Вы находитесь на странице: 1из 3

. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEYAKINAN DAN TINDAKANKESEHATAN1.

Faktor Internal
a.
Tahap Perkembangan
Artinya status kesehatan dapat ditentukan oleh faktor usia dalam hal ini adalahpertumbuhan dan
perkembangan, dengan demikian setiap rentang usia (bayi-lansia)memiliki pemahaman dan
respon terhadap perubahan kesehatan yang berbeda-beda.Untuk itulah seorang tenaga kesehatan
(perawat) harus mempertimbangkan tingkatpertumbuhan dan perkembangan klien pada saat
melakukan perncanaan tindakan.Contohnya: secara umum seorang anak belum mampu untuk
mengenal keseriusanpenyakit sehingga perlu dimotivasi untuk mendapatkan penanganan
ataumengembangkan perilaku pencegahan penyakit..
b.
Pendidikan atau Tingkat Pengetahuan
Keyakinan seseorang terhadap kesehatan terbentuk oleh variabel intelektual yangterdiri dari
pengetahuan tentang berbagai fungsi tubuh dan penyakit , latar belakangpendidikan, dan
pengalaman masa lalu.Kemampuan kognitif akan membentuk cara berfikir seseorang termasuk
kemampuanuntuk memehami faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit dan
menggunakanpengetahuan tentang kesehatan untuk menjaga kesehatan sendirinya.
c.
Persepsi tentang fungsiCara seseorang merasakan fungsi fisiknya
akan berakibat pada keyakinan terhadapkesehatan dan cara melaksanakannya.
Contoh
, seseorang dengan kondisi jantung yangkronik merasa bahwa tingkat kesehatan mereka berbeda
dengan orang yang tidak pernah mempunyai masalah kesehatan yang berarti. Akibatnya,
keyakinan terhadapkesehatan dan cara melaksanakan kesehatan pada masing-masing orang
cenderungberbeda-beda. Selain itu, individu yang sudah berhasil sembuh dari penyakit akut
yangparah mungkin akan mengubah keyakinan mereka terhadap kesehatan dan cara
merekamelaksanakannya.Untuk itulah perawat mengkaji tingkat kesehatan klien, baik data
subjektif yiatutentang cara klien merasakan fungsi fisiknya (tingkat keletihan, sesak napas,
ataunyeri), juga data objektif yang aktual (seperti, tekanan darah, tinggi badan, dan bunyiparu).
Informasi ini memungkinkan perawat merencanakan dan mengimplementasikanperawatan klien
secara lebih berhasil.
d.
Faktor Emosi
Faktor emosional juga mempengaruhi keyakinan terhadap kesehatan dan caramelaksanakannya.
Seseorang yang mengalami respons stres
dalam setiap perubahan hidupnya cenderungberespons terhadap berbagai tanda sakit, mungkin
dilakukan dengan cara mengkhawa-tirkan bahwa penyakit tersebut dapat mengancam
kehidupannya.
Seseorang yang secara umum terlihat sangat tenang
mungkin mempunyai responsemosional yang kecil selama ia sakit.
Seorang individu yang tidak mampu melakukan koping secara emosional

terhadap ancaman penyakit


mungkin akan menyangkal adanya gejala penyakit pada dirinya dantidak mau menjalani
pengobatan.
Contoh
:
seseorang dengan napas yang terengah-engah dan sering batuk mungkin akan menyalahkan
cuaca dingin jika ia secaraemosional tidak dapat menerima kemungkinan menderita penyakit
saluran pernapasan.Banyak orang yang memiliki reaksi emosional yang berlebihan, yang
berlawanandengan kenyataan yang ada, sampai-sampai mereka berpikir tentang risiko
menderitakanker dan akan menyangkal adanya gejala dan menolak untuk mencari
pengobatan.Ada beberapa penyakit lain yang dapat lebih diterima secara emosional,
sehinggamereka akan mengakui gejala penyakit yang dialaminya dan mau mencari
pengobatanyang tepat.
e.
Spiritual
Aspek spiritual dapat terlihat dari bagaimana seseorang menjalani kehidupannya,mencakup nilai
dan keyakinan yang dilaksanakan, hubungan dengan keluarga atauteman, dan kemampuan
mencari harapan dan arti dalam hidup.Spiritual bertindak sebagai suatu tema yang terintegrasi
dalam kehidupan seseorang.Spiritual seseorang akan mempengaruhi cara pandangnya terhadap
kesehatan dilihatdari perspektif yang luas. Fryback (1992) menemukan hubungan kesehatan
dengankeyakinan terhadap kekuatan yang lebih besar, yang telah memberikan
seseorangkeyakinan dan kemampuan untuk mencintai. Kesehatan dipandang oleh beberapa
orang sebagai suatu kemampuan untuk menjalani kehidupan secara utuh. Pelaksanaanperintah
agama merupakan suatu cara seseorang berlatih secara spiritual.Ada beberapa agama yang
melarang penggunaan bentuk tindakan pengobatan tertentu,sehingga perawat hams memahami
dimensi spiritual klien sehingga mereka dapatdilibatkan secara efektif dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan.
2. Faktor Eksternal
a.
Praktik di Keluarga
Cara bagaimana keluarga menggunakan pelayanan kesehatan biasanyamempengaruhi cara klien
dalam melaksanakan kesehatannya.Misalnya:
o
Jika seorang anak bersikap bahwa setiap virus dan penyakit dapatberpotensi mejadi penyakit
berat dan mereka segera mencari pengobatan,maka bisasnya anak tersebut akan malakukan hal
yang sama ketika merekadewasa.
o
Klien juga kemungkinan besar akan melakukan tindakan pencegahan jikakeluarganya melakukan
hal yang sama. Misal: anak yang selalu diajak orang tuanya untuk melakukan pemeriksaan
kesehatan rutin, maka ketikapunya anak dia akan melakukan hal yang sama.
b.

Faktor Sosioekonomi
Faktor sosial dan psikososial dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit danmempengaruhi
cara seseorang mendefinisikan dan bereaksi terhadap penyakitnya.Variabel psikososial
mencakup: stabilitas perkawinan, gaya hidup, dan lingkungankerja.Sesorang biasanya akan
mencari dukungan dan persetujuan dari kelompok sosialnya, hal ini akan mempengaruhi
keyakinan kesehatan dan carapelaksanaannya.
c.
Latar Belakang Budaya
Latar belakang budaya mempengaruhi keyakinan, nilai dan kebiasaan individu,termasuk sistem
pelayanan kesehatan dan cara pelaksanaan kesehatan pribadi.Untuk perawat belum menyadari
pola budaya yang berhubungan dengan perilakudan bahasa yang digunakan

Вам также может понравиться