Вы находитесь на странице: 1из 3

2.1.

Katalis
Katalis merupakan zat yang ditambahkan untuk mempercepat reaksi.
Katalis mempercepat suatu rekasi dengan menurunkan energi aktivasi suatu reaksi
serta menyediakan situs aktif yang befungsi untuk mempertemukan reaktan
sehingga kontak antara reaktan lebih maksimal. Karena fungsinya yang sangat
penting, maka penggunaan katalis menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam
berbagai industri. Kebutuhan akan katalis dalam berbagai proses industri
cenderung mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan proses kimia yang
menggunakan katalis cenderung lebih ekonomis.
Dalam mempercepat laju reaksi, katalis bersifat spesifik yaitu suatu
katalis dapat mempercepat pada reaksi tertentu saja tidak pada semua reaksi
kimia. Contohnya, suatu katalis A mampu mempercepat laju reaksi pada reaksi
hidrogenasi namun kurang baik jika digunakan pada reaksi oksidasi. Hal tersebut
terikat erat dengan sifat fisika dan sifat kimia katalis. Dalam reaksi yang sama
terdapat beberapa kemungkinan jenis material yang dapat digunakan dalam proses
reaksi tersebut. Misalnya dalam reaksi hidrogenasi dapat digunakan katalis Fe,
Co, Ni (Le Page,1987).
Kemampuan suatu katalis dalam mempercepat laju reaksi dipengaruhi oleh
berbagai faktor.Faktor-faktor yang mempengaruhi performa katalis antara lain
adalah sifat fisika dan kimia katalis; kondisi operasi seperti temperatur, tekanan,
laju alir, waktu kontak; jenis umpan yang digunakan; jenis padatan pendukung
yang digunakan. Katalis yang dipreparasi dengan cara yang berbeda akan
menghasilkan aktivitas dan selektivitas yang berbeda.
Aktivitas biasanya dinyatakan dalam persentase konversi atau jumlah
produk yang dihasilkan dari jumlah reaktan yang digunakan dalam waktu reaksi
tertentu. Sedangkan selektivitas adalah ukuran katalis dalam mempercepat reaksi
pada pembentukan suatu produk tertentu. Karena ada banyak faktor yang
mempengaruhi kinerja katalis dalam mempercepat laj reaksi, maka perlu
dilakukan pemilihan katalis secara cermat sebelum menggunakan katalis dalam

suatu proses tertentu. Pemilihan katalis yang tepat dalam suatu proses dapat
menyebabkan proses yang diinginkan memiliki hasil yang optimal. Sedangkan
pemilihan katalis yang tidak tepat dapat menyebabkan proses menjadi kurang
efisien sehingga akibatnya juga menjadi kurang ekonomis.
Berdasarkan fasanya katalis digolongkan menjadi dua bagian yakni katalis
homogen dan katalis heterogen.
1) Katalis homogen
Dikatakan katalis homogen karena fasanya yang sama dengan fasa reaktan
serta fasa produk yang dihasilkan dari reaksi. Katalis jenis ini mudah untuk
dioperasikan, dimodifikasi, katalis jenis ini pula meiliki aktivitas dan selektivitas
yang tinggi serta tidak mudah diracuni oleh pengotor yang terkandung dalam
suatu reaksi. Namun sayangnya karena fasa yang dimilikinya sama, maka katalis
ini sulit dipisahkan dari campuran reaksi, katalis jenis ini juga kurang stabil jika
dioperasikan pada suhu tinggi. Umumnya katalis homogen ini paling sering
ditemui dalam bentuk cairan, dimana reaktan dan katalis bercampur menjadi suatu
larutan
2) Katalis heterogen
Katalis heterogen adalah katalis yang fasa reaksinya tidak sama dengan
fasa reaktan dan produk yang dihasilkan. Tidak seperti katalis hogmogen yang
sulit dipisahkan dari reaksi campurannya, maka katalis heterogen ini mudah
dipisahkan dari campuran reaksi. Serta mampu dioperasikan dalam suhu yang
relatif tinggi. Katalis yang banyak ditemukan berupa padatan sementara
reaktannya berupa cairan, oleh karena itu katalis heterogen biasanya dibentuk
seperti pellet agar lebih mudah dioperasikan.
2.2. Preparasi Katalis
Dalam preparasi katalis ada beberapa metode yang digunakan yaitu
1. Metoda Presipitasi
Metoda presipitasi yaitu metode penjenuhan suatu larutan menjadi suatu
padatan. Jadi disini dalam pembuatan katalis disini suatu komponen zat aktif
diendapkan pada ph tertentu pada penyangganya sehingga menjadi katalis yang

tersebar komponen aktifnya. Pada metoda presipitasi ini awalnya dicampur antara
komponen aktif katalis (logam) dengan penyangganya , kemudian diaduk, setelah
tercampur merata dilakukuan pencucian samapai pH netral kemudian kalsinasi
dan reduksi setelah itu jadilah Katalis logam yang aktif
Metoda ini kurang praktis karena ada tahap pencucian yang memakan
waktu cukup lama sehingga metoda ini jarang digunakan dalam pembuatan
katalis. Selain itu katalis yang dibuat dengan metoda ini mempunyai komponen
aktif yang kurang tersebar secara merata dibandingkan dengan metoda
impregnansi.
2. Metoda Impregnansi
Metoda Impregnansi yaitu metoda memasukan komponen aktif (logam)
kedalam penyanngga katalis. Metoda ini hampir sama dengan metoda presipasi
tetapi proses nya lebih singkat dan lebih praktis dikarenanakan tahapan prosesnya
lebih sedikit karena tidak ada proses pencucian. Metoda impregnansi tahapan
mulai dari pencampuran komponen aktif katalis logam dicampur dengan
penyangganya, lalu diaduk konstan kemudian dipanaskan setelah itu dikalsinasi
dan di hidrogenasi. Metoda ini jumlah volume larutan sama dengan jumlah
volume katalis, berbeda dengan metoda presipitasi.
Metoda Impregnansi terbagi menjadi dua yaitu metoda impregnansi kering
dan impregnansi basah. Perbedaan dari kedua metoda impregnansi ini adalah
metoda impregnansi basah menghitung terlebih dahulu jumlah volume pori
terhadap volume larutan sedangkan metoda kering tidak memperhitungkannya.
Jadi pada impregnansi basah ditambah larutan zat aktif melebihi jumlah situs aktif
yang dimiliki oleh penyangga sehingga memiliki situs aktif yang lebih banyak
dibandingkan metode kering.

Вам также может понравиться