Вы находитесь на странице: 1из 4

ISLAMIC PARENTING: POLA ASUH / MENDIDIK ANAK

bismillah.. Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat ilahi Rabbi, atas
karunia-Nya kita bisa sama-sama berkumpul dalam rangka thalabulilmi,
mencari ilmu. Serta kita bisa bersilaturahim, bertatap muka di majlis yang
mulia ini dalam kadaan aman fi amanillah, sehat wal afiat. Mudah-mudaham
setiap derap langkah bisa membuahkan pahala bagi kita semua, bisa menjadi
penghapus dosa dan pengangkat derajat di hadapan llah Swt.
Taklupa semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada jungjunan
kita Nabi Muhammad Saw., kepada keluarganya, sahabatnya, para tabi'in,
tabiut tabiahum, kepada kita semua, serta kepada seluruh umatnya hingga
akhir zaman yang menjadikan sebagai uswatun hasanah, suri tauladan yang
baik.
Pola asuh adalah cara, bentuk atau strategi dalam pendidikan keluarga yang dilakukan
oleh orangtua kepada anaknya. Strategi, cara dan bentuk pendidikan yang dilakukan orangtua
kepada anak-anaknya sudah tentu dilandasi oleh beberapa tujuan dan harapan orangtua.
Diharapkan pendidikan yang diberikan orangtua membuat anak mampu bertahan hidup sesuai
alam dan lingkungannya dengan cara menumbuhkan potensi-potensi yang berupa kekuatan batin,
fikiran dan kekuatan jasmani pada diri setiap anak
dalam mengemban amanat dari Allah yang mulia ini, berupa anak yang fitrah beragama
tauhidnya harus dibina dan dikembangkan, maka orang tua harus menjadikan agama Islam,
sebagai dasar untuk pembinaan dan pendidikan anak, agar menjadi manusia yang bertaqwa dan
selalu hidup di jalan yang diridhoi oleh Allah SWT., dimanapun, kapanpun dan bagaimanapun
juga keadaannya, pribadinya sebagai manusia yang taat beragama tidak berubah dan tidak mudah
goyah.
Mendidik anak-anak menjadi manusia yang taat beragama Islam ini, pada hakekatnya adalah
untuk melestarikan fitrah yang ada dalam setiap diri pribadi manusia, yaitu beragama tauhid,
agama Islam
Mendidik anak dengan baik sesuai perkembangan merupakan suatu perihal penting yang
harus dilakukan sejak dini, yang diterapkan mulai anak balita. Keluarga adalah pembentuk dari
proses mendidik kepribadian anak itu sendiri, terutama orang tuanya diamana orang tua adalah
orang pertama dimana anak mendapatkan pujian baik atau tidak pasti yang menjadi sasaran utama
pujian tersebut adalah orang tuanya. Disini bagaimana anak didik dapat untuk menjadi pribadi
yang baik yaitu di lihat dari pola asuhya. Tarmudji (2001) mengatakan pola asuh orang tua adalah
interaksi antara orang tua dengan anaknya selama mengadakan pengasuhan. Sedangkan menurut
Baumrind (1971), para orang tua tidak boleh menghukum dan mengucilkan anak, tetapi sebagai
gantinya orang tua harus mengembangkan aturan-aturan bagi anak dan mencurahkan kasih
sayang kepada mereka.. Dilihat dari pengertiannya pola asuh menjadi suatu tindakan mendidik
anak yang menjadikan anak dapat berkembang, bergerak, dan memproses dirinya untuk bertindak
terhadap lingkungannya. Sehingga pola asuh perlu diperhatikan dengan baik, apabila perlu dapat
kembangkan sesuai zaman namun tetap mematuhi aturan yang berlaku, agar anak dapat
mengetahui batasan dan memelihara emosionalnya yang dapat di terima oleh lingkungannya.
2. Pengertian pola asuh orang tua
Pola asuh orang tua yaitu, tindakan atau sikap orang tua dalam berinteraksi kepada anaknya.
Pengasuhan orang tua diharapkan dalam memberikan kedisiplinan terhadap anak, memberikan
tanggapan yang sebenarnya agar anak merasa orang tuanya selalu memberikan perhatian yang
positif terhadapnya. Pola asuh orang tua sebagai suatu bimbingan terhadap anak untuk
membentuk kepribadiannya yang nantinya dapat diterima oleh masyarakat. Sehingga dapat
dikatakan pola asuh orang tua merupakan penjagaan, perawatan dan mendidik anak untuk belajar

dewasa dan mandiri.


A.

Pendidikan Anak Dalam Islam

Mendidik anak tidak hanya menjadi tugas para Ibu, tetapi juga
menjadi tugas Bapak. Lihatlah figur-figur Bapak teladan yang diabadikan
khusus dalam Al-Quran (misalnya Nabi Yaqub a.s., Nabi Ibrahim a.s.,
Luqman Al-Hakim, dan sebagainya).
Pola asuh yang digunakan orang tua dalam mendidik anak bermacammacam, setiap orang tua punya style sendiri yang unik. Perlu dipahami
bahwa anakpun tumbuh-kembang secara bertahap. Beberapa materi yang
penting sejak dini ditanamkan adalah pendidikan keimanan,
pendidikan untuk membiasakan beribadah, pendidikan akhlaq,
pendidikan emosi, dan sebagainya.
Mentransfer materi-materi itu dilakukan dalam proses tarbiyah yang
tujuannya adalah menanamkan agar dapat terinternalisasi dalam
diri anak; antara lain dalam mengajarkan nilai-nilai pada anak,
termasuk nilai kedisiplinan. Tidak dapat dinafikan bahwa nilai ini akan
berguna bagi kehidupan anak di masa mendatang. Untuk menanamkan
nilai ini perlu secara bertahap dan dengan kesabaran.
B.

Pola Asah Asih Asuh Dalam Mendidik Anak

Perkembangan anak sangat dipengaruhi banyak hal. Salah satunya


adalah lingkungan dan pola asuh orang tua dalam mendidik anak.
Tanpa pemberian kasih sayang yang baik maka potensi anak tidak
akan mampu berkembang secara baik. Kasih sayang orang tua
sangat mempengaruhi kecerdasan anak terutama ketika anak
memasuki usia emas mereka. Interaksi yang baik antara orang
tua dengan anak akan mampu mengoptimalkan segala
kemampuan yang dimiliki anak.
Tapi sayangnya saat ini para orang tua banyak yang mengabaikan akan
pentingnya interaksi orang tua dengan anaknya. Terutama untuk para
orang tua yang dua-duanya mengejar karier dan lebih mempercayakan
pengasuhan anaknya kepada orang lain. Padahal ikatan batin antara
orang tua dengan anak akan bisa terjalin dengan erat manakala
hubungan
keduanya
terdapat
kegiatan
interaksi
yang
berkesinambungan dan komunikasi yang baik.
Salah satu yang mesti kita perhatikan dalam mendidik anak pada usia
emasnya atau Golden Age adalah pola asah, asih dan asuh. Ketiganya
ini menarik untuk dicermati dan dipelajari lebih dalam lagi agar pemberian
pola pengasuhan dan perawatan kepada anak bisa maksimal. Antara pola
asah, asih dan asuh memiliki karakteristik dan definisi sendiri-sediri dan
saling berkaitan.
Pola asah, asih dan asuh harus dikombinasikan secara baik agar segala
kebutuhan yang diperlukan untuk perkembangan anak dapat terpenuhi
secara sempurna. Kerja sama yang baik antar orang tua akan membuat
kegiatan membesarkan anak dan penerapan pola asah asuh dan asih dapat
berjalan dengan baik tanpa ada ketimpangan beban di masing-masing orang

tua. Menikmati proses dalam merawat dan mendidik anak akan membuat
perjalanan hidup terasa luas dan membahagiakan.
C.

Pola Asuh Anak Qur'ani

Tentunya pola asuh menurut Islam, adalah pola asuh yang Qurani, sesuai Al
Quran, seperti pola asuh Luqman kepada anaknya, yang utama dan
pertama adalah tauhidnya. Merawat, mendidik, mengasuh anak seperti
merawat tanaman. Jika pupuknya baik, maka akan baik tumbuhnya. Jika anak
dipupuk dengan kalimat kalimat thayyibah, kasih sayang, dan akhlak yang
baik, maka anak tumbuh dan berkembang dengan baik.
''Pendidikan Qurani'' menurut Hasan Basri Tanjung sebagai berikut:
Orangtua adalah guru utama dan keluarga sebagai sekolah pertama untuk
melahirkan generasi terbaik.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh
mereka itu adalah sebaik-baik makhluk (Q.S. Al Bayyinah [98] : 7).
b.

Paparkan dengan kalimat-kalimat thayyibah.


Kalimat thayyibah yang laksana pohon yang akarnya menghujam ke bumi
dan dahannya menjulang ke langit, dengan buah yang banyak [Q.S. [14] : 2425].
Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan
kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya
(menjulang) ke langit, (Q.S. Ibrahim [14] : 24).

pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya.
Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya
mereka selalu ingat (Q.S. Ibrahim [14] : 25).
c.
Pupuk dengan akhlak yang mulia
Pohon agar tumbuh dengan baik, perlu pupuk, anak agar tumbuh dengan
baik perlu pupuk akhlak yang mulia.
Pendidikan nabi Ya'qub as.
apa yang akan kalian sembah sepeninggalku ? Mereka menjawab: kami
akan menyembah tuhanmu, tuhan nenek moyangmu Ibrahim, Ismail, Ishaq,
yakni Tuhan Yang Maha Esa (Al Baqarah [2] : 133).
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah
selain Dia dan
Dan Kami turunkan dari Al Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat
bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur'an itu tidaklah menambah kepada
orang-orang yang dzalim selain kerugian (Al Israa: 82).
Jadi, jika anak ingin tumbuh dan berkembang dengan baik, maka
berilah pupuk yang baik dengan kalimat kalimat tauhid, thayyibah
dan akhlak yang mulia serta teladan yang baik dari orang tua, bukan
dengan pupuk kekerasan, marah dsbnya. Hijrah kan pola asuh anak
dari biasa biasa saja, kepada pola asuh qurani, untuk menghasiilkan
generasi terbaik, generasi qurani generasi rabbani. Amin.
.
Semoga setelah membaca ini tulisan singkat ini, Kita bisa menjadi

orangtua yang bisa dibanggakan oleh anak Kita di kemudian hari.

Вам также может понравиться