Вы находитесь на странице: 1из 8

PT.

PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Manfaat Hasil Pengukuran

BAB III
MANFAAT HASIL PENGUKURAN
Data hasil pengukuran terdiri dari besaran energi aktif, energi reaktif, daya, arus, tegangan,
faktor daya, dan frekuensi. Dalam sistem kelistrikan PT PLN (Persero) data hasil pengukuran
tersebut dapat dipergunakan untuk bermacam-macam keperluan, diantaranya adalah untuk :

3.1.

TRANSAKSI ENERGI LISTRIK

Energi listrik (aktif dan reaktif) yang dikirim oleh suatu unit dan diterima oleh unit yang lain atau
Pelanggan, dinyatakan oleh alat ukur yang dipasang pada sistem kelistrikan sebagaimana
diperlihatkan pada Gambar 29 Sistem Kelistrikan PT PLN (Persero).

Energi listrik yang dikirim oleh Unit Pembangkitan dan diterima oleh Unit Transmisi
dinyatakan oleh hasil pengukuran alat ukur ME2.

Energi listrik yang dikirim oleh Unit Transmisi dan diterima oleh Unit Distribusi dinyatakan
oleh hasil pengukuran alat ukur ME3.

Energi listrik yang dikirim oleh Unit Distribusi dan diterima/dipergunakan oleh Pelanggan
dinyatakan oleh hasil pengukuran alat ukur ME5.

Alat ukur ME yang digunakan harus mengacu kepada ketentuan yang diatur dalam Edaran
Direksi No. 027.E/012/DIR/2004 tanggal 24 Desember 2004 tentang FITUR DAN PROTOKOL
KWH METER ELEKTRONIK UNTUK KEPERLUAN AMR, diantaranya adalah kelas akurasi,
yaitu :

ME1, ME2 dan ME3 : kelas akurasi 0,2

ME4, ME5 dan : kelas akurasi 0,5

ME6 : kelas akurasi 1,0

Catatan :

- ME5 khusus untuk Pelanggan TM dengan daya terpasang antara 200 kVA s.d 30
MVA.
- ME 6 khusus untuk Pelanggan TR dengan daya terpasang kurang dari 200 kVA.

On Becoming The Centre of Excellences

47

PT. PLN (PERSERO)


PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Manfaat Hasil Pengukuran

PEMBANGKITAN

ME1

ME2

TRANSMISI

Gardu
Induk

ME3

Busbar
ME4

Gardu
Distribusi

ME5
20kV/380V

ME6
Pelanggan

DISTRIBUSI
AI
Gardu
Distribusi

ME4

ME4

ME5
20kV/380V

ME6
Pelanggan

Gambar 1 Sistem Kelistrikan PT PLN (Persero)


Gambar 34. Sistem Kelistrikan PT PLN (Persero)

On Becoming The Centre of Excellences

48

PT. PLN (PERSERO)


PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Manfaat Hasil Pengukuran

3.1.1. Perhitungan Susut / Losses


Susut atau losses didefinisikan sebagai selisih antara energi yang dibangkitkan atau diterima
(input energy) selama satu interval waktu tertentu dengan energi yang dijual atau dipergunakan
(output energy) selama interval yang sama.
Dalam perhitungan susut, diperlukan data tentang energi listrik kWh (energi aktif) hasil
pengukuran selama interval waktu yang sama.
a.

Unit Pembangkitan

Pada unit pembangkitan, energi yang dihasilkan diukur pada terminal keluaran generator (ME1),
sedangkan energi yang dipergunakan atau dijual diukur pada sisi tegangan tinggi saluran
transmisi (ME2).
Susut pada unit Pembangkit : data hasil ME2 data hasil ME1
b.

Unit Transmisi

Pada sistem transmisi, energi yang diterima merupakan energi yang dijual oleh sistem
pembangkit (ME2). Sedangkan energi yang dijual diukur pada sisi tegangan menengah trafo
tenaga di Gardu Induk (ME3)
Susut pada unit Transmisi : data hasil ME3 data hasil ME2
c.

Unit Distribusi

Pada sistem distribusi, energi yang diterima merupakan energi yang dijual oleh sistem transmisi
(ME3), sedangkan energi yang dijual kepada Pelanggan diukur pada jaringan listrik di lokasi
Pelanggan (ME5).
Energi yang dikirim dari jaringan Tegangan Menengah diukur melalui ME4.
Susut pada unit Distribusi : data hasil ME5 data hasil ME3.

3.1.2. Penerbitan Rekening


Energi aktif atau kWh dan reaktif atau kVARh yang dipergunakan atau dikonsumsi setiap bulan
oleh Pelanggan diukur oleh alat ukur yang dipasang di lokasi Pelanggan dan data hasil
pengukuran dicatat yang digunakan sebagai dasar untuk penerbitan rekening yaitu berupa
tagihan pemakaian energi listrik ke konsumen.

On Becoming The Centre of Excellences

49

PT. PLN (PERSERO)


PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Manfaat Hasil Pengukuran

Hasil pengukuran dapat diperoleh melalui berbagai cara, yaitu :

Mendatangi lokasi alat ukur (Pelanggan) dan membaca langsung

Memindahkan data (download) dari alat ukur ke komputer (laptop) melalui kabel data

Mengambil data dari jarak jauh (remote) melalui media komunikasi tertentu.

Dengan pertimbangan bahwa faktor meter Pelanggan dapat berubah jika terjadi perubahan
daya, maka ditetapkan bahwa hasil pengukuran untuk penerbitan rekening dinyatakan dalam
nilai sekunder (tanpa memperhitungkan faktor meter).
Data hasil pengukuran tersebut dikalikan dengan harga energi per kWh dan per kVARh, sesuai
dengan ketentuan dalam Tarif Dasar Listrik (TDL). Hasil perhitungan merupakan biaya yang
harus dibayar oleh Pelanggan yang tercantum dalam Rekening Listrik.

3.1.3. P2TL (Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik)


P2TL merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk menertibkan pemakaian tenaga listrik
yang tidak sesuai dengan ketentuan alias ilegal. Perbuatan menggunakan tenaga listrik secara
ilegal ini tentu saja sangat merugikan PLN karena tidak terukur dan mendatangkan pendapatan
kepada Perseroan. Oleh karena itu, P2TL harus dilaksanakan secara berkesinambungan dan
efektif. Namun masalahnya tidaklah mudah karena diperlukan data yang akurat untuk
mengetahui Pelanggan yang menggunakan listrik secara ilegal alias mencuri.
Data hasil pengukuran dapat memperlihatkan pemakaian energi listrik yang tidak normal.
Kondisi tidak normal disebabkan oleh kerusakan alat (internal) atau oleh intervensi dari pihak
luar (eksternal).
Beberapa penyelesaian terkait dengan pemakaian energi listrik yang tidak normal :

Penyelesaian atau tindak lanjut atas kelainan pengukuran yang disebabkan oleh internal,
dilakukan dengan cara memperbaiki atau mengganti material yang rusak.

Penyelesaian atas kelainan yang disebabkan oleh pihak luar atau eksternal dilakukan
dengan pelaksanaan P2TL.

Data hasil pengukuran ME di Pelanggan dapat memberikan adanya ketidaknormalan pada


jaringan listrik di Pelanggan. Ketidaknormalan tersebut dirangkum atau dikelompokkan ke dalam
DLPD (Daftar peLanggan yang Perlu Diperhatikan, yang kriterianya ditentukan pada saat setting
software Data Manajemen Report (DMR).

On Becoming The Centre of Excellences

50

PT. PLN (PERSERO)


PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Manfaat Hasil Pengukuran

Kriteria DLPD minimal terdiri dari :

Tegangan per fasa < 90 % dari tegangan nominal

Tegangan per fasa >105 % dari tegangan nominal

Arus tidak seimbang > 10 %, 1 atau 2 fasa = 0

PF per fasa 0,5 lagging

Arus > 120% dari arus nominal, selama 20 menit. Khusus untuk tanur arus > 1,15 x 120 %
selama 20 menit (mengacu pada TDL 2003).

Beban kVA > 120 % dari daya kontrak

Perbedaan waktu antara ME dengan FEP 15 menit

Selain berdasarkan DLPD, data yang ditampilkan oleh Event Log juga dapat mengindikasikan
kegiatan atau perubahan apa yang terjadi pada alat ukur ME.
Event Log adalah daftar kejadian atau peristiwa yang dirasakan oleh ME, yang direkam dan
disimpan dalam memory ME.
Data yang yang direkam dalam Event Log diperlihatkan dalam contoh di bawah ini (event
standar) :
1.

Tegangan fasa R : hilang

2.

Tegangan fasa S : normal

3.

Tegangan fasa T : hilang

4.

Tegangan fasa R : normal

5.

Tegangan fasa S : hilang

6.

Tegangan fasa T : normal

7.

Arus fasa R : hilang

Arus fasa S : normal

9.

Arus fasa T : hilang

10. Arus fasa R : normal


11. Arus fasa S : hilang
12. Arus fasa T : normal
13. Tegangan seluruh fasa : hilang
On Becoming The Centre of Excellences

51

PT. PLN (PERSERO)


PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Manfaat Hasil Pengukuran

14. Tegangan seluruh fasa : normal


15. Power on
16. Power off
17. Tutup Meter dibuka
18. Tutup Meter ditutup
19. Tegangan fasa R melebihi batas atas (upper limit)
20. Tegangan fasa S melebihi batas atas (upper limit)
21. Tegangan fasa T melebihi batas atas (upper limit)
22. Tegangan fasa R melebihi batas bawah (lower limit)
23. Tegangan fasa S melebihi batas bawah (lower limit)
24. Tegangan fasa T melebihi batas bawah (lower limit)
25. Komunikasi lokal mulai
26. Komunikasi lokal selesai
27. Pengawatan dibalik
28. Pengawatan normal
29. Stop measurement
30. Start measurement
31. Battery low
32. Battery normal
33. LCD blank
34. LCD normal
Indikasi DLPD dan Event Log yang muncul harus disertai dengan tampilan yang menarik
perhatian, seperti kedip (blinking) atau suara di PC dan SMS .
Data yang dihasilkan oleh DLPD dan Event Log dianalisa. Kelainan yang terjadi di Pelanggan
segera ditindaklanjuti dengan melakukan P2TL untuk menghindari terjadinya kelainan yang
berkepanjangan yang dapat merugikan Perseroan. Oleh karena itu, diperlukan pegawai yang
mempunyai kemampuan analisis tinggi dan teliti untuk melakukan pekerjaan ini.

On Becoming The Centre of Excellences

52

PT. PLN (PERSERO)


PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Manfaat Hasil Pengukuran

3.1.4. Load Management


Data hasil pengukuran terhadap besaran listrik seperti arus, daya dan energi yang dikonsumsi
oleh konsumen/Pelanggan setiap hari dalam interval waktu tertentu, dalam bentuk load profile
yaitu rekaman yang tersimpan dalam memory berbentuk data per-interval (tergantung setting
waktu intervalnya).
Data rekaman load profile tersebut memberikan informasi yang sangat bermanfaat kepada
pemakai atau konsumen dalam mengatur penggunaan energi listrik karena memberikan
informasi berapa besar daya dan energi yang dipakai pada suatu waktu atau selama waktu
tertentu. Dengan melakukan pengaturan besar beban dan waktu pembebanannya, pemakaian
energi listrik selama waktu tertentu akan lebih efisien dan biaya pemakaian listrik dapat ditekan.
Data rekaman load profile selain dapat digunakan oleh konsumen untuk mengatur pemakaian
beban agar dapat dilakukan efisiensi, data tersebut juga digunakan oleh PLN dalam hal ini yang
menjual tenaga listrik ke konsumen dengan tujuan untuk dapat mengetahui profile beban pada
suatu daerah pelayanan. Sehingga dapat dilakukan pengaturan beban jika suatu wilayah
mengalami kondisi kritis sebelum terjadinya overload yang dapat mengakibatkan pemadaman
dalam skala yang lebih luas.
Di dalam perencanaan pengembangan jaringan kelistrikan, data profile beban sangat membantu
untuk mengetahui daerah mana yang sekiranya jaringan kelistrikannya perlu dikembangkan
dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kepada pelanggan.

3.1.5. Peningkatan Pelayanan Pelanggan


Data tertentu hasil pengukuran dimasukkan ke dalam web site masing-masing unit PT PLN
(Pesrero) yang dapat diakses oleh Pelanggan atau pihak lain yang memerlukan. Melalui web
tersebut, dapat diketahui data yang terkait dengan penggunaan atau pemakaian energi listrik
tidak hanya pada suatu saat atau bulan berjalan, tetapi juga data pada bulan sebelumnya.
Data yang dimasukkan ke dalam web yang dapat diakses oleh Pelanggan minimal terdiri dari
stand energi aktif dan reaktif bulan berjalan dan bulan laluserta energi yang dikonsumsi selama
12 bulan terakhir.
Selain itu harus juga ditentukan aturan mainnya, yaitu siapa saja yang berhak mengakses data
dan bagaimana mekanismenya.
Energi listrik yang dikonsumsi dan harus dibayar oleh konsumen atau Pelanggan berasal dari
data hasil pengukuran yang dilakukan oleh suatu alat ukur. Data hasil pengukuran yang akurat
On Becoming The Centre of Excellences

53

PT. PLN (PERSERO)


PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Manfaat Hasil Pengukuran

akan memberikan kepuasan dan menghilangkan keluhan Pelanggan. Selain itu, data hasil
pengukuran juga dapat diberikan kepada Pelanggan yang memerlukannya.
Penyediaan data yang akurat dan sesuai dengan yang diperlukan merupakan suatu usaha
untuk meningkatkan pelayanan kepada Pelanggan.

3.1.6. Perencanaan Pengembangan Jaringan Kelistrikan


Data hasil pengukuran menampilkan energi yang dikonsumsi oleh Pelanggan, arus atau daya
yang dipasok oleh suatu Gardu atau Trafo Distribusi. Arus atau daya yang ditampilkan oleh
suatu alat ukur memperlihatkan kondisi beban yang harus ditanggung atau dilayani oleh
jaringan listrik tersebut. Dalam hal arus yang mengalir pada suatu jaringan sudah mendekati
batas kemampuan / kapasitasnya, maka harus dibuat perencanaan untuk pengembangan
jaringan listrik tersebut. Data hasil pengukuran sangat bermanfaat untuk menentukan saat yang
tepat dalam merencanakan perluasan jaringan listrik.
Pengembangan jaringan kelistrikan merupakan bagian dari perencanaan jangka pendek dan
jangka panjang. Perencanaan jangka pendek dilakukan yang bersifat emergency seperti
kapasitas jaringan dan kapasitas trafo sudah overload. Sedangkan perencanaan jangka panjang
adalah untuk memenuhi kebutuhan demand konsumen pada masa yang akan datang
berdasarkan dengan kondisi dan pertumbuhan beban saat ini.
Pengembangan Jaringan Kelistrikan meliputi :
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Jaringan SUTM (Saluran Udara Tegangan Menengah)


Jaringan SKTM (Saluran Kabel Tegangan Menengah)
Trafo Distribusi 20.000/380 Volt
Sistem Proteksi
Gardu Distribusi
Keandalan Sistem Jaringan Distribusi

On Becoming The Centre of Excellences

54

Вам также может понравиться