Вы находитесь на странице: 1из 8

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Defenisi
Pada dasarnya, kecemasan merupakan hal wajar yang pernah dialami oleh setiap
manusia. Kecemasan sudah dianggap sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Kecemasan
adalah suatu perasaan yang sifatnya umum, dimana seseorang merasa ketakutan atau
kehilangan kepercayaan diri yang tidak jelas asal maupun wujudnyaIstilah anxietas mulai
diperbincangkan pada permulaan abad ke-20. Kecemasan adalah respon terhadap situasi
tertentu yang mengancam, dan merupakan hal yang normal terjadi menyertai perkembangan,
perubahan, pengalaman baru atau yang belum pernah dilakukan, serta dalam menemukan
identitas diri dan arti hidup. Kecemasan adalah reaksi yang dapat dialami siapapun. Namun
cemas yang berlebihan, apalagi yang sudah menjadi gangguan akan menghambat fungsi
seseorang dalam kehidupannya. Kecemasan merupakan suatu perasaan subjektif mengenai
ketegangan mental yang menggelisahkan sebagai reaksi umum dari ketidakmampuan
mengatasi suatu masalah atau tidak adanya rasa aman. Perasaan yang tidak menentu tersebut
pada umumnya tidak menyenangkan yang nantinya akan menimbulkan atau disertai
perubahan fisiologis dan psikologis
Kata dasar anxietas dalam bahasa Indo Jerman adalah angh yang dalam bahasa
latin berhubungan dengan kata angustus, ango, angor, anxius, anxietas, angina.
Kesemuanya mengandung arti sempit atau konstriksi. Pada tahun 1894, Freud
menciptakan istilah anxietas neurosis. Kata anxiety diambil dari kata angst yang berarti
ketakutan yang tidakperlu . Pada mulanya Freud mengartikan anxietas inu sebagai
transformasi lepasnya ketegangan seksual yang menumpuk melalui system saraf otonom
dengan menggunakan saluran pernafasan. Kemudian anxietas ini diartikan sebagai perasaan
takut atau khawatir yang berasal dari pikiran atau keinginan yang direpresi. Akhirnya nxietas
diartikan sebagi suatu respon terhadap situasi yang berbahaya. Anxietas merupakan
pengalaman yang bersifat subjektif,tidak menyenangkan. tidak menentu, menakutkan dan
mengkhawatirkan akan adanya kemungkuna bahaya atau ancaman bahaya, dan seringkali
disertai oleh gejala-gejala atau reaksi fisik tertentu akibat peningkatan aktifitas otonomik.
Menurut DSM-IV yang dimaksud gangguan cemas menyeluruh adalah suatu keadaan
ketakutan atau kecemasan yang berlebih-lebihan, dan menetap sekurang kurangnya selama
enam bulan mengenai sejumlah kejadian atau aktivitas disertai oleh berbagai gejala somatik
13

yang menyebabkan gangguan bermakna pada fungsi sosial, pekerjaan, dan fungsi - fungsi
lainnya Sedangkan menurut ICD-10 gangguan ini merupakan bentuk kecemasan yang
sifatnya menyeluruh dan menatap selama beberapa minggu atau bulan yang ditandai oleh
adanya kecemasan tentang masa depan, ketegangan motorik, dan aktivitas otonomik yang
berlebihan.

3.2 Epidemiologi
Gangguan cemas menyeluruh merupakan gangguan anxietas yang paling sering
dijumpai, diklinik, diperkirakan 12 % dari seluruh gangguan anxietas. Prevalensinya di
masyarakat diperkirakan 3 %, dan prevelansi seumur hidup ( life time) rata-rata 5 %. Di
Indonesia prevalensinya secara pasti belum diketahui, namun diperkirakan 2% -5%.
Gangguan ini lebih sering dijumpai pada wanita dengan ratio 2 : 1, namun yang datang
meminta pengobatan rationya kurang lebih sama atau 1 :1 antara laki-laki dan wanita.
3.3 Etiologi
Etiologi dari gangguan ini belum diketahui secara pasti, namun diduga dua faktor yang
berperan terjadi di dalam gangguan ini yaitu, faktorbiologic dan psikologik. Faktor biologik
yang berperan pada gangguan ini adalah neurotransmitter. Ada tiga neurotransmitter
utama yang berperan pada gangguan ini yaitu, norepinefrin ,serotonin, dan gamma
amino butiric acid atau GABA . Namun menurut Iskandar neurotransmitter yang memegang
peranan utama pada gangguan cemas menyeluruh adalah serotonin, sedangkan norepinefrin
terutama berperan pada gangguan panik.
Dugaan akan peranan norepinefrin pada gangguan cemas didasarkan percobaan pada
hewan primata yang menunjukkan respon kecemasan pada perangsangan locus sereleus yang
ditunjukan pada pemberian obat-obatan yang meningkatkan kadar norepinefrin dapat
menimbulkan

tanda-tanda

kecemasan,

sedangkan

obat-obatan

menurunkan

kadar

norepinefrin akan menyebabkan depresi.


Peranan Gamma Amino Butiric Acid pada gangguan ini berbeda dengan norepinefrin.
Norepinefrin bersifat merangsang timbulnya anxietas, sedangkan Gamma Amino Butiric Acid
atau GABA bersifat menghambat terjadinya anxietas ini. Pengaruh dari neutronstransmitter
ini pada gangguan anxietas didapatkan dari peranan benzodiazepin pada gangguan tersebut.
14

Benzodiazepin dan GABA membentuk GABA Benzodiazepin complexyang akan


menurunkan anxietas atau kecemasan. Penelitian pada hewan primata yang diberikan suatu
agonist inverse benzodiazepine Beta- Carboline-Carboxylic-Acid (BCCA) menunjukkan
gejala-gejala otonomik gangguan anxietas. Mengenai peranan serotonin dalam gangguan
anxietas ini didapatkan dari hasil pengamatan efektivitas obat-obatan golongan serotonergik
terhadap anxietas seperti buspiron atau buspar yang merupakan agonist reseptor serotorgenik
tipe 1A (5-HT 1A).Diduga serotonin mempengaruhi reseptor GABA-Benzodiazepin complex
sehingga ia dapat berperan sebagai anti cemas.
Kemungkinan lain adalah interaksi antara serotonin dan norepinefrin dalam mekanisme
anxietas sebagai anti cemas. Sehubungan dengan faktor-faktor psikolgik yang berperan dalam
terjadinya anxietas ada tiga teori yang berhubungan dengan hal ini, yaitu : teori psikoanalitik,
teori behavorial, dan teori eksistensial. Menurut teori psiko-analitik terjadinya anxietas ini
adalah akibat dari konflik unconscious yang tidak terselesaikan. Teori behavior beranggapan
bahwa terjadinya anxietas ini adalah akibat tanggapan yang salah dan tidak teliti terhadap
bahaya. Ketidaktelitian ini sebagai akibat dari perhatian mereka yang selektif pada detil-detil
negative dalam kehidupan, penyimpangan dalam proses informasi, dan pandangan yang
negative terhadap kemampuan pengendalian dirinya . Teori eksistensial bependapat bahwa
terjadinya anxietas adalah akibat tidak adanya rangsang yang dapat diidentifikasi secara
spesifik. Ketiadaan ini membuat orang menjadi sadar akan kehampaannya di dalam
kehidupan ini.
Faktor-faktor Penyebab Kecemasan
Kecemasan sering kali berkembang selama jangka waktu dan sebagian besar
tergantunga pada seluruh pengalaman hidup seseorang. Peristiwa-peristiwa atau situasi
khusus dapat mempercepat munculnya serangan kecemasan. Ada beberapa faktor yang
menunujukkan reaksi kecemasan, diantaranya yaitu :
a. Lingkungan
Lingkungan atau sekitar tempat tinggal mempengaruhi cara berfikir individu tentang
diri sendiri maupun orang lain. Hal ini disebabkan karena adanya pengalaman yang
tidak menyenangkan pada individu dengan keluarga, sahabat, ataupun dengan rekan
kerja. Sehingga individu tersebut merasa tidak aman terhadap lingkungannya.
Lingkungan keluarga keadaan rumah dengan kondisi yang penuh dengan
pertengkaran atau penuh dengan kesalahpahaman serta adanya ketidakpedulian
15

orangtua terhadap anak-anaknya, dapat menyebabkan ketidaknyamanan serta


kecemasan pada anak saat berada didalam rumah. Lingkungan sosial adalah salah satu
faktor yang dapat mempengaruhi kecemasan individu. Jika individu tersebut berada
pada lingkungan yang tidak baik, dan individu tersebut menimbulkan suatu perilaku
yang buruk, maka akan menimbulkan adanya berbagai penilaian buruk dimata
masyarakat. Sehingga dapat menyebabkan munculnya kecemasan.
b. Emosi yang ditekan
Kecemasan bisa terjadi jika individu tidak mampu menemukan jalan keluar untuk
perasaannya sendiri dalam hubungan personal ini, terutama jika dirinya menekan rasa
marah atau frustasi dalam jangka waktu yang sangat lama.
c. Sebab-sebab fisik
Pikiran dan tubuh senantiasa saling berinteraksi dan dapat menyebabkan timbulnya
kecemasan. Hal ini terlihat dalam kondisi seperti misalnya kehamilan, semasa remaja
dan sewaktu pulih dari suatu penyakit. Selama ditimpa kondisi-kondisi ini,
perubahan-perubahan perasaan lazim muncul, dan ini dapat menyebabkan timbulnya
kecemasan. Kelemahan fisik dapat melemahkan kondisi mental individu sehingga
memudahkan timbulnya kecemasan.
Beberapa penyebab dari kecemasan yaitu :
a. Rasa cemas yang timbul akibat melihat adanya bahaya yang mengancam dirinya.
Kecemasan ini lebih dekat dengan rasa takut, karena sumbernya terlihat jelas
didalam pikiran
b. Cemas karena merasa berdosa atau bersalah, karena melakukan hal-hal yang
berlawanan dengan keyakinan atau hati nurani. Kecemasan ini sering pula
menyertai gejala-gejala gangguan mental, yang kadang-kadang terlihat dalam
bentuk yang umum.
c. Kecemasan yang berupa penyakit dan terlihat dalam beberapa bentuk. Kecemasan
ini disebabkan oleh hal yang tidak jelas dan tidak berhubungan dengan apapun
yang terkadang disertai dengan perasaan takut yang mempengaruhi keseluruhan
kepribadian penderitanya. Kecemasan hadir karena adanya suatu emosi yang
berlebihan. Selain itu, keduanya mampu hadir karena lingkungan yang
menyertainya, baik lingkungan keluarga, sekolah, maupun penyebabnya. 17 b.
Trauma atau konflik Munculnya gejala kecemasan sangat bergantung pada kondisi
individu, dalam arti bahwa pengalaman-pengalaman emosional atau konflik mental
yang terjadi pada individu akan memudahkan timbulnya gejala-gejala kecemasan

16

Gangguan kecemasan merupakan suatu gangguan yang memiliki ciri kecemasan atau
ketakutan yang tidak realistik, juga irrasional, dan tidak dapat secara intensif ditampilkan
dalam cara-cara yang jelas. Gangguan kecemasan dalam beberapa jenis, yaitu :
a. Fobia Spesifik : yaitu suatu ketakutan yang tidak diinginkan karena kehadiran atau
antisipasi terhadap obyek atau situasi yang spesifik.
b. Fobia Sosial : suatu ketakutan yang tidak rasional dan menetap, biasanya
berhubungan dengan kehadiran orang lain. Individu menghindari situasi dimana
dirinya dievaluasi atau dikritik, yang membuatnya merasa terhina 20 atau
dipermalukan, dan menunjukkan tanda-tanda kecemasan atau menampilkan perilaku
lain yang memalukan. Cema ini menumjukkan suatu ketakutan berada dalam suatu
tempat atau situasi dimana ia merasa bahwa ia tidak dapat atau sukar menjadi baik
secara fisik maupun psikologis untuk melepaskan diri. Orang-orang yang memiliki
agrophobia takut pada kerumunan dan tempat-tempat ramai.
c. Gangguan Panik : gangguan ini memiliki karakteristik terjadinya serangan panik yang
spontan dan tidak terduga. Beberapa simtom yang dapat muncul pada gangguan panik
antara lain ; sulit bernafas, jantung berdetak kencang, mual, rasa sakit didada,
berkeringat dingin, dan gemetar. Hal lain yang penting dalam diagnosa gangguan
panik adalah bahwa individu merasa setiap serangan panik merupakan pertanda
datangnya kematian atau kecacatan ditandai dengan munculnya satu atau dua
serangan panik yang tidak diharapkan, yang tidak dipicu oleh hal-hal yang bagi orang
lain bukan merupakan masalah luar biasa. Ada beberapa simtom yang menandakan
kondisi panik tersebut, yaitu nafas yang pendek, palpilasi (mulut yang kering) atau
justru kerongkongan tidak bisa menelan, ketakutan akan mati, atau bahkan takut gila.
d. Gangguan Cemas Menyeluruh (Generalized Anxiety Disorder) adalah kekhawatiran
yang berlebihan dan bersifat pervasif, disertai dengan berbagai simtom somatik, yang
menyebabkan gangguan signifikan dalam kehidupan sosial atau pekerjaan pada
penderita, atau menimbulkan stres yang nyata..

3.4 Diagnosis dan Gambaran Klinis


Kecemasan adalah suatu keadaan yang menggoncangkan karena adanya ancaman
terhadap kesehatan. Individu-individu yang tergolong normal kadang kala mengalami
kecemasan yang menampak, sehingga dapat disaksikan pada penampilan yang berupa gejala17

gejala fisik maupun mental. Gejala tersebut lebih jelas pada individu yang mengalami
gangguan mental. Lebih jelas lagi bagi individu yang mengidap penyakit mental yang parah.
Gejala-gejala yang bersifat fisik diantaranya adalah : jari tangan dingin, detak jantung makin
cepat, berkeringat dingin, kepala pusing, nafsu makan berkurang, tidur tidak nyenyak, dada
sesak.Gejala yang bersifat mental adalah : ketakutan merasa akan ditimpa bahaya, tidak dapat
memusatkan perhatian, tidak tenteram, ingin lari dari kenyataan.
Takut dan cemas merupakan dua emosi yang berfungsi sebagai tanda akan adanya suatu
bahaya. Rasa takut muncul jika terdapat ancaman yang jelas atau nyata, berasal dari
lingkungan, dan tidak menimbulkan konflik bagi individu. Sedangkan kecemasan muncul
jika bahaya berasal dari dalam diri, tidak jelas, atau menyebabkan konflik bagi individu.
Kecemasan berasal dari perasaan tidak sadar yang berada didalam kepribadian sendiri, dan
tidak berhubungan dengan objek yang nyata atau keadaan yang benar-benar ada.
Beberapa gejala-gejala dari kecemasan antara lain :
a. Ada saja hal-hal yang sangat mencemaskan hati, hampir setiap kejadian menimbulkan
rasa takut dan cemas. Kecemasan tersebut merupakan bentuk ketidakberanian terhadap
hal-hal yang tidak jelas.
b. Adanya emosi-emosi yang kuat dan sangat tidak stabil. Suka marah dan sering dalam
keadaan exited (heboh) yang memuncak, sangat irritable, akan tetapi sering juga
dihinggapi depresi.
c. Diikuti oleh bermacam-macam fantasi, delusi, ilusi, dan delusion of persecution (delusi
yang dikejar-kejar).
d. Sering merasa mual dan muntah-muntah, badan terasa sangat lelah, banyak berkeringat,
gemetar, dan seringkali menderita diare.
e. Muncul ketegangan dan ketakutan yang kronis yang menyebabkan tekanan jantung
menjadi sangat cepat atau tekanan darah tinggi.
Gejala-gejala kecemasan dibagi dalam tiga jenis gejala, diantaranya yaitu : a. Gejala fisik
dari kecemasan yaitu : kegelisahan, anggota tubuh bergetar, banyak berkeringat, sulit
bernafas, jantung berdetak kencang, merasa lemas, panas dingin, mudah marah atau
tersinggung. b. Gejala behavioral dari kecemasan yaitu : berperilaku menghindar,
terguncang, melekat dan dependen c. Gejala kognitif dari kecemasan yaitu : khawatir
tentang sesuatu, perasaan terganggu akan ketakutan terhadap sesuatu yang terjadi dimasa
depan, keyakinan bahwa sesuatu yang menakutkan akan segera terjadi, ketakutan akan
ketidakmampuan untuk mengatasi masalah, pikiran terasa bercampur aduk atau
kebingungan, sulit berkonsentrasi

18

Gejala utama dari ganguan anxietas adalah rasa cemas, ketegangan motorik,
hiperaktivitas otonomik, dan kewaspadaan kognitif. Kecemasan berlebihan dan mengganggu
aspek lain kehidupan pasien Gejala klinis Gangguan Cemas Menyeluruh meliputi:
Penderita menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang berlangsung hampir setiap
hari untuk beberapa minggu sampai bulan, yang tidak terbatas atau hanya menonjol pada
keadaan situasi khusus tertentu saja (free floating atau mengambang)
Gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsur-unsur berikut:
Kecemasan (khawatir akan nasib buruk seperti berada di ujung tanduk, sulit

berkonsentrasi, dll)
Ketegangan motorik (gelisah, gemetaran, sakit kepala, tidak dapat santai, dsb)
Overaktivitas otonomik (terasa ringan, berkeringat, takikardi, takipnea, jantung
berdebar-debar, sesak napas, epigastrik, pusing kepala, mulut kering, dan

gangguan lainnya)
Pada anak-anak sering terlihat adanya kebutuhan berlebihan untuk ditenangkan serta
keluhan somatik berulang yang menonjol
Adanya gejala-gejala lain yang sifatnya sementara (untuk beberapa hari), khususnya
depresi, tidak membetalkan diagnosis utama Gangguan anxietas menyeluruh, selema hal
tersebut tidak memenuhi kriteria lengkap dari episode depresi, gangguan anxietas fobik,
gangguan panik atau gangguan obsesif kompulsif.
3.5 Tatalaksana Cemas
Karena gangguan bersifat jangka panjang, suatu rencana terapi harus dilakukan
dengan teliti. Terapi yang paling efektif untuk gangguan ansietas menyeluruh mungkin adalah
terapi yang menggabungkan pendekatan psikoterapeutik, farmakoterapeutik, dan suportif.
Terapi ini akan memakan waktu yang cukup lama bagi klinisi yang terlibat. Pendekatan
psikoterapeutik utama gangguan ansietas menyelutuh adalah terapi perilaku-kognitif,
suportif, dan psikoterapi berorientasi tilikan. Sedangkan pada farmakoterapi, tiga obat utama
yang harus dipertimbangkan untuk terapi gangguan ansietas menyeluruh adalah Buspiron,
Benzodiazepin dan SSRI. Obat lain yang dapat berguna adalah obat trisiklik (imipramin),
antihistamin, dan antagonis B-adrenergik (propanolol). Walaupun terapi obat untuk gangguan
ansietas kadang-kadang dilihat sebagai terapi 6-12 bulan tetapi sejumlah bukti menunjukkan
terapi haruslah jangka panjang mungkin seumur hidup. Sekitar 25% kambuh di bulan
pertama setelah penghentian terapi atau 60-80% kambuh pada perjalanan tahun berikutnya.
Walaupun beberapa pasien menjadi tergantung pada benzodiazepin tetapi tidak terjadi
toleransi terhadap efek terapeutik benzodiazepin, buspiron atau SSRI.
19

3.6 Perjalanan Gangguan dan Prognosis


Awitan usia sulit dirinci; sebagian besar pasien dengan gangguan ini melaporkan
bahwa mereka telah cemas sepanjang yang mereka ingat. Banyak pasien datang ke dokter
umum, spesialis penyakit dalam, spesialis jantung, spesialis paru, atau spesialis
gastroenterologi mencari terapi untuk komponen somatik gangguan mereka. Karena
tingginya insiden adanya gangguan jiwa komorbid pada pasien dengan gangguan ansietas
menyeluruh, perjalanan dan prognosis gangguan ini sulit diprediksi. Meskipun demikian,
sejumlah data menunjukkan peristiwa hidup terkait dengan awitan gangguan ansietas
menyeluruh. Terdapatnya beberapa peristiwa hidup negatif meningkatkan kemungkinan
gangguan tersebut untuk timbul. Dengan defenisi, gangguan ansietas menyeluruh adalah
suatu keadaan kronis yang mungkin akan mentap seumur hidup.

20

Вам также может понравиться

  • Ruptur Kornea
    Ruptur Kornea
    Документ22 страницы
    Ruptur Kornea
    Ranty Femilya Utami
    Оценок пока нет
  • Mekanisme Gatal Pada Pityriasis Versicolor
    Mekanisme Gatal Pada Pityriasis Versicolor
    Документ1 страница
    Mekanisme Gatal Pada Pityriasis Versicolor
    Ranty Femilya Utami
    Оценок пока нет
  • MRS Otak
    MRS Otak
    Документ19 страниц
    MRS Otak
    Ranty Femilya Utami
    Оценок пока нет
  • MRS Otak
    MRS Otak
    Документ19 страниц
    MRS Otak
    Ranty Femilya Utami
    Оценок пока нет
  • Pitiriasis Versikolor
    Pitiriasis Versikolor
    Документ24 страницы
    Pitiriasis Versikolor
    Ranty Femilya Utami
    Оценок пока нет
  • Tumbuh Kembang
    Tumbuh Kembang
    Документ23 страницы
    Tumbuh Kembang
    Ranty Femilya Utami
    Оценок пока нет
  • Pterigium
    Pterigium
    Документ22 страницы
    Pterigium
    Ranty Femilya Utami
    Оценок пока нет
  • Ruptur Kornea
    Ruptur Kornea
    Документ22 страницы
    Ruptur Kornea
    Ranty Femilya Utami
    Оценок пока нет
  • BAB I Pendahuluan
    BAB I Pendahuluan
    Документ1 страница
    BAB I Pendahuluan
    Ranty Femilya Utami
    Оценок пока нет
  • Diah Media Rizki
    Diah Media Rizki
    Документ25 страниц
    Diah Media Rizki
    Ranty Femilya Utami
    Оценок пока нет
  • Manajemen Konservatif Dari Tenosinovitis Stenosis de Quervain
    Manajemen Konservatif Dari Tenosinovitis Stenosis de Quervain
    Документ29 страниц
    Manajemen Konservatif Dari Tenosinovitis Stenosis de Quervain
    Ranty Femilya Utami
    Оценок пока нет
  • Hidradenitis
    Hidradenitis
    Документ4 страницы
    Hidradenitis
    Ranty Femilya Utami
    Оценок пока нет
  • Cover CRS
    Cover CRS
    Документ4 страницы
    Cover CRS
    Ranty Femilya Utami
    Оценок пока нет
  • Manajemen Konservatif Dari Tenosinovitis Stenosis de Quervain
    Manajemen Konservatif Dari Tenosinovitis Stenosis de Quervain
    Документ10 страниц
    Manajemen Konservatif Dari Tenosinovitis Stenosis de Quervain
    Ranty Femilya Utami
    Оценок пока нет
  • Diskusi Tinea Versicolor
    Diskusi Tinea Versicolor
    Документ1 страница
    Diskusi Tinea Versicolor
    Ranty Femilya Utami
    Оценок пока нет
  • Tinea
    Tinea
    Документ26 страниц
    Tinea
    Ranty Femilya Utami
    Оценок пока нет
  • Pityriasis Versicolor
    Pityriasis Versicolor
    Документ13 страниц
    Pityriasis Versicolor
    Ranty Femilya Utami
    Оценок пока нет
  • CSS Ranty
    CSS Ranty
    Документ26 страниц
    CSS Ranty
    Ranty Femilya Utami
    Оценок пока нет
  • CSS Ranty
    CSS Ranty
    Документ26 страниц
    CSS Ranty
    Ranty Femilya Utami
    Оценок пока нет
  • Penatalaksanaan Vitiligo Lokal Dengan Krim Pimecrolimus 1
    Penatalaksanaan Vitiligo Lokal Dengan Krim Pimecrolimus 1
    Документ14 страниц
    Penatalaksanaan Vitiligo Lokal Dengan Krim Pimecrolimus 1
    Ranty Femilya Utami
    Оценок пока нет
  • CSS Ranty
    CSS Ranty
    Документ26 страниц
    CSS Ranty
    Ranty Femilya Utami
    Оценок пока нет
  • Penatalaksanaan Vitiligo Lokal Dengan Krim Pimecrolimus 1
    Penatalaksanaan Vitiligo Lokal Dengan Krim Pimecrolimus 1
    Документ14 страниц
    Penatalaksanaan Vitiligo Lokal Dengan Krim Pimecrolimus 1
    Ranty Femilya Utami
    Оценок пока нет
  • HIPERPIGMENTASI PASCA INFLAMASI
    HIPERPIGMENTASI PASCA INFLAMASI
    Документ24 страницы
    HIPERPIGMENTASI PASCA INFLAMASI
    Ranty Femilya Utami
    Оценок пока нет
  • Folikulitis
    Folikulitis
    Документ14 страниц
    Folikulitis
    Ranty Femilya Utami
    Оценок пока нет
  • Folikulitis
    Folikulitis
    Документ14 страниц
    Folikulitis
    Ranty Femilya Utami
    Оценок пока нет
  • CSS Ranty
    CSS Ranty
    Документ26 страниц
    CSS Ranty
    Ranty Femilya Utami
    Оценок пока нет
  • Referat Mastitis
    Referat Mastitis
    Документ25 страниц
    Referat Mastitis
    NidaChoerunnisa
    Оценок пока нет
  • Demensia
    Demensia
    Документ4 страницы
    Demensia
    Ranty Femilya Utami
    Оценок пока нет
  • Gizi Masyarakat
    Gizi Masyarakat
    Документ1 страница
    Gizi Masyarakat
    Ranty Femilya Utami
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ4 страницы
    Cover
    Ranty Femilya Utami
    Оценок пока нет