Вы находитесь на странице: 1из 4

Yasmin Azzahrah

Lubis
XI MIA 4

BAHASA
INDONESIA
Lubang Luka
Oleh : Yasmin Azzahrah Lubis

Bagaimana cara kita keluar dari lubang ini? tanya Zee pada Martin
yang sedari tadi terus berteriak minta tolong. Kau sudah menanyakan itu
dari kemarin Zee! jawab Martin dengan menahan amarah. Lalu Martin
akhirnya duduk disamping Zee sambil memeluk lututnya sendiri. Tenang
saja Zee, kita pasti keluar hari ini ucap Martin.

Di pagi hari ini, Martin dan Zee sedang bermain petak umpet bersama.
Martin yang menjaga dan Zee yang bersembunyi. Saat Martin menghitung,
Zee memilih bersembunyi di lubang yang cukup besar dan dalam. Ah pasti
Martin kesulitan mencariku batin Zee.
Pada saat mencari Zee, Martin kebingungan dan memutuskan untuk
pulang ke rumah. Setibanya di rumah, Ia tidak menemukan Zee. Apakah Zee
kerumah Anne? pikir Martin.
Martin, kenapa kau kebingungan, apa yang kau cari? Dimana Zee?
Bukankah seharusnya Ia bersamamu? tanya Ibu mereka yang tibatiba muncul dari ambang pintu dapur.
Ah Ibu! Mengagetkanku saja! Eh anu-itu, Zee sedang bermain di
rumah Anne, iya di rumah Anne! bohong Martin.
Kau ini aneh sekali! Lalu kenapa kau pulang lebih dulu? tanya Ibu
lagi.
Tidak bu, aku hanya ingin mengambil buku PR-ku, Ted ingin
meminjamnya sekarang jawab Martin.
Oh ya sudah, jangan lupa untuk menjemput adikmu Martin!
Baik bu, kalau begitu aku pergi dulu pamit Martin.
Iya, hati-hati ya nak ucap Ibu mereka.
Saat dipertengahan jalan, Martin berpikir bagaimana kalau Zee tidak
ditemukan. Apa yang harus Ia katakana pada Ibunya nanti. Ia tidak ingin

BAHASA
INDONESIA

Yasmin Azzahrah
Lubis
XI MIA 4

membuat Ibunya bertambah sedih dengan berita hilangnya Zee. Cukuplah


Ibunya sedih karena meninggalnya Ayah mereka.
Aku harus mencari Zee sampai ketemu! batinnya.

Zee! Zee! Zeeya! Kau dimana?!


Ayolah Zee, keluarlah! Ini sudah hampir sore! Apakah kau tidak
kasihan dengan Ibu?! Dia pasti menunggu kita Zee!
Sudah 2 jam Martin mencari Zee, namun belum berhasil
menemukannya. Lalu tiba-tiba Ia mendengar suara teriakan yang mirip
dengan suara Zee.
Zee? Apakah itu kau? tanya Martin ragu-ragu.
Martin kenapa kau lama sekali?! Aku sudah disini berjam-jam! Tolong
keluarkan aku! Aku sudah mencobanya dari tadi, tapi selalu gagal!
jawab Zee.
Tunggu disitu, aku akan meminta bantuan!
Tidak! Aku takut sendirian Martin! Dan ini sudah mulai gelap.
Kumohon jangan tinggalkan aku! ucap Zee yang sudah hampir
menangis.
Baiklah, aku tetap disini. Jadi jangan menangis. Ingat! Bersama
selamanya kan? Martin menenangkan Zee.
Iya, ta-tapi bagaiman cara aku keluar? tanya Zee sambil tergagap.
Ayo tangkap tanganku! perintah Martin, sambil mengulurkan tangan
kananya.
Tidak bisa Martin! Lubang ini terlalu dalam!
Baiklah aku akan dekatkan lagi!
Gunakan ranting pohon yang besar Martin agar dapat lebih mudah!
Iya Ini ayo tangkap!

BAHASA
INDONESIA

Yasmin Azzahrah
Lubis
XI MIA 4

Sedikit lagi! Iya sedikit lagi Martin!


Ayo Zee! Cepat! Kau pasti bisa menggapainya!
Ah Martin!!!
Ahrggh!!! Martin berteriak karena Ia ikut terjatuh ke dalam lubang
tersebut.
Apa kau baik-baik saja Martin? Apa yang harus kita lakukan? Aku tidak
ingin kita terjebak disini! ucap Zee.
Tenanglah Zee, aku tidak apa-apa. Kita pasti bisa keluar dari lubang
ini, lebih baik kita beristirahat, hari sudah mulai gelap. Nanti biar aku
yang menjelaskan semuanya pada Ibu tegas Martin.

Keesokan harinya, setelah terjebak di lubang tersebut, Martin dan Zee


masih belum menemukan cara untuk keluar dari lubang tersebut. Zee yang
semakin takut, menangis dan terus bertanya pada Martin bagaimana cara
mereka keluar dari lubang ini.
Zee, bisakah kau berhenti menangis?! Kita pasti keluar dari hari ini!
ucap Martin yang tidak mampu lagi menahan amarahnya, Karena Zee
telah menangis sepanjang hari.
Aku hanya takut Martin jawab Zee sambil terisak.
Aku juga, aku khawatir jika Ibu mencari kita Zee, jadi berhentilah
menangis agar aku bisa memikirkan cara untuk keluar tegas Martin.
Setelah 1 jam berlalu, akhirnya Martin menemukan cara agar mereka
dapat keluar. Ia lalu langsung member tahu ke Zee agar mereka dapat keluar
dari lubang itu secepatnya. Lalu mereka pun segera melaksanakan rencana
tersebut.
Ayo Zee naiklah! perintah Martin agar Zee naik ke bahunya.
Sekarang berdirilah Martin, agar aku dapat menggapai pangkal
lubang ini ucap Zee.

BAHASA
INDONESIA

Yasmin Azzahrah
Lubis
XI MIA 4

Lebih tinggi Martin.. Tinggal sedikit lagi.. Ya! Kita berhasil Martin!
teriak Zee senang.
Ahh, akhirnya.. Cepat Zee aku sudah sangat lelah berada di lubang
ini! ucap Martin.
I-i-iya, aku a-akan mengambil tangga dan segera kembali. Kau tetatetaplah disini.. jawab Zee sambil tergagap.

Sesampainya di rumah, Zee melihat Ibunya sedang menyesap tehnya


di depan perapian. Lalu Ibunya menoleh kebelakang, menghadap dirinya.
Ibunya pun mendekati Zee dan langsung memeluknya.
Oh anakku sayang, kau sudah kembali?
Apa kau baik baik saja? tanya Ibu khawatir.
Ibu Hiks.. Hiks.. Hiks.. Aku takut ucap Zee sambil menangis
tersedu-sedu.
Tenang nak, tidak ada yang akan tahu soal ini. Kau tidak perlu takut.
Sekarang masuklah ke kamarmu. Mandilah. Lalu Ibu akan menyiapkan
makanan untukmu perintah Ibunya.
Tapi bu Hiks.. Hiks.. Bagaimana dengan
Sudah Ibu bilang berhentilah menghawatirkan dirinya! Dia pantas
mendapatkannya, setelah apa yang terjadi pada Ayahmu! Potong
Ibunya, sambil memarahi Zee.
Tapi bu, itu bukan kesalahan Martin! Dia tidak membunuh Ayah!
bentak Zee pada Ibu. Ibu kaget mendengar bentakan Zee. Lalu Ibu
menampar pipi kanan Zee, dan Zee pun terkejut.
Masuk ke kamarmu! Dan berhentilah membela pembunuh! Dia yang
membunuh Ayahmu! Ucap Ibunya.

Вам также может понравиться