Вы находитесь на странице: 1из 22

Pengaruh Lingkungan Kerja, Stres Kerja dan Motivasi

Kerja terhadap Kinerja Karyawan dalam Perusahaan


Manufaktur

Diajukan Oleh
Rika Kartika Sihotang
4121201050

JURUSAN MANAJEMEN BISNIS


PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS
TERAPAN
POLITEKNIK NEGERI BATAM
2015

FORMAT PROPOSAL
1.1. Latar Belakang
Sumber daya manusia merupakan bagian penggerak dari perusahaan yang
memiliki potensi berkembang dan secara aktif mendorong produktifitas dalam
memenuhi tujuan perusahaan. Mengelola karyawan tidak hanya sekedar
memberikan diskripsi pekerjaan dan peraturan yang harus dipatuhi saja, tetapi
perlu adanya hubungan yang sinergis antara perusahaan dengan karyawan untuk
mencapai tujuan perusahaan bersama.
Edwin B. Flippo (1998) menjelaskan manajemen sumber daya manusia adalah
perencanaan,
pengadaan,

pengorganisasian,
pengembangan,

pengarahan
pemberian

dan

pengawasan

kompensasi,

kegiatan

pengintegrasian,

pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan
individu, organisasi dan masyarakat. Untuk mencapai hubungan yang sinergis
tersebut, perusahaan harus dapat memperhatikan pola kinerja karyawannya,
dengan diadakannya riset sumber daya manusia (karyawan) secara intens
diharapkan perusahaan/instansi mendapat umpan balik guna perbaikan kinerja
perusahaan/instansi.
Salah satu keberhasilan pimpinan didukung oleh kinerja karyawan, dalam
pekerjaan adanya peraturan, operasional dan administratif menjadi bagian
konstruktif dalam menggerakan karyawan, tetapi dengan adanya dukungan
motivasi, lingkungan nyaman dan kondusif, dan pengarahan bimbingan masalah

akibat stress pada karyawan akan mendukung pengawasan dan tercapainya


kinerja yang lebih baik seiring dengan perkembangan manajemen dan tenaga
kerja saat ini. Tentunya dalam upaya menciptakan sumber daya manusia dengan
melihat sulitnya untuk selektif memilih tenaga kerja yang bervariasi, perusahaan
akan mencari yang terbaik untuk sumber daya manusianya yang merupakan
modal perusahaan yang utama, maka karyawan merupakan modal utama yang
harus diberdayakan dengan maksimal dan diikuti dengan pengembangan
karyawan yang tepat.
Kinerja karyawan dapat dipengaruhi oleh lingkungan kerja, karena pada
lingkungan kerja merupakan kondisi baik fisik maupun psikis yang diterima
karyawan saat mejalankan pekerjaannya. Lingkungan kerja adalah segala sesuatu
yang ada disekitar para pekerja dan dapat mempengaruhi dirinya dalam
menjalankan tugas yang dibebankan (Nitisemito, 1996:109). Adapun indikator
lingkungan kerja menurut Sadarmayanti (2001:21) menyatakan bahwa secara
garis besar, jenis lingkungan kerja terbagi menjadi dua yaitu: lingkungan kerja
fisik dan lingkungan kerja non fisik dan faktorfaktor yang dapat mempengaruhi
terbentuknya lingkungan kerja adalah sebagai berikut: penerangan cahaya, suhu
udara, suara bising, keamanan kerja dan hubungan karyawan. Lingkungan kerja
dalam organisasi akan memberikan gambaran bahwa seseorang bekerja akan
menghasilkan output yang baik bila mereka nyaman dan sesuai dengan pekerjaan
dan organisasi yang akan mereka laksanakan. Sedarmanyanti (2001) terbagi
menjadi lingkungan fisik (ruangan proposional, kebersihan, tata ruang kantor,

sirkulasi udara, warna, penerangan yang baik) dan lingkungan non fisik (suasana
kerja karyawan, rasa aman, hubungan antar rekan kerja, hubungan karyawan
dengan konsumen secara langsung, tempat ibadah). Penting bagi perusahaan
untuk dapat memberikan kondisi lingkungan kerja yang kondusif bagi
karyawannya dan juga semua pihak, karena lingkungan kerja tempat setiap hari
bekerja dan dalam jangka waktu yang lama, maka perlu adanya perhatian dan
tata kelola yang baik demi terciptanya produktivitas yang prima. Dalam
pekerjaan tentunya karyawan diberikan tugas yang proporsional sesuai
bidangnya, akan tetapi terkadang dengan adanya target yang harus tercapai,
lembur dan pekerjaan yang belum terselesaikan tepat waktu akan menjadi
masalah pekerjaan ataupun masalah diluar pekerjaan yang dihadapi karyawan
yang mungkin berdampak pada memunculkan stres pekerjaan. Semua proses
kegiatan dalam bekerja pada akhirnya akan menghasilkan kinerja karyawan yang
diinginkan sesuai dengan tujuan perusahaan. Baik dari segi perusahaan bidang
produksi atau jasa akan membutuhkan hasil kinerja karyawannya yang digunakan
untuk mengukur seberapa besar keberhasilan perusahaan tersebut. Pengelolaan
dan adanya masukan berupa informasi dari karyawan baik pada perusahaan baru
dan dalam tahap berkembang akan menimbulkan dampak yang mempengaruhi
kinerja perusahaan.
Karyawan diberikan tugas yang proporsional sesuai bidangnya, akan tetapi
dengan target yang harus dicapai, lembur dan pekerjaan yang belum terselesaikan
tepat waktu akan menjadi masalah didalam pekerjaan ataupun diluar pekerjaan

yang dihadapin karyawan yang akan berdampak pada kemunculan stres


pekerjaan. Sasono (2004:5) mengungkapkan bahwa stres mempunyai dampak
positif dan negatif. Dampak positif stres pada tingkat rendah sampai pada
tingkat moderat bersifat fungsional dalam arti berperan sebagai pendorong
peningkatan kinerja karyawan, sedangkan pada dampak negatif stres tingkat
yang tinggi adalah penurunan pada kinerja karyawan yang drastis. Stres kerja
merupakan aspek yang penting bagi perusahaan. Bahaya stres diakibatkan karena
kondisi kelelahan fisik, emosional dan mental yang disebabkan aoleh adanya
keterlibatan dalam waktu yang lama dengan situasi yang menuntut secara
emosional. Proses berlangsung secara bertahap dan akumulatif yang akan
menyebabkan keadaan semakin memburuk, dalam jangka pendek stres yang
dibiarkan begitu saja tanpa penanganan yang serius dari pihak perusahaan
membuat

karyawan

menjadi

tertekan,

tidak

termotivasi,

dan

frustasi

menyebabkan karyawan bekerja tidak optimal sehingga kinerjanya pun akan


terganggu. Dalam jangka panjang, karyawan tidak dapat menahan stres kerja
maka ia tidak mampu lagi bekerja diperusahaan. Pada tahap yang semakin parah,
stres

bisa

membuat

karyawan

menjadi

sakit

atau

bahkan

akan

mengundurkan diri (turnover).


Motivasi kerja yang tinggi karyawan akan bekerja dengan giat untuk
melaksanaakan pekerjaannya, tetapi jika motivasi kerja rendah maka sebaliknya
membuat tidak bersemangat kerja dan mudah menyerah. Menurut Scott (1992)
motivasi adalah rangkaian pemberi dorongan kepada seseorang untuk melakukan

tindakan guna mencapai tujuan yang diinginkan. Motivasi mewakili dari proses
psikologi manusia menentukan arah tujuan dan kehadiran untuk menjalankan
suatu aktifitas dengan sukarela agar mencapai tujuan tertentu (Mitchell, 1982).
Motivasi akan mendorong secara penuh perilaku, member perintah perilaku dan
menjadi dasar manusia (Bartol dan Martin, 1998). Mengetahui informasi
motivasi kerja karyawan akan sangat membantu dalam perencanaan dan
pengembangan karyawan dalam mencapai kinerja yang lebih baik.
Kinerja kerja karyawan dapat dipengaruhi oleh lingkungan kerja, karena
lingkungan kerja merupakan kondisi baik fisik maupun psikis yang diterima
karyawan saat menjalankan pekerjaanya. Bagaimana menilai bahwa perusahaan
sudah memperhatikan dan mendukung untuk membuat lingkungan yang nyaman,
kondusif dan aman, agar dapat bekerja lebih baik, hal ini menjadi tantangan bagi
perusahaan tersebut. Semua proses kegiatan dalam bekerja pada akhirnya akan
menghasilkan kinerja karyawan yang diinginkan sesuai dengan tujuan
perusahaan, baik dari segi perusahaan bidang produksi maupun

jasa akan

membutuhkan hasil kinerja karyawannya yang digunakan untuk mengukur


seberapa besar keberhasilan perusahaan tersebut. Oleh karena itu peneliti disini
tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Pengaruh Lingkungan Kerja,
Stres Kerja, dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan dalam Perusahaan
Manufaktur.

1.2. Rumusan Masalah


1. Sejauh mana pengaruh lingkungan kerja, stres kerja, dan motivasi kerja
terhadap kinerja karyawan dalam perusahaan manufaktur.
2. Apakah ada pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan di
perusahaan manufaktur.
3. Apakah ada pengaruh stress kerja terhadap kinerja karyawan di perusahaan
manufaktur.
4. Apakah ada pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan di perusahaan
manufaktur.
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh lingkungan kerja, stres kerja, dan
motivasi kerja terhadap kinerja karyawan dalam perusahaan manufaktur.
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja
karyawan di perusahaan manufaktur.
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh stress kerja terhadap kinerja
karyawan di perusahaan manufaktur.
4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan di perusahaan manufaktur.

1.4. Manfaat Penelitian


1. Manfaat Praktis, bagi perusahaan
Bagi

Perusahaan

memberikan

manfaat

sebagai

masukan

agar

memperhatikan keadaan lingkungan kerja dan psikologi karyawan


terhadap

kinerja

karyawan

dan

memberikan

informasi

untuk

pengembangan dan penerapan keadaan lingkungan kerja yang baik dan


efisien serta dapat memberikan informasi mengenai keadaan psikologis
karyawan didalam masa bekerja untuk proses selanjutnya.
2. Manfaat Teoritis, bagi pembaca dan penulis
a. Bagi Pembaca memberikan wawasan dan pengetahuan dalam bidang
Sumber Daya Manusia dan

Manajemen Operasi dan Produksi

khususnya keadaan lingkungan kerja seperti keadaan penerangan,


suara ribut dan udara dalam perusahaan serta tingkat stress dan
motivasi untuk karyawan manufaktur, dan memberikan informasi dan
gambaran bagi para peneliti lainnya yang berhubungan dengan
penelitian ini.
b. Bagi Penulis sebagai bahan perbandingan antara teori yang didapatkan
selama perkuliahan dengan kenyataan di perusahaan manufaktur.

1.5. Kajian Teori dan Kerangka Pemikiran


1.5.1. Kajian Empiris
No

Peneliti
Helga
Margareth
(2012) Jurnal
ilmiah
Universitas
Bakrie Vol ,
No.2
Rut
Manggiasih,
H.P. Sunardi
(2014) Jurnal
Ilmiah
Manajemen
Bisnis Vol.14
No.1
Mei
2014

Judul Penelitian
Pengaruh Motivasi
Kerja
Terhadap
Kinerja Karyawan
(kasus pada divisi
networking
management
PT
Indosat, Tbk.)
Analisis
Lingkungan Kerja
dan Stres Kerja
Dampaknya
Terhadap Kinerja
Karyawan
(Studi
Kasus di RSUD)

Variabel
Alat Analisis
Motivasi dan Regresi
Kinerja
Linear
Sederhana
dan Analisis
Korelasi

Hasil
Motivasi kerja yang terdiri
dari kepuasan kerja, budaya
organisasi
dan
pola
kepemimpinan mempunyai
pengaruh secara signifikan
terhadap kinerja karyawan.

Lingkungan
kerja, Stres
kerja,
dan
Kinerja

Lingkungan
kerja
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja
karyawan, stress kerja
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja
karyawan, lingkungan kerja
dan
stress
kerja
berpengaruh
signifikan
secara simultan terhadap
kinerja karyawan.

Analisis data
uji validitas,
uji
realibilitas,
uji
normalitas,
uji
pengklasifika
sian asumsi,
dan analisis
multiple
linear regresi
Diana
Pengaruh
Lingkungan
Analisis uji
Khairani
Lingkungan Kerja kerja
dan hipotesis
Sofyan
Terhadap Kinerja kinerja kerja
(2013)MIEJ
Kerja
Pegawai
Journal
Bappeda
Dwi Septianto Pengaruh
Lingkungan
Analisis
(2010) jurnal Lingkungan Kerja Kerja, Stres Regresi
skripsi Undip dan Stres Kerja Kerja
dan Berganda
Terhadap Kinerja Kinerja
Karyawan
(Studi Karyawan
Pada PT PATAYA
RAYA
SEMARANG
Desberini
Analyzing
The Stres (X1), Multiple
Enestha
Effect Of Stress and Task
Regression
Agustian
Task
Conflicts Conflicts
Analysis
(2015) Jurnal Toward Employee (X2)
dan
EMBA
Performance At PT. Employee
Bank
Negara Performance
Indonesia
(PErsero)
Tbk.Manado

Lingkungan
kerja
berpengaruh
terhadap
kinerja
kerja
kantor
Bappeda secara signifikan.
Lingkungan
kerja
berpengaruh positif dan
signifikan sedangkan stres
kerja berpengaruh negative
terhadap kinerja karyawan.

Stress and Task Conflicts


have no significant effect to
Employee Performance, it
means
that
in
that
workplace have no Stress
and Task Conflict. Stress
and Task Conflicts can be
occur to an employee but
can not be influence to the

all employees at BNI Bank


Manado. BNI Management
has to keep the existing
performance and create the
good work environment to
make the employees spared
from Stress and Task
Conflicts in order to
produce best performance.

1.5.2. Kajian Teori


Variable / Sub Variabel

Lingkungan Kerja (X1)

Konsep Variabel
Menurut Saydam dalam jurnal Manggiasih
(2014) Lingkungan kerja adalah keseluruhan
sarana dan prasarana kerja yang ada di sekitar
karyawan yang sedang melakukan pekerjaan
yang dapat mempengaruhi pelaksanaan
pekerjaan itu sendiri. Menurut Sadarmayanti
dalam jurnal Septianto (2010) menyatakan
bahwa secara garis besar, jenis lingkungan
kerja terbagi menjadi dua yaitu:
a. Lingkungan kerja fisik
Lingkungan kerja fisik adalah semua
keadaan berbentuk fisik yang terdapat di
sekitar tempat kerja yang dapat
mempengaruhi karyawan baik secara
langsung maupun secara tidak langsung.
b. Lingkungan kerja non fisik
Lingkungan kerja non fisik adalah
semua keadaan yang terjadi yang
berkaitan dengan hubungan kerja, baik
hubungan dengan atasan maupun
hubungan sesama reakan kerja, ataupun
hubungan dengan bawahan. Menurut
Soedarmayanti (2001, h.21) bahwa
faktorfaktor yang dapat mempengaruhi
terbentuknya lingkungan kerja adalah
sebagai berikut:
- Penerangan cahaya
- Suhu udara
- Suara bising
- Keamanan kerja

Stres Kerja (X2)

Motivasi Kerja (X3)

- Hubungan karyawan
Menurut Luthans dalam jurnal Noviansyah, et
all (2011) mendefinisikan stres adalah
interaksi individu dengan lingkungan,
namun mereka memperinci defenisi sebagai
berikut : respon adaptif yang dihubungkan
oleh perbedaan individu dan atau proses
psikologi yang merupakan konsekuensi
tindakan, situasi, atau kejadian eksternal
(lingkungan) yang merupakan tuntutan
psikologis dan atau fisik yang berlebihan pada
seseorang. Stres juga suatu keadaan
ketidakseimbangan antara keinginan dan
kemampuan untuk memenuhinya sehingga
menimbulkan konsekuensi penting bagi
individu tersebut.
Menurut Maltis dalam jurnal Christina (2013)
motivasi merupakan hasrat didalam diri
seseorang yang menyebabkan orang tersebut
melakukan tindakan. Berikut ini beberapa teori
motivasi yang dikutip oleh Wahyu (2012)
salah satunya adalah Porter Lawlwe Model,
dimana persoalan antara kepuasan kerja dan
kinerja muncul sejak adanya gerakan
hubungan antar manusia. Sedangkan menurut
Veithzal didalam jurnal. Noviansyah, et all.
(2011) pada dasarnya motivasi dapat memacu
karyawan untuk bekerja keras sehingga dapat
mencapai tujuan mereka. Hal ini akan
meningkatkan produktivitas kerja karyawan
ssehingga berpengaruh terhadap pencapaian
tujuan perusahaan, karena motivasi adalah hal
yang dapat mendorong dan mengarahkan
perilaku karyawan untuk meningkatkan
produktivitas kerja mereka ada tiga factor
sumber motivasi yaitu :
- Kemungkinan untuk berkembang
- Jenis pekerjaan
- Apakah mereka merasa bangga
menjadi bagian dari perusahaan di
tempat mereka bekerja.

Kinerja Karyawan (Y)

1.5.3. Kerangka Pemikiran

Menurut
Notoatmodjo
dalam
jurnal
Manggiasih (2014) kinerja adalah hasil kerja
yang dapat ditampilkan atau penampilan kerja
seorang karyawan, dengan demikian kinerja
seseorang dapat diukur dari hasil kerja, tugas
kerja, atau hasil kegiatan dalam kurun waktu
tertentu.
Sedangkan menurut Umam dalam jurnal
Noviansyah, et all. (2011) penilaian kerja
individu sangat bermanfaat bagi dinamika
pertumbuhan organisasi secara keseluruhan,
melalui penilaian tersebut kondisi kinerja
karyawan dapat diketahui. Beberapa defenisi
mengenai kinerja karyawan juga mencakup
hasil kerja karyawan yang dihasilkan baik
secara kualitas dan kuantitas dibidang dan
tanggung jawabnya masing masing.

1.6. Hipotesis
Hipotesis penelitian dari judul :
Pengaruh Lingkungan Kerja, Stres Kerja, dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja
Karyawan dalam Perusahaan Manufaktur.
1. Lingkungan kerja, stres kerja, dan motivasi kerja berpengaruh secara simultan
terhadap kinerja karyawan dalam perusahaan manufaktur.
2. Lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan di perusahaan manufaktur.
3. Stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di
perusahaan manufaktur.
4. Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
di perusahaan manufaktur.
1.7. Metode Penelitian
1.7.1. Desain/Jenis Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan menggunakan desain atau jenis penelitian
kuantitatif
1.7.2. Objek dan Ruang Lingkup Penelitian
Objek penelitian yang akan dilakukan adalah karyawan yang bekerja sebagai
operator dibagian produksi pada PT. XYZ
1.7.3. Operasionalisasi Variabel
Konsep Variabel/Sub
Variabel

Dimensi

Lingkungan Kerja (X1) - Penerangan


cahaya
Menurut Saydam dalam
Suhu udara
jurnal
Manggiasih

- Suara bising

Indikator
-

Tempat bekerja
Fasilitas
Ketenangan
Hubungan

Skala
Pengukuran
Interval

(2014)
Lingkungan - Keamanan kerja
kerja
adalah
keseluruhan sarana dan
prasarana kerja yang
ada di sekitar karyawan
yang sedang melakukan
pekerjaan yang dapat
mempengaruhi
pelaksanaan pekerjaan
itu sendiri.
Stres Kerja (X2)
Menurut Luthans dalam
jurnal Noviansyah, et
all
(2011)
mendefinisikan
stres
adalah
interaksi
individu
dengan
lingkungan,
namun
mereka
memperinci
defenisi sebagai berikut
: respon adaptif yang
dihubungkan
oleh
perbedaan individu dan
atau proses psikologi
yang
merupakan - Pembebanan
kerja
konsekuensi tindakan,
Tekanan kerja
situasi, atau kejadian
eksternal (lingkungan)
yang
merupakan
tuntutan psikologis dan
atau
fisik
yang
berlebihan
pada
seseorang. Stres juga
suatu
keadaan
ketidakseimbangan
antara keinginan dan
kemampuan
untuk
memenuhinya sehingga
menimbulkan
konsekuensi
penting
bagi individu tersebut.

karyawan

- Beban tugas yang


terlalu berat
- Desakan waktu
penyelesaian
tugas/pekerjaan
- Ketidakjelasan
posisi dan peran
dalam
perusahaan

Interval

Motivasi Kerja (X3)


Menurut Maltis dalam
jurnal Christina (2013) - Pencapaian
motivasi
merupakan
tujuan
hasrat didalam diri - Usaha dalam
bekerja
seseorang
yang
Kepuasan kerja
menyebabkan
orang
tersebut
melakukan
tindakan

Kinerja Karyawan (Y)


Menurut Umam dalam
jurnal Noviansyah, et
all. (2011) penilaian
kerja individu sangat
bermanfaat
bagi
dinamika pertumbuhan
organisasi
secara
keseluruhan,
melalui
penilaian
tersebut
kondisi
kinerja
- Hasil kerja
karyawan
dapat
diketahui.
Beberapa
defenisi
mengenai
kinerja karyawan juga
mencakup hasil kerja
karyawan
yang
dihasilkan baik secara
kualitas dan kuantitas
dibidang dan tanggung
jawabnya masing
masing.

- Membangkitkan,
mengarahkan,
dan menjaga
serta menunjukan
kempuan yang
bersifat terus
menerus untuk
mencapai tujuan.
- Kebutuhan
imbalan
- Fasilitas sarana
kerja pendukung
- Kompensasi

- Kualitas
pekerjaan
- Kuantitas
pekerjaan
- Ketepatan waktu
- komitmen

Interval

Interval

1.7.4. Populasi dan Sampel


Populasi penelitian adalah karyawan yang bekerja di PT . XYZ dan sampel
penelitian diambil pada Operator Bagian Produksi di PT. XYZ dengan
penentuan sampel berdasarkan rumus Slovin

Keterangan rumus :
n = ukuran sampel N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel
yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, misalnya 10%.
1.7.5. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain data primer yang
diperoleh dari sumber aslinya yaitu respondes penelitiian ini dan data
skunder sebagai pendudukung untuk penelitian ini yang dikumpulkan secara
tidak langsung dari sumbernya.
1.7.6. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
penyebaran kuisioner dan wawancara dengan responden.
1.7.7. Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau tidaknya isi pernyataan atau
pertanyaan yang ada didalam kuesioner penelitian, agar bisa dibuktikan dan
diukur dengan membandingkan nilai hitung r dengan nilai tabel r dengan
ketentuan untuk degree of freedom (df), jika r hitung > r tabel berarti
pernyataan tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya jika r hitung < r tabel
berarti pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.
Uji realibilitas dilakukan untuk mengukur tingkat kepercayaan instrumen
terhadap pernyataan yang ada dikuesioner secara konsisten dan stabil dari
waktu ke waktu, dalam penelitian ini untuk menentukan kuesioner reliabel
atautidak reliabel menggunakan Cronbachs alpa jika > 0,60 dikatakan
reliabel dan < 0,60 dikatakan tidak reliabel.

1.7.8. Metode Analisis Data (analisis Statistik Deskriptif dan Inferensial)


1.7.8.1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolonieritas untuk menguji apakah ada ditemukannya model
regresi korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terdapat korelasi diantara variabel
independennya, dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF)
dengan nilai Tolerance > 0 ,1 dan nilai VIF < 10 hal ini menyatakan
tidak terdapat masalah multikolonieritas.
b. Uji Heteroskedastisitas untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke pengamatan
yang lain, dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik dan
jika nilai probabilitas atau signifikansinya > 0,05 dikatakan tidak
mengalami gejala heteroskedastisitas.
1.7.8.2. Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda untuk
mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel bebas terhadap
variabel terikat dengan rumus :

Y = a + b1X1+b2X2++bnXn
Keterangan rumus :
Y
= Variabel terikat
a
= konstanta
b1,b2
= Koefisien regresi
X1,X2
= Variabel bebas
1.7.9. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan selama 4 bulan kedepan yaitu dari Januari
sampai April di PT. XYZ

1.8. Sistematika Penulisan


BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang Latar Belakang, Identifikasi dan Perumusan Masalah,
Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian
BAB II. KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Bab ini membahas tentang Kajian Teori, Kerangka Pemikiran, Hipotesis.
BAB III. METODE PENELITIAN
Bab

ini

membahas

tentang

Objek

dan

Ruang

Lingkup

Penelitian,

Operasionalisasi Variabel, Populasi dan Sampel, Jenis dan Sumber Data, Teknik
Pengumpulan Data, Validitas dan Reliabilitas, Metode Analisis Data, Waktu dan
Tempat Penelitian.
Bab IV. HASIL PENELITIAN
Bab ini membahas tentang Gambaran Umum Perusahaan, Sejarah dan
Perkembangan Perusahaan, Struktur Organisasi, Ruang Lingkup Usaha,
Pembahasan Hasil.
Bab V. PENUTUP
Bab ini membahas tentang Simpulan, Saran, Keterbatasan
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA
Noviansyah, dkk. 2011. Pengaruh Stres Kerja dan Motivasi Kerja terhadap
Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Minanga Ogan Baturaja. Jurnal Manajemen
Bisnis Sriwijaya Vol. 9 : 18. Palembang : Universitas Sriwijaya
Manggiasih, Ruth. dkk 2014. Analisis Lingkungan Kerja dan Stres Kerja
Dampaknya terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis, Vol.
14, No.1 : 23-24. Surabaya : Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Krida
Wacana
Septianto Dwi, 2010. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres Kerja terhadap
Kinerja Karyawan pada PT. Pataya Raya Semarang. Semarang : Universitas
Diponegoro
Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta
Sandhi Arief Setya, 2013. Analisis Pengaruh Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja
dan Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan. Semarang : Fakultas Ekonomia dan
Bisnis Universitas Diponegoro.
Vergina Sheren Bawoleh, dkk. 2015. The Effect Of Motivation and
Compensation Toward Job Satisfaction In PT. Sig Asia Bitung. Jurnal EMBA
Vol.3 No.3 : 472-481

LAMPIRAN KUESIONER
Pengaruh Lingkungan Kerja, Stres Kerja, dan Motivasi Kerja terhadap

Kinerja Karyawan dalam Perusahaan Manufaktur.


Identitas Responden
Nama Responden
:..........
Jenis Kelamin
: Laki laki/Perempuan *
Usia
: a. 15 30 Tahun b. 31 45 Tahun c. 46 60 Tahun *
Pendidikan
: SD / SMP / SMA / D3 / S1 / S2 / S3 *
Masa Kerja
: a. 1 10 Tahun b. 11 20 Tahun c. Lebih dari 20 Tahun
Jabatan/Posisi
:
Status Pernikahan
: Belum Menikah / Menikah * lainnya.
Keterangan *Coret yang tidak perlu
Petunjuk Pengisian
1. Kuisioner ditunjukan untuk karyawan perusahaan manufaktur
2. Bapak/Ibu diharapkan dapat memberikan jawaban yang paling sesuai dengan persepsi
3.
4.
5.

Bapak/Ibu terhadap penelitian ini


Berilah tanda pada kolom pernyataan kuesioner yang sesuai dengan jawaban
Bapak/Ibu.
Pilihan jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak
Setuju (STS).
Terimakasih atas kesediaan dan kerjasama Bapak/Ibu telah menjawab kuesioner ini.

Lingkungan Kerja
No
Pernyataan
1 Saya ikut menata ruangan kerja saya agar tertata rapi
2 Temperatur di tempat kerja saya tidak mempengaruhi suhu
tubuh saya
3 Saya dapat beradaptasi dengan kelembaban ditempat kerja
saya
4 Sirkulasi udara di tempat kerja membuat saya bernafas
dengan udara (oksigen) yang bersih dan cukup
5 Ventilasi udara di tempat kerja saya sudah baik
6 Pencahayaan di tempat kerja saya tidak menyilaukan
7 Pencahayaan di tempat kerja membantu saya dalam

SS

TS

STS

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

menyelesaikan pekerjaan saya.


Tempat kerja saya sangat dekat dengan kebisingan mesin
mesin produksi
Tempat kerja saya jauh dari kebisingan kegiatan produksi
sehingga saya dapat berkonsentrasi dalam bekerja
Tempat kerja saya tidak terdapat bau-bauan yang tidak sedap
Pengharum ruanga terdapat disetiap sudut tempat kerja saya
Satuan keamanan di tempat kerja saya sudah bekerja dengan
baik
Keamaanan di tempat kerja sudah mampu membuat saya
bekerja dengan nyaman
Saya kurang mendapatkan pengarahan dari atasan terhadap
pekerjaaan saya
Saya bekerja sama dengan dengan setiap rekan kerja saya
Saya memberikan arahan terhadap bawahan saya untuk setiap
pekerjaannya
Saya bersikap rama dengan semua karyawan di tempat
sayabekerja
Saya berpartisipasi dalam kegiatan kelompok untuk
menyelesaikan pekerjaan yang belum terselesaikan.

Stres Kerja
No
Pernyataan
1 Perusahaan sebaikna memberikan waktu istirahat lebih dari 1
jam
2 Karyawan merasa kesulitan dengan jam kerja 8 jam sehari
3 Beban kerja yang diterima sangat berpengaruh pada fisik
karyawan
4 Beban kerja yang diterima sangat mempengaruhi
mental(jiwa) karyawan
5 Tenggat waktu untuk menyelesaikan pekerjaan belum sesuai
dengan banyaknya beban kerja
6 Saya memperoleh peralatan kantor yang memadai untuk
bekerja
7 Target perusahaan dan tuntutan tugas terlalu tinggi sehingga
memberatkan tugas-tugas saya
8 Saya merasakan konflik dari tugas pekerjaan yang
dibebankan atasan langsung ke pada saya
9 Saya tidak tahu apa yang menjadi tanggungjawab pekerjaan
yanga saya jalankan
10 Saya tidak tahu pasti apa yang diharapkan perusahaan dari
saya sehubungan dengan posisi yang saya terima
Motivasi Kerja
No

Pernyataan

SS

TS

STS

SS

TS

STS

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Atasan saya selalu memberikan perhatian kepada karyawan


Hubungan kerja antara atasan dengan bawahan terjalin baik
dan tidak kaku
Pemberian penghargaan bagi karyawan yang berprestasi akan
memberikan pengakuan terhadap karyawan
Atasan memberikan pelatihan pelatihan kepada karyawan
untuk meningkatkan kemapuan dan keterampilan
Atasan selalu mengkomunikasikan dengan bawahan segala
sesuatu yang berhubungan dengan usaha pencapaian tugas
Besarnya gaji yang diperoleh sesuai dengan pekerjaan yang
dilakukan
Prestasi karyawan selalu dinilai dengan teliti dan benar
Saya menikmati persaingan dalam bekerja
Saya selalu mendapat kesempatan ikut berpartisipasi dalam
menentukan tujuan yang ingin dicapai oleh atasan
Bila ada tugas lembur saya merasa termotivasi untuk
menyelesaikannya dengan baik.

Kinerja Karyawan
No
Pernyataan
1 Menyelesaikan tugas tepat waktu
2 Memenuhi standar kerja yang telah ditentukan
3 Jumlah hasil kerja memenuhi tuntutan(target) yang
diharapkan
4 Berusaha dengan serius menyelesaikan pekerjaan dengan
tuntas
5 Menunjukan rasa tidak enak(sungkan,malu) jika pekerjaan
tidak selesai
6 Melapor dengan atasan jika ada masalah pekerjaan
7 Menunjukan semangat dan berusaha memberikan hasil kerja
sebaik mungkin
8 Tepat waktu tiba di kantor
9 Tidak suka menunda nunda pekerjaan yang harus
diselesaikan
10 Bersedia memperbaikin kesalahan dalam pekerjaan dengan
sukarela

SS

TS

STS

Вам также может понравиться