerudung polos
dengan warna senada.
c. Selama praktik mahasiswa tidak diperkenankan memakai perhiasan dalam
bentuk apapun, kecuali bros sederhana.
d. Rambut rapi bagi mahasiswa putra.
2) Praktik Lapangan
Atasan seragam batik dan bawah celana panjang hitam, kerudung polos warna
hitam, tanda pengenal, dan jas almamater, sepatu tertutup, tidak bersuara.
3) Mahasiswa yang tidak memenuhi ketentuan diatas tidak diperkenankan mengikuti
praktik dan dinyatakan tidak hadir.
3. Peralatan Klinik

1) Setiap mahasiswa dianjurkan membawa perlengkapan klinik (nursing kit) yang


menunjang pelaksanaan praktik, minimal peralatan TTV antara lain : Stetoskop,
Tensimeter, Termometer, jam digital atau dengan jarum detik, masker dan
sarung tangan.
2) Mahasiswa yang tidak membawa perlengkapan klinik pada saat praktik dengan
seijin pembimbing pendidikan atau pembimbing klinik/lapangan diberikan waktu
untuk mengambil perlengkapan klinik yang diperlukan.
3) Waktu yang dipergunakan untuk mengambil alat praktik wajib diganti dan
ditambahkan pada akhir jam praktik.

4. Pelaksanaan Program Profesi


1) Mahasiswa wajib mengikuti kegiatan orientasi (rumah sakit dan ruangan) yang
telah dijadwalkan oleh preseptor akademik.
2) Kegiatan praktik diawali dengan menyusun kontrak belajar yang telah disepakati
antara Preseptee dengan Preseptor klinik. Mahasiswa yang tidak membawa
kontrak belajar tidak diperkenankan mengikuti praktik dan dinyatakan tidak hadir
3) Mahasiswa yang tidak mengikuti pre conference dan post conference dinyatakan
tidak hadir.
4) Mahasiswa wajib absen setiap hari pada saat datang dan pulang.
5) Mahasiswa wajib mengikuti jadwal yang sudah disusun oleh preseptor klinik

5. Evaluasi
1) Mahasiswa dinyatakan berhak mengikuti ujian setelah memenuhi ketentuan
kehadiran 100% di masing-masing bagian.
2) Ujian klinik/lapangan dilakukan pada minggu akhir pelaksanaan kegiatan profesi
di setiap bagian/departemen.
3) Kasus yang akan diujikan ditentukan pada hari pelaksanaan ujian.
4) Penguji sekurang-kurangnya terdiri dari 2 (dua) orang yang terdiri dari : preceptor
klinik dan preceptor akademik.
5) Ketentuan ujian disesuaikan dengan ketentuan dari masing-masing bagian.
6) Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus ujian diberikan kesempatan untuk
memperbaiki /mengulang ujian pada hari berikutnya atau sesuai dengan
kesepakatan dengan penguji

7) Mahasiswa yang tidak mengikuti ujian dengan alasan; sakit / ijin dan disertai
dengan

surat

keterangan

yang

dapat

dipertanggungjawabkan,

diberikan

kesempatan untuk mengikuti ujian susulan pada bagian yang bersangkutan.

BAB IV
PROGRAM KEGIATAN
Orientasi

: 3 hari

Pendelegasian tindakan prosudural

: 8 hari

Pendelegasian kasus sederhana bersama-sama

: 5 hari

Pendelegasian kasus sedehana mandiri

: 6 hari

Pendelegasian kasus agak kompleks secara besama sama

: 8 hari

Pendelegasian kasus agak komplek mandiri

: 12 hari

Preceptor akademik :
Preceptor klinik

:
:
:

Preceptee

:..

Menyusun jadwal dinas (sesuai dgn jadwal preceptor klinik)


Menyusun program pembelajaran efektif selama 7 minggu
Menyusun kontrak belajar selama 7 minggu
9

Menyusun kegiatan harian


Menyusun log book/daily log

BAB V
EVALUASI

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

KONTRAK BELAJAR
PENCAPIAN TARGET
KEGIATAN HARIAN/MINGGUAN
LOG BOOK/DAILY LOG
DISKUSI KASUS
PRESENTASI
SEMINAR KECIL RUANGAN
PORTOFOLIO

: 25 %
:10 %
:5%
:10%
: 20%
: 10%
:20%

10

KONTRAK BELAJAR
Periode : 7 minggu

Preceptee

Unit

Preceptor

: Gawat Darurat

Tujuan belajar

Rencana kegiatan

Mahasiswa program
profesi mampu
mmemahami tmpt
lahan praktek

Orientasi

Mahasiswa program
profesi mampu
mehami tindakan procedural di
tindakan gawat
darurat
-

Metode/media
- Diskusi

Pendelegasian
tindakan
procedural:
Pemindahan pasien
Pengaturan posisi
Pemasangan infuse pemasangan O2
kateterisasi
Pemasangan NGT
Pemasangan Collar
Neck
Injeksi IV, IM
Pemasangan spalk
Pemasangan
guedel/mayo
pemasangan ET
Analisa Gas Darah

Pre dan Post


conference
Tutorial yang
diberikan
preceptor
Pendelegasian
kewenangan
bertahap

Alokasi
waktu
3 hari

Tanda tangan
preceptor

8 hari

11

Pendelegasian kasus
sederhana bersamasama.
Melakukan
asuhan keperawatan
pada klien dengan:
- Thermoregulasi:
typhoid,
DHF
derajat I, diare
sedang.
Mhs program profesi
memahami kasus - Oksigenasi:
Asthma
sederhana secara
- Pemenuhan
bersama2
kebutuhan cairan
dan
elektrolit:
dehidrasi sedang

Mhs program
profesi mampu
memahami kasus
sederhana secara
mandiri

Pendelegasian kasus
sederhana mandiri.
Melakukan asuhan
keperawatan kepada
klien dengan:
- Thermoregulasi:
typhoid,
DHF
derajat I, diare
sedang.
- Oksigenasi:
Asthma
- Pemenuhan
kebutuhan cairan
dan
elektrolit:
dehidrasi sedang
- Keamanan fisik:
fraktur tertutup
extremitas atas

Pre dan Post


conference
Diskusi kasus
Case report
dan
operan
dinas
Pendelgasian
kewenangan
bertahap
Seminar kecil
tentang klien
atau ilmu dan
teknologi
kesehatah/
keperawatan
terkini
Problem
solving
for
better health
(PSBBH)

5 hari

Pre dan Post


conference
Diskusi kasus
Case report
dan
operan
dinas
Pendelgasian
kewenangan
bertahap
Seminar kecil
tentang klien
atau ilmu dan
teknologi
kesehatah/
keperawatan
terkini
Problem
solving
for
better health
(PSBBH)

6 hari

12

Pendelegasian kasus
agak
kompleks
secara
bersamasama.
Melakukan
asuhan keperawatan
pada klien dengan:
- Gangguan
thermoregulasi:
DHF
dengan
komplikasi
- Gangguan
oksigenasi:
infark miocard,
gagal
nafas,
trauma thorak
Mhs program profesi
mampu memahami - Gangguan
pemenuhan
kasus agak kompleks
kebutuhan cairan
secara bersama2
dan
elektrolit:
DM
dengan
komplikasi,
Krisis thyroid
- Keamanan fisik:
Keracunan,
sengatan
binatang berbisa,
Luka
bakar
derajat III.
- Kejadian Luar
Biasa
- Tanggap
bencana

Mahasiswa program
profesi mampu kasus
komplek secara
mandiri

Pendelegasian kasus
kompleks
secara
mandiri. Melakukan
asuhan keperawatan
pada klien dengan:
- Gangguan
thermoregulasi:
DBD
dengan

Pre dan Post


conference
Diskusi kasus
Case report
dan
operan
dinas
Pendelgasian
kewenangan
bertahap
Seminar kecil
tentang klien
atau ilmu dan
teknologi
kesehatah/
keperawatan
terkini
Problem
solving
for
better health
(PSBBH)

8 hari

Pre dan Post


conference
Diskusi kasus
Case report
dan
operan
dinas
Pendelgasian
kewenangan
bertahap

12 hari

13

komplikasi
Gangguan
oksigenasi:
infark miocard,
gagal
nafas,
trauma thorak
Gangguan
pemenuhan
kebutuhan cairan
dan
elektrolit:
DM
dengan
komplikasi,
Krisis thyroid
Keamanan fisik:
Keracunan,
sengatan
binatang berbisa,
Luka
bakar
derajat III.
Kejadian Luar
biasa
Tanggap bencana

Seminar kecil
tentang klien
atau ilmu dan
teknologi
kesehatah/
keperawatan
terkini
Problem
solving
for
better health
(PSBBH)

14

Вам также может понравиться