Вы находитесь на странице: 1из 7

ANALISIS JURNAL

1. Informasi Citasi
Pengarang

: Bambang Riadiono , Handoyo , Dina Indrati.D.S

Tahun

: 2008

Judul Artikel

: Efektivitas

pemasangan

kateter

dengan

menggunakan jelly yang dimasukkan uretra dan


jelly yang dioleskan di kateter terhadap respon
nyeri pasien
Volume

:3

Issue/No

:2

2. Latar Belakang
Tindakan pemasangan kateter adalah suatu tindakan yang bertujuan
untuk mengeluarkan atau mengosongkan urine dari kandung kemih. Tindakan
pemasangan dapat dilakukan pada kasus kedaruratan, misalnya pasien dengan
retensio urine akibat adanya sumbatan di saluran kemih maupun bukan pada
pasien dengan kedaruratan, Misalnya untuk pasien-pasien yang memerlukan
observasi atau pemantauan Balance Cairan yaitu untuk mengetahui intake dan
out put cairan.
Dalam melaksanakan tindakan pemasangan kateter menggunakan 2
cara, khususnya untuk laki-laki teknik pemasangan yang pertama dengan cara
mengoleskan jelly pada ujung kateter memanjang sampai 10 cm dari ujung
kateter baru dimasukkan ke kateter, sedangkan teknik yang kedua dengan
cara memasukkan jelly ke uretra sebelum dimasuki kateter. Kedua teknik
pemasangan kateter ini masih dipakai /dipergunakan.
Dalam pelaksanaan tindakan pemasangan kateter, petugas mengacu
pada prosedur tindakan pemsangan kateter yang telah ada yaitu dengan
menggunakan teknik pemasangan kateter dengan menggunakan jelly yang
dioleskan di kateter sedangkan prosedur tindakan pemasangan kateter dengan
menggunakan jelly yang dimasukan ke uretra belum ada prosedurnya.

3. Tujuan Penelitian/Studi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas
pemasangan kateter dengan menggunakan jelly yang dimasukkan ke uretra
dan jelly yang dioleskan di kateter terhadap nyeri pasien.
4. Metodologi Penelitian
a. Lokasi Penelitian

: di ruang Instalasi

Gawat Darurat RSU Banyumas


b. Karakteristik Responden
: pasien rawat
inap yang dilakukan tindakan pemasangan
kateter
c. Jumlah Responden

Responden
d. Teknik Sampling

30

Purposive sampling
e. Variabel yang diukur/diteliti : Pemasangan
kateter dengan menggunakan jelly yang
dimasukkan ke uretra dan jelly yang
dioleskan di kateter
f. Prosedur Penelitian :

Pasien

rawat

inap di RSU Banyumas pada Bulan


Januari 2007 yang dilakukan tindakan
pemasangan kateter dan dibagi menjadi 2
kelompok yang sesuai kriteria inklusi.
Kelompok satu bertindak sebagai kontrol
dan kelompok dua sebagai kelompok
treatment. Pada penelitian ini pemasangan
kateter dengan memasukkan jelly ke
dalam uretra bertindak sebagai treatment
dan yang dioleskan di kateter sebagai
kelompok kontrol.

g. Statistik yang Digunakan

Uji

statistik yang dipakai adalah t test


independent dengan indikator nilai asymp
signifikan

<

0,05

pada

derajat

kemaknaan yang digunakan 95 % dan p <


0,05.

5. Hasil Penelitian/Studi
Dari studi tersebut ditemukan adanya perbedaan efektivitas yang
bermakna antara tingkat nyeri pasien yang dipasang kateter dengan
menggunakan jelly yang dimasukkan ke uretra dan jelly yang dioleskan di
kateter.
Pemasangan kateter dengan menggunakan jelly yang dimasukkan ke
uretra dan jelly yang dioleskan di kateter, seluruhnya menimbulkan efek nyeri
dengan tingkat nyeri yang berbeda. Tingkat nyeri yang dirasakan pasien pada
pemasangan kateter dengan jelly yang dimasukkan ke uretra lebih ringan
dibandingkan tingkat nyeri pasien yang dipasang dengan cara jelly dioleskan
pada kateter.
Perbedaan tingkat nyeri yang dirasakan pasien secara statistic
bermakna, artinya pasien merasa lebih nyeri jika dipasanga kateter dengan
cara jelly dioleskan pada kateter dibandingkan jika jelly dimasukkan ke
uretra. Stimulus nyeri yang dirasakan pasien bersifat fisik. Jika dilihat dari
klasifikasi nyeri berdasarkan lokasi, maka nyeri yang dirasakan oleh pasien
yang dipasang kateter termasuk lokasi supervisial atau kutanelis akibat
stimulasi kulit. Hal ini disebabkan karena nyeri berlangsung sebentar dan
terlokalisasi.
Nyeri biasanya terasa sebagai sensasi yang tajam. Adapun tingkat
nyeri yang dialami pasien lebih rendah pada pasien yang dilakukan
pemasangan kateter dengan memasukan jely ke dalam urethra. Hal ini
dikarenakan kerja jelly lebih maksimal dikarenakan semua jely dapat bekerja

didalam urethra untuk mengurangi gesekan dengan mukosa jaringan di dalam


urethra. Keadaan ini berbeda ketika jely hanya dioleskan di permukaan
kateter. Hal ini diakibatkan jumlah jely yang melapisi katater tidak maksimal,
karena banyak jely yang tertinggal diluar uretha, sehingga lapisan mukosa
urethra tidak dilapisi oleh jely secara maksimal.

6. Implikasi Hasil Penelitian


Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan prosedur
tindakan pemasangan kateter di rumah sakit dengan cara jelly dimasukkan ke
uretra dan dijadikan sebuah metode baru. Selanjutnya tentang teknik
pengurangan nyeri pada kateterisasi dengan mengaplikasikan tindakan
keperawatan mandiri dalam manajemen nyeri seperti teknik relaksasi tertentu
dalam pengaruhnya mengatasi nyeri pada insersi kateter.
7. Kekuatan dan Keterbatasan Penelitian
Percobaan ini belum dijelaskan secara pasti sesuai dengan sample
penelitian apakah kepada responden laki-laki ataukah perempuan. Maka dari
responden dalam penelitian ini seharusnya diperjelas kembali. Dalam
penelitian ini peneliti juga kurang memberikan gambaran yang pasti
mengenai kriteria inklusi dan eksklusi dari sample penelitian.
Penelitian ini akan memperjelas sejauh mana pemasangan kateter
dengan menggunakan jelly yang dimasukkan ke uretra dan jelly yang
dioleskan di kateter. Karena pemasangan kateter merupakan tindakan yang
sering dilakukan, untuk itu perlu kiranya menjadi perhatian rumah sakit untuk
meninjau kembali prosedure pemasangan kateter.
8. Kesimpulan

Hasil uji coba ini akan membantu memperjelas nilai skala nyeri pada
pemasangan kateter dengan menggunakan jelly yang dimasukkan ke uretra
dan jelly yang dioleskan di kateter. Penelitian ini sejalan dengan Siderias et al
(2005) dalam jurnal comparison of topical anesthetics and lubricants prior to
urethral

catheterization

in

males:

randomized

controlled

trial

(Perbandingan penggunaan anestesi topikal dan pelumas yang biasa


digunakan dalam pemasangan kateter urethra pada pria: sebuah percobaan
acak terkontrol), menunjukan bahwa penyemprotan anestesi topikal ke dalam
urethra lebih diprioritaskan pada kateterisasi pria karena hasilnya lebih
signifikan dalam mengurangi nyeri. Sama halnya penelitian yang dilakukan
oleh Imami Retno (2012) dalam jurnal perbedaan efektivitas teknik
pengolesan jelly pada kateter dan teknik memasukan jelly langsung ke meatus
urethra terhadap skala nyeri pada pemasangan kateter urin pria menunjukkan
pemasangan kateter dengan menggunakan jelly yang dimasukkan ke uretra
lebih baik dalam mengurangi nyeri selama proses pemasangan kateter.
Namun penelitian ini berbanding terbalik dengan Kobi Stav (2015) et
al dalam jurnal pain during female urethral catheterization: intra-urethral
lubricant injection versus catheter tip lubrication - a prospective randomized
trial bahwa pemberian pelumas ke dalam uretra selama proses katerisasi pada
wanita menyebabkan nyeri tambahan dan tidak perlu karena itu tidak
dianjurkan dalam tindakan pemasangan kateter.

JURNAL CLUB
EFEKTIVITAS PEMASANGAN KATETER DENGAN MENGGUNAKAN
JELLY YANG DIMASUKKAN URETRA DAN JELLY YANG DIOLESKAN
DI KATETER TERHADAP RESPON NYERI PASIEN

OLEH:
MUHAMMAD FAISAL AFFANDI

\
PROGRAM PROFESI NERS XXV
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2015

Вам также может понравиться