Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kesehatan
Ikuti Prosedurnya,
Dapatkan Manfaatnya,
Menggali Rujukan Berjenjang
er
i
ers
T
n
ta
a
seh
3
0
e
sK
02
er
d
un
k
Se
n
s
ata siali
h
se Spe
e
s K kter
a
t
i
sil Do
Fa
01
FOKUS
b-S
u
rS
ta okte
li
asi
alis
si
pe
er
se
e
sK
ta smas
i
l
i
as ke
s
(Pu
nik
li
,K
a)
P g
at luar
gker
n
i
T kt
o
tantau D
a
h a
i
m
e
r
Ke
CEO Message
Redaksi
Pengarah
Fachmi Idris
Pimpinan Umum
Ikhsan
Pimpinan Redaksi
Irfan Humaidi
Sekretaris
Rini Rachmitasari
Sekretariat
Ni Kadek M. Devi
Eko Yulianto
Paramitha Suciani
Redaktur
Diah Ismawardani
Elsa Novelia
Chandra Nurcahyo
Yuliasman
Juliana Ramdhani
Budi Setiawan
Dwi Surini
Tati Haryati Denawati
Distribusi dan Percetakan
Basuki
Anton Tri Wibowo
SURAT PEMBACA
email : redaksi@bpjs-kesehatan.go.id
Fax : (021)
4212940
INFO BPJS
Kesehatan
EDISI VI TAHUN 2014
Karakter Juara
Penanggung Jawab
Purnawarman Basundoro
DAFTAR ISI
FOKUS
Fokus - Dinkes Bandung
Lengkapi Sistem Rujukan dengan Call
Centre
Bincang - Tanpa Sistem Rujukan
Berjenjang
Rumah Sakit Bakal Kewalahan
3
6
10
11
F kus
Dinkes Bandung
fokus
Pasien "Ngotot" RS
Berlakukan Sistem
F kus
Namun, pihak rumah sakit tetap harus melayani secara prima. Kini, semua sudah ditanggung BPJS
Kesehatan.
Jadi, penderita jantung menurut Hananto, tidak perlu ke rumah sakit ini tetapi cukup mendatangi
rumah sakit yang sudah memberikan pelayanan jantung. Misalnya, rumah sakitnya sudah menjalin
kerjasama penanganan penderita jantung di 12 kota. Seperti, Semarang, Surabaya, jakarta, Palembang,
Padang, Bali, Yogyakarta, dan kota besar lainnya.
Di Jakarta, RSJPD harapan kita sudah menjalin networking dengan lima rumah sakit yakni RS
Fatmawati, RS Tarakan, RS Haji, RS Cengkareng, dan RS Pasr Rebo. "Walaupun pendeteksi berada di
RS Pasar Rebo namun kita tetap monitor melalui alat yang dipasang di sana dan langsung bisa dilihat
di RSJPD Harapan Kita. Jadi, tak usah khawatirlah," jelasnya.
Tidak hanya itu saja, pihaknya juga menjalin kerja sama dengan sejumlah rumah sakit luar negeri
dalam bentuk pelatihan dan supervisi untuk kepentingan alih pengetahuan dan teknologi. "Ahli dari
luar negeri memberikan pelatihan dan supervisi untuk tindakan-tindakan yang canggih yang jarang
dilakukan," tuturnya.
BINCANG
Akmal Taher
Ada pula, masyarakat yang enggan antre terus
menyebarkan info kalau sistem rujukan terkesan berbelitbelit. Kebijakan sistem rujukan yang ditetapkan mencakup
jejaring yang melibatkan swasta, dan membuka seluasluasnya kesempatan bagi klinik yang mau bergabung
dengan BPJS sehingga tidak terjadi antrean di Puskesmas.
Apakah tim medis seperti perawat juga harus
meningkatkan kompetensi?
Peran perawat dalam sistem rujukan berjenjang adalah
memahami secara jelas mengenai sistem rujukan.
Karena perawat adalah petugas garda depan yang selalu
menjadi tempat bertanya pasien atau masyarakat yang
membutuhkan. Perawat harus selalu meningkatkan
kompetensi agar dapat memberikan pelayanan kesehatan
secara professional yang dibutuhkan pasien.
Maka, monitoring dan evaluasi pelaksanaan sistem rujukan
perlu dilakukan secara terus-menerus oleh pemerintah
agar menjamin setiap masyarakat mendapatkan layanan
kesehatan yang sesuai dengan haknya.
Berarti sistem rujukan berjenjang itu, tidak merepotkan
masyarakat?
Sekali lagi, sistem rujukan berjenjang justru diciptakan
supaya masyarakat dapat mengakses pelayanan kesehatan
dengan lebih mudah. Anda bisa bayangkan betapa
rumitnya, jika masyarakat datang ke rumah sakit secara
bersama-sama tidak mengindahkan sistem rujukan
berjenjang.
Jika tidak ada sistem rujukan berjenjang, maka rumah
sakit akan kewalahan menangani jumlah pasien yang
membludak. Antrean memanjang, pelayanan menjadi lebih
lama dan kurang maksimal, serta tenaga medis di rumah
sakit tersebut juga berpotensi kelelahan karena harus
bekerja ekstra. Jika sudah kelelahan, tentu berbahaya bila
dokter atau tenaga medis lainnya memaksakan diri untuk
menangani jumlah pasien yang sangat banyak.
Selagi penyakit Anda masih masuk ke dalam kategori
ringan dan dapat diobati di fasilitas kesehatan primer
seperti puskesmas, klinik, atau dokter keluarga, mengapa
harus pergi ke rumah sakit? Jangan khawatir, para
tenaga medis di fasilitas kesehatan primer juga memiliki
kompetensi yang setara dengan dokter umum di rumah
sakit.
BENEFIT
Pelayanan Ambulan
PELANGGAN
Untuk memudahkan peserta memperoleh pelayanan
kesehatan, BPJS Kesehatan menyediakan fasilitas
perangkat komputer untuk melakukan pendaftaran sendiri
(self check-in). Pengembangan informasi dan teknologi
(IT) ini menjadi salah satu solusi yang dapat memangkas
antrean.
Penggunaan teknologi dapat mempercepat proses
administrasi sehingga peserta mendapat pelayanan,
tepat, dan maksimal. Sistem IT yang saling tersambung
ini disebut bridging system. Jika sistem ini bisa terealisasi
maka semua data yang ada di setiap tingkat fasilitas
kesehatan bisa terhubung secara online. Artinya, akan
mempercepat pelayanan.
Di rumah sakit pun akan segera dibuat bridging sistem
yang terhubung dengan BPJS Kesehatan, sehingga
semuanya fasilitas kesehatan akan saling terhubung.
Kondisi ini akan semakin mempermudah peserta BPJS
Kesehatan mendapatkan pelayanan yang prima, mulai dari
pelayanan di fasilitas kesehatan primer hingga fasilitas
kesehatan tingkat lanjutan.
Kini, memang belum semua Puskesmas atau fasilitas
kesehatan primer terhubung dalam sistem online.
TESTIMONI
Marsi
Marsi , 51 Tahun
Kebumen Jawa Tengah
SEHAT
S
S
E
R
ST
10
TIPS
Q&A
JAKARTA - Sebagai upaya meningkatkan peran dan fungsi fasilitas kesehatan tingkat lanjutan khususnya Rumah Sakit (RS)
Vertikal dalam memberikan pelayanan kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan bersama dengan
Kementerian Kesehatan menggelar Hospital Awards The Best Role Model RS Vertikal 2014. Ajang pemberian penghargaan ini
sekaligus bentuk apresiasi kepada RS vertikal yang menjadi mitra dan mendukung BPJS Kesehatan.
Keberhasilan program JKN tidak bisa lepas dari dukungan fasilitas kesehatan tingkat lanjutan selaku mitra BPJS Kesehatan.
Karena itu, perlu terus ditingkatkan peran dan fungsinya dalam memberikan pelayanan dalam rangka kendali mutu sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dalam pelaksanaan JKN, ujar Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris pada saat acara
pemberian penghargaan Hospital Awards The Best Role Model RS Vertikal 2014 di Jakarta, Senin (8/9).
Penghargaan Hospital Awards The Best Role Model RS Vertikal 2014diberikan berdasarkan hasil penilaian dari Tim Penilai
yang terdiri atas BPJS Kesehatan dan Kementerian Kesehatan. Parameter yang dijadikan kriteria penilaian mencakup sistem
pendaftaran, sistem pelayanan terhadap peserta, sistem penagihan klaim dan sistem penanganan keluhan peserta program
JKN.
Tim Penilai sebelumnya melakukan kunjungan lapangan untuk mengecek self assessment yang telah diisi oleh masingmasing rumah sakit selama periode 11 29 Agustus 2014. Tim Penilai kemudian menetapkan pemenang berdasarkan dua
kategori, yaitu Kategori RS Umum dan Kategori RS Khusus.
Juara Kategori RS Umum adalah:
Juara I : RS Sanglah Denpasar Bali
Juara II : RSUP Fatmawati Jakarta
Juara III : RSU Dr. Kariadi Semarang
Juara Kategori RS Khusus:
Juara I : RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
Juara II : RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat (RS Jiwa Lawang)
Juara III : RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta
11
24
JAM