Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Menafsirkan situasi yaitu bagaimana individu melihat kaitan berbagai aspek yang
terdapat dalam situasi.
Tindak balas (respons)
Akibat (hasil) pembelajaran.
Hasil dari proses pembelajaran ialah perubahan perilaku individu. Individu akan
memperoleh perilaku yang baru, menetap, fungsional, positif, disadari, dsb.
Perubahan perilaku sebagai hasil pembelajaran ialah perilaku keseluruhan yang
mencakup aspek kognitiif, konatif, afektif, dan motorik.
Jenis-jenis pembelajaran berdasarkan dari aspek pembelajaran yang akan dicapai
yaitu : pembelajaran keterampilan, pembelajaran sikap, dan pembelajaran
pengetahuan. Dari sifatnya dibedakan antara pembelajaran formal, informal, dan
non formal.
Komentar /refleksi:
Dalam bab III ini dibahas mengenai proses pembelajaran, yang bisa dipelajari
bagaimana proses pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif sesuai
dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Hasildari proses pembelajaran
ada dua kemungkinannya yaitu sukses atau gagal. Apabila hasilnya sukses maka
tercapai segala tujuannya dan akan memperoleh kepuasan dan apabila gagal
akan mersa kecewa. Disini guru diharapkan dapat membantu murid-murid yang
gagal agar mereka tidak berputus asa dan mampu belajar deengan baik.
BAB IV TEORI-TEORI PEMBELAJARAN (1)
Teori merupakan suatu perangkat prinssip-prinsip yang terorganisasi mengenai
peristiwa-peristiwa tertentu dalam lingkungan. Karakteristik suatu teori ialah
memberikan kerangka kerja konseptual untuk suatu iinformasi dan dapat prinsip
yang dapat diuji. Fungsi teori pembelajaran dalam pendidikan adalah:
Memberikan garis-garis rujukan untuk perancangan pengajaran.
Menilai hasil-hasil yang telah dicapai untuk digunakan dalam ruang kelas.
Mendiagnosis masalah-masalah dalam ruang kelas.
Menilai hasil penelitian yang dilaksanakan berdasarrkan teori-teori tertentu.
Teori pembelajaran behaviorisme yang berpendapat bahwa perilaku terbentuk
melelui perkaiatan antara rangsangan (stimulus) dengan tindak balas (respon).
Perubahan perilaku lebih banyak karena pengaruh lingkungan. Teori behaviorisme
dibedakan antara teori pelaziman klasik dan teori pelaziman operan. Teori
pelaziman klasik dipelopori oleh Ivan Pavlov, konsep atau prisip pembelajaran
yaitu:
Excitation (pergetaran) yaitu suatu rangsangan tak terazim atau alami dapat
membangkitkanreaksi sel-sel tertentu, sehingga dapat menghasilkan tindak
balas.
Irradiaton (penularan) yaitu terjadi reaksi dari sel-sel lain yang berbeda di sekitar
kawasann sl-sel yang bekenan debgan rangasangan tak terlazim.
Stimulus generalization (generalisasi rangsangan) yaitu keadaan dimana individu
memberika tindak balas yang sama terhadap ranggsangan tertentuu yang
memiliki kesamaan walaupun tidak serupa.
Extintion (penghapuan) yaitu suatu tidak balas akan hilang secarra perlahanlahan apabila makin berkurangnya keterkaitann dengan rangsangan tak terlazim.
Teori pelaziman operan yang tokohnya yaitu Throndike, pada dasarnya poses
pembelajaran merupakan pembinaan hubungan antara rangsangan tertentu
dengan perilaku tertentu. Semua pembelajaran dilakukan melalui suatu prroses
coba-salah (trial and error). Ada tiga hukum pembelajaran yaitu hukum hasil (law
of effect) menyatakan bahwa hubungan antara rangsangan dan perilaku akan
makin kukuh apabila ada kepuasan, dan akan makin diperlemah apabila terjadi
ketidakpuasaan, hukum latihan (law of exercise) menyatakan suatu rangsangan
dan perilaku akan makin kukuh apabila sering dilakukan latihan,
Teori pelaziman operan yang tokohnya yaitu Throndike, pada dasarnya poses
pembelajaran merupakan pembinaan hubungan antara rangsangan tertentu
dengan perilaku tertentu. Semua pembelajaran dilakukan melalui suatu prroses
coba-salah (trial and error). Ada tiga hukum pembelajaran yaitu hukum hasil (law
of effect) menyatakan bahwa hubungan antara rangsangan dan perilaku akan
makin kukuh apabila ada kepuasan, dan akan makin diperlemah apabila terjadi
ketidakpuasaan, hukum latihan (law of exercise) menyatakan suatu rangsangan
dan perilaku akan makin kukuh apabila sering dilakukan latihan, dan hukum
kesiapan (law of readiness) menyatakan bahwa hubungan rangsangan dan
perilaku akan semakin kukuh apabila disertai dengan kesiapan individu.
Teori pembelajaran Gestalt, dalam pandangan ini pembelajaran merupakan suatu
fenomena kognitif yang melibatkan persepsi terhadap suatu benda, orang, atau
peristiwa dalam cara-cara yng berbeda. Beberapa aplikasi tori gestalt dalam
proses pembelajaran adalah pengalaman tilikan (insight), pembelajaran yang
bermakna (meaningful learning), perilaku bertujuan (purposive behavior), prinsip
ruangg hidup (life space), dan transfer dalam pembelajaran.
Komentar /refleksi:
Dalam bab ini kita dapat mengenal dan menerapkan bebgai aspek psikologis
dalam keseluruhan kegiatan pendidikan khususnya pada saat proses belajarmengajar. Yang ibicarakn aspek psikologis disini yaitu aspek perilaku individu
yang terkit dengan proses belajar-mengajar. Seperti kita ketahui dalam proses
kegiatan ini melibatkan intraksi individu antara pelajar dan pengajar aspek
prilkunya berarti perilaku belajar siswa dan perilaku mengajar guru.
Dalam mewujudkan proses mengajar yang efektif dan efisien maka perilaku
belajar siswa dan perilaku mengajar guru dapat di dinamiskan secara baik.
Pengajar (guru) hendaknya mampu mewujudkan perilaku mengajar secara tepat
agar mampu mewujudkan perilaku belajar siswa melalui interaksi belajarmengajar yang efektif dalam situasi belajar-mengajar yang kondusif.
BAB VII ASPEK-ASPEK PERILAKU PEMBELAJARAN
Motivasi dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk menimbulkan atau
meningkatkan dorongan untuk mewujudkan perilaku tertentu yang terarah
kepada pencapaian suatu tujuan tertentu. Perilaku belajar terjadi dalam situasi
interaksi belajar-mengajar dalam mencapai tujuan dan hasil belajar. Dalam
berbagai teori penelitian, ternyata terdapat kaitan yng erat antara kepuasan
yang dicapai dalam elajar denga unjuk kerja dan motivasi. Kepuasan yang
diperoleh siswa dari prosse belajar dapat menunjukkan unjuk kerja yang dan
dapat meningkatkan motivasi belajar. Unjuk kerja yang dicapai seseorang dapat
mendapatkan kepuasan dan kemudian dapat meningkatkan motivasi, dalam
kaitan ini hendaknya dapat ditimbulkan suasana belajar yang sedemikian rupa
sehingga dapat memberikan kepuasan agar dapat menghasilkan unjuk kerja
yang baik. Faktor yang mempengaruhi kepuasan siswa dalam belajar yaitu
imbalan hasil belajar, rasa aman dalam belajar, kondisi belajar yang memadai,
kesempatan untuk memperluas diri, hubungan pribadi.
Ada beberapa prinsip motivasi yang dapat dijadikan acuan yaitu prinsip
kompetisi, prinsip pemacu, prinsipganjaran dan hukuman, kejelasan dan
kedekatan tujuan, pemahaman hasil, peengembangan minat, lingkungan yang
kondusif, keteladanan.
Pengamatan dan perhatian merupakan aspek tingkah laku yang mempunyai
peranan penting dalam proese pembelajaran. Keefektipan suatu pross
peembelajaran akan banyak dipengaruhi oleh kulitas pengamatan dan perhatian
yang diberikan. Pengamatan atau perception, merupakan salah satu bentuk
perilaku kognitif, yaitu suatu proses mengenal lingkungan dengan menggunakan
alat indera. Prosses pengmatn tejadi karena adanya rangsangan dari lingkungan
yang diterima oleh individu denan enggunaan alat indera. Rangsangan itu
kemudian diteruskan ke pusat kesadaran yaitu otak untuk kemudian diberika
makna dan tafsiran. Dilihat dari proporsi penggunaan alat indera ada beberapa
gaya pengamatan yaitu: gaya pengamatan visual, gaya auditif, gaya taktil, gaya
kinestetik.
Di dalam kelas hendaknya anak-anak diberi peluang untuk saling berbicara dan
beriskusi dengan teman-temannya.