Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1)
ABSTRACT
The aims of this research was to find influence of raw material proportion and adhesive appropriate in
the process of making paper art, so can be produced art paper which have sensory quality and have more
tensile strength and tear strengt, so this paper can have same quality with another art paper in the market
commonly. The research method used Randomized Block Design (RBD) with two factors. Analysis data
of result quality artistic paper sensory used Friedman test. The test of physical quality artistic paper used
ANOVA analysis. The best treatment results was obtained in the proportion of raw materials namely :
nypa pulp and cardboard (90%: 10%) with the adhesive proportion at 5%. On this proportion, the
value of product was 0.921. This alternative have color, surface texture and appearance of fibers better
than the others paper, so it was considered the most important by the panelists. This alternative has the
average of tensile resistance at 4.66 kN/m and it has tear resistance at 1202.33 mN, with gramatur
average value of 228 g/m2.
Keywords: Art paper, Cardboard Paper, Petioles nypa, PVAc
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan proporsi bahan baku serta proporsi perekat
yang sesuai dalam proses pembuatan kertas seni sehingga dihasilkan kertas seni yang memiliki
kualitas sensoris yang disukai dengan kekuatan tarik maupun kekuatan sobek yang sesuai
dengan kertas seni yang ada di pasaran. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan
Acak Kelompok faktorial dengan 2 faktor. Analisa data hasil kualitas sensoris kertas seni akan
menggunakan uji Friedman. Uji kualitas fisik kertas seni ini menggunakan analisa ragam
ANOVA. Hasil perlakuan terbaik diperoleh pada proporsi bahan baku pulp nipah dan kertas
kardus bekas (90%:10%) dengan proporsi perekat sebesar 5%. Nilai produk pada perlakuan ini
sebesar 0,921. Alternatif ini memiliki warna, tekstur permukaan dan kenampakan serat yang
bagus dibandingkan yang lain sehingga dianggap yang paling penting oleh panelis. Alternatif
ini memiliki rerata ketahanan tarik sebesar 4,66 kN/m dan ketahanan sobek sebesar 1202,33
mN dengan nilai rerata gramatur sebesar 228 g/m2.
Kata kunci : Kertas kardus bekas, Kertas seni, Pelepah nipah, PVAc
Pendahuluan
Nipah termasuk tanaman sejenis palem
(palma) yang tumbuh di rawa-rawa atau
muara-muara sungai yang berair payau. Di
Indonesia, luas daerah tanaman nipah
diperkirakan 700.000 ha. Penyebarannya
meliputi wilayah kepulauan Sumatera,
Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Maluku, dan
Irian Jaya.
Populasi tanaman nipah
diperkirakan sekitar 8.000 pohon/ha dan
diperkirakan total populas nipah di Indonesia
mencapai 5.600 juta pohon (Bandini, 1996).
Wilayah kepulauan di Jawa Timur yang
memiliki persebaran tanaman nipah yang
cukup baik adalah Pulau Bawean dengan luas
hutan nipah 280 hektar (Wijana, 2011).
Selama ini pemanfaatan tanaman nipah
kurang maksimal hanya sebatas pada daun
dan nira. Daun nipah biasanya dijadikan
anyaman sebagai dinding rumah maupun
sebagai atap rumah, sedangkan nira dari
nipah dimanfaatkan sebagai bahan baku
pembuatan gula nipah. Bagian pohon nipah
yang selama ini belum banyak dimanfaatkan
adalah pelepah dari pohon nipah. Menurut
Akpakpan
(2011),
pelepah
nipah
mengandung selulosa sebesar 42,22% dengan
panjang serat 1,06 mm. Hal tersebut
menunjukkan bahwa pelepah nipah memiliki
potensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan
baku pulp dan kertas seni. Hal ini diperkuat
oleh pernyataan Sukundayanto (2004), yang
menyatakan bahwa serat selulosa dari limbah
pertanian dapat dimanfaatkan sebagai bahan
baku kertas seni
Kertas seni terbuat dari limbah kertas
maupun tanaman yang mengandung selulosa
sehingga
menghasilkan
kertas
yang
bertekstur kasar. Pembuatan kertas seni
merupakan salah satu alternatif pengolahan
limbah dan mengurangi penggunaan serat
kayu sebagai bahan baku kertas. Berbagai
limbah hasil pertanian yang mengandung
selulosa relatif besar dan dapat dimanfaatkan
sebagai bahan baku kertas seni antara lain
batang pisang, jerami, mendong, batang
jagung, batang tembakau dan enceng gondok
(Sukundayanto, 2004).
Untuk mendapatkan kualitas sensoris
kertas seni seperti warna, kenampakan serat
dan tekstur yang disukai serta kuantitas fisik
kertas seni seperti kekuatan tarik, ketahanan
sobek dan gramatur yang baik, maka dalam
pembuatan kertas seni dari serat pelepah
perekat
berpengaruh
nyata
terhadap
rendemen pada taraf 5%. Akan tetapi
interaksinya
tidak
berpengaruh
nyata
terhadap rendemen pada taraf 5%.
Nilai rerata rendemen pada kertas seni
berkisar antara 60,46%-73,90%. Nilai rerata
rendemen tertinggi adalah 73,90% diperoleh
pada proporsi pulp pelepah nipah 60% dan
kardus bekas 40% dengan menggunakan
perekat PVAc 5%. Nilai rerata rendemen
terendah 60,46% yaitu pada proporsi pulp
pelepah nipah 90% dan kertas kardus bekas
10% dengan menggunakan perekat PVAc 2%.
Rerata rendemen kertas seni pada berbagai
pengaruh proporsi bahan baku dan perekat
dapat dilihat pada Gambar 1.
Semakin tinggi proporsi kertas kardus
yang digunakan maka nilai rerata rendemen
cenderung mengalami peni-ngkatan. Hal
tersebut dikarenakan selulosa kertas kardus
lebih tinggi dibanding dengan pulp serat
pelepah nipah. Proses pembuatan pulp serat
pelepah nipah pada konsentrasi NaOH 15%
didapatkan kan-dungan selulosa sebesar
38,78%, seda-ngkan menurut Ruseimy (2008)
serat sekunder (kertas bekas) memiliki
kandungan selulosa antara 49,1%-60,5%.
Casey (1981) menyatakan bahwa kandungan
selulosa dalam kayu dapat digunakan untuk
menyatakan rendemen pulp yang dihasilkan
dalam proses pulping, dimana semakin besar
kadar selulosa dalam kayu maka semakin
besar pula rendemen pulp yang dihasilkan
Ketahanan Sobek
Hasil analisis ragam diketahui bahwa
faktor proporsi bahan baku dan faktor
proporsi perekat berpengaruh nyata terhadap
rerata ketahanan sobek kertas seni serat
pelepah nipah pada taraf 5%. Namun
interaksi kedua faktor proporsi bahan baku
dan proporsi perekat tidak berpengaruh nyata
terhadap ketahanan sobek kertas seni serat
pelepah nipah pada taraf 5%. Rerata
ketahanan sobek kertas seni akibat pengaruh
berbagai proporsi baku dan perekat dapat
dilihat pada Gambar 4.
Warna
Hasil uji friedmen terhadap warna kertas
seni serat pelepah nipah menunjukkan antar
perlakuan tidak ada pengaruh nyata. Hal ini
ditunjukkan dengan x2r warna kertas lebih
kecil dibanding dengan F tabel yaitu dengan
x2r sebesar 3,43 dan F tabel (tingkat
kepercayaan 5%) sebesar 15,507, ini
disebabkan bahwa panelis menganggap
bahwa warna kertas seni yang diujikan
kepada panelis memiliki warna yang hampir
seragam, sehingga dalam penilaiaan tidak
berpengaruh nyata pada pemilihan kertas
seni.
Hasil penelitian pada pembuatan kertas
seni antara proporsi bahan baku (pulp pelepah
nipah:kertas kardus bekas) dan perekat PVAc
didapatkan rerata skor kesukaan terhadap
warna kertas seni berkisar antara 4,5 sampai
5,3. Perbedaan rerata skor kesukaan antar
pelakuan hasil uji friedmen terhadap warna
kertas seni dapat dilihat pada Tabel 1.
Pulp Pelepah
Nipah:Kardus
Bekas (%)
80 : 20
80 : 20
70 : 30
90 : 10
70 : 30
60 : 40
90 : 10
60 : 40
Perekat
PVAc
(%)
5
2
5
2
2
2
5
5
Rerata
Skor
Ket
4,5
4,6
4,85
5
5
5,15
5,2
5,3
Biasa
Biasa
Biasa
Cukup Bagus
Cukup Bagus
Cukup Bagus
Cukup Bagus
Cukup Bagus
Kenampakan Serat
Hasil uji friedmen terhadap kenampakan
serat menunjukan bahwa faktor proporsi
bahan baku dan jenis perekat memberikan
pengaruh nyata dari penilaan panelis
terhadap kenempakan serat, hal ini
ditunjukkan dengan x2r kenampakan serat
lebih besar dibanding dengan F tabel yaitu
dengan x2r sebesar 46,86 dan F tabel (tingkat
kepercayaan 5%) sebesar 15,507. Oleh karena
itu dilakukan uji lanjut friedman dengan
melakukan
perhitungan
kembali
dan
menotasikan perlakuaan untuk mengetahui
dimana letak perbedaan tersebut.
Hasil penelitian pada pembuatan kertas
seni antara proporsi bahan baku (pulp pelepah
nipah:kertas kardus bekas) dan perekat PVAc
didapatkan rerata skor kesukaan terhadap
kenampakan serat kertas seni berkisar antara
4,6-6. Penilaian panelis terhadap kertas seni
dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel
Pulp
Pelepah
Nipah:
Kardus
Bekas (%)
80 : 20
70 : 30
60 : 40
60 : 40
80 : 20
70 : 30
90 : 10
90 : 10
2. Penilaian
Kenampakan
Nipah
Tekstur Permukaan
Hasil uji friedmen terhadap tekstur
permukaan menunjukkan bahwa bahwa
faktor proporsi bahan baku dan jenis perekat
memberikan pengaruh tidak nyata dari
penilaan panelis terhadap kenempakan serat,
hal ini ditunjukkan dengan x2r kenampakan
serat lebih kecil di banding dengan F tabel
yaitu dengan x2r sebesar 14,73 dan F tabel
(tingkat kepercayaan 5%) sebesar 15,507. Hal
ini disebabkan karena panelis menilai tekstur
permukaan pada kertas seni hasil penelitian
cenderung terlihat sama sehingga penilaan
panelis terhadap kertas seni hasil penelitian
memiliki kisaran nilai yang tidak jauh
berbeda. Selain itu teknik pencetakan yang
digunakan masih manual sehingga hasil
tekstur permukaan dari kertas seni belum
maksimal.
Penilaian
panelis
terhadap
tekstur
permukaan kertas seni menunjukkan bahwa
rata-rata skor kesukaan antara 4,1 sampai 5,9.
Hal ini menunjukkan bahwa panelis menilai
kertas seni tersebut memiliki kualitas
Panelis Terhadap
Kertas Seni Serat
Jumlah
Perekat
PVAc
(%)
Rerata
Skor
Ket
Notasi
2
2
5
2
5
5
5
2
4,6
4,6
4,85
4,9
5,1
5,15
5,85
6
Biasa
Biasa
Biasa
Biasa
Cukup Bagus
Cukup Bagus
Cukup Bagus
Bagus
a
a
a
a
a
a
b
b
Jumlah
Perekat
PVAc (%)
Rera
ta
Skor
Ket
70 : 30
60 : 40
80 : 20
60 : 40
80 : 20
70 : 30
90 : 10
90 : 10
5
2
5
5
2
2
5
2
4,1
4,25
4,35
4,35
4,5
4,9
5,45
5,9
Biasa
Biasa
Biasa
Biasa
Biasa
Biasa
Cukup Bagus
Cukup Bagus
Produk
Perbandingan
Pulp Pelepah
Nipah:Kardus
Bekas(%)
Jumlah
Perekat
PVAc
(%)
Nilai
Produk
Urutan
426
708
450
706
893
105
681
580
90 : 10
80 : 20
70 : 30
60 : 40
90 : 10
80 : 20
70 : 30
60 : 40
2
2
2
2
5
5
5
5
0,911
0,123
0,421
0,477
0,921
0,156
0,334
0,599
2
8
5
3
1
7
6
4
Kertas Seni
Kertas Seni
Produk di
Pasaran
Daftar Pustaka
Akpakpan, A.E . 2011. Influence of Cooking
Variables on the Soda and Soda-Ethanol
Pulping of Nypa Fruticans Petioles.
Australian Journal of Basic and Applied
Sciences, 5(12): 1202-1208.
97,9 g/m2
2,71
kN/m
1049 mN
7%