Вы находитесь на странице: 1из 38

REGULASI DAN KEBIJAKAN

JAMINAN PENSIUN DI
INDONESIA

Drs.Soeprayitno.MBA.,MSc.,Ph.D (Ketua Komisi Kebijakan DJSN)


Prof.Dr.Bambang Purwoko.MA ( Anggota DJSN)

Batasan pembahasan
SINERGITAS PROGRAM PENSIUN
DI INDONESIA
HAL-HAL YANG HARUS DICERMATI
DALAM JP-SJSN
MENENGOK JP-SISTEM JAMSOS
DI NEGARA LAIN

SINERGITAS PROGRAM PENSIUN


DI INDONESIA

DASAR PEMIKIRAN PP 45 TAHUN 2015


PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN
PENSIUN
SINERGITAS
PROGRAM

VOLUNTARY

MANDATORY

DANA PENSIUN
PEMBERI KERJA

IURAN
PASTI

PERMENAKER
NO. 2/1995

DPL
K

SEBELU
M USIA
PENSIUN
MANFAAT
PASTI
DPP
K

IURAN
PEMBERI
KERJA

IURAN :
1.PEMBERI KERJA
2.PEKERJA

PP / PKB

PHK

PS 156 :
1.PESANGON
2.UPMK
3.UPH

MANDATORY
PENSIUN

PS
167

SJSN

PS 3942

PP 45 TAHUN
2015
PROGRAM
JAMINAN
PENSIUN
MANFAAT
PASTI

USIA
PENSIU
N 56

LANDASAN FILOSOFIS
JAMINAN SOSIAL

LANDASAN FILOSOFIS
JAMINAN PENSIUN
MEMPERTAHANKAN DERAJAT
KEHIDUPAN YANG LAYAK PADA
SAAT PESERTA KEHILANGAN
ATAU BERKURANG
PENGHASILANNYA KARENA
MEMASUKI USIA PENSIUN ATAU
MENGALAMI CACAT TOTAL
TETAP

BERTUJUAN UNTUK

KOMPOSISI IURAN PROGRAM JAMINAN


SOSIAL
No

Program

Komposisi Iuran
Pengusaha

1.

3.

Pekerja

Batas
Iuran

JAMINAN SOSIAL BIDANG KETENAGAKERJAAN


2%

1%

3%

Rp 7 juta

b. JKK

0,24% - 1,74%

0,24% - 1,74%

Upah Pokok +
Tunjangan Tetap

c. JHT

3,7%

2%

5,7%

Upah Pokok +
Tunjangan Tetap

d. JKM

0,3%

0,3%

Upah Pokok +
Tunjangan Tetap

a. JP

2.

Jumlah

JAMINAN SOSIAL BIDANG KESEHATAN


e. JKN

4%

1%

5%

Jumlah

10,24% 11,74%

4%

14,24% 15,74%

SISTEM JAMINAN SOSIAL


NASIONAL
(Undang-Undang No. 40 Tahun 2004)
KEMANUSIAAN

TUJUAN :
SUSTAINABILITAS
dan
PERLINDUNGAN
KEADILAN
SOSIAL

ASAS

MANFAAT

ASURANSI
SOSIAL

Memberikan jaminan
terpenuhinya kebutuhan
dasar hidup yang layak
bagi peserta dan atau
anggota keluarganya

TABUNGAN
WAJIB

PRINSIP PENYELENGGARAAN
KEGOTONGROYONGAN
AKUNTABILITAS

NIRLABA
PORTABILITAS

KETERBUKAAN
KEPESERTAAN BERSIFAT WAJIB

KEHATI-HATIAN
DANA AMANAT

HASIL PENGELOLAAN DANA JAMINAN SOSIAL DIPERGUNAKAN SELURUHNYA UNTUK PENGEMBANGAN PROGRAM
& UNTUK SEBESAR-BESARNYA KEPENTINGAN PESERTA

PENAHAPAN KEPESERTAAN
(Perpres No. 109 Tahun 2013)
PESERTA PENERIMA UPAH-BUKAN PENYELENGGARA NEGARA

SKALA USAHA

BESAR

TAHAP I-1 JULI 2015

JKK, JHT, JP dan JKM

Usaha ekonomi produktif yang dilakukan


oleh
badan
usaha
dengan
jumlah
kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan
lebih
besar
dari
usaha
menengah yang meliputi usaha nasional
milik
negara
atau
swasta,
usaha
patungan & usaha asing yang melakukan
kegiatan ekonomi di Indonesia

MENENGAH
Usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri yang dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang
perusahaan yang dimiliki,
dikuasai atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dengan
usaha kecil atau usaha besar dengan
jumlah kekayaan bersih atau hasil
penjualan tahunan sebagaimana yang

JKK, JHT, JP dan JKM

PROGRAM JAMINAN PENSIUN


PP 45 TAHUN 2015 ( 7 BAB, 38 PASAL )

PENERIMA
UPAH

PEKERJA

PEMBERI KERJA

1%

2%
Bat
as
upa
h
ma
ks
7 JT

PERUSAHAAN
BESAR
PERUSAHAAN
MENENGAH

PEKERJA

HARI TUA
CACAT
JANDA/DUD
A
ANAK
ORANG TUA

FORMULA MB tahun 1 :
1% x (masa iur /12) x rata-rata upah tertimbang selama masa iur

TETAP
TDK TETAP
OUTSOURCIN
G

KONTRA
K
HARIAN
LEPAS

FORMULA MB tahun berikutnya :


(Faktor indeksasi) 1+tingkat inflasi umum tahun sebelumnya

POLA DASAR JAMINAN PENSIUN

PEMENUHAN KEBUTUHAN
DASAR PEKERJA & KELUARGA
(Pasal 32 ayat 2)

UU NO. 40 TAHUN 2004


tentang
SJSN

MANFAAT PASTI
(Pasal 39)
MASA IUR SEDIKITNYA 15 TAHUN
(Pasal 41)
PRINSIP ASURANSI SOSIAL & TABUNGAN WAJIB
(Pasal 39)
IURAN DITANGGUNG BERSAMA PEMBERI KERJA & PEKERJA
(Pasal 42)

JAMINAN PENSIUN

PRINSIP
KESEIMBANGAN &
KESINAMBUNGAN
SUSTAINABILITY
KEBERLANJUTAN
Actuarial Fund Life
Reserve Ratio

ADEQUACY
KECUKUPAN
Derajat kehidupan yg layak
kebutuhan pokok pekerja & kel nya
Target Replacement Rate/Relative Pension Level

AFFORDABILITY
TERJANGKAU
Daya beli kontributor
Tingkat pengeluaran rumah tangga
Tingkat kemampuan menabung

KRITERIA DESAIN MANFAAT


JAMINAN SOSIAL
1. Manfaat minimum memenuhi kebutuhan pokok pensiunan dan
keluarga

adequacy

2. Besarnya manfaat sesuai dengan besarnya iuran dan masa iur

equity
3. Redistribusi (penghasilan) terjadi secara progresif, pada tingkat
yang wajar

progressiveness

4. Tidak menyebabkan terjadinya insentif negatif (disinsetif)


menabung untuk hari tua
5. Manfaat harus didesain agar mampu dibiayai oleh peserta

affordable
6. Ketahanan dana untuk membiayai program (actuarial fund life/AFL)
sedikitnya mencapai 60 tahun pada saat pendesainan program
sustainability

MULTIPILAR
MODEL SYSTEM
Program tambahan
sukarela:
MP atau IP
DPPK
DPLK
Program Pensiun Sukarela
lainnya
Program SJSN, dengan
mempertimbangkan
Reformasi Program
Pesangon

MANFAAT JAMINAN PENSIUN


1.

Formula Manfaat
Formula Th. 1
: 1 % x masa iur/12 x rata2 upah
tertimbang selama masa iur/12
Th. Berikutnya : (Faktor indeksasi) 1 + tingkat inflasi
umum tahun sebelumnya.
Batas upah
: Rp 7 juta (upah pokok dan tunjangan
tetap)

2.

Jenis Manfaat
a.Pensiun hari tua, diterima peserta setelah pensiun sampai
meninggal dunia;
b.Pensiun cacat, diterima peserta yang cacat akibat
kecelakaan atau akibat penyakit sampai meninggal dunia;
c.Pensiun janda/duda,diterima janda/duda ahli waris peserta
sampai meninggal dunia atau menikah lagi;
d.Pensiun anak, diterima anak ahli waris peserta sampai
mencapai usia 23 (dua puluh tiga) tahun, bekerja, atau
menikah; atau
e.Pensiun orang tua, diterima orang tua ahli waris peserta
lajang sampai batas waktu tertentu sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

..Lanjutan

4.

5.

6.

7.

Manfaat Max & Min


Manfaat Minimum : Rp. 300,000
Manfaat Maksimum : Rp. 3,600,000,-

Kepesertaan
Peserta
Skala Usaha

: Selain Penyelenggara Negara, Penerima Upah


: Menengah dan Besar

Usia Pensiun
(1)
Untuk pertama kali ditetapkan 56 (lima puluh enam) tahun.
(2)Mulai 1 Januari 2019, menjadi 57 (lima puluh tujuh) tahun, selanjutnya
bertambah 1 (satu) tahun untuk setiap 3 (tiga) tahun berikutnya sampai
mencapai Usia Pensiun 65 (enam puluh lima) tahun.

Batas Upah : Rp 7.000.000,00 (tujuh juta rupiah) setiap bulan.

1
PENSIUN HARI TUA
OLD AGE PENSION

Diterima peserta saat mencapai usia pensiun


Eligibilitas MP bulanan masa iur min 15 thn/180 bulan

PENSIUN ORANG TUA


SURVIVOR PENSION

Diterima ortu peserta lajang yg meninggal


sebelum usia pensiun
Manfaat : 20%
Eligibilitas MP bulanan masa iur min
1 thn, density rate 80%
Diberikan sampai ortu meninggal,

MANFAAT
JP
(UANG TUNAI)

4
PENSIUN ANAK
SURVIVOR PENSION

Diterima anak ahli waris peserta yg meninggal


Manfaat : 50%
Eligibilitas MP bulanan masa iur min 1 thn,
density rate 80%
Diberikan sampai anak meninggal,
menikah, bekerja/ usia 23 thn (max 2 anak)

PENSIUN CACAT
DISABILITY PENSION

Mengalami cacat total tetap sebelum


usia pensiun, manfaat = Pensiun Hari Tua
Eligibilitas MP bulanan masa iur min
1 thn, density rate 80%

3
PENSIUN JANDA/DUDA
SURVIVOR PENSION

Diterima istri/suami peserta meninggal dunia


Manfaat : 50%
Eligibilitas MP bulanan masa iur min
1 thn, density rate 80%

PERBEDAAN

PENSIUN PRIVAT & PENSIUN JAMINAN


SOSIAL
No

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Karakteristik

Dasar hukum
Pendiri
Operator / Penyelenggara
Sifat kepesertaan
Orientasi
Rancangan manfaat
Besaran manfaat
Prinsip gotong royong
Batasan upah
Penyebab defisit
Penanggung-jawab

Pensiun Privat

UU tentang pendirian
Pemberi-kerja
DPPK / DPLK
Sukarela
Individual
Konsumsi hari tua
Bervariasi
Tidak ada
Tidak berlaku
Masa kerja lalu
Pemberi-kerja

Pensiun JS

UU Jaminan Sosial
Negara / Pemerintah
BPJS
Wajib
Kolektif
Konsumsi dasar hari tua
Relatif sama
Ada
7 Juta
Penuaan usia penduduk
Pemerintah

FAKTOR-FAKTOR AKTUARIA
No

Faktor2 Aktuaria

Variabel2 yang mempengaruhinya

Demografi

Komposisi penduduk menurut usia, rentan miskin,


miskin dan RTM menyusul fertilitas dan mortalitas
penduduk sesuai kelompok usia

Ketenaga-kerjaan

Komposisi pekerja sektor formal-informal; Kesematan kerja sektor formal; Apakah upah pekerja
sesuai KHL? Bagaimana dengan rata2 upah dan
variasi upah? Adakah jaminan pekerjaan?

Perekonomian

Pertumbuhan perekonomian, jumlah uang beredar,


tingkat bunga pasar atau inflasi / depresiasi rupiah
dan tingkat pengangguran

Perilaku sosial

Perkawinan-perceraian dan perilaku lansia

Harapan hidup
setelah pensiun

Apabila harapan hidup panjang, maka perlu menunda usia pensiun dan menambah masa iur

ANALISIS DAMPAK PHK TERHADAP


HAK KARYAWAN YANG KAITANNYA DENGAN
JAMINAN PENSIUN
UANG PESANGON
UANG PENGHARGAAN
MASA KERJA

UU 13/2003
Ps 156

PROGRAM JP
TETAP BERJALAN

SEBELUM
USIA
PENSIUN

PP 45/2015

SETELAH
USIA
PENSIUN

UANG PENGGANTIAN
HAK

MANFAAT PENSIUN

(1) PENGUSAHA

PASAL 167
UU NO. 13 TAHUN 2003
tentang KETENAGAKERJAAN

DAPAT MELAKUKAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KEEJA TERHADAP PEKERJA/BURUH


KARENA MEMASUKI USIA PENSIUN & APABILA PENGUSAHA TELAH MENGIKUTKAN PEKERJA/BURUH
PADA PROGRAM PENSIUN YANG IURANNYA DIBAYAR PENUH OLEH PENGUSAHA MAKA
PEKERJA/BURUH TIDAK BERHAK MENDAPATKAN UANG PESANGON SESUAI KETENTUAN PASAL 156
AYAT (2), UANG PENGHARGAAN MASA KERJA SESUAI KETENTUAN PASAL 156 AYAT (3) TETAPI TETAP
BERHAK ATAS UANG PENGGANTIAN HAK SESUAI KETENTUAN PASAL 156 AYAT (4)

(2) DALAM HAL BESARNYA JAMINAN ATAU MANFAAT PENSIUN YANG DITERIMA SEKALIGUS DALAM
PROGRAM PENSIUN SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM AYAT (1) TERNYATA LEBIH KECIL DARIPADA
JUMLAH UANG PESANGON 2 KALI KETENTUAN PASAL 156 AYAT (2) & UANG PENGHARGAAN MASA
KERJA 1 KALI KETENTUAN PASAL 156 AYAT (3) & UANG PENGGANTIAN HAK SESUAI KETENTUAN
PASAL 156 AYAT (4) MAKA SELISIHNYA DIBAYAR OLEH PENGUSAHA
(3)

DALAM HAL PENGUSAHA TELAH MENGIKUTSERTAKAN PEKERJA/BURUH DALAM PROGRAM


PENSIUN YANG IURAN/PREMINYA DIBAYAR OLEH PENGUSAHA & PEKERJA/BURUH MAKA YANG
DIPERHITUNGKAN DENGAN UANG PESANGON YAITU UANG PENSIUN YANG PREMI/IURANNYA
DIBAYAR OLEH PENGUSAHA

(4)

KETENTUAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM AYAT (1), AYAT (2) & AYAT (3) DAPAT DIATUR
LAIN DALAM PERJANJIAN KERJA, PERATURAN PERUSAHAAN ATAU PERJANJIAN KERJA BERSAMA

(5)

DALAM HAL PENGUSAHA TIDAK MENGIKUTSERTAKAN PEKRJA/BURUH YANG MENGALAMI


PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA KARENA USIA PENSIUN PADA PROGRAM PENSIUN MAKA
PENGUSAHA WAJIB MEMBERIKAN KEPADA PEKERJA/BURUH UANG PESANGON SEBESAR 2 KALI
KETENTUAN PASAL 156 AYAT (2), UANG PENGHARGAAN MASA KERJA 1 KALI KETENTUAN PASAL 156
AYAT (3) & UANG PENGGANTIAN HAK SESUAI KETENTUAN PASAL 156 AYAT (4 )

(6)

HAK ATAS MANFAAT PENSIUN SEBAGAIMANA YANG DIMAKSUD DALAM AYAT (1), AYAT (2),
AYAT (3) DAN AYAT (4) TIDAK MENGHILANGKAN HAK PEKERJA/BURUH ATAS JAMINAN HARI TUA
YANG BERSIFAT WAJIB SESUAI DENGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU

PROGRAM DANA PENSIUN


PROGRAM MANFAAT
PASTI
KEWAJIBAN PEMBERI
KERJA

DANA
PENSIUN

BANK,
ASURANSI
PROGRAM IURAN
PASTI
PERORANGAN/KARYAW
AN

PROGRAM IURAN PASTI


IURAN PEMBERI KERJA

PASAL 24
UU NO. 11 TAHUN 1992
tentang DANA PENSIUN
Peserta yang berhenti bekerja dan memiliki masa
kepesertaan kurang dari 3 (tiga) tahun, sekurangkurangnya berhak menerima secara sekaligus
himpunan iurannya sendiri, ditambah bunga yang
layak.
Peserta yang mengikuti Program Pensiun Manfaat Pasti apabila
berhenti bekerja setelah memiliki masa kepesertaan sekurangkurangnya 3 (tiga) tahun dan belum mencapai usia pensiun
dipercepat, berhak menerima Pensiun Ditunda yang besarnya
sama dengan jumlah yang dihitung berdasarkan rumus pensiun
bagi kepesertaannya sampai pada saat pemberhentian.

PASAL 27
UU NO. 11 TAHUN 1992
tentang DANA PENSIUN
Peserta yang pensiun pada usia pensiun normal
atau setelahnya, berhak atas manfaat pensiun
yang dihitung berdasarkan rumus pensiun yang
berlaku bagi kepesertaannya sampai saat
pensiun.
Usia pensiun normal wajib ditetapkan dalam peraturan
Dana Pensiun dan tidak boleh melebihi usia yang
ditetapkan oleh Menteri yang membidangi masalah
ketenagakerjaan.

Usia
pensiun
normal
bagi peserta ditetapkan
55 (lima puluh lima)
tahun,
dalam
hal
pekerja
tetap
dipekerjakan
oleh
Pengusaha
setelah
mencapai usia 55 (lima
puluh lima) tahun, maka
batas
usia
pensiun
maksimum
ditetapkan
60 (enam puluh) tahun.

PERMENAKER
NO. PER02/MEN/1995

HAL-HAL YANG HARUS DICERMATI


DALAM JP SJSN

HAL-HAL YANG PERLU


DICERMATI (JP)
1. Ketentuan Batasan Upah
Tidak ada batas bawah upah
Ketentuan tentang besaran manfaat pensiun
maksimum
tidak
sinkron
dengan
ketentuan
formula manfaat pensiun dan ketentuan usia
pensiun.
Ketentuan tentang besaran manfaat pensiun
minimum bertentangan dengan Konvensi ILO
Nomor 102 Tahun 1952 mengenai Standar Minimal
Jaminan
Sosial
yang
menyatakan
bahwa
pembayaran berkala untuk penerima bantuan
standar pada usia tua adalah sebesar 40%

27

HAL-HAL YANG PERLU


DICERMATI (JP)
2.Apakah Usia Pensiun harus disesuaikan UU Jaminan
Pensiun
Pasal 15 ayat (4) PP 45/2015.
Ketentuan ini memberikan pilihan kepada peserta
yang telah memasuki usia pensiun(program JP) dan
tetap dipekerjakan untuk menerima manfaat pensiun
pada saat mencapai usia pensiun (program JP) atau
pada saat berhenti bekerja dengan ketentuan paling
lama 3 tahun setelah usia pensiun (program JP).
Sayang, pilihan yang sama tidak diberikan kepada
peserta yang pensiun dipercepat atau yang memasuki
usia pensiun pada perusahaan yang usia pensiunnya
lebih rendah dari usia pensiun program JP.

28

HAL-HAL YANG PERLU


DICERMATI (JP)
3. Nilai manfaat pensiun selama masa tunggu
Bagaimana perlakuan terhadap hak atas manfaat
pensiun selama masa tunggu itu, apakah nilainya
bertambah atau sama dengan nilai 1 dan 4 tahun
sebelumnya, tidak jelas diatur dalamPP 45/2015.
Walaupun tidak secara eksplisit diatur, namun kita
bisa meyakini bahwa nilainyapasti bertambah.
Bagi peserta yang berhak atas seluruh akumulasi
iurannya (termasuk iuran pemberi kerja)ditambah
hasil pengembangannya (masa iuran kurang dari 15
tahun), saldo terakhir pada saat pensiun dari
perusahaan akan terus bertambah dengan hasil
pengembangan selama masa
tunggu (Pasal 24 PP 45/2015).
Bagi peserta yang berhak menerima manfaat
pensiun berkala (masa iuran 15 tahun atau lebih),

HAL-HAL YANG PERLU


DICERMATI (JP)
4. Kaitan dg Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan khususnya pasal 167.
5. Kaitan dengan Undang-undang No. 3 tahun 1992
tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Pekerja formal di sektor swasta berhak atas skema jaminan hari tua,
yang dikelola oleh PT. Jamsostek dan berdasarkan mekanisme
dana/tabungan wajib. Seperti yang diatur dalam pasal 14 UU
No.3/1992 :Jaminan Hari Tua dibayarkan sekaligus, atau secara
berkala kepada seorang pekerja ketika
a) ia telah mencapai usia 55 (lima puluh lima) tahun;
b) ia dinyatakan cacat tetap total oleh dokter (pasal 14 ayat 1 UU
No.3/1992). Dalam hal tenaga kerja meninggal dunia, jaminan hari tua
dibayarkan kepada janda/duda atau anak yatim piatu dari pekerja
(pasal 14 ayat 2 UU No.3/1992).

HAL-HAL YANG PERLU


DICERMATI (JP)
6. Kaitan dengan Undang-undang No. 11 tahun 1969
tentang Pensiun Pegawai (Pegawai Negeri Sipil) dan
Pensiun Janda/Duda Pegawai
Undang-Undang ini mengatur mengenai jaminan hari tua bagi
para Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan santunan kematian bagi
keluarga mereka. Pensiunan PNS dan anggota militer berhak
mendapatkan tunjangan pensiun bulanan dan tunjangan hari
tua yang dibayarkan sekaligus setelah mencapai usia pensiun.
Tunjangan pensiun bulanan berjumlah 2,5% dari gaji bulanan
terakhir dikalikan dengan jumlah tahun pengabdian, sampai
maksimum 80%, sementara jumlah keseluruhan jaminan hari
tua berdasarkan perkalian jumlah tahun pengabdian, gaji akhir,
dan 0,6 (faktor pengali yang ditentukan oleh Menteri
Keuangan).

HAL-HAL YANG PERLU


DICERMATI (JP)
7.BAGAIMANA EKSISTENSI DPLK & DPPK
Dahulu konsepnya adalah bahwa Pekerja baru yang belum
menjadi peserta DPLK atau DPPK, wajib untuk mengikuti
program Jaminan Pensiun mulai 1 Juli 2015.
Dan bagi Pekerja yang telah menjadi peserta DPLK atau DPPK,
sebelum 1 Juli 2015, tidak wajib mengikuti program Jaminan
pensiun dan dapat meneruskan kepesertaannya pada
DPLK/DPPK hingga 2029.
Sehingga pada tahun 2029 diharapkan seluruh pekerja telah
berpartisipasi dalam program Jaminan Pensiun SJSN dan
kepesertaannya dalam DPLK atau DPPK bersifat on top.
Kenapa di PP 45 Tidak ada pasal transisi ?

MENENGOK JP SISTEM JAMINAN


SOSIAL DI NEGARA LAIN

Public Health and Pension Spending


versus Population Aging
Spending as a percentage of GDP
Austria
20

Czechoslovakia

Sweden

Poland

15

U.K.

New Zealand
Iceland
Canada

Switzerland

Spending on health and pension

10

Brazil

Trinidad &
Tobago

Japan
Australia
Cyprus

Spending on health

China
Jamaica

Swaziland
Zambia
S. Korea
Indonesia

0
0

10

15

20

Percentage of population over 60 years old

25

34

Distribusi (%) Dana Pensiun Berdasarkan Bauran Manfaat


Pasti (MP) dan Iuran Pasti (IP) di Beberapa Negara Maju di
Dunia

35

Tabel Jumlah Aset Total Dana Pensiun di Beberapa Negara Maju dalam
US Milyar dan % PDB
Negara

Aset 2013
Milyar US$

Australia
Brazil
Kanada

1.545
284
1.451

% PDB, Negara
US$ Milyar

Aset 2013

% PDB,

Milyar US$

US$ Milyar

3.236

65

1.359

170

236

67

786

122

3.263

131

105 Jepang
13 Belanda
80 Afrika
Selatan

Perancis

169

6 Swiss

Jerman

509

14 Inggris

Hong Kong

114

41 Amerika

18.878

113

Irlandia

130

59 TOTAL

31.980

83

Sumber: towerswatson.com/ Global Pension Asset Study 2014


36

10 Besar
Dana
Pensiun
Publik,
2011

INDONESIA????

37

TERIMA KASIH
&
SEMOGA BERMANFAAT

Вам также может понравиться