Вы находитесь на странице: 1из 74

RESUSITASI

RESUSITASI
Resusitasi adalah tindakan untuk menghidupkan
/ mengembalikan / memulihkan kesadaran
seseorang yang tampaknya mati akibat
terhentinya fungsi jantung dan paru yang
berorentasi pada otak.

TANDA TANDA HENTI JANTUNG


1. Pernafasan berhanti atau nafas mengap mengap
yang mengarah ke apnue.Tidak nafas, nadi masih
teraba
ventilasi buatan.
2. Pulsasi tidak teraba.
3. Tidak sadar / tampak seperti mati.
4. Dilatasi pupil.
5. Dipastikan dengan EKG dan analisis gas darah

PRINSIP DASAR HIDUP

OTA
K

PEREDARAN
DARAH

UDARA
BEBAS
( OKSIGEN
)

JALAN NAFAS

PARU - PARU

OTAK
pusat kendali
seluruh sistem
tubuh perlu
energi agar
berfungsi

JANTUNG &
PEMBULUH DARAH
pompa yg
berfungsi
mengalirkan
makanan dan
oksigen ke otak

JALAN NAFAS
berfungsi
mengalirkan
oksigen dari
udara bebas ke
dalam paru-paru

PARU-PARU
berfungsi
mengambil
oksigen dari
udara ke dalam
darah

KEMATIAN
MATI KLINIS berhenti nafas dan berhenti denyut
jantung ( tanda-tanda kematian pasti negatif )
MATI BIOLOGIS berhenti nafas dan berhenti
denyut jantung disertai tanda-tanda kematian
pasti. (kebiruan, kekakuan, pembusukan,
cedera berat yg tidak memungkinkan hidup)

BAGAIMANA
MENILAI JALAN
NAFAS ?
Penderita sadar : dapat
berbicara dengan suara
yang jelas : AIRWAY
BAIK

BAGAIMANA MENILAI
JALAN NAFAS ?
DENGAR
suara tambahan
RABA / RASA

DENGAR

suara tambahan

NGOROK (snoring) airway tersumbat lidah /


jaringan di tenggorokan
KUMUR-KUMUR (gurgling) sumbatan karena cairan
STRIDOR sumbatan benda padat

STRIDOR
inspirasi

NGOROK
ekspirasi
KUMURKUMUR

BAGAIMANA MENGATASI
SUMBATAN JALAN NAFAS ?
SUMBATAN TOTAL

SUMBATAN PARSIAL

Pada penderita yang tidak sadar, maka


kita selalu berusaha menjaga atau
membuka AIRWAY

BREATHING
(pernafasan)
Bila penderita dapat berbicara
kalimat panjang, BREATHING BAIK
TEHNIK PEMERIKSAAN PERNAPASAN
LIHAT
: turun naiknya dada
DENGAR : udara yg keluar
darihidung dan
mulut
penderita
RASA : aliran udara yg
keluar dari
hidung dan mulut dengan pipi kita

TANDA-TANDA
PERNAFASAN TIDAK
ADEKUAT

Hitung frekuensi nafas


Sesak
Sianosis
Perubahan Kesadaran
Denyut jantung yg sangat
lambat /cepat disertai frekuensi
nafas yang lambat

APA YANG HARUS


DILAKUKAN ?
Tenangkan penderita ( jika sadar )
Pastikan Airway bersih
Berikan Oksigen
Pertimbangkan untuk memberi
nafas buatan

SETIAP MENANGANI BREATHING


PASTIKAN AIRWAY BEBAS

NAPAS BUATAN

-Mulut ke mulut
-Mulut kemasker
-Bag Valve Mask (BVM )

Penderita masih bernapas tetapi:


- pernafasan terlalu lambat
- pernafasan terlalu dangkal
- pernafasan sangat cepat dan dangkal

-Jumlah napas yg diberikan :


Bayi tiap 3 detik (20X/ menit)
Dewasa tiap 5 detik ( 12 X/ menit )
- Tiupan harus cukup ( dinding dada naik )
- Sesak berkurang
- Sianosis menghilang
- Laju denyut darah ( nadi ) menurun / normal

CARA NAPAS BUATAN

Lakukan tiupan 2 x -5 x
periksa apakah ada
tahanan / hambatan

Ada hambatan segera


bebaskan jalan napas
Tidak ada hambatanlanjutKan
napas buatan

BEBERAPA CONTOH KELAINAN

Pneumothorax yang
terjadi akibat patah
tulang rusuk

VENTIL DAN KONTRA


VENTIL

SIRKULASI
SIRKULASI :
JANTUNG
PEMBULUH
DARAH (arteri
vena)

MACAM PENDARAHAN
PENDARAHAN KELUAR darah
mengalir ke luar tubuh karena luka
mengenai bagian luar tubuh
PENDARAHAN KE DALAM darah
mengalir ke dalam rongga tubuh
karena luka mengenai bagian dalam
tubuh

BAGAIMANA CARA MENILAI


PENDARAHAN ?

BAGAIMANA
MENGATASI
PERDARAHAN ?
HENTIKAN PERDARAHAN
dengan melakukan tekanan dan
balutan diatas luka
SEGERA BAWA KE RUMAH
SAKIT untuk mendapatkan
perawatan dan evaluasi lanjutan

Terlihat pendarahan yang jelas


(pendarahan luar harus dicari
sumbernya)
Ditemukan tanda-tanda syok
- kulit pucat dan dingin
- kesadaran menurun
- pandangan kabur, kunang-kunang
- nadi cepat

SYOK
Syok adalah gangguan perfusi
Kegagalan tubuh untuk
mensuplai sel-sel tubuh dengan
darah, dan secara langsung
memberikan darah ke segala sel
dalam tubuh (jaringan tubuh )

PENGENALAN
SYOK

NADI menjadi lebih cepat dan


kecil
OTAK gelisah, ketakutan
sampai tidak sadar
PARU-PARU nafas menjadi
cepat dan dangkal
KULIT
menjadi dingin

Penderita dinyatakan mati


secara klinis apabila berhenti
bernafas dan jantung berhenti
berdenyut. Kematian klinis
mungkin masih dapat diubah
menjadi hidup kembali apabila
dilakukan RJP

LANGKAH-LANGKAH
SEBELUM RJP
TENTUKAN PENDERITA TIDAK SADAR
(metoda AVPU)
TENTUKAN JALAN NAPAS BEBAS
TENTUKAN PENDERITA TIDAK BERNAFAS

(metoda AIRWAY BREATHING)


TENTUKAN NADI TIDAK TERABA

(arteri karotis)

Baringkan terlentang pada alas datar


yang keras nilai kesadarannya

Nilai jalan nafas gunakan


cara buka, lihat, dengar.
Periksa nafas gunakan cara
lihat, dengar dan rasakan.
Berikan nafas buatan 2 5 x
jika tidak ditemukan hambatan
lanjutkan RJP jika ditemukan
hambatan segera bebaskan
jalan nafas.

Periksa nadi karotis rasakan nadi 5


10 detik, hindari penekanan yang
terlalu keras pada arteri

PELAKSANAAN RJP
Menentukan titik kompresi, meletakkan tangan, dan melakukan
pemijatan.

RINGKASAN RJP PADA


ORANG DEWASA
1. Dalamnya kompresi

: 4 5 cm

2. Frekuensi kompresi

: 80-100 kali / menit.

3. Lama ventilasi

: 1,5 2 detik.

4. Lokasi pencarian arteri

: arteri carotis.

5. RJP sendiri

: 30 kompresi 2 ventilasi.

6. RJP berdua

: 20 kompresi 2 ventilasi.

TANDA-TANDA
KEBERHASILAN RJP

Dada naik turun setiap ventilasi


Pupil bereaksi
Denyut jantung kembali terdengar
Reflek pernafasan spontan dapat terlihat
Kulit penderita pucatnya berkurang
Penderita dapat menggerakkan tangan / kaki
Penderita berusaha untuk menelan
Penderita menggeliat / memberontak

KESALAHAN RJP
Ventilasi gagal
Selang waktu ventilasi dan pijatan lebih
dari 5 detik
Ventilasi terlalu cepat
Sikap dan posisi penolong salah
Tidak menekan tulang dada pada
kedalaman yang benar
Jari tangan menyentuh dada penderita
Jumlah pijatan dan ventilasi tidak sesuai

KOMPLIKASI
Patah tulang iga
Pneomotoraks
Hematotoraks
Luka dan memar pada paru
Luka pada hati dan limpa

CEDERA AKIBAT SENJATA API


pada jaringan lunak

CEDERA AKIBAT SENJATA API


pada tulang

Pecahan tulang akan berperan sebagai peluru


sekunder

CEDERA AKIBAT SENJATA API

Perbedaan
kerusakan
jaringan yang
terjadi akibat
anak peluru
dengan
kecepatan
rendah dan
kecepatan tinggi

CEDERA AKIBAT LEDAKAN

PENILAIAN
PENDERITA
( initial
assesment )

LANGKAH-LANGKAH
PEMERIKSAAN PENDERITA
Penilaian TKP
Penilaian awal
Pemeriksaan penderita
Penanganan penderita
Pemantauan penderita
Evakuasi dan transportasi ke
tingkat pelayanan yang lebih tinggi

PENILAIAN TKP

Amankan diri anda


Amankan penderita
Pindahkan penderita sehingga
anda bisa melakukan pertolongan

PENILAIAN AWAL
Periksa kesadaran
Nilai cepat ABC

KESAN UMUM PENDERITA


RESPON
MASALAH AIRWAY MASALAH BREATHING
MASALAH CIRCULATION

MENCEGAH KEMATIAN

PEMERIKSAAN
PENDERITA
Gejala
Alergi
Medikasi
Penyakit lain yang diderita
Akhir makan
Riwayat lain yg berhubungan dengan
penyakitnya

PEMERIKSAAN
PENDERITA
PEMERIKSAAN FISIK
- Tanda vital
- frekuensi nafas
- frekuensi nadi
- suhu dan warna kulit
- pupil
- Pemeriksaan seluruh tubuh dari kepala
sampai kaki

PEDOMAN PEMERIKSAAN FISIK


- Pemeriksaan seluruh tubuh dari kepala
sampai kaki

Bentuk, kelainan bentuk


Tumor, adanya pembengkakan
Luka, adanya luka terbuka
Sakit, adanya nyeri

TRAUMA TUMPUL
ARAH
TRAUMA

JARINGAN
KULIT

JARINGAN
BAWAH KULIT

OTOT

KERUSAKAN
- lecet
- robekan
- perdarahan bawah kulit ( hematoma
)
- odema
- nyeri
- robekan
- perdarahan ( hematoma )
- robekan serabut otot
- nyeri gerak

TULANG

- retak sampai dengan patah tulang

ORGAN DALAM

- memar ( hematoma )
- odema
- robekan jaringan organ dalam yang
menyebabkan perdarahan di dalam
rongga tubuh

TRAUMA TAJAM
ARAH
TRAUMA

JARINGAN
KULIT

KERUSAKAN
- robekan

JARINGAN
BAWAH KULIT

- robekan
- perdarahan terbuka
- nyeri

OTOT

- robekan serabut otot


- perdarahan terbuka
- nyeri gerak

TULANG

- retak sampai dengan patah tulang

ORGAN DALAM

- robekan jaringan organ dalam


- perdarahan di dalam rongga tubuh
- kerusakan jaringan organ dalam

PENGGOLONGAN LUKA
JENIS
LUKA

PENYEBAB

Luka
Tergesek
Lecet
atau
(tergores) tergores

TANDA-TANDA DAN
GEJALA-GEJALA
-Hanya permukaan
kulit yang terkena
-Perdarahan sedikit

PERTOLONGAN
DARURAT
-Bersihkan luka dari
benda-benda asing
-Cuci luka hingga
bersih dengan
betadin cair

Luka Iris
(terpoton
g)

Benda tajam -Tepi luka halus


-Perdarahan banyak

-Atasi perdarahan
-Cuci luka dengan
betadin
-Evakuasi jika perlu

Laserasi
(tercabik)

Benda
tumpul
menebus
kulit

-Atasi perdarahan
-Cuci luka dengan
betadin

-Vena dan arteri


dapat kena
-Perdarahan banyak
-Bahaya infeksi

PENGGOLONGAN LUKA
JENIS
LUKA

PENYEBAB

TANDA-TANDA DAN
GEJALA-GEJALA

PERTOLONGAN
DARURAT

Luka
Benda tajam -Luka sempit dan
Tusuk
menusuk
dalam menembus
(tertusuk) kulit
arteri dan vena
-Benda tertanam
-Bahaya infeksi
-Perdarahan internal

-Jangan cabut benda


yang tertanam
-Cuci luka dengan
betadin
-Evakuasi

Avulsi
(robek)

-Atasi perdarahan
-Evakuasi

Ledakan

-Jaringan sobek atau


sobekan tertinggal
-Perdarahan hebat

LUKA BAKAR

KLASIFIKASI LUKA BAKAR


KLASIFIKASI

KARAKTERISTIK

KETERANGAN

Luka Bakar
Ringan

Luka bakar derajat I < 15% pada dewasa


Luka bakar derajat < 10% pada anak dan orang tua
II
< 2% luas permukaan tubuh
Luka bakar derajat
III

Luka Bakar
Sedang

Luka bakar derajat


II

15% 25% pada dewasa


10% - 20% pada anak dan
orang tua
< 10% luas permukaan tubuh

Luka bakar derajat


III
Luka Bakar
Kritis

Luka bakar derajat


II
Luka bakar derajat
III

> 25% pada dewasa


> 20% pada anak dan orang tua
> 10% luas permukaan tubuh
Luka bakar pada tangan, wajah,
mata, tungkai atau selangkang.

LONGMALAP LUKA BAKAR


LUKA BAKAR

LAKUKAN

JANGAN LAKUKAN

Derajat I
(kemerahan,
bengkak dan sakit )

Gunakan air dingin


dan tutup dengan
kain bersih

Menggunakan mentega,
pasta gigi, kecap dll

Derajat II
(lebih dalam dan
membentuk lepuh )

Celupkan ke dalam
air dingin dan tutup
dengan kain bersih.
Tangani jika korban
mengalami syok.
Evakuasikan

Memecahkan lepuh
secara tidak steril.
Menggunakan obatobatan tradisional yang
ditempelkan diatas luka

Derajat III
(kehancuran
jaringan)

Tutup luka dengan


kain bersih. Atasi
syok dan segera
evakuasikan

Melepaskan potongan
baju yang menempel
pada luka.
Menggunakan kompres
es.
Menggunakan obat
tradisional.

CEDERA OTOT. Pada umumnya cedera otot bukan


merupakan keadaan darurat yang sebenarnya.
Pertolongan pertama bertujuan untuk mencegah
terjadinya kerusakan dan kesakitan pada otot.
tidak

tidak

Pukulan pada
otot ?

Kejang / Kram otot ?

Robekan / otot
tertarik ?

ya

Kompres es
Setelah 48 72 jam
lakukan kompres panas

ya

Memar
otot ?

TRAUMA
SPINAL

TARTIH LONGMALAP

Cedera pada tulang belakang dapat berakibat


fatal bagi korban jika disertai kerusakan syaraf
spinalis.
Seringkali kerusakan tersebut mengakibatkan
kelumpuhan total.
Kesalahan dalam pertolongan korban dengan
cedera / patah tulang belakang dapat berakibat
kelumpuhan yang bersifat tetap.

GEJALA ATAU TANDA-TANDA


Kelumpuhan pada kaki atau tangan
Mati rasa, lemah atau rasa terbakar pada
kaki dan tangan
Kehilangan kontrol pada buang air besar
atau kencing ( ngompol )
Kelainan posisi telapak tangan ( tertekuk ke
dalam / ke luar )

TEKNIK PEMERIKSAAN KORBAN DENGAN


PATAH TULANG BELAKANG
Setiap kejadian yang menyebabkan
korban mengalami luka yang parah dan
tersebar di bagian kepala, badan, tangan
dan kaki harus dicurigai adanya cedera
tulang belakang.
Benturan keras yang mengenai
kepala harus dicurigai adanya cedera
pada tulang leher.
Pada korban yang sadar berikan
beberapa pertanyaan :

Ada rasa sakit ? Cedera tulang leher


rasa sakit menjalar ke tangan. Cedera
tulang belakang daerah punggung
menjalar ke rusuk dan dalam dada.
Cedera tulang belakang daerah pinggang
menjalar ke kaki. Rasa sakit ini dirasakan
korban seperti ada aliran listrik.
Dapatkah menggerakkan telapak kaki ?
Jika korban tidak dapat menggerakkan
kedua kaki atau dapat menggerakkan
dengan lemah, mungkin korban mengalami
cedera tulang belakang.

Dapatkan menggerakkan jari-jari tangan ?


Jika korban tidak mampu menggerakkan
jari-jari tangannya atau dapat
menggerakkan dengan lemah, mungkin
korban mengalami cedera tulang belakang.

Pada korban yang tidak sadar lakukan


pemeriksaan :
a) Cari adanya luka, memar atau tandatanda cedera tulang belakang.
b) Periksa reaksi korban dengan
menusukkan sesutu yang tajam pada
telapak tangan atau kaki. Jika tidak ada
respon kemungkinan korban mengalami
cedera tulang belakang.
c) Tanyakan pada orang lain yang
mengetahui peristiwa yang menimpa
korban.

Вам также может понравиться