Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DISUSUN OLEH :
ADVENTUS SURIADY
270110120040
GEOLOGI C
B. Planet- Planet
Planet adalah benda langit yang tidak
dapat memancarkan cahaya sendiri.
Cahaya planet merupakan pantulan
dari
cahaya
matahari. Kedudukan
planet-planet dengan bintang-bintang
tidak tetap. Setiap planet mampunyai
periode rotasi dan revolusi yang
berbeda-beda. Planet dikelompokkan
dalam dua kategori yaitu : planet
dalam dan planet luar. Planet dalam
yaitu merkurius, venus, bumi dan mars,
sedangkan planet luar yaitu yupiter,
saturnus,
uranus
dan
neptunus.
Adapun nama-nama planet adalah
sebagai berikut !
a. Merkurius
Merkurius adalah planet terdekat
dengan
matahari.
Jarak
antara
merkurius dengan mataharin tidak
tetap, kadang menempati jarak
terdekat, kadang juga berada pada
jarak terjauh dengan matahari. Jarak
rata-rata dengan matahari adalah
57,9 juta km. Secara fisik, diameter
Mermurius
mengapain4.879
km.
Waktu
yang
digunakan
untuk
melakukan satu kali putaran pada
porosnya (periode rotasi) adalah 58,6
hari. Volume merkurius adalah sekitar 0,055 kali massa Bumi. Bentuk
planet ini mirip Bulan, dengan permukaan berupa lapisan tipis silikat.
Komposisi pembentuk planet initerdiri atas besi dan unsur berat lain. Suhu
pada siang hari planet Merkurius C, sedangkan suhu pada malam hari .
b. Venus
C. Satelit
Stelit adalah anggota tata surya yang ukurannya lebih kecil daripada
planet, berputar pada porosnya, beredar mengelilingi planet, kemudian
bersama-sama dengan planet, berputar mengelilingi matahari. Satelit
melakukan
tiga
gerakan,
yaitu berputar pada porosnya, berevolusi mengelilingi planet, dan
berevolusi bersama planet mengelilingi matahari. Satelit ada dua macam
yaitu
:
a. Satelit alamiah yaitu satelit alamiah sudah ada dalam tata surya dan
bukan buatan manusia. contoh satelit alam adalah bulan.
b. Satelit buatan yaitu satelit yang sengaja dibuat oleh manusia yang
memasuki ruang angkasa masuk ke orbit bumi, baik yang berawak
maupun yang tidak berawak.
Satelit buatan berguna untuk :
a. Satelit astronomi: satelit yang digunakan untuk mengamati planet,
galaksi, dan benda luar angkasa lainnya.
b. Satelit komunikasi: satelit buatan yang dipasang di angkasa dengan
tujuan telekomunikasi.
c. Satelit pengamat bumi:satelit yang dirancang khusus untuk mengamati
bumi seperti pengamatan lingkungan, meteorologi, pembuatan peta, dan
lain sebagainya.
d. Satelit navigasi: satelit yang menggunakan sinyal radio yang disalurkan
ke penerima dipermukaan tanah untuk menentukan lokasi sebuah titik
dipermukaan bumi seperti mengukur jarak antar bangunan.
e. Satelit mata-mata: satelit pengamat bumi yang digunakan untuk tujuan
militer atau mata-mata.
f. Satelit cuaca: satelit yang diguanakan untuk mengamati cuaca dan iklim
di bumi.
D. Komet
Komet adalah benda langit yang
mengelilingi
matahari
dengan garis
edar berbentuk lonjong atau parab
olis atau hiperbolis. Komet berasal
dari
bahasa
Yunani,
yang
artinya rambut panjang.
Komet
terdiri
dari
kumpulan debu dan gas yang mem
beku paa saat berada jauh dari matahari.
Ketika
mendekati
matahari,
sebagian bahan penyusun
komet menguap membentuk
kepala
gas
dan ekor.
Komet
juga
mengelilingi matahari, sehingga termasuk dalam sistem tata surya. Komet
merupakan gas pijar dengan garis edar yang berbeda-beda. Panjang
komet dapat mencapai jutaan km. Beberapa komet menempuh jarak lebih
jauh di luar angkasadaripada planet. Komet membutuhkan ribuan
tahun untuk menyelesaikan satu kali mengorbit matahari. Kita sering
menyebut komet sebagai bintang berekor. Sebetulnya pernyataan bintang
disini tidak tepat. Komet terbentuk dari es dan debu.
Bagian-bagian komet terdiri dari inti, koma, awan hidrogen, dan ekor.
Inti komet adalah sebongkah batu dan salju. Ekor komet arahnya selalu
menjauh dari matahari. Bagian ekor suatu komet terdiri dari dua macam,
yaitu ekor
debu dan ekor
gas.
Bentuk
ekor
debu
tampak
berbentuk lengkungan, sedangkan ekor gas berbentuk lurus. Koma atau
ekor komet tercipta saat mendekati matahari yaitu ketika sebagian
inti meleleh menjadi gas. Angin matahari kemudian meniup gas tersebut
sehingga menyerupai asap yang mengepul ke arah belakang kepala
komet. Ekor inilah yang terlihat bersinar dari bumi. Sebuah komet kadang
mempunyai satu ekor dan ada yang dua atau lebih.
Berdasarkan
bentuk
dan
panjang
lintasannya,
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
komet
dapat
Oleh karena itulah bintang katai memiliki warna lebih putih dan bintang
neutron yang sudah tak pernah memancarkan cahaya atau energi tetap
disebut juga dengan bintang.
Matahari adalah jenis bintang yang terdekat dengan bumi, dimana
Matahari memiliki jarak dengan bumi sekitar 149,680,000 kilometer serta
diikuti oleh Proxima Centauri dalam rasi bintang Centaurus yang berjarak
kurang lebih empat tahun cahaya.
Bintang tercipta di dalam awan molekul, dimana molekul tersebut adalah
sebuah daerah medium antarbintang yang luas dengan kerapatan yang
tinggi (walaupun masih kurang rapat jika dibandingkan dengan sebuah
vacuum chamber yang ada di Bumi). Pada umumnya awan ini terdiri dari
hidrogen dengan sekitar 2328% helium dan beberapa persen elemen
berat. Komposisi elemen dalam awan ini tidak banyak berubah sejak
peristiwa nukleosintesis Big Bang pada saat awal alam semesta.
Gravitasi didaerah ini memiliki peranan sangat penting dalam proses
pembentukan
bintang.
Pembentukan
bintang
dimulai
dengan
ketidakstabilan gravitasi di dalam awan molekul yang dapat memiliki
massa ribuan kali matahari. Ketidakstabilan ini seringkali dipicu oleh
gelombang kejut dari supernova atau tumbukan antara dua galaksi. Sekali
sebuah wilayah mencapai kerapatan materi yang cukup memenuhi syarat
terjadinya instabilitas Jeans, awan tersebut mulai runtuh di bawah gaya
gravitasinya sendiri.
Berdasarkan syarat instabilitas Jeans, bintang tidak terbentuk sendirisendiri, melainkan dalam kelompok yang berasal dari suatu keruntuhan di
suatu awan molekul yang besar, kemudian terpecah menjadi
konglomerasi individual. Hal ini didukung oleh pengamatan dimana
banyak bintang berusia sama tergabung dalam gugus atau asosiasi
bintang.
Begitu awan runtuh, akan terjadi konglomerasi individual dari debu dan
gas yang padat yang disebut sebagai globula Bok. Globula Bok ini dapat
memiliki massa hingga 50 kali Matahari. Runtuhnya globula membuat
bertambahnya kerapatan. Pada proses ini energi gravitasi diubah menjadi
energi panas sehingga temperatur meningkat.
Ketika awan protobintang ini mencapai kesetimbangan hidrostatik, sebuah
protobintang akan terbentuk di intinya. Bintang pra deret utama ini
seringkali dikelilingi oleh piringan protoplanet. Pengerutan atau
keruntuhan awan molekul ini memakan waktu hingga puluhan juta tahun.
I. Piringan tersebar
Piringan
tersebar (scattered
disc)
berpotongan dengan sabuk Kuiper dan
menyebar keluar jauh lebih luas.
Daerah ini diduga merupakan sumber
komet berperioda pendek. Objek
piringan tersebar diduga terlempar ke
orbit yang tidak menentu karena
pengaruh
gravitasi
dari
gerakan
migrasi
awal
Neptunus.
Kebanyakan objek piringan tersebar (c,
atau SDO) memiliki perihelion di dalam
sabuk Kuiper dan apehelion hampir sejauh 150 SA dari matahari. Orbit
Obyek Piringan Tersebar juga memiliki inklinasi tinggi pada bidang
ekliptika dan sering hampir bersudut siku-siku. Beberapa astronom
menggolongkan piringan tersebar hanya sebagai bagian dari sabuk Kuiper
dan menjuluki piringan tersebar sebagai "objek sabuk Kuiper tersebar"
(scattered Kuiper belt objects)
J. Heliopause
Heliopause dibagi
menjadi
dua
bagian terpisah. Awan angin yang
bergerak
pada
kecepatan
400 km/detik
sampai
menabrak
plasma
dari
medium
ruang
antarbintang. Tabrakan ini terjadi
pada benturan terminasi yang kira
kira terletak di 80-100 SA dari
matahari pada daerah lawan angin
dan sekitar 200 SA dari matahari
pada daerah searah jurusan angin.
Kemudian angin melambat dramatis, memampat dan berubah menjadi
kencang, membentuk struktur oval yang dikenal sebagai heliosheath,
dengan kelakuan mirip seperki ekor komet, mengulur keluar sejauh 40 SA
di bagian arah lawan angin dan berkali-kali lipat lebih jauh pada sebelah
lainnya. Voyager 1 dan Voyager 2 dilaporkan telah menembus benturan
terminasi ini dan memasuki heliosheath, pada jarak 94 dan 84 SA dari
matahari. Batasan luar dari heliosfer, heliopause, adalah titik tempat
angin matahari berhenti dan ruang antar bintang bermula.
Bentuk dari ujung luar heliosfer kemungkinan dipengaruhi dari dinamika
fluida dari interaksi medium antar bintang dan juga medan magnet
matahari yang mengarah di sebelah selatan (sehingga memberi bentuk
tumpul pada hemisfer utara dengan jarak 9 SA, dan lebih jauh daripada
hemisfer selatan. Selebih dariheliopause, pada jarak sekitar 230 SA,
terdapat benturan busur, jaluran ombak plasma yang ditinggalkan
matahari seiring edarannya berkeliling di Bima Sakti.
Sejauh ini belum ada kapal luar angkasa yang melewati heliopause,
sehingga tidaklah mungkin mengetahui kondisi ruang antar bintang lokal
dengan
pasti.
Diharapkan
satelit
NASA
voyager
akan
menembus heliopause pada sekitar dekade yang akan datang dan
mengirim kembali data tingkat radiasi dan angin matahari. Dalam pada
itu, sebuah tim yang dibiayai NASA telah mengembangkan konsep "Vision
Mission" yang akan khusus mengirimkan satelit penjajak ke heliosfeR
dari gravitasinya,
bahkan cahaya hanya
dapat masuk tetapi tidak dapat keluar atau
melewatinya, dari sini diperoleh kata
"hitam". Istilah "lubang hitam" telah
tersebar luas, meskipun ia tidak menunjuk
ke sebuah lubang dalam arti biasa, tetapi
merupakan sebuah wilayah di angkasa di
mana semua tidak dapat kembali. Secara
teoritis, lubang hitam dapat memliki
ukuran apa pun, dari mikroskopik sampai
ke ukuran alam raya yang dapat diamati.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Tata_Surya
http://budisma.web.id/materi/sma/geografi/anggota-tata-surya/
http://kafeastronomi.com/category/benda-langit
http://tugino230171.wordpress.com/2011/07/03/anggota-tatasurya-satelit-asteroid-komet-dan-meteorid/
http://www.crayonpedia.org/mw/Sistem_Tata_Surya_9.2
http://forum.viva.co.id/iptek/101493-apa-itu-lubang-hitamblack-hole-dan-bagaimana-lubang-hitam-terbentuk.html