FIMOSIS

DEFINISI

Merupakan keadaan dimana

preputium penis tidak dapat
diretraksi (ditarik) kearah
proksimal sampai ke corona
glandis.

EPIDEMIOLOGI

Banyak terjadi pada bayi atau anak-anak

hingga mencapai 3 atau 4 tahun
1-5 % kasus terjadi sampai pada usia 16
tahun

ETIOLOGI

Fisiologis (kongenital) : adhesi alamiah

antara preputium dengan glands penis. Kulit
preputium selalu melekat erat pada glans
penis dan tidak dapat ditarik ke belakang
pada saat lahir,

Patologis (didapat) : Setelah lahir.

Terbentuknya jaringan parut pada daerah
preputium. Hal ini berkaitan dengan
kebersihan

(higiene) alat kelamin yang buruk,

peradangan kronik glans penis dan kulit
preputium (balanoposthitis kronik),
penarikan berlebihan kulit preputium (forceful
retraction) pada fimosis kongenital yang akan
menyebabkan pembentukkan jaringan ikat
(fibrosis) dekat bagian kulit preputium yang
membuka.

FIMOSIS FISIOLOGI

FIMOSIS PATOLOGI

GEJALA KLINIS

Sulit BAK
Pancaran urin mengecil
Menggelembungnya ujung preputium penis
pada saat miksi
Retensi urin
Higiene lokal yang kurang bersih ->
terjadinya infeksi pada prepusium (postitis),
infeksi pd glans penis (balanitis), atau infeksi
pada glans dan prepusium penis
(balanopositis)

DIAGNOSIS

Px fisik
Status

lokalis penis

Pembesaran ujung preputium penis

Benjolan lunak diujung penis (korpus smegma)

Px penunjang
Px

urin

Penurunan vol urin

TALAK

Tidak dianjurkan untuk

melakukan retraksi
paksa pada fimosis

Fimosis yang disertai balanitis xerotika

obliterans diberikan salep deksametason
0,1% dioleskan 3-4x sehari selama 6 minggu
Fimosis disertai dengan keluhan miksi,
menggelembungnya ujung preputium pada
saat miksi, fimosis dengan infeksi postitis ->
sirkumsisi

KOMPLIKASI
a) Ketidaknyamanan / nyeri saat berkemih.
b) Akumulasi sekret dan smegma di bawah
prepusium -> terkena infeksi sekunder dan
akhirnya terbentuk jaringan parut.
c)Pada kasus yang berat dapat menimbulkan
retensi urin.
d) Penarikan prepusium secara paksadapat
berakibat kontriksi dengan rasa nyeri dan
pembengkakan glans penis yang disebut
parafimosis.

e) Pembengkakan/radang pada ujung

kemaluan yang disebut balinitis.
f)Timbul infeksi pada saluran air seni (ureter)
kiri dan kanan, kemudian menimbulkan
kerusakan pada ginjal.
g) Fimosis merupakan salah satu faktor
resiko terjadinya kanker penis.

REFERENSI

Basuki purnomo B (Dasar-dasar urologi)

Robbins
Patofisiologi Price SW, dan Wilson
Sjamsuhidajat R dan Jong W.D