Вы находитесь на странице: 1из 47

Aplikasi Teknik Hybrid

Pada Energi Terbarukan


FITRAH ALAMSYAH
0541 10 029

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2015

Sistem Hybrid Jala-Jala PLNBaterai-Fotovoltaik


Energi
Pengertian Energi
Satuan Energi
Jenis-jenis Energi
Klasifikasi Energi
Karakteristik dan SumberSumber Energi
Energi Matahari
Fotovoltaik
Baterai
Depth of Discharge
State of Charge
State of Health
Self Discharge
Days of Autonomy
Jala-jala PLN
Sistem Hybrid
Sistem Hybrid Jala-Jala PLN-BateraiSolar Cell

Pengertian Energi
Etimologi
Terminologi
Yuridis

Satuan Energi
Joule

Watt Jam

Elektronv
olt

Kalori

1 J = 1 kg m s =

2.778
104

6.241
1018

0.239

1 Wh =

3600

2.247
1022

859.8

1 eV =

1.602
1019

4.45
1023

3.827
1020

1 cal =

4.1868

1.163
103

2.613
1019

Rumus
2

-2

Jenis-jenis Energi
Energi Transisional
Energi transisional adalah energi yang
sedang bergerak, dan dapat berpindah
melintasi suatu batas sistem.

Energi Tersimpan
Energi tersimpan adalah energi yang
berwujud sebagai massa, posisi
dalam medan gaya, dan lain-lain.

Klasifikasi Energi

Listrik

Mekanik

Kinetik

Elektromagnetik

Potensial

Kimia

Nuklir

Termal

Karateristik dan
Sumber-sumber
Energi
Tidak Dapat didaur Ulang
Non-Renewable/Deplated
Energy

Dapat didaur Ulang


Renewable/Non-Deplated
Energy

Terrestrial

Fosil

Gas
Alam

Extra
Terrestrial

Terrestrial

Nuklir

Minyak
Bumi

Batuba
ra
Tenaga
Air

Matahari

Alternat
if

Bioener
gy

Gelombang
Laut

Air

Pasang
Surut

Angi
n

Panas
Bumi
Gradien
Suhu

Energi Matahari
Matahari merupakan sumber kehidupan di
bumi ini, memancarkan energinya dalam
bentuk radiasi yang memiliki rentang panjang
gelombang yang sangat lebar. radiasi
matahari ada yang langsung datang ke
permukaan bumi (direct) maupun radiasi yang
berasal dari hamburan atmosfer (diffuse).
Radiasi matahari yang tiba di permukaan
bumi per satuan luas dan waktu dikenal
sebagai Insolasi. Insolasi biasanya dinyatakan
dalam satuan Watt/m2-detik.

Fotovoltaik
Istilah photovoltaik berasal dari bahasa
Yunani (phs) yang berarti cahaya,
dan volta, yang berarti listrik, dari nama
fisikawan Italia Volta, setelah unit yang
potensial listrik, volt, diberi nama.Istilah
foto-volta
telah
digunakan
dalam
bahasa Inggris sejak 1849. satuan dari
fotovoltaik adalah Wp (watt-peak) yang
menggambarkan besarnya watt tertinggi
yang dihasilkan dari sebuah solar sistem.

Pada aplikasinya, tenaga listrik yang


dihasilkan oleh satu module masih cukup
kecil (rata-rata maksimum tenaga listrik
yang dihasilkan 130 W) maka dalam
pemanfaatannya
beberapa
module
digabungkan dan terbentuklah apa yang
disebut array. Sebagai contoh untuk
menghasilkan listrik sebesar 3 kW
dibutuhkan array seluas kira-kira 20 - 30
meter persegi.

Crystalline Silicon (c-Si),


Sejauh ini, bahan massal yang paling umum
untuk sel surya adalah Crystalline Silicon (cSi), juga dikenal sebagai "solar grade silicon".
Silikon massal dipisahkan menjadi beberapa
kategori sesuai dengan kristalinitas dan ukuran
kristal dalam ingot, pita atau wafer. Sel-sel ini
seluruhnya
didasarkan
dengan
konsep
upgrade p-n junction. Sel surya terbuat dari cSi berbentuk wafer memiliki ketebalan antara
160-240 mikrometer.

Fotovoltaik jenis Crystalline Silicon


Monocrystalline silicon
Polycrystalline silicon
Ribbon silicon
Mono-like-multi silicon (MLM)

Thin-film
Teknologi Thin-film (film tipis) mengurangi jumlah
bahan aktif dalam sel. Panel Thin-film memiliki dua
kali berat dari panel crystalline silicon, meskipun
memiliki dampak ekologis yang lebih kecil (ditentukan
dari analisis siklus hidup). Manufaktur Thin-film
menggunakan teknik seperti deposisi, deposisi uap,
elektroplating, dan penggunaan Ultrasonic nozel yang
menguntungkan
karena
mereka
mengurangi
pemrosesan temperatur tinggi secara signifikan.
Mayoritas film panel memiliki 2- 3 persentase poin
efisiensi konversi lebih rendah dari crystalline silicon

Fotovoltaik jenis Thin-film


Cadmium Telluride (CdTe)
Copper Indium Gallium Selenide
(CIGS or CIS)
Silicon Thin Film
Amorphous Silicon (a-Si or aSi:H)
Nanocrystalline Silicon (nc-Si
or nc-Si:H)

Pengembangan solar cells


Perovskite solar cells
Dye-Sensitized Solar Cell (DSSC, DSC
or DYSC)
Liquid inks
Photon upconversion
Quantum dots
Organic/polymer solar cells
Adaptive cells

Baterai
Aki/Accumulator (Battery) adalah alat
penyimpan energi yang diisi oleh
aliran DC dari sumber energi. Aki
juga berfungsi mengubah energi
kimia menjadi aliran listrik. Aki
(Battery) ada 2 (dua) jenis, yaitu aki
primer (primary battery) dan aki
sekunder (secondary battery)

Primary cells or non-rechargeable


batteries
Alkaline battery
Aluminiumair battery
Aluminium-ion battery
Atomic battery
Betavoltaics
Optoelectric nuclear battery
Nuclear micro-battery
Bunsen cell
Chromic
acid
cell
(Poggendorff cell)
Clark cell
Daniell cell
Dry cell

LalandeChaperon cell
Edison-Lalande cell
PoersckeWedekind cell
Earth battery
Frog battery
Galvanic cell
Grove cell
Leclanch cell
Lemon battery
Lithium battery
Lithium air battery
Mercury battery

Primary cells or non-rechargeable


batteries
Molten salt battery
Nickel oxyhydroxide battery
Oxyride battery
Organic radical battery
Paper battery
Potato battery
Pulvermacher's chain
Reserve battery
Silver-oxide battery
Solid-state battery
Voltaic pile
Penny battery
Trough battery

Water-activated battery
Weston cell
Zincair battery
Zinccarbon battery
Zinc chloride battery

Secondary cells or rechargeable


batteries
Leadacid battery
Deep cycle battery
Liquid vented (flooded
or wet cell)
Spiral battery
Marine & RV battery
MF/SLA/VRLA battery
AGM battery
Gel battery
Modular Battery
Cartridges (MBC)
Hybrid Battery
Engine Starting battery

Flow battery
Vanadium redox battery
Zincbromine battery
Zinccerium battery
Lithium air battery
Lithium-ion battery
Beltway battery
Lithium ion manganese
oxide battery (IMR)
Lithium ion polymer battery
Lithium iron phosphate
battery
Lithiumsulfur battery
Lithiumtitanate battery

Secondary cells or rechargeable


batteries
Molten salt battery
Nickelcadmium battery
Nickelcadmium battery
vented cell type
Nickel hydrogen battery
Nickeliron battery
Nickel metal hydride battery
Low self-discharge NiMH
battery
Nickelzinc battery
Organic radical battery
Polymer-based battery

Polysulfide bromide battery


Potassium-ion battery
Rechargeable alkaline battery
Rechargeable fuel battery
Silicon air battery
Silver-zinc battery
Silver calcium battery
Sodium-ion battery
Sodiumsulfur battery
Sugar battery
Super iron battery
Ultra Battery
Fuel cell

Depth of Discharge (DoD)


Depth of Discharge (DoD) adalah suatu
ketentuan
yang
membatasi
tingkat
kedalaman pengeluaran daya (discharge)
maksimum yang dapat diberlakukan pada
baterai
tersebut.
Pengaturan
DoD
berperan dalam menjaga usia pakai (life
time) dari baterai tersebut. Semakin
dalam presentase DoD yang diberlakukan
pada suatu baterai, maka semakin pendek
pula usia pakai dari baterai tersebut.

State of Charge (SoC)


SoC didefinisikan sebagai kapasitas yang
tersedia dari baterai dinyatakan sebagai
persentase
dari
beberapa
referensi.
Perubahan kepadatan berat jenis asam sulfat
dari Battery memberikan suatu keadaan
pengisian yang berbeda. Voltmeter atau
Hydrometer dapat digunakan untuk mengukur
baterai state of charge. Untuk mengecek
tegangan, baterai harus didiamkan selama
beberapa jam (tidak dihubungkan dari sumber
charging dan muatan).

Mengukur State-of-Charge dengan volt-meter


adalah metode yang paling sederhana, tetapi
bisa tidak akurat. Bahkan dalam baterai kimia
tertentu, arsitektur sel memberikan profil
tegangan berbeda dan suhu juga berperan.
Suhu yang lebih tinggi meningkatkan
tegangan rangkaian terbuka, suhu yang lebih
rendah menurunkan bisa juga menurunkan
tegangan. Fenomena ini berlaku untuk semua
kimia sampai tingkat tertentu.

Hydrometer yang menawarkan alternatif untuk


mengukur SoC, tapi ini hanya berlaku untuk Flooded
Lead Acid Battery (baterai asam timbal) dan
Flooded nikel-kadmium battery. Berikut adalah cara
kerjanya: Ketika baterai asam timbal menerima
muatan, asam sulfat menjadi lebih berat,
menyebabkan
berat
jenis
(Spesific
Gravity)
meningkat. SoC berkurang karean proses discharge,
asam sulfat menghilangkan dari elektrolit dan
mengikat ke plate. Kepadatan elektrolit menjadi
lebih ringan dan seperti lebih banyak air, dan berat
jenis (Spesific Gravity) menjadi rendah

State of Health (SoH)


State of Health Battery adalah pengukuran
yang mencerminkan kondisi umum baterai
dan kemampuannya untuk memberikan
kinerja yang ditentukan dibandingkan dengan
baterai baru. Ini memperhitungkan faktorfaktor seperti penerimaan charge, resistansi
internal, tegangan dan self-discharge. Ini
adalah ukuran dari kemampuan jangka
panjang baterai dan tidak
memberikan
indikasi pengukuran yang mutlak,

Self Discharge
Semua baterai dipengaruhi oleh self-discharge. Selfdischarge
bukan
kecacatan
manufaktur
tetapi
karakteristik baterai, meskipun praktek fabrikasi yang
buruk dan penanganan yang tidak tepat dapat
meningkatkan masalah. Self-discharge adalah permanen
dan tidak dapat dikembalikan. jumlah listrik self-discharge
bervariasi tergantung jenis baterai dan kimia. Primary
cells (non-rechargeable batteries) seperti lithium-logam
dan alkali
mempertahankan energi yang tersimpan
terbaik dan dapat disimpan dalam penyimpanan selama
beberapa tahun. Di antara Secondary cells (rechargeable
batteries) Lead Acid memiliki self-discharge terendah dan
kehilangan hanya sekitar lima persen per bulan.

Days of Autonomy (DoA)


Autonomy mengacu pada jumlah hari sistem baterai
akan menyediakan suatu muatan tanpa dicharge oleh
array panel surya atau sumber yang lain dengan
mempertimbangkan lokasi sistem, total muatan, jenis
muatan dan cuaca lokal serta iklim untuk secara benar
menentukan jumlah hari dari autonomi. Faktor yang
paling penting dalam menentukan autonomi yang sesuai
untuk sistem adalah ukuran dan jenis muatan yang
disediakan sistem.
Rentang umum dari autonomy adalah:
a. 2 sampai 3 hari tidak menggunakan atau sistem
dengan generator back up
b. 5 sampai 7 hari untuk muatan yang kritis dengan
tidak ada sumber energi yang lain.

Sistem Hybrid
Sistem pembangkit listrik tenaga hybrid adalah
suatu sistem pembangkit yang menggunakan lebih
dari satu jenis sumber energi untuk satu beban
yang sama. Sistem Hybrid mulai digunakan karena
menunjang efisiensi. Energi yang biasa diapakai
dalam Sistem pembangkit listrik tenaga hybrid
adalah Energi baru terbarukan. Energi baru
terbarukan merupakan salah satu alternatif baru
dalam dunia energi yang menawarkan jumlah
energi yang dapat diambil secara terus-menerus,
karena energi tersebut bersumber dari proses
alam yang berkelanjutan.

Sistem Hybrid Jala-Jala PLN-BateraiSolar Cell


Sistem hibrid PLTS, Baterai dengan
listrik PLN dapat diterapkan pada
rumah dan diperkotaan, PLTS akan
memasok energi listrik sekitar 30%
dari beban keseluruhan peralatan
listrik rumah tangga, sedangkan 70%
listrik sisanya dari PLN.

Hibridasi
antara
PLTS
dengan
listrik
PLN
bertujuan
untuk mendapatkan
kekontinuan
pasokan (supply) listrik ke beban. Pada sistem
hibrid
PLTS
dengan
PLN terdiri dari array
fotovoltaik, regulator (charge controller), baterai,
inverter dan Switch Control. Listrik arus searah (DC)
dari modul fotovoltaik, akan diubah menjadi arus
bolak-balik (AC) melalui inverter. Ketika pembangkit
yang sedang mensuplai listrik ke beban tibatiba mengalami trip, maka pembangkit yang lain
akan segera menggantikannya secara otomatis
melalui switch pengatur.

Sistem
hybrid
yang
akan
dirancang
menggunakan prinsip kerja satu arah, yaitu
dalam satu waktu tertentu beban hanya dipasok
oleh salah satu pembangkit; ketika PLTS bekerja
mensuplai listrik ke beban maka sambungan ke
PLN dilepaskan dari beban (sebagai contoh
keadaan pada pagi hari sampai sore hari). Begitu
pun sebaliknya apabila listrik PLN sedang
memberikan suplai listrik ke beban, maka
PLTS dilepaskan dari beban (sebagai contoh
keadaan pada malam hari).

Diagram Blok Sistem Hybrid

Beban
Total beban rumah tangga = 15926
WH
PLTS mensuplai sebesar 30% dari
energi keseluruhan. Besar energi
beban yang akan disuplai oleh
PLTS adalah sebesar
EA = 30% x EB
= 30%x 15926 WH
= 4777,8 W

Asumsi rugi-rugi (losses) pada sistem


dianggap sebesar
15%, karena
keseluruhan
komponen
sistem
yang
digunakan masih baru
ET = EA + rugi-rugi system
= EA+ (15% x EA)
= 4777,8 WH + (15% x 4777,8 WH)
5495 WH (Pembulatan)
Jadi total energi sistem yang disyaratkan
sebesar 5495 WH

Faktor
penyesuaian
pada
kebanyakan instalasi PLTS adalah
1,1
ETDaya Modul Surya
Kapasitas

x Faktor Penyesuain
Insolasi Matahari
5495 WH

x 1,1
3,91 H
= 1545,91 W

Sistem Array Fotovoltaik


Modul surya terdiri dari 16 modul PV
Monocrystalline silicon yang dihubungkan
secara seri dan paralel, 2 modul dipasang
secara seri, kemudian delapan kelompok seri
dipasang secara paralel. Kapasitas daya
listrik setiap modul pada kondisi standar
adalah 100Wp (watt-peak) dengan arus
maksimum (Im) 6 ampere dan tegangan
maksimum (Vm) 16,5 volt. Array PV
mempunyai Im = 48A dan Vm= 33V yang
setara dengan daya keluaran (Pm) 1600 watt.

Apabila data yang digunakan


adalah data insolasi matahari yang
tertinggi, yaitu 5,05, maka energi
yang dihasilkan modul dapat dihitung
sebagai berikut:
Eout = Ei x insolasi matahari
Eout = 1600 W x 5,05 H = 8080
WH
Energi yang dihasilkan modul adalah
8080 WH

Baterai
Baterai yang digunakan adalah jenis
baterai Maintanance Free dengan
kapasitas baterai yang digunakan
290 AH dengan tegangan 2V. Karena
tegangan sistem yang digunakan
adalah
24V,
maka
baterai
sebanyak 12 buah dipasang secara
seri menjadi Battery Bank.

Satuan
energi
(dalam
WH)
dikonversikan menjadi Ah yang
sesuai dengan satuan kapasitas
baterai Et
AH
Vs
5495 WH

24 V
228,96 AH

Hari otonomi yang ditentukan adalah


satu hari, jadi baterai hanya menyimpan
energi dan menyalurkannya pada hari
itu juga. Besarnya deep of discharge
(DoD) AH
pada
d baterai adalah 80%
Cb

DoD

228,96 AH 1

0,8

286,2 AH

Battery Charge Regulator


Battery Charge Regulator (BCR) mempunyai
dua fungsi utama. Fungsi utama sebagai
titik pusat sambungan ke beban, modul sel
surya dan beterai. Fungsi yang kedua adalah
sebagai pengatur sistem agar penggunaan
listriknya aman dan efektif, sehingga
semua komponen-komponen sistem aman
dari bahaya perubahan level tegangan.
BCR yang digunakan adalah BCR dengan
kapasitas arus 60A, dan tegangan 24V

Beban pada sistem PLTS mengambil energi


dari BCR. Kapasitas arus yang mengalir pada
BCR dapat ditentukan dengan mengetahui
beban maksimal
yang
terpasang. Beban
maksimal yang terjadi pada sore hari adalah
1083
watt
pukul
18.00.
Dengan
beban
Pmaks
maksimal
tegangan sistem adalah 24 volt maka
Imaks
kapasitas Vs
arus yang mengalir di BCR.
1083 watt

24 volt
45,125 Ampere

Inverter
Inverter berfungsi untuk merubah
arus dan tegangan listrik DC (direct
current) yang dihasilkan array PV
menjadi arus dan tegangan listrik AC
(alternating current). Inverter yang
digunakan adalah inverter dengan
kapasitas 60A, tegangan masukkan
DC 24V, dan tegangan keluaran AC
220V

Spesifikasi inverter harus sesuai dengan Battery


Charge
Regulator
(BCR)
yang
digunakan.
Berdasarkan tegangan sistem dan perhitungan
BCR, maka tegangan masuk (input) dari inverter 24
V DC. Tegangan keluaran (output) dari inverteryang
tersambung ke beban adalah 220 V AC. Arus yang
mengalir melewati inverter juga harus sesuai
dengan arus yang melalui BCR. Berdasarkan
perhitungan kapasitas BCR, arus maksimal yang
dapat melewati BCR sebesar 45,125 ampere.
Berarti kapasitas arus inverter yang digunakan
harus lebih besar dari 45,125 ampere

TERIMA
KASIH

Вам также может понравиться