Вы находитесь на странице: 1из 7

KONSEP TEORI KERACUNAN

A. Pengertian
Racun adalah zat yang ketika tertelan, terisap, diabsorbsi, menempel pada kulit atau
dihasilkan di dalam tubuh dalam jumlah yang relative kecil menyebabkan cedera dari tubuh
dengan adanya reaksi kimia.
Intoksikasi atau keracunan adalah masuknya zat atau senyawa kimia dalam tubuh
manusia yang menimbulkan efek merugikan pada yang menggunakannya. Keracunan melalui
inhalasi dan menelan materi toksik, baik kecelakaan dan karena kesengajaan, merupakan
kondisi bahaya kesehatan. Sekitar 7% dari semua pengunjung departemen kedaruratan dating
karena masalah toksik.
B. Macam-macam Keracunan
1.

Mencerna (menelan) racun


Tindakan yang dilakukan adalah menghilangkan atau menginaktifkan racun sebelum
diabsorbsi, untuk memberikan perawatan pendukung, untuk memelihara system organ vital,
menggunakan antidote spesifik untuk menetralkan racun, dan memberikan tindakan untuk
mempercepat eliminasi racun terabsorbsi. Penatalaksanaan umum :
a. Dapatkan control jalan panas, ventilasi, dan oksigensi. Pada keadaan tidak ada
kerusakan serebral atau ginjal, prognosis pasien bergantung pada keberhasilan
penatalaksanaan pernapasan dan sisitem sirkulasi.
b. Coba untuk menentukan zat yang merupakan racun, jumlah, kapan waktu tertelan,
gejala, usia, berat pasien dan riwayat kesehatan yang tepat.
c. Tangani syok yang tepat.
d. Hilangkan atau kurangi absorbsi racun.
e. Berikan terapi spesifik atau antagonis fisiologik secepat mungkin untuk

menurunkan

efek toksin.
f.

Dukung pasien yang mengalami kejang. Racun mungkin memicu system saraf pusat
atau pasien mungkin mengalami kejang karena oksigen tidak adekuat.

g. Bantu dalam menjalankan prosedur untuk mendukung penghilangan zat yang ditela,
yaitu:
1) Diuresis untuk agens yang dikeluarkan lewat jalur ginjal.
2) Dialisis

3) Hemoperfusi (proses melewatkan darah melalui sirkuit ekstrakorporeal dan


cartridge containing an adsorbent [karbon atau resin], dimana setelah detoksifikasi
darah dikembalikan ke pasien.
h. Pantau tekanan vena sentral sesuai indikasi.
i. Pantau keseimbangan cairan dan elektrolit.
j. Menurunkan peningkatan suhu.
k. Berikan analgesic yang sesuai untuk nyeri.
l. Bantu mendapatkan specimen darah, urine, isi lambung dan muntah.
m. Berikan perawatan yang konstan dan perhatian pada pasien koma.
n. Pantau dan atasi komplikasi seperti hipotensi, disritmia jantung dan kejang.
o. Jika pasien dipulangkan, berikan bahan tertulis yang menunjukan tanda dan gejala
masalah potensial dan prosedur untuk bantuan ulang.
1) Minta konsultasi dokter jiwa jika kondisi tersebut karena usaha bunuh diri
2) Pada kasus keracunan pencernaan yang tidak disengaja berikan pencegahan racun dan
instruksi pembersihan racun rumah pada pasien atau keluarga
2.

Keracunan melalui inhalasi


Penatalaksanaan umum :
a. Bawa pasien ke udara segar dengan segera; buka semua pintu dan jendela.
b. Longgarkan semua pakaian ketat.
c. Mulai resusitasi kardiopulmonal jika diperlikan.
d. Cegah menggigil; bungkus pasien dengan selimut.
e. Pertahankan pesien setenang mungkin.
f. Jangan berikan alcohol dalam bentuk apapun.

3.

Keracunan makanan
Keracunan makanan adalah penyakit yang tiba-tiba dan mengejutkan yang dapat
terjadi setelah menelan makanan atau minuman yang terkontaminasi. Pertolongan Pertama
Pada Keracunan Makanan
a. Untuk mengurangi kekuatan racun, berikan air putih sebanyak-banyaknya atau diberi susu
yang telah dicampur dengan telur mentah.
b. Agar perut terbebas dari racun, berikan norit dengan dosis 3-4 tablet selama 3 kali
berturut-turut dalam setia jamnya.

c. Air santan kental dan air kelapa hijau yang dicampur 1 sendok makan garam dapat
menjadi alternative jika norit tidak tersedia.
d. Jika penderita dalam kondisi sadar, usahakan agar muntah. Lakukan dengan cara
memasukan jari pada kerongkongan leher dan posisi badan lebih tinggi dari kepala untuk
memudahkan kontraksi
e. Apabila penderita dalam keadaan p[ingsan, bawa egera ke rumah sakit atau dokter
terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif.
4.

Gigitan ular
Bisa (racun) ular terdiri dari terutama protein yang mempunyai efek fisiologik yang
luas atau bervariasi. Sisitem multiorgan, terutama neurologic, kardiovaskuler, sisitem
pernapasan mungkin terpengaruh.
Bantuan awal pertama pada daerah gigitan ular meliputi mengistirahatkan korban,
melepaskan benda yang mengikat seperti cincin, memberikan kehangatan, membersihkan
luka, menutup luka dengan balutan steril, dan imobilisasi bagian tubuh dibawah tinggi
jantung. Es atau torniket tidak digunakan. Evaluasi awal di departemen kedaruratn dilakukan
dengan cepat meliputi :
a. Menentukan apakah ular berbisa atau tidak.
b. Menentukan dimana dan kapan gigitan terjadi sekitar gigitan.
c. Menetapkan urutan kejadian, tanda dan gejala (bekas gigi, nyeri, edema, dan eritema
jaringan yang digigit dan didekatnya).
d. Menentukan keparahan dampak keracunan.
e. Memantau tanda vital.
f. Mengukur dan mencatat lingkar ekstremitas sekitar gigitan atau area pada beberapa titik.
g. Dapatkan data laboratorium yang tepat (mis. HDL, urinalisi, dan pemeriksaan
pembekuan).

5.

Sengatan serangga
Manifestasi klinis bervariasi dari urtikaria umum, gatal, malaise, ansietas, sampai
edema laring, bronkhospasme berat, syok dan kematian. Umumnya waktu yang lebih pendek
diantara sengatan dan kejadian dari gejala yang berat merupakan prognosis yang paling
buruk. Penatalaksanaan umum:
a. Berikan epineprin (cair) secara langsung. Masase daerah tersebut untuk mempercepat
absorbsi.

b. Jika sengatan pada ekstermitas, berikan tornikuet dengan tekanan yang tepat untuk
membendung aliran vena dan limfatik.
c. Instruksikan pasien untuk hal-hal berikut:
1) Injeksi segera dengan epineprin
2) Buang penyengat dengan garukan cepat kuku jari
3) Bersihkan area dengan sabun air dan tempelkan es
4) Pasang tornikuet proksimal terhadap sengatan
5) Laporkan pada fasilitas perawatan kesehatan terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut
C. Gambaran Klinik
Yang paling menonjol adalah kelainan visus, hiperaktifitas kelenjar ludah, keringat dan
gangguan saluran pencernaan, serta kesukaran bernafas.
a. Keracunan ringan
Anoreksia, nyeri kepala, rasa lemah, rasa takut, tremor pada lidah, kelopak mata, pupil
miosis.
b. Keracunan sedang
Nausea, muntah-muntah, kejang atau kram perut, bradikardi.
c. Keracunan berat
Diare, reaksi cahaya negatif ,sesak nafas, sianosis, edema paru, inkontenesia urine dan feces,
koma.
D. Penatalaksanaan
1. Resusitasi.
Setelah jalan nafas dibebaskan dan dibersihkan,periksa pernafasan dan nadi.Infus
dextrose 5 % kec. 15- 20 tts/menit .,nafas buatan,oksigen,hisap lendir dalam saluran
pernafasan,hindari obat-obatan depresan saluran nafas,kalu perlu respirator pada kegagalan
nafas berat.Hindari pernafasan buatan dari mulut kemulut, sebab racun organo fhosfat akan
meracuni lewat mlut penolong.Pernafasan buatan hanya dilakukan dengan meniup face mask
atau menggunakan alat bag valve mask.
2. Eliminasi.
Emesis, merangsang penderita supaya muntah pada penderita yang sadar atau dengan
pemeberian sirup ipecac 15 - 30 ml. Dapat diulang setelah 20 menit bila tidak berhasil.
Katarsis ( intestinal lavage ), dengan pemberian laksan bila diduga racun telah sampai diusus

halus dan besar. Kumbah lambung atau gastric lavage, pada penderita yang kesadarannya
menurun,atau pada penderita yang tidak kooperatif.
Hasil paling efektif bila kumbah lambung dikerjakan dalam 4 jam setelah keracunan.
Keramas rambut dan memandikan seluruh tubuh dengan sabun. Emesis,katarsis dan kumbah
lambung sebaiknya hanya dilakukan bila keracunan terjadi kurang dari 4 6 jam pada koma
derajat sedang hingga berat tindakan kumbah lambung sebaiknya dukerjakan dengan
bantuan pemasangan pipa endotrakeal berbalon,untuk mencegah aspirasi pnemonia.
3. Anti dotum (penawar racun)
Atropin sulfat ( SA ) bekerja dengan menghambat efek akumulasi Akhir pada tempat
penumpukan.
a. Mula-mula diberikan bolus IV 1 - 2,5 mg
b. Dilanjutkan dengan 0,5 1 mg setiap 5 - 10 - 15 menit sampai timbul gejala-gejala
atropinisasi ( muka merah,mulut kering, takikardi, midriasis, febris dan psikosis).
c. Kemudian interval diperpanjang setiap 15 30 - 60 menit selanjutnya setiap 2 4 6 8
dan 12 jam.
d. Pemberian SA dihentikan minimal setelah 2 x 24 jam. Penghentian yang mendadak dapat
menimbulkan rebound effect berupa edema paru dan kegagalan pernafasan akut yang
sering fatal.

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KERACUNAN


A. Pengkajian.
Pengkajian difokusakan pada masalah yang mendesak seperti jalan nafas dan sirkulasi yang
mengancam jiwa. Adanya gangguan asam basa, keadaan status jantung, status kesadran.
1. Riwayat kesadaran : riwayat keracunan,bahan racun yang digunakan,berapa lama diketahui
setelah keracunan ada masalah lain sebagi pencetus keracunan dan sindroma toksis yang
ditimbulkan dan kapan terjadinya.
2. Intervensi.
a. Pertolongan pertama yang dilakukan meliputi : tindakan umum yang bertujuan untuk
keselamatan hidup,mencegah penyerapan dan penawar racun ( antidotum ) yan meliputi
resusitasi, : Air way, breathing, circulasi eliminasi untuk menghambat absorsi melalui
pencernaaan dengan cara kumbah lambung,emesis, ata katarsis dan kerammas rambut.
b. Berikan anti dotum sesuai advis dokter minimal 2 x 24 jam yaitu pemberian SA.
c. Perawatan suportif; meliputi mempertahankan agar pasien tidak samapi demamatau
mengigil,monitor perubahan-perubahan fisik seperti perubahan nadi yang cepat,distress
pernafasan, sianosis, diaphoresis, dan tanda-tanda lain kolaps pembuluh darah dan
kemungkinan fatal atau kematian.Monitir vital sign setiap 15 menit untuk bebrapa jam
dan laporkan perubahan segera kepada dokter.Catat tanda-tanda seperti muntah,mual,dan
nyeri abdomen serta monotor semua muntah akan adanya darah. Observasi fese dan urine
serta pertahankan cairan intravenous sesuai pesanan dokter.
d. Jika pernafasan depresi ,berikan oksigen dan lakukan suction. Ventilator mungkin bisa
diperlukan.
e. Jika keracunan sebagai uasaha untuk mebunuh diri maka lakukan safety precautions .
Konsultasi psikiatri atau perawat psikiatri klinis. Pertimbangkan juga masalah kelainan
kepribadian,reaksi depresi,psikosis neurosis, mental retardasi dan lain-lain

Daftar Pustaka

Brunner and Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. vol. 3. Jakarta: EGC
Halim Mubin A. : Panduan Praktis Ilmu Penyakit Dalam : Diagnosa dabn Terapi, EGC, Jakarta 2001 : 98-115.
Departemen Kesehatan RI, 2001, Kumpulan Modul Kursus Penyehatan Makanan Bagi Pengusaha
Makanan da Minuman, Yayasan Pesan, Jakarta.
Sartono, 2002, Racun dan Keracunan, Widya Merdeka.

Вам также может понравиться

  • Linda Imunisasi
    Linda Imunisasi
    Документ18 страниц
    Linda Imunisasi
    Niju Popo
    Оценок пока нет
  • Bhayangkara
    Bhayangkara
    Документ4 страницы
    Bhayangkara
    Niju Popo
    Оценок пока нет
  • Soal PG LINDA
    Soal PG LINDA
    Документ1 страница
    Soal PG LINDA
    Niju Popo
    Оценок пока нет
  • Linda Imunisasi
    Linda Imunisasi
    Документ18 страниц
    Linda Imunisasi
    Niju Popo
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Документ2 страницы
    Kata Pengantar
    Niju Popo
    Оценок пока нет
  • Buku Saku Pemeriksaan Ekg
    Buku Saku Pemeriksaan Ekg
    Документ21 страница
    Buku Saku Pemeriksaan Ekg
    dian_c87
    100% (16)
  • Tugas-Individu Pak Aan
    Tugas-Individu Pak Aan
    Документ21 страница
    Tugas-Individu Pak Aan
    Niju Popo
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar Budew
    Kata Pengantar Budew
    Документ1 страница
    Kata Pengantar Budew
    Ezy Rizki
    Оценок пока нет
  • Intervensi Dan Rasional 1
    Intervensi Dan Rasional 1
    Документ7 страниц
    Intervensi Dan Rasional 1
    Niju Popo
    Оценок пока нет
  • Ketikan Hal 205
    Ketikan Hal 205
    Документ2 страницы
    Ketikan Hal 205
    Fitria Ika Nuraina Rizki
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi Budew
    Daftar Isi Budew
    Документ1 страница
    Daftar Isi Budew
    Ezy Rizki
    Оценок пока нет
  • Keseimbangan Cairan
    Keseimbangan Cairan
    Документ28 страниц
    Keseimbangan Cairan
    Bombong EN
    Оценок пока нет
  • Materi Penkes Kritis
    Materi Penkes Kritis
    Документ24 страницы
    Materi Penkes Kritis
    Muhammad Iqbal Wahid
    Оценок пока нет
  • Tugas-Individu Pak Aan
    Tugas-Individu Pak Aan
    Документ21 страница
    Tugas-Individu Pak Aan
    Niju Popo
    Оценок пока нет
  • 331 303 1 PB
    331 303 1 PB
    Документ7 страниц
    331 303 1 PB
    Niju Popo
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ1 страница
    Cover
    Niju Popo
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Документ2 страницы
    Kata Pengantar
    Kadek Dea W
    Оценок пока нет
  • Kepuasan Pasien
    Kepuasan Pasien
    Документ111 страниц
    Kepuasan Pasien
    Peter Nelson
    Оценок пока нет
  • Hasil Riskesdas 2013
    Hasil Riskesdas 2013
    Документ306 страниц
    Hasil Riskesdas 2013
    NdHy_Windhy_3403
    91% (11)
  • Anamnes A
    Anamnes A
    Документ1 страница
    Anamnes A
    Niju Popo
    Оценок пока нет
  • Emanuel Vensi Hasmoko
    Emanuel Vensi Hasmoko
    Документ130 страниц
    Emanuel Vensi Hasmoko
    Yoga Teguh Guntara
    Оценок пока нет
  • Cover Kelompok
    Cover Kelompok
    Документ1 страница
    Cover Kelompok
    Niju Popo
    Оценок пока нет
  • Pembicara Nasional Aplikasi Kep Hol Di Kep Kritis
    Pembicara Nasional Aplikasi Kep Hol Di Kep Kritis
    Документ8 страниц
    Pembicara Nasional Aplikasi Kep Hol Di Kep Kritis
    Niju Popo
    Оценок пока нет
  • Anamnesa
    Anamnesa
    Документ1 страница
    Anamnesa
    Niju Popo
    Оценок пока нет
  • Emanuel Vensi Hasmoko
    Emanuel Vensi Hasmoko
    Документ130 страниц
    Emanuel Vensi Hasmoko
    Yoga Teguh Guntara
    Оценок пока нет
  • Agama Dan Kesehatan Mental
    Agama Dan Kesehatan Mental
    Документ12 страниц
    Agama Dan Kesehatan Mental
    Niju Popo
    Оценок пока нет
  • Bab 1
    Bab 1
    Документ4 страницы
    Bab 1
    Niju Popo
    Оценок пока нет
  • Kepribadian Terpuji
    Kepribadian Terpuji
    Документ3 страницы
    Kepribadian Terpuji
    Niju Popo
    Оценок пока нет
  • Agama Dan Kesehatan
    Agama Dan Kesehatan
    Документ6 страниц
    Agama Dan Kesehatan
    Niju Popo
    Оценок пока нет
  • Checklist Perawatan WSD
    Checklist Perawatan WSD
    Документ3 страницы
    Checklist Perawatan WSD
    Niju Popo
    Оценок пока нет