Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh :
ADITYA PRIMADI PUTRA
2108 030 047
DOSEN PEMBIMBING:
Ir. Arino Anzip, MEng., Sc
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER
LATAR BELAKANG
PERMASALAHAN
BATASAN MASALAH
Peralatan yang
di alignment
Motor listrik dan
Poros (Pompa)
Alignment dilakukan
pada kondisi tidak ada
perubahan suhu
(pemuaian atau
penyusutan).
4
TUJUAN
MANFAAT
DASAR TEORI
DASAR TEORI
Metoda Perawatan Prediktif
Analisa Vibrasi
Analisa vibrasi digunakan untuk menentukan kondisi operasi dari mesin dimana dalam
hal ini metode ini dapat digunakan mendiagnosa terjadinya kelainan atau kerusakan
pada mesin atau peralatan.
Methode thermography
Metode ini menggunakan instrumentasi yang dirancang untuk memonitor emisi energi
inframerah yang dikeluarkan oleh perlatan untuk menentukan kondisinya.
Proses parameter
Proses parameter merupakan progam perawatan prediktif yang dilakukan untuk
mengetahui bahwa efisiensi mesin dan peralatan bekerja sebagai mana mestinya
Metoda ultrasonic
Pengujian ultrasonic merupakan metode untuk mengetahui kondisi operasi dari suatu
peralatan dan material dengan menggunakan energi suara berfrekuensi tinggi sekitar 20
100 kHz.
Metoda Visual Inspection
Inspeksi visual yang dilakukan secara rutin akan dapat membantu metoda lainya dan
menjamin bahwa masalah yang serius dapat dideteksi sebelum terjadi kerusakan.
Tribologi
metoda tribologi yang umumnya digunakan dalam perawatan prediktif meliputi analisa
pelumas bekas,analisa spectography,ferrography, dan analisa partikel keausan.
DASAR TEORI
Alignment
Driver
Motor listrik, Motor bakar, Turbine Uap,
Turbin gas,
Driven
Pompa, Kompresor, Blower, Fan, Gear box
DASAR TEORI
Misalignment
10
DASAR TEORI
Metode Alignment
11
DASAR TEORI
Kopling
Mentransmisikan torsi (meneruskan tenaga
mekanis) dari driver ke driven dengan cara
menghubungkan kedua atau lebih poros
mesin
12
DASAR TEORI
Dial indicator
Dial indikator, juga dikenal sebagai alat pengukur dial dan indikator probe,
adalah instrumen digunakan untuk mengukur jarak linier kecil secara akurat, dan
sering digunakan dalam proses industri dan mekanik.
Cara membaca skala
13
DASAR TEORI
Runout
Run out dapat diartikan ketidaklurusan, benjolan/tonjolan pada lingkaran atau
permukaan.
14
DASAR TEORI
Soft Foot
Di definisikan sebagai kondisi buruk pada kontak kaki mesin terhadap base-plate
atau frame.
15
DASAR TEORI
Shims
Shims merupakan plat besi tipis yang digunakan untuk mengganjal kaki motor,
penggunaan shims untuk paralel alignment dengan menambah atau mengurangi
jumlah shims.
16
Mulai
Studi
literatur
Pembuatan Alat
Uji Alignment
Perencanaan
dasar
Simulasi Alat
Uji Alignment
Pemilihan
Komponen
Hasil
TIDAK
YA
Pembuatan
Laporan Akhir
Selesai
17
Langkah Pra-alignment
Melepaskan kopling-hub, mengecek driver atau driven yang mudah diputar. Dalam
hal ini mesin yang akan di alignment sudah dalam keadaan baik.
Chek awal : run-out, soft-foot, bearing apakah baik, fondasi & base-plate apakah
baik. Lakukan bacaan alignment beberapa kali untuk mendapatkan data yang akurat
dan catat data. Analisa apakah hasil bisa diterima atau harus melakukan koreksi
18
19
20
21
Pada simulasi ini motor sengaja digeser ke kanan agar terjadi horizontal
misalignment. Pasang braket pada kopling motor dan dial indikator pada
kopling poros/pompa, dan sebaliknya
Pompa:
Atas (0)
0
0
0
Rata-rata
0
Kanan (90)
-3
-3
- 2,9
Bawah (180)
0
0
0,1
Kiri (270)
3
3
3
- 2,96
0,03
Kanan (90)
-3
-3
-3
Bawah (180)
0
0
0
Kiri (270)
3
3
3
-3
X = - 2,98 mm
Motor:
Atas (0)
0
0
0
Rata-rata
0
Y = 3 mm
22
Horizontal Alignment
= - 2,93 mm
= - 2,87 mm
Ibdr motor harus digeser ke kiri sejauh 2,93 mm
Obdr motor harus digeser ke kiri sejauh 2,8 mm
23
Pada simulasi ini motor sengaja ditambahkan shims pada ke empat kaki motor
agar terjadi vertical misalignment. Masing-masing ditambahkan 0,25x4 buah
shims.
Pompa:
Atas (0)
0
0
0
Rata-rata
0
Kanan (90)
-1
-1
-1
Bawah (180)
-2
-2
-2
Kiri (270)
-1
-1
-1
-1
-2
-1
Kanan (90)
1
1,1
1
Bawah (180)
2
2
2
Kiri (270)
1
0,9
1
0,63
0,6
X = - 1 mm
Motor:
Atas (0)
0
0
0
Rata-rata
0
Y = 1 mm
24
Vertical Alignment
= - 1 mm
= - 1 mm
Ibdr motor harus dikurangi shims sebanyak 1 mm
Obdr motor harus dikurangi shims sebanyak 1 mm
25
Pompa:
Atas (0)
0
0
0
Rata-rata
0
Kanan (90)
0,7
0,7
0,6
Bawah (180)
1,4
1,5
1,3
Kiri (270)
0,7
0,7
0,8
0,66
1,4
0,73
Kanan (90)
-1
-1
-1
Bawah (180)
-2
-2
-2
-1
-2
X = 0,7 mm
Motor:
Atas (0)
0
0
0
Rata-rata
0
Kiri (270)
-1
-1
-1
Y = -1 mm
-1
26
Angular alignment
= 0 mm
= - 0,9 mm
Ibdr motor harus dikurangi shims sebanyak 0 mm
Obdr motor harus dikurangi shims sebanyak 0,9 mm
27
KESIMPULAN
28