Вы находитесь на странице: 1из 36

menyambut ujian akhir semester

ujian kenaikan kelas


beberapa hari lagi akan diadakan ujian semester bagi siswa siswi di sman 1
tarutung. banyak siswa maupun guru menganggap hal ini penting karena sangat
berpengaruh pada nilai raport dan nilai ijazah siswa Edit
welcomed the final exams
class promotion test
a few more days will be held semester examinations for students at SMAN 1
Khajuraho . many students and teachers consider this important because they
affect the value of report cards and the value of a diploma student
beberapa siswa ada yang kawatir karena merasa tak mampu untk mengikuti ujian
atau takut nilainya akan hancur atau turun di ujian
ada beberapa kiat agar kita dapat mengikuti ujian dengan baik dan mendapat ujian
akhir semester yang memuaskan
some of the students there are concerned because they feel unable to remedy
exams or fear its value will be destroyed or down in exams
there are some tips that we can take the test well and got a satisfactory final exams

yang pertama kita harus mengetahui kisi kisi dari apa yang akan diujikan oleh para
guru
biasanya guru akan memberikan bahan ujian atau kisi kisi dari apa yang dipelajari
selama pembelajaran berlangsung . jadi usahakan untuk mendapat kisi kisi dari
guru yang niscaya dapat membantui dalam menghadapi ukk
The first we have to know the grating of what will be tested by teachers
usually the teacher will provide exam materials or grating of what was learned
during the learning takes place . so try to get a grating of teachers who can
undoubtedly membantui in the face UKK
yang kedua mengerjakan soal sesuai dengan model kisi kisi dengan mengerjakn
smodel soal yang sesuai kita dapat mengetahui sampai tingkat mana kita mampu
untuk menjawab soal sehingga kita dapat menanyakan kepada guru di bagian mana
yang tidak kita mengerti. diharapkan kita dapat menjawab ujian karena kita sudah

mengetahui sebagian besar cara untuk mengerjakan soal yang dijamin dapat
memberi nilai sesuai dengan yang diharapkan Edit
The second work on the problems in accordance with the model grating with
mengerjakn smodel appropriate matter we can determine the degree to which we
are able to answer the questions so that we can ask the teacher at the part where
we do not understand . we expected to be able to answer the exam because we
already know most of the way to work on the problems that are guaranteed to
provide value as expected
Pengertian Vitamin. Apa itu vitamin? Vitamin adalah molekul organik yang
diperlukan dalam makanan dalam jumlah yang sangat kecil dibandingkan dengan
jumlah asam amino esensial dan asam lemak yang diperlukan oleh hewan dalam
jumlah yang sangat besar. Jumlah vitamin yang sangat kecil sudah mencukupi, dari
sekitar 0,01 hingga 100 mg per hari, bergantung dari jenis vitaminnya. Akan tetapi,
defisiensi vitamin dapat menyebabkan permasalahan berat. Sejauh ini, terdapat 13
jenis vitamin yang esensial bagi manusia. Vitamin-vitamin tersebut dibagi menjadi
dua kategori, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam
lemak.

Pengertian Vitamin
Jenis vitamin yang larut dalam air meliputi vitamin B kompleks, yang terdiri
atas beberapa senyawa yang umumnya berfungsi sebagai koenzim dalam proses
metabolik penting. Vitamin C, juga larut dalam air, diperlukan untuk sintesis
jaringan ikat. Kelebihan vitamin yang larut dalam air dieksresikan dalam urin, dan
kelebihan dosis vitamin ini dalam jumlah sedang kemungkinan tidak
membahayakan. Sedangkan, jenis vitamin yang larut dalam lemak adalah
vitamin A, D, E, dan K. Vitamin A digabungkan dengan pigmen penglihatan pada
mata. Vitamin D membantu penyerapan kalsium dan pembentukan tulang. Vitamin
K diperlukan untuk penggumpalan darah. Kelebihan vitamin yang larut dalam lemak
tidak dieksresikan, tetapi didepositkan dalam lemak tubuh, sehingga kelebihan
dosis bisa mengakibatkan akumulasi senyawa ini hingga mencapai kadar yang
toksik.

Fungsi vitamin adalah zat yang mengatur proses dalam tubuh dan memegang
peranan yang sangat vital bagi tubuh manusia. Secara umum, fungsi vitamin
untuk tubuh antara lain sebagai berikut:

Menguatkan tulang dan gigi,

Mempercepat pertumbuhan

Membantu fungsi normal tubuh

Menguatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.

Pengertian, Fungsi dan Jenis-Jenis Vitamin| Hai teman kali ini membahas
pengertian vitamin, fungsi vitamin dan jenis-jenis vitamin atau macam-macam
vitamin dan sumber-sumber dari jenis-jenis vitamin tersebut atau dapat dikatakan
saja dimana vitamin tersebut ada atau dapat ditemukan. Vitamin pasti bukan hal
yang baru kita dengar, apa lagi vitamin C pasti semua orang tahu tentang vitamin
C, tapi bukan hanya itu vitamin ada banyak jenis-jenis atau macam-macam vitamin.
Seperti tema diatas pertama-tama kita akan membahas tentang pengertian
vitamin, apa sih itu vitamin ?... Vitamin adalah senyawa kimia yang tidak dapat
dibuat sendiri oleh tubuh, tetapi sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan tubuh. Tubuh memerlukan vitamin dengan jumlah sedikit, tetapi
terus-menerus. Vitamin berfungsi untuk pertumbuhan sel, mengatur, dan
memperbaiki fungsi alat tubuh, serta mengatur penggunaan makanan dan energi.

1. Fungsi Vitamin Secara Umum


Ada banyak jenis-jenis vitamin yang memiliki fungsi-fungsi tersendiri, untuk kali ini
kita akan memberikan fungsi vitamin secara umum. Fungsi vitamin secara
umum antaralain sebagai berikut...

Mengatur zat dalam tubuh

Berfungsi menguatkan gigi dan tulang

Mempercepat Pertumbuhan

Memperkuat daya tahan tubuh terhadap penyakit

Mempercepat proses dalam penyembuhan penyakit

Menjaga dan meningkatkan kebugaran tubuh

Memperlambat dalam proses penuaan

Membangun sistem kekebalan tubuh atau sistem imun

Menjaga tubuh tetap segar dan menghilangkan rasa capek

Vitamin juga diperkirakan berfungsi sebagai katalisator dalam reaksi biokimia


tubuh

2. Fungsi, Sumber dan Jenis-Jenis Vitamin


Beberapa macam vitamin yang telah diketahui fungsi dan sumber-sumber dari
berbagai macam atau jenis vitamin tersebut antaralain sebagai berikut...
a. Vitamin A (Retinol)
Vitamin A adalah vitamin yang berperan penting untuk menjaga dan merawat
kecantikan kulit agar tetap licin dan halus. Fungsi lain yang sangat penting adalah
untuk pertumbuhan tubuh dan menjaga kesehatan mata. Vitamin A banyak
terdapat pada wortel, sayuran hijau, ubi jalar, labu siam, avokad, dan semangka.
Sumber vitamin A dari makanan masih berupa provitamin A. Selanjutnya, di dalam
organ hati, provitamin A diubah menjadi vitamin A. Kekurangan vitamin A dapat
mengakibatkan rabun senja dan Xeroftalma Penyakit xeroftalmia menyebabkan
mata mengering sehingga dapat mengakitbatkan kebutaan.

b. Vitamin B1 (Tiamin)
Vitamin B1 merupakan salah satu vitamin yang penting bagi tubuh. Fungsi vitamin
ialah menambah nafsu makan serta mengatur fungsi alat-alat pencernaan dan
fungsi saraf. Sumber vitamin B1 yang terbaik ialah biji-bijian yang masih memiliki
kulit ari, kecambah, gandum, ragi, dan kacang-kacangan kering. Kekurangan
vitamin B1 akan menimbulkan gangguan pada saraf, mudah lelah, pencernaan
kurang sempurna, serta menyebabkan penyakit beri-beri.

c. Vitamin B2 (Riboflavin)

Vitamin B2 berperan penting pada pertumbuhan tubuh, menjaga kesehatan kulit,


menjaga kesehatan rambut, menjaga kesehatan rambut, menjaga kesehatan kuku,
dan membantu proses metabolisme karbohidrat sehingga memperoleh energi.
Sumber vitamin B2 adalah susu, kacang-kacangan, telur, dan ragi.

d. Vitamin B6 (Piridoksin)
Vitamin B6 berfungsi dalam pertumbuhan tubuh, menjaga kesehatan kulit dan
rmabut, mengurangi rasa mual dan meredakan mabuk perjalanan, mengurangi
kejang lengan, serta mencegah pelagra atau kulit kasar (meradang). Sumber
vitamin B6 ialah biji-bijian yang masih memiliki kulit ari, jagung, ikan, dan ragi.
Kekurangan vitamin B6 mengakibatkan pelagra, susah tidur, mudah tersinggung,
dan depresi.

e. Vitamin B12 (Sianokobalamin)


Vitamin B12 berperan dalam proses pembentukan sel-sel darah merah serta
memperbaiki daya konsentrasi. Sumber vitamin B12 meliputi hati, daging, dan telur.
Kekurangan vitamin B12 akan menyebabkan anemia, kelelahan, dan gangguan
kulit.

f. Vitamin C (Asam Askorbat)


Vitamin C berperan dalam proses penyembuhan infeksi serta menanggulangi alergi
dan skorbut. Sumber vitamin C, antara lain jeruk, tomat, nanas dan sayuran segar.
Kekurangan vitamin C dapat mengakibatkan gusi berdarah, proses penyembuhan
luka terhambat, nyeri pada persendian, dan daya tahan terhadap infeksi yang
rendah.

g. Vitamin D
Vitamin D sangat diperlukan dalam proses pembentukan tulang dan memperkuat
rangka. Sumber vitamin D, antara lain minyak ikan, kuning telur, susu, mentega,
dan ikan laut. Sumber vitamin D dari makanan masih berupa provitamin D. Sinar
matahari akan membantu mengubah provitamin D menjadi vitamin D dipermukaan
kulit. Kekurangan vitamin D menyebabkan pertumbuhan terhambat, kaki bengkok,
gigi keropos, dan kejang otot.

h. Vitamin E (Tokoferol)
Vitamin E berfungsi mencegah keguguran, kemandulan, dan perdarahan. Sumber
vitamin E berupa kecambah biji-bijian, minyak zaitun, dan minyak kelapa.
Kekurangan vitamin E menyebabkan gangguan pada otot dan kemandulan

i. Vitamin K (Filokuinon)
Vitamin K berperan pada proses pembekuan darah ketika terjadi luka. Vitamin K
banyak terdapat pada sayuran hijau, kedelai, dan tomat. Kekurangan vitamin K
menyebabkan darah sukar membeku.

Sekian pembahasan tentang Pengertian, Fungsi dan Jenis-Jenis Vitamin dan


lihat juga berbagai macam artikel-artikel bermanfaat di Artikelsiana.com. Semoga
artikel tentang Pengertian, Fungsi dan Jenis-Jenis Vitamin bermanfaat.

2.1

Metabolisme
Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam makhluk hidup,

mulai makhluk hidup bersel satu yang sangat sederhana seperti bakteri, protozoa, jamur,
tumbuhan, hewan; sampai makhluk yang susunan tubuhnya kompleks seperti manuasia. Di
dalam proses ini, makhluk hidup mendapat, mengubah dan memakai senyawa kimia dari
sekitarnya untuk mempertahankan hidupnya.
Metabolisme meliputi proses sintesis (anabolisme) dan proses penguraian (katabolisme)
senyawa atau komponen dalam sel hidup. Semua reaksi metabolisme dikatalis oleh enzim. Hal
lain yang penting dalam metabolisme adalah peranannya dalam penawaracunan atau
detoksifikasi, yaitu mekanisme reaksi pengubahan zat yang beracun menjadi senyawa tak
beracun yang dapat dikeluarkan dari tubuh.
2.2

Metabolisme Vitamin
Vitamin yang larut lemak atau minyak, jika berlebihan tidak dikeluarkan oleh, tubuh,
melainkan akan disimpan. Sebaliknya, vitamin yang larut dalam air, yaitu vitamin B kompleks
dan C, tidak disimpan, melainkan akan dikeluarkan oleh sistem pembuangan tubuh. Akibatnya,
selalu dibutuhkan asupan vitamin tersebut setiap hari. Vitamin yang alami bisa didapat dari
sayur, buah dan produk hewani. Seringkali vitamin yang terkandung dalam makanan atau
minuman tidak berada dalam keadaan bebas, melainkan terikat, baik secara fisik maupun kimia.

Proses pencernaan makanan, baik di dalam lambung maupun usus halus akan membantu
melepaskan vitamin dari makanan agar bisa diserap oleh usus. Vitamin larut lemak diserap di
dalam usus bersama dengan lemak atau minyak yang dikonsumsi.
Vitamin diserap oleh usus dengan proses dan mekanisme yang berbeda. Terdapat
perbedaan prinsip proses penyerapan antara vitamin larut lemak dengan vitamin larut air.
Vitamin larut lemak akan diserap secara difusi pasif dan kemudian di dalam dinding usus
digabungkan dengan kilomikron (lipoprotein) yang kemudian diserap sistem limfatik, baru
kemudian bergabung dengan saluran darah untuk ditransportasikan ke hati. Sedangkan vitamin
larut air langsung diserap melalui saluran darah dan ditransportasikan ke hati. Proses dan
mekanisme penyerapan vitamin dalam usus halus diperlihatkan pada tabel berikut:
Jenis Vitamin
Mekanisme Penyerapan
Vitamin A, D, E, K dan Dari micelle, secara difusi pasif, digabungkan
beta-karoten
dengan kilomikron, diserap melalui saluran
limfatik.
Vitamin C
Difusi pasif (lambat) atau menggunakan Na +
(cepat)
Vitamin B1 (Tiamin)
Difusi pasif (apabila jumlahnya dalam lumen
usus sedikit), dengan bantuan Na+ (bila
jumlahnya dalam lumen usus banyak).
Vitamin B2 (Riboflavin)
Difusi pasif
Niasin
Difusi pasif (menggunakan Na+)
Vitamin B6 (Piridoksin)
Difusi pasif
Folasin (Asam Folat)
Menggunakan Na+
Vitamin B12
Menggunakan bantuan faktor intrinsik (IF) dari
lambung.
Sumber : Muchtadi, 2009
2.2.1 Vitamin larut lemak
Setiap vitamin larut lemak A, D, E, dan K mempunyai peranan faali tertentu dalam tubuh.
Sebagian vitamin lipida larut lemak diabsorsi bersama lipida lain. Absorsi membutuhkan cairan
empedu dan pankreas. Vitamin larut lemak diangkut ke hati melalui sistem limfe sebagai bagian
dari lipoprotein, disimpan di berbagai jaringan tubuh dan biasanya tidak dikeluarkan melalui
urin.
Vitamin yang larut dalam lemak memiliki sifat-sifat umum, antara lain :
1.

Tidak terdapat di semua jaringan

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Terdiri dari unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen


Memiliki bentuk prekusor atau provitamin
Menyusun struktur jaringan tubuh
Diserap bersama lemak
Disimpan bersama lemak dalam tubuh
Diekskresi melalui feses
Kurang stabil jika dibandingkan vitamin B, dapat dipengaruhi oleh cahaya, oksidasi dan lain
sebagainya.

a)

Vitamin A (retinol)
Vitamin A adalah vitamin larut lemak yang pertama ditemukan. Secara luas, vitamin A
merupakan nama genetik yang menyatakan semua retinoiddan prekursor atau provitamin A atau
karotenoid yang mempunyai aktivitas bilogik sebagai retinol. Vitamin A esensial untuk
pemeliharaan kesehatan dan kelangsungan hidup. Disamping itu kekurangan vitamin A
meningkatkan resiko anak terhadap penyakit infeksi seperti penyakit saluran pernafasan dan
diare, meningkatkan angka kematian karena campak, serta menyebabkan keterlambatan
pertumbuhan.
Vitamin A dalam makanan sebagian besar terdapat dalam bentuk eter esensial retinil,
bersama karotenoid bersama lipida lain dalam lambung. Dalam sel-sel mukosa usus halus, ester
retinil dihiddrolisis oleh enzim-enzim pankreas esterase menjadi retinol yang lebih efesien
diabsorsi daripada ester retinil. Sebagian karetonoid, terutama beta karoten di dalam sitoplasma
sel mukosa usus halus dipecah menjadi retinol.
Dalam usus halus retinol bereaksi dengan asam lemak dan membentuk ester dan dengan
bantuan cairan empedu menyebrangi sel-sel vili dinding usus halus untuk kemudian diangkut
oleh kilomikron melalui sistem limfe ke dalam aliran darah menuju hati. Hati merupakan tempat
penyimpanan terbesar vitamin A dalam tubuh.
Bila tubuh memerlukan, vitamin A dimobilasi dari hati dalam bentuk retinol yang
diangkut oleh Retinol Binding-Protein (RBD) yang disentesis oleh hati. Pengambilan retinol oleh
berbagai sel tubuh bergantung pada resepton permukaan membran yang spesifik oleh RBP.
Retinol kemudian diangkut melalui membran sel untuk kemudian diikatkan pada Celluler
Retinol Binding-Protein (CRBD) dan RBP kemudian dilepaskan. Di dalam sel mata retinol
berfungsi sebagai retinal dan dalam sel epitel sebagai asam retinoat.

b)

Vitamin D (colecalciferol)

Vitamin D adalah nama generik dari dau molekul, yaitu ergokalsiferol (vitamin D 2) dan
kolekalsiferol (vitamin D3). Vitamin D mencegahdan menyembuhkan riketsia, yaitu dimana
penyaklit penyakit tulang tidak mampu melakukan klasifikasi. Vitamin D dapat dibentuk tubuh
dengan bantuan sinar matahari. Bila tubuh cukup mendapat matahari konsumsi makanan tidak
dibutuhkan. Karena dapat disintesis dalam tubuh, vitamin D dapat dikatakan bukan vitamin, tapi
suatu prohormon. Bila tubuh tidak tidak cukup mendapat sinar matahari, vitamin perlu dipenuhi
melalui makanan.
Vitamin D diabsorsi dalam usus halus bersama lipidadenagn bantuan cairan empedu.
Vitamin D dari bagian atas usus halus diangkut oleh D-plasma binding protein (DBP) ke tempattempat penyimpanan di hati, kulit, otak, tulang, dan jaringan lain. Absorsi vitamin D dan pada
orang tua kurang efesien bila kandungan kalsium makanan rendah. Kemungkinana hal ini
disebabkan oleh gangguan ginjal dalam metabolisme vitamin D.
Vitamin D3 (kolekalsiferof) dibentuk didalam kulit sinar ultraviolet dari 7dehidrokolesterol. Vitamin D3 didalam hati diubah menjadi bentuk aktif 25-hidroksi
kolikasiferol {25(OH)D3} yang lima kali lebih aktif dari pada vitamin D3. Bentuk {25(OH)D 3}
adalah bentuk vitamin D yang banyak di dalam darah dan banyaknya bergantung konsumsi dan
penyingkapan tubuh terhadap matahari. Bentuk paling aktif adalah kolsitriol atau 1,25dihidroksi kolekalsiferol {1,25(OH)2D3} yang 10 kali lebih aktif dari vitamin D3. Bentuk aktif
ini dibuat oleh gnjal. Kalsitriol pada usus halus meningkatkan absorpsi kalsium dan fosfor dan
pada tulang meningkatkan mobilisasinya.
Sintesis kalsitriol diatur oleh taraf kalsium dan fosfor didalam serum. Hormon paratiroid
(PTH) yang dikeluarkan bila kalsium dalam serum rendah, tampaknya merupakan perantara yang
merangsang produksi {1,25(OH)2D3} oleh ginjal. Jadi tarf konsumsi kalsium yang rendah
tercermin dalam taraf kalsium serum yang rendah. Hal ini akan mempengaruhi sekresi PTH dan
peningkatan sintesis kalsitriol oleh gnjal. Taraf fosfat dari makanan mempunyai pengaruh yang
sama, tetapi tidak membutuhkan PTH.
c)

Vitamin E (tokoferol)
Pada tahun 1922, diketemukan suatu zat larut lemak yang dapat menegah keguguran dan
sterilitas pada tikus. Vitsmin E kemudian pada tahun 1936 dapat diisolasi dari minyak gndum
dan dinamakan tokoferol. Semarang dikenal beberapa bentuk tokoferol dan vitamin E biasa
digunakan untuk menyatakan setiap campuran tokoferol yang aktif secara biologik.

Fungsi vitamin E:
1.

Sebagai antioksidan yang larut dalam lemak dan larut dalam hidrogen dari gugus hidroksil.

2.

Melindungi asam lemak jenuh ganda komponen membran sel lain dari oksidasi radikal bebas
Sebanyak 20-80 % tokoferol diabsorsi di bagian atas usus halus dalam bentuk misel.
Absorsi tokoferol dibantu trigliserida rantai sedang dan dihambat asam lemak rantai panjang
tidak jenuh ganda. Transprortasi dari mukosa usus halus kedalam sistem limfe dilakukan oleh
kilo micrn untuk dibawa ke hati. Dari hati bentuk alfa-tokofeol diangkut oleh very low-density
lipoprotein/VLDL masuk kedalam plasma, sedangkan sebagian besar gama-tokoferol
dikeluarkan melalui empedu. Tokoferol di dalam plasma kemudian diterima oleh reseptor sel-sel
perifer low-density lipoprotein/LDL dan masuk ke membran sel. Tokoferol menumpuk di bagianbagian sel dimana produksi radikal bebas paling banyak terbentuk, yaitu di mitokondria dan
retikulum endoplasma.
d)

Vitamin K (fitomenadion)
Vitamin K ialah 2-methyl, 1,4-naphthoquinone. Semarang terdapat sejumlah derivat yang

semuanya mempunyai bioaktivitas vitamin K. Bentuk induk dari vitamin K disebut Menadion
oleh IUPAC dan Menaquion oleh IUNS. Vitamin K cukup tahan terhadap panastetapi tidak tahan
terhadap alcali dan cahaya.
Vitamin K tidak dapat disintesa oleh tubuh, tetapi suplai vitamin K bagi tubuh berasal
dari bahan makanan dan dari sintesa oleh mikroflora usus yang menghasilkan menaquinone.
Untuk penyerapan vitamin K diperlukan garam empedu dan lemak didalam hidangan. Garam
empedu dan lemak dicerna membentuk misel (misell) yang berfungsi sebagai transport carrier
bagi vitamin K tersebut.
2.2.2 Vitamin larut air
Vitamin yang larut dalam air memiliki sifat-sifat umum, antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Tidak hanya tersusun atas unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen


Tidak memiliki provitamin
Terdapat di semua jaringan
Sebagai prekusor enzim-enzim
Diserap dengan proses difusi biasa
Tidak disimpan secara khusus dalam tubuh
Diekskresi melalui urin
Relatif lebih stabil, namun pada temperatur berlebihan menimbulkan kelabilan.

a)

Vitamin C (asam askorbat)


Vitamin C adalah cristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam keadaan kering vitamin
C cukup stabil tetapi dalam keadaan larut, vitamin C mudah rusak karena bersentuhan dengan
udara terutama bila terkena panas.
Vitamin C mudah diabsorsi secara aktif dan mungkin pula secara difusi pada bagian atas
usus halus lalu masuk ke peredaran darah melalui vena porta. Rata-rata absorsi adalah 90%
untuk konsumsi diantara 20 dan 129 mg sehari. Konsumsi tinggi sampai 12 gram pada absorsi
sebanyak 16% . Vitamin C kemudian dibawa ke semua jaringan. Konsentrasi tertinggi adalah
dalam jeringan adrenal, pituitari, dan retina.
b)

Vitamin B1 (Tiamin)
Vitamin B1 merupakan anggota pertama dari suatu kelompok vitamin-vitamin yang

disebut B-kompleks. Vitamin B1 larut dalam air, tidak larut dalam minyak dan dalam zat-zat
pelarut lemak, stabil terhadap pemanasan pH asam, tetapi terurai pada suasana biasa atau netral.
Tiamin mudah larut dalam air, sehingga di dalam usus halus mudah diserap kedalam
mukosa. Didalam sel epitel mukosa usus thiamin difosforilasikan dengan pertolongan ATP dan
sebagai TPP dialirkan oleh vena portae ke hati. Thiamin dieskresikan di dalam urine pada
keadaan normal, eskresi ini paralel terhadap tingkat konsumsi, tetapi pada kondisi defisien
hubungan paralel ini tidak lagi berlaku.
c)

Vitamin B2 (Riboflavin)
Vitamin ini tidak larut dalam minyak atau zat-zat pelarut lemak, stabil dalam pemanasan
dalam larutan asam mineral dan tahan terhadap pengaruh oksidasi, tetapi sensitif terhadap larutan
alkali, dimana ia terurai irreversibel oleh sinar ultraviolet maupun oleh cahaya biasa. Vitamin ini
diketemukan sebagai pigmen kuning kehijauan yang bersifat fluoresen (mengeluarkan cahaya)
dalam susu. Dalam bentuk murni adalah kristal kuning, larut air, tahan panas, oksidasi dan asam
tetapi tidak tahan dengan alkali dan cahaya terutama sinar ultraviolet.
Riboflavin bebas terdapat di dalam bahan makanan dan larut di dalam air sehingga
mudah diserap dari rongga usus ke dalam mukosa. Didalam sel epithel mukosa usus, riboflavin
bebas

mengalami

fosforilasi

dengan

pertolongan

Mononukleotida) dialirkan melalui vena portale ke hati.


d)

Vitamin B3 (Niasin)

ATP

dan

sebagai

FMN

(Flavin

Vitamin ini berperan penting dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi,
metabolisme lemak, dan protein. Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam
menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai
jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini. Vitamin B3 termasuk salah
satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging
unggas, dan ikan. Akan tetapi, terdapat beberapa sumber pangan lainnya yang juga mengandung
vitamin ini dalam kadar tinggi, antara lain gandum dan kentang manis. Kekurangan vitamin ini
dapat menyebabkan tubuh mengalami kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan,
muntah-muntah, dan mual.
e)

Vitamin B5 (asam pantotenat)


Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh. Hal

ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti dalam
reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak. Peranan lain vitamin ini adalah menjaga
komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam lemak,
sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh. Vitamin B5 dapat ditemukan dalam berbagai jenis
variasi makanan hewani, mulai dari daging, susu, ginjal, dan hati hingga makanan nabati, seperti
sayuran hijau dan kacang hijau. Seperti halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5 dapat
menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu, gangguan lain yang akan diderita adalah
keram otot serta kesulitan untuk tidur.
f)

Vitamin B6 (Piridoksin, Piridoksal, dan Piridoksamin)


Vitamin B6 merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini
berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan
energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid. Selain itu, vitamin ini
juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai mekanisme
pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh. Vitamin ini
merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat
di beras, jagung, kacang-kacangan, hati, ikan, daging dan sayuran. Vitamin ini merupakan
bagian dari gugusan prostetik dari enxim dekarboksilase dan transaminase tertentu.
Piridoksin hidroklorida adalah bentuk sintetik yang digunakan sebagai obat.
Fungsi vitamin B6:

1. Sebagai koenzim terutama dalam transaminasi


2. Dekarboksilasi
3. Reaksi lain yang berkaitan dengan metabolisme protein
4. PLP mengatur sintesis pengantar syaraf asam gama-amino butirat (gamma-amino-butiricacid/GABA).
Kekurangan vitamin B6 menimbulkan gejala-gejala yang berkaitan dengan gangguan
metabolisme protein, seperti lemah dan sukar tidur . Jika lebih lanjut mengakibatkan kejang,
anemia, penurunan pembentukan antibodi, peradangan lidah, serta luka pada bibir, sudut-sudut
mulut dan kulit dan dapat mengakibatkan kerusakan sistem syaraf. Sedangkan jika kelebihan
akan mengakibatkan kram.
g)

Vitamin B12 (Kobalamin)


Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya khusus
diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering
kali mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini. Vitamin B12
merupakan satu-satunya vitamin yang belum sanggup dibuat secara sintetis total, tetapi selalu
diekstraksi dari media tempat tumbuh mikroba, sebagai hasil fermentasi. Struktur vitamin B 12
adalah yang sangat kompleks dari struktur semua vitamin yang diketahui sampai sekarang.
Vitamin ini banyak berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga
termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf,
pembentukkan molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah.[6] Telur, hati, dan daging
merupakan sumber makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12.
Anemia Persiosa adalah penyakit gangguan gizi yang dapat disembuhkan dengan
pemberian makanan yang mengandung 100-200 gram hati sapi. Bentuk utama vitamin ini dalam
makanan

adalah

5-doeksiadenolsilkobalamin,

metilkobalamin,

dan

hidroksobalamin.

Sianokobalamin adalah bentuk paling stabil dan karena itu diproduksi secara komersial dari
fermentasi bakteri.
Absorpsi vitamin B12 mempunyai mekanisme sangat rumit dan unik. Di dalam sekresi
gaster terdapat enzim transferase yang disebut Faktor Intrinsik (FI). Faktor Intrinsik mengikat
vitamin B12 yang membuat vitamin ini resistan terhadap serangan mikroba yang menghuni
rongga usus. Pada manusia, FI dihasilkan oleh sel-sel cardia ventriculi.
No

Nama Vitamin

Sumber

Fungsi

Akibat Kelebihan dan

Vitamin B1
(tiamin) =
C12H17ON4S

Hati, ginjal, susu,


Koenzim dan
mentega, kuning metabolisme
telur, ikan,
Metabolisme
kacang-kacangan, karbohidrat
dan kulit ari padi
Memelihara fungsi
sistem saraf
Memelihara sistem
pencernaan dan nafsu
makan

Vitamin B2
(riboflavin
laktoflavin) =
C17H20O6N4

Hati, ginjal,
jantung, otak,
susu, telur,
mentega,
sayuran, dan ragi

Vitamin B3
(niasin) =
C6H5O2N

Susu, hati, ikan,


telur, dan sayursayuran

Transmisi rangsangan
cahaya ke saraf mata
Menjaga nafsu makan
Memelihara kulit di
sekitar mulut

Kekurangan
Mengkonsumsi
Nyeri saat perjalanan
impuls di saraf perifer
Pembengkakan
neuron pada susunan
saraf pusat
Beri-beri dan endema
Hilang nafsu makan
Gangguan jantung
dan otot
Mata lemah
Luka di sudut bibir
(keilosis)
Katarak
Dermatitis
Diare
Kelemahan otot
Penyakit pelagra
dengan gejala 3D
(radang
kulit/dermatitis, diare,
dan demensia)
Radang kulit
Nafsu makan
menurun
Insomnia

Pertumbuhan sel
Bersama fosfat
membentuk koenzim
yang berperan dalam
respirasi sel
4
Vitamin B5 (asam Ragi, hati, kuning
Memelihara tingkat
pantotenat) =
telur, daging,
gula darah yang normal
C9H17O3N
buah-buahan dan
Komponen struktur
sayur-sayuran
koenzim-A yang
berperan dalam proses
oksidasi sel
5
Vitamin B6
Sayuran hijau,
Memelihara
(piridoksin) =
hati, daging,
keseimbangan unsur P
C8H12O2N
telur, dan susu
dan K dalam sel
Aktif dalam
pembentukan antib
Peradangan kulit
Anemia
6
Vitamin B11
KacangPembuatan
(asam folat) =
kacangan, ragi, koenzim untuk
C12H12O6N7
hati, daging,
produksi eritrosit
pisang, lemon,
Membentuk
dan sayuran
asam nukleat untuk
hijau
sintesis protein
7

Vitamin B12
(sianokobalin =
anti anemia

Daging,
unggas, ikan,
telur,

Metabolisme sel
dan pertumbuhan
jaringan

Anemia
Diare
Megaloblastosis
(membesarnya
eritrosis)
Terhambatnya
petumbuhan
Kelelahan
Pusing
Anemia

pernisiosa) =
C63H90O3N2S
8

Vitamin H
(biotin) =
C10H16O3N2S

Vitamin C
(asam askrobat
= C6H8O6

10

Vitamin A
(retinol = anti
seroftalmia) =
C20H30O

11

Vitamin D
(ergosterol =
kalsiferol) =
C28H44O

12

Vitamin E
(tokoferol =
antisterilitas)=
C29H50O2

13

Vitamin K
(filokinon =
anti hemoragia)
= C31H46O2

susu,keju,hati,
udang dan
kerang
Kacangkacangan, hati,
dan kuning
telur
Jeruk, tomat,
nanas, pepaya,
semangka,
stroberi, hati
dan sayursayuran segar

Sayur-sayuran
dan buahbuahan,
berwarna
kuning dan
merah
(mengandung
karoten), hati,
susu, dan
daging
Susu, minyak
ikan, kuning
telur, ragi, dan
sinar ultraviolet

Pembentukan
eritrosit

Peradangan saraf

Koenzim
metabolisme
karbohidrat, lemak,
dan protein
Pembentukan
serabut kolagen
Menjaga
elastisitas kapiler
darah
Menjaga
perlekatan akar
gigi pada gusi
Koenzim reaksi
katabolisme
karbohidrat dan
lemak
Memelihara
kesehatan mata
dan kulit
Pertumbuhan
tulang dan gigi

Depresi
Kurang nafsu
makan

Absorpsi fosfor
dan kalsium
Pembentukan
tulang dan gigi

Rakhitis (pada
bayi)
Osteomalasia
(melunaknya tulang
pada orang dewasa)
Penimbunan
lemak pada otot
Kemandulan
Pecahnya eritrosit

Kecambah,
Pembentuka
susu, kuning
eritrosit
telur, kacangFungsi
kacangan,
reproduksi
tumbuhan hijau
Mencegah
dan biji gandum oksidasi lemak tak
jenuh
Sayuran hijau,
Pembekuan
hati dan daging darah
Pembentukan
protombin dalam
hati

Pendarahan pada
gusi dan persendian
Otot sakit
Degenerasi
(pengurangan) selsel kulit
Skorbut (penyakit
karena kekurangna
vitamin C)

Xeroftalmia
(terganggunya
kelenjar air mata)
Rabun senja
Kulit kasar
Kelelahan

Darah sukar
membeku
Pendarahan

2.3
a)

Kebutuhan Vitamin Pada Berbagai Jenis Hewan

Sapi
Kesehatan dan kelangsungan hidup ternak bahkan pada kebanyakan mahluk hidup tidak
lepas dari keberadaan vitamin di dalam tubuh. Beberapa fungsi vitamin pada ternak antara lain:
Vitamin berperan dalam mempertahankan dan meningkatkan kekuatan tubuh.
Vitamin berperan dalam meningkatkan kesehatan ternak terutama dalam berproduksi.
Bahan-bahan pakan yang berasal dari hijauan biasanya mengandung banyak vitamin,
sehingga pemenuhan kebutuhan vitamin pada ternak peliharaan tidak terlalu mengalami
kesulitan. Disamping itu, kebanyakan vitamin dapat dibentuk dalam usus binatang pemamah
biak, terutama vitamin B kompleks. Kandungan vitamin yang terdapat pada pakan dari hijauan
dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti: tanah, iklim, waktu pemotongan dan penyimpanan.
Vitamin A dan E banyak terdapat pada tanaman hijauan dan padi-padian. Hal yang perlu
diperhatikan oleh peternak atau pembudidaya sapi tidak boleh menyepelekan pemenuhan
pemenuhan kebutuhan vitamin pada sapi yang dibudidayakannya, terutama pada musim
kemarau, dimana bahan-bahan pakan hijauan biasanya mengalami kekurangan kadar vitamin A.
Oleh karena itu, pada musim kemarau perlu ditambahkan vitamin A dalam ransum pakan ternak.
Kelebihan vitamin A dapat disimpan di dalam hati. Sapi memiliki kemampuan untuk
menyimpan vitamin A selama enam bulan, sementara itu kambing hanya memiliki kemampuan
untuk menyimpan vitamin A selama tiga bulan. Sumber vitamin A bisa diperoleh dari bahan
pakan yang berupa hijauan, terutama terdapat pada bagian pucuk tanaman. Bagian pucuk
tanaman biasanya mengandung karotin yang tinggi, dimana karotin tersebut akan diubah menjadi
vitamin A di dalam tubuh hewan.
Proses pembentukan vitamin dalam tubuh hewan:

Vitamin A dapat dibentuk dari karotin yang banyak terdapat pada ransum pakan hijauan.

Vitamin B dapat dibentuk sepenuhnya di dalam tubuh hewan.

b)

Vitamin C dibentuk sendiri oleh semua jenis hewan yang telah dewasa
Vitamin D akan dibentuk dalam tubuh dengan bantuan sinar matahari.
Domba dan Kambing

Vitamin pada ternak, terutama domba dan kambing sangat diperlukan, antara lain:
1.

Meningkatkan pertumbuhan dan meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit terutama

2.
3.

pada hewan muda


Membantu masa penyembuhan dari sakit
Meningkatkan fertiltas dan mengatasi kemajiran pada hewan betina tanpa diketahui penyebab

4.
5.
6.
7.

yang jelas.
Gangguan birahi dan gangguan produksi spermatozoa pada jantan
Rakhitis pada hewan muda dan dan osteomalasia pada hewan dewasa
Gangguan metabolisme mineral karena pakan tidak seimbang
Mencegah abortus
Adapun vitamin-vitamin yang dibutuhkan oleh domba dan kambing memilki fungsi
sebagai berikut:

1.

Vitamin A terlibat dalam proses pembentukan dan menjaga fungsi jaringan epiitel dan membrane

2.

mukosa serta sangat penting untuk menjaga kesuburan dan penglihatan normal
Vitamin D3 mengatur metabolisme kalsium dan fosfor dalam darah dan mengatur absorpsinya
dari usus. Pada hewan muda dan dalam masa pertumbuhan. Vitamin D3 juga berperan dalam

3.

pembentukan tulang dan gigi.


Vitamin E berperan sebagai antioksidan intraseluler dan menjaga stabilitas membrane sel dari
oksidasi lemak tak jenuh serta menghambat terjadinya keracunan peroksida lemak. Vitamin E
juga berperan dalam meningkatkan respon kekebalan tubuh terhadap penyakit dan meningkatkan
fertilitas hewan.

c)

Unggas
Vitamin dibutuhkan ayam dalam jumlah sedikit, namun memiliki pengaruh yang sangat
penting terhadap metabolisme.
Secara umum, peranan vitamin dalam tubuh ayam di antaranya:
1. Vitamin A berfungsi dalam proses pertumbuhan, stabilitas jaringan epitel pada membran mukosa
saluran pencernaan, pernapasan, saluran reproduksi, serta mengoptimalkan indera penglihatan.
2. Vitamin B kompleks (vitamin B1 sampai B12) berfungsi sebagai koenzim dan membantu
berbagai proses metabolisme nutrisi, mulai dari karbohidrat, protein dan lemak.
3. Vitamin C berfungsi dalam metabolisme sel dan sebagai anti oksidan.
4. Vitamin D menjaga rasio level kalsium dan fosfor dalam darah. Rasio ini mempengaruhi
pembentukan kerangka normal, kekerasan paruh dan cakar serta kekuatan kerabang telur yang
terbentuk.

5. Vitamin E untuk meningkatkan fertilitas, menjaga agar pertumbuhan embrio normal, dan sebagai
antioksidan.
6. Vitamin K berfungsi dalam pembentukan protrombin yang nantinya digunakan untuk pengaturan
proses pembekuan darah.
Vitamin untuk ayam merupakan nutrien mikro yang biasanya sudah ada di dalam pakan
ayam. Seorang ahli nutrisi (nutrisionis, red) dari pabrik pakan akan menghitung ketersediaan
vitamin dalam pakan yang disusunnya setelah semua nutrien utama terpenuhi kebutuhannya.
Dampak negatif vitamin tidak hanya muncul bila terdapat defisiensi. Vitamin juga
memiliki efek toksik jika pemberiannya berlebihan. Contohnya, jika pemberian vitamin A
dilakukan secara berlebihan, 4 10 kali lipat dari kebutuhan normal, maka unggas akan
mengalami keracunan.
Peternak juga harus memperhatikan pemberian vitamin fat soluble (larut lemak), karena
memiliki ambang toksisitas (level ambang batas meracuni) lebih rendah dibanding vitamin larut
air. Jika dibandingkan dengan vitamin A, E dan K, ambang toksisitas paling rendah adalah
vitamin D. Ambang toksisitas vitamin larut air jika dibandingkan vitamin larut lemak jauh lebih
tinggi karena bisa dibuang oleh tubuh.
Kasus kelebihan vitamin, misalnya kelebihan vitamin D pada unggas akan menimbulkan
gejala klinis berupa kotoran berwarna putih karena terjadi proses pengapuran tulang diiringi
penurunan konsumsi pakan. Sementara itu, keracunan vitamin A dapat menyebabkan kerusakan
hati.
Di lapangan sendiri, kasus keracunan vitamin bisa terjadi jika dosis pemberian vitamin
menyalahi aturan dan pencampurannya ke dalam pakan tidak merata. Hal ini sangat berisiko
terjadi pada peternak layer self mixing (memformulasikan sendiri pakannya).
d)

Kucing
Vitamin yang larut dalam air (terutama niasin dan vitamin C)
Kucing tidak dapat membuat cukup niasin di dalam tubuhnya (catatan : vitamin B dapat
disintesis dari triptofan), sehingga niacin adalah bagian penting dari kebutuhan vitamin kucing
dan gizi kucing. Jika makanan kucing tidak mengandung cukup niasin, kucing mungkin
mengalami kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, radang gusi, atau diare. Vitamin C

memainkan peran penting dalam nutrisi kucing karena diperlukan untuk sintesis kolagen, yang
merupakan jaringan paling umum di dalam tubuh.
Vitamin yang larut dalam lemak (terutama vitamin A)
Makanan kucing yang baik harus mengandung cukup vitamin A, seringkali tercantum
pada kebutuhan vitamin dan suplemen kucing sebagai retinyl palmitate. Vitamin A adalah bagian
penting dari kebutuhan vitamin kucing karena kekurangan vitamin A akan menyebabkan rabun
senja, masalah kulit dan bulu, serta terhambatnya pertumbuhan. Vitamin Amerupakan vitamin
yang larut dalam lemak (bukan vitamin yang laut dalam air) sehingga tidak diekskresikan
melalui urin dan dapat mencapai tingkat beracun dalam tubuh bila diberikan secara berlebihan.
e)

Kuda
Beberapa jenis vitamin dapat disintesis oleh kuda. Jumlah yang disintesis akan
bervariasi tergantung jenis vitamin itu sendiri dan jenis ransum yang dimakan. Secum merupakan
tempat yang ideal untuk sintesis vitamin. Tidak diketahui berapa banyak vitamin yang disintesis
dalam secum diserap oleh usus besar,mungkin hanya sebagian kecil saja. Karena sulit untuk
mengandalkan pada kuda untuk mensintesis seluruh kebutuhan vitamin B, maka perlu diberikan
suplemen vitamin B pada ransum untuk kuda muda dan kuda pacu untuk memperbaiki
performannya.Sejauh ini hanya sedikit informasi penelitian mengenai vitamin tersedia yang
dibutuhkan kuda. Belum diketahui jenis vitamin apa yang perlu ditambahkan untuk mencapai
ransum seimbang dan pada fase apa diberikan dari siklus kehidupan kuda tersebut. Kemudian,
para ilmuwan memperbaiki ransum atau suplemen vitamin dengan membandingkan informasi
ketentuan vitamin pada hewan lain.
Tabel berikut memperlihatkan kebutuhan vitamin premiks yang harus ditambahkan dalam
ransum per hari.
N

Vitamin

Per ons premiks

o
1

Vitamin A (IU)

40000

Vitamin D (IU)

4000

Vitamin E (IU)

80

Vitamin K (mg)

20

Thiamin (mg)

24

Rhiboflavin (mg)

40

Niasin (mg)

120

Piridoksin (mg)

12

Asam Pantonenat (mg)

48

Kholin (mg)

600

11

Vitamin B12

120

12

Folasin

12

Tabel berikut menunjukkan kebutuhan premix yang dicampurkan dalam ransum.


Vitamin

Per ons Premiks

Foals (anak kuda)


a.umur 0-2 bulan

1/8

b.umur 2 bulan lepas sapih

c.lepas sapih-training

d.selama training (latihan pacu)

Mares (kuda betina)


a.masa bunting

b.masa laktasi

c.betina mandul

Stallions (kuda jantan)


a.musim kawin
b.musim kerja
Sumber : Cunha T.J (1980)

1
1

Vitamin diperlukan dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan nutrient lainnya, namun
kekurangan vitamin dalam ransum menyebabkan gangguan metabolisme dan penyakit. Beberapa
senyawa yang berfungsi sebagai precursor vitamin atau provitamin seperti -karoten atau provitamin A. Diketahui sedikitnya 15 vitamin dibutuhkan kuda. Sebagian besar vitamin dapat
diperoleh dari hijauan. Vitamin yang terdapat dalam pakan bervariasi tergantung padatipe tanah,
iklim, pemanenan, dan penyimpanan. Hijauan berkualitas yang diperoleh pada pagi hari biasanya
banyak mengandung vitamin. Defisiensi vitamin dapat terjadi jika kuda banyak mengkonsumsi
hijauan kualitas buruk atau pakan tanpa suplemen vitamin.

Sebagian besar vitamin yang larut dalam air dapat disintesis dari mikroorganisme dalam
usus kuda, namun tidak untuk dismpan. Beberapa diantaranya terlibat dalam metabolisme atau
penggunaan lemak, protein dan karbohidrat pakan, sehingga berarti pakan yang mengandung
banyak energy harus diiringi dengan banyak vitamin.

BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan:

Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki
fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme. Vitamin berperan mengatur metabolisme,
mengubah lemak dan kabohidrat menjadi energi, dan ikut mengatur pembentukan tulang dan
jaringan, regenerasi kulit, penglihatan, sistem susunan syaraf dan sistem kekebalan tubuh dan

pembekuan darah.
Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam makhluk hidup.
Metabolisme meliputi proses sintesis (anabolisme) dan proses penguraian (katabolisme) senyawa

atau komponen dalam sel hidup. Semua reaksi metabolisme dikatalis oleh enzim.
Berdasarkan kelarutannya, vitamin dibagi menjadi dua kelompok, yaitu vitamin yang larut
dalam air (vitamin C dan semua golongan vitamin B) dan yang larut dalam lemak (vitamin A, D,
E, dan K). Oleh karena sifat kelarutannya tersebut, vitamin yang larut dalam air tidak dapat
disimpan dalam tubuh, sedangkan vitamin yang larut dalam lemak dapat disimpan dalam tubuh.
Vitamin diserap oleh usus dengan proses dan mekanisme yang berbeda. Terdapat perbedaan
prinsip proses penyerapan antara vitamin larut lemak dengan vitamin larut air. Vitamin larut
lemak akan diserap secara difusi pasif dan kemudian di dalam dinding usus digabungkan dengan
kilomikron (lipoprotein) yang kemudian diserap sistem limfatik, baru kemudian bergabung
dengan saluran darah untuk ditransportasikan ke hati. Sedangkan vitamin larut air langsung
diserap melalui saluran darah dan ditransportasikan ke hati.

nin, 07 Maret 2011


BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Pengertian Vitamin
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik
amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme,
yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.
Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina
(amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada
awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali
tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah
kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini
digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.
1.2 Penggolongan Vitamin
Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan
berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin,
riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat). Walau memiliki
peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam
bentuk provitamin yang tidak aktif. Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin yang
berasal dari makanan yang kita konsumsi. Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki
kandungan vitamin yang tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin lain
dapat diperoleh melalui suplemen makanan.
1.3 Fungsi Vitamin Secara Umum
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat
kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit.
Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan
maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan
oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis. Contohnya
adalah bila kita kekurangan vitamin A maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping itu,

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme
pada tubuh.
Fungsi Vitamin secara umum berhubungan sangat erat dengan fungsi enzim, terutama
vitamin vitamin kelompok B.
Suatu enzim terdiri atas komponen protein yang dihasilkan oleh sel disebut
APOENZIM Vitamin merupakan suatu senyawa yg telah lama dikenal oleh peradaban
manusia .sudah sejak ribuan tahun lalu manusia telah mengenal vitamin sebagai salah satu
senyawa yang dapat memberikan efek kesehatan bagi tubuh.
Vitamin diperkirakan berperan sebagai katalisator dalam reaksi biokimia tubuh.
Vitamin dapat berperan secara bersamasama dalam mengatur fungsi tubuh, misalnya memacu
dan memelihara :
Pertumbuhan,
Reproduksi,
Kesehatan dan kekuatan tubuh,
Stabilitas sistem syaraf,
Selera makan,
Pencernaan,
Penggunaan zat-zat makanan lainnya.
Selain itu vitamin berperan sebagai antioksidan, yakni zat untuk menghindari terjadinya radikal
bebas (free radikal bebas).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Berbagai Vitamin

Secara garis besar, vitamin dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar, yaitu
vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Hanya terdapat 2 vitamin yang
larut dalam air, yaitu B dan C, sedangkan vitamin lainnya, yaitu vitamin A, D, E, dan K bersifat
larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam lemak akan disimpan di dalam jaringan adiposa
(lemak) dan di dalam hati. Vitamin ini kemudian akan dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh
tubuh saat dibutuhkan. Beberapa jenis vitamin hanya dapat disimpan beberapa hari saja di dalam
tubuh, sedangkan jenis vitamin lain dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh.
Berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut dalam air hanya
dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan.
Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam aliran
darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera
dibuang tubuh bersama urin. Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut
air secara terus-menerus.
2.1.1 Vitamin A

Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang berperan
dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai salah
satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu, vitamin ini juga berperan penting
dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh. Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh
paparan panas, cahaya matahari, dan udara. Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin
A, antara lain susu, ikan, sayur-sayuran (terutama yang berwarna hijau dan kuning), dan juga
buah-buahan (terutama yang berwarna merah dan kuning, seperti cabai merah, wortel, pisang,
dan pepaya).
Apabila terjadi defisiensi vitamin A, penderita akan mengalami rabun senja dan katarak.
Selain itu, penderita defisiensi vitamin A ini juga dapat mengalami infeksi saluran pernafasan,
menurunnya daya tahan tubuh, dan kondisi kulit yang kurang sehat. Kelebihan asupan vitamin A
dapat menyebabkan keracunan pada tubuh. Penyakit yang dapat ditimbulkan antara lain pusingpusing, kerontokan rambut, kulit kering bersisik, dan pingsan. Selain itu, bila sudah dalam
kondisi akut, kelebihan vitamin A di dalam tubuh juga dapat menyebabkan kerabunan,
terhambatnya pertumbuhan tubuh, pembengkakan hati, dan iritasi kulit.
Sayur-sayuran hijau dan kacang-kacangan sebagai sumber vitamin A dan vitamin B yang tinggi.
2.1.2 Vitamin B
Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam tubuh,
terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas. Hal ini terkait dengan peranannya di
dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme
tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam
kelompok vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit). Sumber
utama vitamin B berasal dari susu, gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau.
2.1.3 Vitamin B1
Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan salah satu jenis vitamin
yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu mengkonversi
karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu,
vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein dan lemak. Bila terjadi defisiensi vitamin
B1, kulit akan mengalami berbagai gangguan, seperti kulit kering dan bersisik. Tubuh juga dapat
mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan, jantung, dan sistem saraf. Untuk mencegah

hal tersebut, kita perlu banyak mengkonsumsi banyak gandum, nasi, daging, susu, telur, dan
tanaman kacang-kacangan. Bahan makanan inilah yang telah terbukti banyak mengandung
vitamin B1.
2.1.4 Vitamin B2
Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme di tubuh manusia. Di
dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen koenzim flavin mononukleotida
(flavin mononucleotide, FMN) dan flavin adenine dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD).
Kedua enzim ini berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh melalui proses respirasi.
Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan glikogen,
serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku. Sumber
vitamin B2 banyak ditemukan pada sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, dan susu.
Defisiensinya dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut
kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan.
2.1.5 Vitamin B3

Beri-beri, penyakit yang disebabkan oleh defisiensi vitamin B1


Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan penting dalam
metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein. Di dalam
tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah
tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir
dengan bantuan vitamin ini. Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak
ditemukan pada makanan hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan tetapi,
terdapat beberapa sumber pangan lainnya yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi,
antara lain gandum dan kentang manis. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh
mengalami kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah, dan mual.
2.1.6 Vitamin B5
Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh. Hal
ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti dalam
reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak. Peranan lain vitamin ini adalah menjaga
komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam lemak,
sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh. Vitamin B5 dapat ditemukan dalam berbagai jenis
variasi makanan hewani, mulai dari daging, susu, ginjal, dan hati hingga makanan nabati, seperti

sayuran hijau dan kacang hijau. Seperti halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5 dapat
menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu, gangguan lain yang akan diderita adalah
keram otot serta kesulitan untuk tidur.
2.1.7 Vitamin B6
Vitamin B6, atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan vitamin yang esensial
bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang
digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti
spingolipid dan fosfolipid. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan
memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa
asing yang berbahaya bagi tubuh. Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah
didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam beras, jagung, kacang-kacangan, daging,
dan ikan. Kekurangan vitamin dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecah-pecah,
keram otot, dan insomnia.
2.1.8 Vitamin B12
Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya khusus
diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering
kali mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini. Vitamin ini banyak
berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu
jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul
DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah. Telur, hati, dan daging merupakan sumber
makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12. Kekurangan vitamin ini akan
menyebabkan anemia (kekurangan darah), mudah lelah lesu, dan iritasi kulit.
2.1.9 Vitamin C

Buah jeruk, terkenal atas kandungan vitamin C-nya yang tinggi.


Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Di
dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan
protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya. Vitamin
C merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai radikal bebas dari
polusi di sekitar lingkungan kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas,
vitamin C dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya
berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan. Selain itu, vitamin C berperan
dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin
ini juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan
lebih dari infeksi mikroorganisme patogen. Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam
menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis penyakit. Defisiensi vitamin
C juga dapat menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada persendian. Akumulasi vitamin C yang

berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan
rusaknya sel darah merah.
2.1.10 Vitamin D
Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada
makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju. Bagian tubuh
yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D ini dapat membantu
metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan segera memproduksi vitamin D saat
terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet). Bila kadar vitamin D rendah maka tubuh akan
mengalami pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana betis kaki akan membentuk huruf O
dan X. Di samping itu, gigi akan mudah mengalami kerusakan dan otot pun akan mengalami
kekejangan.[1] Penyakit lainnya adalah osteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor
secara berlebihan di dalam tulang. Penyakit ini biasanya ditemukan pada remaja, sedangkan pada
manula, penyakit yang dapat ditimbulkan adalah osteoporosis, yaitu kerapuhan tulang akibatnya
berkurangnya kepadatan tulang. Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan tubuh mengalami
diare, berkurangnya berat badan, muntah-muntah, dan dehidrasi berlebihan.
2.1.11 Vitamin E

Struktur molekul vitamin E


Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai
dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini juga dapat
melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin
E di dalam tubuh sebagai senyawa antioksidan alami. Vitamin E banyak ditemukan pada ikan,
ayam, kuning telur, ragi, dan minyak tumbuh-tumbuhan. Walaupun hanya dibutuhkan dalam
jumlah sedikit, kekurangan vitamin E dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal bagi
tubuh, antara lain kemandulan baik bagi pria maupun wanita. Selain itu, saraf dan otot akan
mengalami gangguan yang berkepanjangan.
2.1.12 Vitamin K
Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang baik dan
penutupan luka. Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan di dalam tubuh dan
kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan. Selain itu, vitamin K juga berperan
sebagai kofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat. Oleh
karena itu, kita perlu banyak mengkonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran segar yang
merupakan sumber vitamin K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh.
2.2 Tahun Penemuan Vitamin

Tahun penemuan vitamin alami dan sumbernya


Tahun penemuan
Vitamin
Nama biokimia
1909
Vitamin A
Retinol
1912
Vitamin B1
Tiamin
1912
Vitamin C
Asam askorbat
1918
Vitamin D
Kalsiferol
1920
Vitamin B2
Riboflavin
1922
Vitamin E
Tokoferol
1926
Vitamin B12
Sianokobalamin
1929
Vitamin K
Filokuinona
1931
Vitamin B5
Asam pantotenat
1931
Vitamin B7
Biotin
1934
Vitamin B6
Piridoksin
1936
Vitamin B3
Niasin
1941
Vitamin B9
Asam folat

2.3

Ditemukan di
Wortel
Susu
Jeruk sitrun
Keju
Telur
Minyak mata bulir gandum,
Telur
Kuning telur
Susu
Hati
Kacang
Ragi
Hati

Senyawa Serupa Vitamin

Sel darah merah, terbentuk sempurna oleh kontribusi vitamin B, C, dan E, serta asam
para-aminobenzoat
Selain vitamin, tubuh juga memproduksi senyawa lain yang juga berperan dalam
kelancaran metabolisme di dalam tubuh. Senyawa ini memiliki karakteristik dan aktivitas yang
mirip dengan vitamin sehingga seringkali disebut dengan istilah senyawa serupa vitamin
(vitamin like substances). Perbedaan utamanya dengan vitamin adalah senyawa ini diproduksi
tubuh dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Beberapa senyawa ini
pernah diklasifikasikan ke dalam kelompok vitamin B kompleks karena kemiripan fungsi dan
sumber makanannya. Akan tetapi, secara umum peranan senyawa serupa vitamin ini tidaklah
sepenting vitamin.
Kolin (choline) merupakan salah satu senyawa yang termasuk dalam golongan senyawa
serupa vitamin. Senyawa ini dapat ditemukan di setiap sel mahluk hidup dan berperan dalam
pengaturan sistem saraf yang baik dan beberapa metabolisme sel. Mioinositol (myoinositol) juga
termasuk dalam golongan senyawa serupa vitamin yang larut dalam air. Peranannya dalam tubuh
secara spesifik belum diketahui. Contoh lain dari senyawa serupa vitamin ini adalah asam paraaminobenzoat (4-aminobenzoic acid, PABA) yang berperan sebagai senyawa antioksidan dan
penyusun sel darah merah. Karnitin (carnitine) merupakan senyawa lain yang berperan dalam
sistem transportasi asam lemak dan pembentukkan otot tubuh.
2.4 Vitamin sebagai antioksidan

Semua jenis kehidupan di bumi memerlukan energi untuk dapat bertahan hidup. Untuk
menghasilkan energi ini, makhluk hidup memerlukan bantuan berbagai substansi, salah satunya
adalah oksigen. Oksigen terlibat secara langsung dalam metabolisme energi di dalam tubuh.
Sebagai produk sampingannya, oksigen dilepaskan dalam bentuk yang tidak stabil. Molekul
inilah yang dikenal dengan nama radikal bebas (free radicals). Oksigen yang tidak stabil
memiliki elektron bebas yang tidak berpasangan sehingga bersifat reaktif. Kereaktifan oksigen
ini sangat berbahaya bagi tubuh karena dapat mengoksidasi dan merusak DNA, protein,
karbohidrat, asam lemak, dan membran sel di dalam tubuh. Sumber radikal bebas lainnya adalah
asap rokok, polusi lingkungan, dan sinar ultraviolet.
Asap rokok, salah satu sumber radikal bebas yang dapat merusak jaringan tubuh,
terutama paru-paru.
Tubuh memiliki beberapa mekanisme pertahanan terhadap senyawa radikal bebas ini
untuk menetralkan efek negatifnya. Kebanyakan diantaranya adalah senyawa antioksidan alami,
seperti enzim superoksida dismutase, katalase, dan glutation peroksidase. Antioksidan sendiri
berarti senyawa yang dapat mencegah terjadinya peristiwa oksidasi atau reaksi kimia lain yang
melibatkan molekul oksigen (O2). Senyawa lain yang juga dapat berperan sebagai antioksidan
adalah glutation, CoQ10, dan gugus tiol pada protein, serta vitamin. Beberapa jenis vitamin telah
terbukti memiliki aktivitas antioksidan yang cukup tinggi. Contoh vitamin yang banyak berperan
sebagai senyawa antioksidan di dalam tubuh adalah vitamin C dan vitamin E.
Vitamin E dapat membantu melindungi tubuh dari oksidasi senyawa radikal bebas.
Vitamin ini juga mampu bekerja dalam kondisi kadar senyawa radikal bebas yang tinggi
sehingga mampu dengan efisien dan efektif menekan reaksi perusakan jaringan di dalam tubuh
melalui proses oksidasi. Di samping vitamin E, terdapat satu jenis vitamin lagi yang juga
memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi, yaitu vitamin C. Vitamin ini berinteraksi dengan
senyawa radikal bebas di bagian cairan sel. Selain itu, vitamin C juga dapat memulihkan kondisi
tubuh akibat adanya reaksi oksidasi dari berbagai senyawa berbahaya.
Bila kadar radikal bebas di dalam tubuh menjadi sangat berlebih dan tidak lagi dapat
diantisipasi oleh senyawa antioksidan maka akan timbul berbagai penyakit kronis, seperti kanker,
arterosklerosis, penyakit jantung, katarak, alzhemeir, dan rematik. Bagi orang yang memiliki
sejarah penyakit kronis tersebut dalam garis keturunannya, dianjurkan untuk mengkonsumsi
banyak makanan yang mengandung vitamin C dan E sebagai sumber senyawa antioksidan.
Selain itu, suplemen makanan juga dapat turut membantu mengatasi masalah tersebut.
2.5

Vitamin dan Penuaan Tubuh

Struktur mitokondria, salah satu organel sel penghasil energi bagi tubuh
Penuaan tubuh merupakan hasil akumulasi dari berbagai kerusakan sel dan jaringan yang
tidak dapat diperbaiki. Pada keadaan normal, kerusakan pada sel dan jaringan tubuh dapat
diperbaiki melalui proses replikasi sel tubuh yang juga dikenal dengan istilah mitosis. Akan
tetapi, pada berbagai kasus sel yang rusak tidak lagi dapat diperbaharui, melainkan terus

terakumulasi. Hal inilah yang berpotensi menyebabkan penuaan pada tubuh. Senyawa radikal
bebas merupakan salah satu agen yang berkontribusi besar dalam peristiwa ini.
Mitokondria merupakan salah satu organel sel yang paling rentan mengalami kerusakan
oleh senyawa oksigen reaktif (radikal bebas). Hal ini terkait dengan banyaknya reaksi pelepasan
oksigen bebas di dalam organel ini yang merupakan pusat metabolisme energi tubuh. Banyak
penelitian telah membuktikan bahwa tingkat kerusakan mitokondria ini berhubungan langsung
dengan proses penuaan tubuh atau panjangnya umur suatu makhluk hidup. Selain itu, kerusakan
DNA akibat reaksi oksidasi oleh radikal bebas juga turut berperan besar dalam peristiwa ini.
Oleh karena itu, tubuh memerlukan suatu senyawa untuk menekan efek perusakan oleh radikal
bebas.
Vitamin merupakan satu dari berbagai jenis senyawa yang dapat menghambat reaksi
perusakan tubuh oleh senyawa radikal bebas terkait dengan aktivitas antioksidannya. Asupan
vitamin antioksidan yang cukup akan membantu tubuh mengurangi efek penuaan oleh radikal
bebas, terutama oleh oksigen bebas yang reaktif. Selain itu, vitamin juga berkontribusi dalam
menyokong sistem imun yang baik sehingga risiko terkena berbagai penyakit degeneratif dan
penyakit lainnya dapat ditekan, terutama pada manula. Jadi, secara tidak langsung, asupan
vitamin yang cukup dan seimbang dapat menciptakan kondisi tubuh yang sehat dan berumur
panjang.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Masing-masing vitamin dibutuhkan tubuh dalam jumlah terttentu, bila terlalu banyak di
konsumsi akan menimbulkan gejala-gejala merugikan, keadaan demikian disebut
HIPERVITAMINOSIS.
2. Sebaliknya bila tidak memenuhi kebutuhan akan timbul gejala merugikan
3. Bila hanya kadar vitamin dalam darah saja yang turun tetapi belum menunjukkan gejala klinis di
sebut HIPOVITAMINOSIS, sedangkan jika sudah ada gejala klinis disebut
AVITAMINOSIS
1.

Kunjungi : Download KTI Kebidanan dan Keperawata

Berikut ini adalah beberapa hal yang terjadi jika Anda kelebihan vitamin :
> Jika Anda kelebihan vitamin A
Hal yang cukup membahayakan bahwa, Vitamin A dapat terlarut dalam lemak. Karena, untuk
beberapa waktu, vitamin A akan tersimpan di dalam sel lemak tubuh. Seharusnya, vitamin tidak
akan tersimpan dalam tubuh dan dengan mudah keluar melalui urin.
1. Terjadinya ruam pada kulit

Tujuan untuk mengkonsumsi vitamin A adalah untuk

mendapatkan penglihatan yang baik. Jika dikonsumsi terlalu banyak, sayuran yang telah populer
sebagai sumber vitamin A akan menyebabkan ruam pada kulit.
2. Haid yang tidak teratur
Kelebihan vitamin A pada wanita juga dapat menyebabkan haid yang tidak teratur.
> Jika Anda kelebihan vitamin B
Kelompok vitamin terbesar adalah vitamin B, dimana kelompok vitamin tersebut sampai dengan
B12 sebagai subkategori terakhir. Cara yang berbeda-beda, dimiliki oleh kelompok vitamin ini
untuk bekerja.
1. Terjadinya ketidakseimbangan dalam tubuh
Untuk gizi harian Anda, dokter selalu meresepkan vitamin B kompleks dan tidak hanya vitamin
B4. Karena ketidakseimbangan dalam tubuh akan terjadi karena salah satu komponen dari
vitamin B kompleks.
2. Kurangnya reflex pada otot
Pengaruh vitamin B pada otot sangatlah cepat. Overdosis vitamin B6 dapat menyebabkan
kurangnya refleks pada otot.
> Jika Anda kelebihan vitamin C

1. Kudis

Buah-buah yang asam adalah sumber dari vitamin C. Keasaman dari buah tersebut akan
menyebabkan penyakit kudis.
2. Kesulitan untuk tidur
Karena jeruk dapat memberikan ledakan energy, maka jeruk dapat memberikan efek samping
insomnia disertai dengan sakit kepala. Ketika Anda terlalu banyak mengkonsumsi suplemen
yang banyak mengandung vitamin C, Anda akan terlalu energik sehingga tidak bisa tidur dan
sakit kepala karena kelelahan.
3. Diare
Sakit perut, kram dan diare adalah gejala paling yang paling cepat terjadi saat kelebihan vitamin
C.
> Jika Anda kelebihan vitamin D
Karena asupan vitamin D tidak hanya didapatkan melalui makanan atau suplemen vitamin, maka
vitamin D adalah vitamin khusus. Untuk memproduksi vitamin D dalam tubuh, paparan sinar
matahari juga memiliki tanggung jawab.
Batu ginjal adalah efek samping utama dari kelebihan vitamin D. Banyaknya kalsium dalam
aliran darah adalah penyebab hal ini. Kelebihan kalsium yang tidak masuk di tulang Anda, akan
langsung masuk ke dalam ginjal da

manfaat vitamin
11 Januari 2013 / 2 Komentar

1. Vitamin A
Fungsi: Mencegah penyakit rabun senja, meningkatkan daya tahan tubuh, dan memerangi
penyakit malaria.
Sumber makanan: Hati, minyak ikan, daging, susu, wortel dan sayuran/ buah berwarna orange
dll.
Akibat defisiensi/ kekurangan vitamin A: Gangguan penglihatan, Kerusakan Jaringan Epitel,
Gangguan Pertumbuhan.
2. Vitamin B1 (Thiamin)
Fungsi: Membantu proses oksidasi tubuh untuk memperoleh energi dan mencegah penyakit beriberi.
Sumber makanan: Kacang hijau daging, kulit beras, sayuran dan roti dll.
Akibat defisiensi/ kekurangan vitamin B1: Kulit kering/ busik, kulit bersisik, daya tahan
berkurang.
3. Vitamin B2 (Riboflavin)
Fungsi: Pernapasan dalam sel (respirasi selular), menjaga keutuhan jaringan saraf, dan
mempercepat pemindahan rangsang sinar kesaraf mata.
Sumber makanan: hati, telur, susu dan ragi dll.
Akibat defisiensi/ kekurangan vitamin B2: Turunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik,
mulut kering, bibir pecah-pecah, sariawan dsb.
4. Vitamin B3 (niacin)
Fungsi: Membantu pembebasan energi dari makanan, sintesis asam lemak
Sumber makanan: Hati, telur, jamur, dan kacang tanah dll.
Akibat defisiensi/ kekurangan vitamin B3: terganggunya sistem pencernaan, otot mudah keram
dan kejang, insomnia, bedan lemas, mudah muntah dan mual-mual dan lain-lain
5. Vitamin B5 (Asam Pantotenat)
Fungsi: Mencegah mati rasa pada jari-jari, membantu melepaskan energi dari makanan,

mempertahankan kesehatan jaringan dan rambut.


Sumber makanan: Hati ampela, telur, brokoli, ikan, ayam, yogurt, jamur, alpukat, kentang manis.
Akibat defisiensi/ kekurangan vitamin B5: otot mudah menjadi kram, sulit tidur, kulit pecahpecah dan bersisik dan lain-lain
6. Vitamin B6 (Piridoksin)
Fungsi: membantu mencerna protein dan respirasi selular.
Sumber makanan: Telur, daging, kentang dan kubis.
Akibat defisiensi/ kekurangan vitamin B6: pelagra alias kulit pecah-pecah, keram pada otot,
insomnia atau sulit tidur, dan banyak lagi lainnya.
7. Vitamin B7 dikenal dengan vitamin H (Biotin)
Fungsi: Membantu metabolisme asam lemak, protein, karbohidrat untuk membentuk asam lemak
dan glukosa, yang sangat berguna dalam menghasilkan energy bagi tubuh, dapat mencegah
terjangkitnya penyakit radang kulit atau dermatitis atau yang pada bayi disebut dengan cradle
cap
Sumber makanan: keju, kuning telur, butter kacang, hati
Akibat defisiensi/ kekurangan vitamin B7: mengantuk, lesu, mudah bersikap apatis, lidah terlihat
pucat, rambut rontok, sakit otot dan otot lemah, depresi, anoreksia, mual-mual, ruam-ruam di
kulit dengan keluhan seperti gatal-gatal, kulit mengelupas, anemia, kolesterol tinggi, masalah
jantung.
8. Vitamin B9 dikenal sebagai vitamin M dan vitamin B-c (Asam folat)
Fungsi: memperbaiki DNA bagi tubuh, mencegah bayi lahir cacat pada otak dan sumsum tulang
belakang, sebagai pembentuk dari sel darah merah, untuk mengoptimalkan fungsi otak.
Sumber makanan: sayuran hijau berdaun, jus jeruk, daging, biji bunga matahari
Akibat defisiensi/ kekurangan vitamin B9: dapat menyebabkan kekurangan darah, rasa panas
pada jantung (heartburn), diare dan sring terkena infeksi karena penekanan pada sistem
kekebalan.
9. Vitamin B12 (Kobalamin)
Fungsi: Pembentukan sel darah merah, sintesis asam nukleat dan pembelahan sel.
Sumber makanan: Daging, telur, susu, hati dan ragi (makanan hasil fermentasi).
Akibat defisiensi/ kekurangan vitamin B12: kurang darah atau anemia, gampang
capek/lelah/lesu/lemes/lemas, penyakit pada kulit dan sebagainya.
10. Vitamin C
Fungsi: Menjaga ketahanan tubuh terhadap penyakit infeksi dan racun, menurunkan kolestrol,
serta dalam dosis tinggi mencegah penyakit jantung, hipertensi, diabetes mellitus dan kanker.
Sumber makanan: Buah-buahan, misalnya jeruk, tomat, papaya dan sayuran hijau lainnya.
Akibat defisiensi/ kekurangan vitamin C: penyakit sariawan atau skorbut, mudah infeksi pada
luka, gusi berdarah, rasa nyeri pada persendian, dan lain-lain
11. Vitamin D
Fungsi: Mencegah penyakit rakitis, sebagai penghancur dan pembunuh segala macam virus
maupun bakteri yang merugikan tubuh.

Sumber makanan: Susu, minyak ikan dan kuning telur


Akibat defisiensi/ kekurangan vitamin D: Ricetsia, Tetani, gigi akan lebih mudah rusak, otokt
bisa mengalami kejang-kejang, pertumbuhan tulang tidak normal yang biasanya betis kaki akan
membentuk huruf O atau X.
12. Vitamin E
Fungsi: Berperan penting dalam system reproduksi dan mencegah penyakit kanker paru-paru.
Sumber makanan: Biji-bijian, sayuran, telur, mentega dan susu.
Akibat defisiensi/ kekurangan vitamin E: bisa mandul baik pria maupun wanita, gangguan syaraf
dan otot, dll
13. Vitamin K
Fungsi: Berperan dalam pembekuan darah dan dapat mencegah keguguran.
Sumber makanan: Bayam, tomat, wortel.
Akibat defisiensi/ kekurangan vitamin K: darah sulit membeku bila terluka, pendarahan di dalam
tubuh, dan sebagainya.

Вам также может понравиться

  • TINJAUAN TTS
    TINJAUAN TTS
    Документ15 страниц
    TINJAUAN TTS
    Pandu Mahesa
    Оценок пока нет
  • DM TIPE I-New
    DM TIPE I-New
    Документ31 страница
    DM TIPE I-New
    arfahregar
    Оценок пока нет
  • Interna
    Interna
    Документ2 страницы
    Interna
    arfahregar
    Оценок пока нет
  • DM Tipe 2
    DM Tipe 2
    Документ15 страниц
    DM Tipe 2
    arfahregar
    Оценок пока нет
  • PERTUSIS
    PERTUSIS
    Документ4 страницы
    PERTUSIS
    arfahregar
    Оценок пока нет
  • RADANG DAN MORFOLOGI
    RADANG DAN MORFOLOGI
    Документ50 страниц
    RADANG DAN MORFOLOGI
    arfahregar
    Оценок пока нет
  • Stroke
    Stroke
    Документ37 страниц
    Stroke
    arfahregar
    Оценок пока нет
  • Penggalian Kubur 2
    Penggalian Kubur 2
    Документ29 страниц
    Penggalian Kubur 2
    arfahregar
    Оценок пока нет
  • LAPORAN KASUS NEUROLOGI
    LAPORAN KASUS NEUROLOGI
    Документ36 страниц
    LAPORAN KASUS NEUROLOGI
    arfahregar
    Оценок пока нет
  • Flora Normal
    Flora Normal
    Документ34 страницы
    Flora Normal
    arfahregar
    Оценок пока нет
  • Keratitis
    Keratitis
    Документ7 страниц
    Keratitis
    arfahregar
    Оценок пока нет
  • Bronkitis Akut
    Bronkitis Akut
    Документ7 страниц
    Bronkitis Akut
    arfahregar
    Оценок пока нет
  • Penggalian Kubur 2
    Penggalian Kubur 2
    Документ29 страниц
    Penggalian Kubur 2
    arfahregar
    Оценок пока нет
  • Introduction of Protozoologi
    Introduction of Protozoologi
    Документ23 страницы
    Introduction of Protozoologi
    arfahregar
    Оценок пока нет
  • Makalah Hipertiroid
    Makalah Hipertiroid
    Документ21 страница
    Makalah Hipertiroid
    arfahregar
    Оценок пока нет
  • Hipotiroid
    Hipotiroid
    Документ22 страницы
    Hipotiroid
    arfahregar
    Оценок пока нет
  • 02-Fungsi Dan Siklus Manajemen Kes
    02-Fungsi Dan Siklus Manajemen Kes
    Документ84 страницы
    02-Fungsi Dan Siklus Manajemen Kes
    arfahregar
    100% (1)
  • Kolesistitis Akut
    Kolesistitis Akut
    Документ5 страниц
    Kolesistitis Akut
    arfahregar
    Оценок пока нет
  • Cedera Kepala
    Cedera Kepala
    Документ1 страница
    Cedera Kepala
    arfahregar
    Оценок пока нет
  • 0rgan2 Pencernaan
    0rgan2 Pencernaan
    Документ5 страниц
    0rgan2 Pencernaan
    arfahregar
    Оценок пока нет
  • Batu Saluran Kemih
    Batu Saluran Kemih
    Документ5 страниц
    Batu Saluran Kemih
    arfahregar
    Оценок пока нет
  • 07 Manajemen Puskesmas & Simpus
    07 Manajemen Puskesmas & Simpus
    Документ53 страницы
    07 Manajemen Puskesmas & Simpus
    arfahregar
    Оценок пока нет
  • Guideline Batu Saluran Kemih IAUI
    Guideline Batu Saluran Kemih IAUI
    Документ38 страниц
    Guideline Batu Saluran Kemih IAUI
    Resti Fratiwi Fitri
    100% (1)
  • Alergi
    Alergi
    Документ11 страниц
    Alergi
    arfahregar
    Оценок пока нет
  • Penatalaksanaan DM Tipe 2
    Penatalaksanaan DM Tipe 2
    Документ29 страниц
    Penatalaksanaan DM Tipe 2
    Matra Adi Prawira
    Оценок пока нет
  • Chol Esist It Is
    Chol Esist It Is
    Документ5 страниц
    Chol Esist It Is
    Courtney Garcia
    Оценок пока нет
  • Metabolism e
    Metabolism e
    Документ12 страниц
    Metabolism e
    arfahregar
    Оценок пока нет
  • Kolesistitis Akut
    Kolesistitis Akut
    Документ5 страниц
    Kolesistitis Akut
    arfahregar
    Оценок пока нет
  • Metabolism e
    Metabolism e
    Документ12 страниц
    Metabolism e
    arfahregar
    Оценок пока нет