Вы находитесь на странице: 1из 4

PRESS RELEASE PB PAPDI

Dalam rangka HARI KESEHATAN SEDUNIA 2013


Hipertensi saat ini masih menjadi masalah utama di dunia. Menurut Joint
National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment
on High Blood Pressure VII (JNC-VII), hampir 1 milyar orang menderita
hipertensi di dunia. Menurut laporan World Health Organization (WHO),
hipertensi merupakan penyebab nomor 1 kematian di dunia. Data tahun
2010 di Amerika Serikat menunjukkan bahwa 28,6% orang dewasa
berusia 18 tahun ke atas menderita hipertensi. Walaupun sebagian besar
dari mereka telah mengetahui bahwa mereka menderita hipertensi dan
mengkonsumsi obat penurun tekanan darah, hanya 53,3% yang berhasil
mengontrol tekanan darah dalam batas normal. Sedangkan untuk
populasi di Indonesia, angka kejadian hipertensi itu berdasarkan Riset
Kesehatan Dasar (Riskedas) Departemen Kesehatan 2007 mencapai
sekitar 31% dan angkanya pun meningkat 2-3 kali lipat. Data pasien
hipertensi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) yang
mengunjungi poli rawat jalan maupun rawat inap periode tahun 20102012 sebanyak lebih dari 15.000 kunjungan penderita.
Hipertensi yang tidak terkontrol meningkatkan risiko sakit jantung
dan stroke yang merupakan penyebab kematian terbanyak pertama dan
ketiga di negara maju seperti Amerika. Hipertensi juga dapat
menyebabkan kerusakan organ ginjal sehingga terjadi gagal ginjal tahap
akhir yang memerlukan terapi dialysis (cuci darah) dan juga
meningkatkan risiko kebutaan akibat kerusakan di retina mata dan
demensia. Ini lah mengapa hipertensi disebut sebagai silent killer.
Hipertensi dijuluki silent killer karena 80% kejadian tidak
menimbulkan gejala. Keluhan sakit kepala atau rasa kenceng di tengkuk
yang seringkali dikeluhkan pasien-pasien pun tidak semata-mata
disebabkan hipertensi, melainkan bisa disebabkan manifestasi penyakit
lain. Modifikasi gaya hidup memiliki peran yang penting baik pada pasien
hipertensi dan bukan hipertensi. Pada pasien hipertensi, pola hidup sehat dapat
berguna sebagai terapi awal sebelum memulai terapi dengan obat-obatan.
Sedangkan bagi pasien hipertensi yang telah mengkonsumsi obat-obatan, pola
hidup sehat dapat menjadi terapi pendamping. Perlu diketahui bahwa sedikit saja
penurunan tekanan darah, misalnya penurunan 3 mmHg pada tekanan darah
sistolik dapat menurunkan angka kematian akibat stroke sebesar 8% dan akibat
penyakit jantung koroner sebesar 5%.

Tanggal 7 April diperingati sebagai Hari Kesehatan Sedunia (HKS), sesuai


dengan tanggal didirikannya WHO pada tahun 1948. WHO memiliki
perhatian khusus terhadap masalah hipertensi ini, begitu pula

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang juga menetapkan tema


peringatan Hari Kesehatan Sedunia tahun 2013 dengan tema:
WASPADAI HIPERTENSI KENDALIKAN TEKANAN DARAH
Untuk itu Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI)
sebagai salah satu organisasi profesi terbesar di Indonesia yang memiliki
lebih dari 2700 anggota dokter Spesialis Penyakit Dalam (SpPD) yang
tersebar di 36 cabang diseluruh Indonesia dari Aceh sampai dengan Papua
merasa terpanggil untuk menyukseskan program ini dengan mendorong
dilakukannya edukasi lebih luas kepada masyarakat umum. PAPDI
bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI telah memutuskan untuk
menjadikan bulan April 2013 sebagai BULAN KEWASPADAAN
TERHADAP HIPERTENSI.
Untuk itu PB PAPDI selama bulan April 2013 ini mengadakan program
sebagai berikut:
1. Bekerjasama dengan
seminar awam:

Kementerian

Kesehatan

RI

mengadakan

Hari
Tanggal
Waktu
Tempat

: Rabu

Moderator

: dr. Dharmeizar, SpPD, K-GH

Pembicara 1
diabetes)
Topik

: dr. Tri Juli Edi Tarigan, SpPD, FINASIM (internist ahli

Pembicara 2
ahli ginjal)
Topik
Anda

: dr. Aida Lydia, PhD, SpPD, K-GH, FINASIM (internist

Pembicara 3
jantung)
Topik
Darah Tidak

: dr. Dono Antono, SpPD, K-KV, FINASIM (internist ahli

: 10 April 2013
: 09.00 14.00 WIB
: Balai Kartini Jakarta

: Perilaku CERDIK dalam Pengendalian Hipertensi

: Cegah Cuci Darah dengan Mengontrol Tekanan Darah

: Pembuluh Darah Jantung Tersumbat Akibat Tekanan


Terkontrol

Acara ini akan dibuka oleh MENTERI KESEHATAN RI

2. Mengadakan seminar awam tentang hipertensi untuk masyarakat


SERENTAK SECARA NASIONAL diseluruh cabang-cabang PAPDI
dengan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan terkait. Kegiatan ini
diselenggarakan selama bulan April di seluruh Indonesia.

3. Melakukan edukasi tentang hipertensi ke masyarakat melalui media


cetak maupun elektronik dalam bentuk tulisan, dialog, forum
konsultasi dan lain-lain yang akan dilakukan seluruh anggota PAPDI
yang sudah secara rutin mengisi media cetak dan elektronik.
Kegiatan ini diselenggarakan selama bulan April di seluruh
Indonesia.
4. Mengadakan JURNALIS AWARD sebagai berikut:
1 20 April 2013 : Penerimaan dan seleksi awal naskah, dengan syarat:
a. Naskah yang kami terima berupa naskah yang sudah dipublis

baik di media cetak maupun elektronik tempat rekan wartawan


bekerja
b. Bentuknya bebas, dapat berupa artikel, wawancara dan lain-lain
c. Lebih disukai bila melibatkan dr Spesialis Penyakit Dalam sebagai
narasumber
21 25 April 2013 : Penilaian naskah
30 April 2013 : Pengumuman pemenang di PB PAPDI
Hadiah:
Juara I
Rp. 3.000.000,Juara II
Rp. 2.000.000,Juara III
Rp. 1.000.000,-

Demikianlah press release ini kami buat dengan harapan diketahui


oleh masyarakat umum sehingga usaha global untuk memerangi
hipertensi menjadi kenyataan apalagi menjelang pelaksanaan BPJS
dimana biaya pengobatan bisa jauh ditekan bila dilakukan sedini mungkin
dengan pola hidup sehat dan deteksi dini.
Akhir kata, kami Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
dengan lebih dari 2700 Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang menjadi
anggota diseluruh Indonesia bersama seluruh komponen masyarakat siap
bersama MEWASPADAI HIPERTENSI DAN KENDALIKAN TEKANAN
DARAH.!
KETUA UMUM PB PAPDI
Prof. Dr. dr. Idrus Alwi, SpPD, K-KV, FINASIM, FACC, FESC, FAPSIC

Susunan Panitia :
Penasehat :
- Ketua Umum PB PAPDI
- Sekretaris Jenderal PB PAPDI
Ketua
: dr. Eka Ginanjar, SpPD, FINASIM
Wakil Ketua : dr. Muhadi, SpPD, FINASIM
Anggota
: dr. Ika Prasetya Wijaya, SpPD, K-KV, FINASIM
dr. Edy Rizal Wahyudi, SpPD, K-Ger, FINASIM
dr. Tri Juli Edi Tarigan, SpPD, FINASIM

dr. Simon Salim, SpPD, MKes


dr. Birry Karim, SpPD
dr. Vidhia Umami, SpPD
dr. Aulia, SpPD
Sekretariat : Oke Fitia
Muchtar
Husni Amri
Anindya Yustikasari
Yunus

Вам также может понравиться