Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ANATOMI
ANATOMI
Common bile duct (CBD) memanjang ke bagian inferior
menuju papilla of vater dikosongkan ke duodenum
Panjang CBD: 5-9 cm
Distal CBD bersatu dengan pancreatic duct atau bisa juga
masuk ke duodenum melalui lubang yang berbeda
Gallbladder:
pear shaped resevoir, panjang: 7-10 cm, diameter: 3-5 cm,
kapasitas 30-60 ml
Berada di permukaan inferior liver dan sebagian di selubungin
peritoneum.
Terdiri dari: fundus, body, neck . Bagian neck dan cystic duct ada
spiral mucosal fold (valves of heister) mencegah keluarnya
gallstone, mencegah distensi atau kolaps dari gallblader
ANATOMI
Vaskular biliary tree:
Distal dari A. gastroduodenal, A.
retroduodenal, A. posterosuperior
pancreatoduodenal
ProksimalA. hepatik dextra, A. cysticus
FISIOLOGI
Duktus biliaris, gallbladder, dan sfingter
oddi berfungsi untuk merubah, menyimpan
dan meregulasi empedu
Tiap hari liver memproduksi empedu 5001000 ml
Sekresi di stimulasi: neurogenic, vagal,
chemical
Vagal: meningkatkan sekresi
Splancnhic nerve: menurunkan sekresi
GI hormone
FISIOLOGI
Isi empedu: air, elektrolit, garam empedu, lipid, protein,
pigmen empedu
Garam empedu primer disintesis di liver oleh kolestrol.
Garam empedu diseksresi ke empedu oleh hepatosit dan
membantu penyerapan lemak di usus.
95% akan dikembalikan ke hepar melalui vena porta
hepatica dan 5% dieksresikan ke feses.
Sfingter oddi: struktur kompleks yg independen dari otot
duodenum. Berfungsi mengatur masuknya empedu dan
pancreatic juice ke duodenum. Memiliki tekanan yg tinggi
sehingga mencegah regurgitasi apa yg ada di duodenum.
Dipengaruhi oleh hormon pencernaan makanan
masukrelaxbile keluar
Gejala Simptomatik
Pain
Biliary colic: nyeri menetap di RUQ 1 jam atau lebih setelah
makan dan biasanya karena kontraksi gallbladder yang dipicu
oleh sekresi CCK. Ketika lumen gallbladder tidak bisa dikosongkan
karena obstruksi oleh batu maka visceral fiber pain diaktifkan
sehingga menimbulkan nyeri pada epigastrium atau RUQ
Fever: muncul karena infeksi atau inflamasi
Jaundice: disebabkan karena peningkatan serum bilirubin yang
bisa dilihat dari sklera, frenulum lidah atau kulit. Serum bilirubin
>2.5 mg/dl dapat diidentifikasi melalui sklera yg ikterik. Jika >5
mg/dl maka manifestasinya di kulit.
Charcots TRIAS: fever, RUQ pain, jaundice sugestif
penyumbatan sekresi bilier dari liver bukan hanya dari
gallbladder
Transabdominal Sonography
HIDA
CT Scan
MRI
ERCP
CALCULOUS BILIARY
DISEASE
EPIDEMIOLOGI
Batu empedu paling sering terjadi
pada pasien yg dirawat dengan
keluhan GIT.
Faktor Risiko: wanita, obesitas,
kehamilan, sering mengkonsumsi
makanan berlemak, chrons disease,
terminal ileal resection, sferositosis
herediter, sickle cell disease,
thalasemia
PATOGENESIS
Karena ketidakmampuan mempertahankan cairan
empedu (kolestrol, garam kalsium)
Jenis batu empedu
batu kolestrol
batu pigmen (hitam atau coklat)
PATOGENESIS
Mukosa gallbladder: mempertahankan kolestrol dimulai dari
pembentukan micelles (bile salt-fosfolipid-kolestrol complex)
dan vesikel kolestrol.
Produksi kolestrol tinggi maka vesikel tersebut juga
meningkatkan kapabilitas untuk mentransport kolestrol
menimbulkan kristal.
Batu pigmen:
Batu hitam: mengandung kolestrol <20%, dan berwarna gelap krn
mengandung calcium bilirubinate. Ukuran kecil dan berhubungan
dengan kondisi hemolitik seperti sferositosis herediter, sirosis, atau
sickle cell disease
Batu coklat: memiliki konsistensi yang lunak, dan mengandung
kolestrol dan kalsium palmitat. Berada di dalam bile duct dan
berhubungan dengan infeksi dan kelainan motilitas bilier.
E.coli mensekresi Beta-glukoronidase yang menyebabkan hidrolisis dari
conjugated bilirubin glucorinade yang menghasilkan bilirubin bebas dan
endapan kalsium
HISTORY
Biasanya asimptomatik, namun dapat menjadi
simptomatik ketika batu mengobstruksi
duktus sistikus dan menimbulkan kolik.
Komplikasi yang dapat timbul: kolesistitis,
koledokolitiasis dengan atau tanpa kolangitis,
gallstone ileus, gallbladder carcinoma.
Batu empedu biasanya ditemukan secara
tidak sengaja ketika laparotomi atau USG, CT
scan.
CHRONIC CALCULOUS
CHOLECYSTITIS
Definisi: proses inflamasi dengan episode
rekuren dari kolik bilier (nyeri akibat obstruksi).
Histologis: peningkatan sel subepitelial, fibrosis
subserosal dan infiltrasi sel mononukelar.
MK:
kolik bilier, nyeri yg menetap 1-5 jam per hari. Jika
nyeri lebih dr 24 jam brrti lebih kemungkinan akut
kolesistitis.
Mual, muntah, bloating, nyeri URQ.
Pada episode tidak nyeri, PF dan liver test normal.
CHRONIC CALCULOUS
CHOLECYSTITIS
Diagnosis:
dari MK dan pemeriksaan radiologi
USG gold standard pemeriksaan
gallstone.
Namun terkadang pada pasien dengan
keluhan kolik tidak ditemukan batu pada
USG, tapi hanya ditemukan sludge.
Jika nyeri dan sludge ditemukan pada 2/>
kejadian maka dapat diindikasikan untuk
kolesistektomi
CHRONIC CALCULOUS
CHOLECYSTITIS
Tata Laksana:
Ideal: elective laparoscopic
cholecystectomy.
Diet tanpa lemak dan porsi yg sedikit
selama menunggu operasi.
Wanita hamil dengan keluhan
simptomatik gallstone dan keluhan tidak
menurun setelah modifikasi diet dapat
menjalani kolesistektomi pada trimester
kediua.
INDIKASI KOLESISTEKTOMI
URGENT (dalam 24-72 jam)
-acute cholecystitis
-emphysematous cholecystitis
-empyema of the gallbladder
-perforation of the gallbladder
-previous choledocolitihiasis with endoscopic duct
clearance
ELECTIVE
-biliary dyskinesia
-chronic cholecystitis
-symptomatic cholelithiasis
ACUTE CALCULOUS
CHOLECYSTITIS
MK:
Nyeri RUQ
Demam, mual, muntah, jaundice
PF: RUQ tenderness, jika peritonitis maka tenderness
seluruh lapang absomen.
Jika teraba massa berarti sudah adhesi ke omentum
Dapat juga murphy sign (+)
Lab:
mild leukocytosis (12.000-14.000/mm 3)
mild elevation of bilirubin (>4mg/dl)
mild elevation alkaline fosfatase, transaminase, dan
amilase
ACUTE CALCULOUS
CHOLECYSTITIS
Diagnosis: USG adalah Modality of Choice untuk acute
cholecystitis. Penebalan dinding >4mm, pericholecystic fluid,
distensi gallbladder.
Tata laksana: antibiotik gram negatif aerob dan anaerob, IV fluids,
analgesia.
Definitive treatment:
kolesistektomi 2-3 hari setelah keluhan atau 6-10 minggu setelah initial
medication.
Laparoscopic cholecystectomy lebih baik dibandingkan open
cholecystectomy. Namun biasanya open cholecystectomy dilakukan untuk
mempertimbangkan beberapa faktor seperti ASA yg meninggi dr
sebelumnya, obesitas, usia tua tapi tidak disarankan.
Jika pasien tidak bisa di laparotomi bisa dengan precutaneous
transhepatic cholecystectomy dengan anestesi lokal untuk drain
gallbladder, namun risiko infeksi lebih tinggi.
CHOLEDOCOLITHIASIS
Batu pada common bile duct (CBD)
Bermula di gallbladder lalu migrasi ke cystic
duct dan kemudian ke CBD.
Batu dikatakan menetap jika masih ada 2
tahun post kolesistektomi
Batu dikatakan rekuren jika lebih dr 2 tahun
post kolesistektomi
Batu sekunder biasanya brown stone di CBD,
batu primer berhubungan dengan biliary
stasis dan infeksi
CHOLEDOCOLITHIASIS
MK:
asimptomatik, lab test normal, biasanya ditemukan secara
insidental
simptomatik: kolik bilier, jaundice, warna feses pucat, urin
berwarna gelap.
Demam kadang ada
Serum bilirubin (>3 mg/dL), serum aminotransferase, alkalin
fosfatase meningkat tapi tanda tersebut tidak spesifik
menandakan adanya batu CBD .
Dx:
USG: dilatasi BD > 8mm, biliary pain, jaundice.
ERCP (endoscopic retrograde cholangipancreatography)
merupakan MOC dan untuk diagnostik dan terapeutik CBD
stone.
CHOLEDOCOLITHIASIS
Tata Laksana:
endoscopic cholangiography: untuk diagnostik dan
sfingterektomi sebelum laparoskopik kolesistektomi
Indikasi: cholangitis yg memburuk, ampullary stone
impaction, billiary pancreatitis, sirosis. Setelah
endoscopi sphincterectomy dan stone extraction,
pasien masih berisiko untuk mengalami biliary
complication.
Laparoscopic CBD exploration: intraoperative
cholangiogram saat kolesistektomi.
Open common bile duct exploration: jarang dipakai.
Biasa digunakan jika stone impacted di ampulla, jadi
sulit menggunakan endoscopic.