Вы находитесь на странице: 1из 25

Proposal Tugas Akhir

Proposal
TUGAS AKHIR
ANALISIS METODE SEISMIK
MULTIATRIBUT UNTUK MEMETAKAN
DISTRIBUSI RESERVOAR LAPANGAN X

Oleh

RYAN MULYADI SARAGIH


NPM. 1215051050

JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016

Proposal Tugas Akhir

Judul Proposal Tugas Akhir

: Analisis Metode Seismik Multiatribut Untuk


Memetakan Distribusi Reservoar Lapangan
X

Nama

: Ryan Mulyadi Saragih

No. Pokok Mahasiswa

: 1215051023

Program Studi

: Teknik Geofisika S-1

Jurusan

: Teknik Geofisika

Fakultas

: Teknik

Tempat Tugas Akhir

: PT. PERTAMINA EP Asset 2

Waktu Pelaksanaan

: July September 2016

Bandar Lampung,

Januari 2016

MENGESAHKAN
Ketua Jurusan Teknik Geofisika
Fakultas Teknik
Universitas Lampung

Bagus Sapto Mulyatno, S.Si, M.T.


NIP. 197001202000031001

Dosen Pembimbing

Bagus Sapto Mulyatno, S.Si, M.T.


NIP. 197001202000031001

Proposal Tugas Akhir

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmatnya sehingga proposal Tugas Akhir (TA) ini bisa terselesaikan.
Tak lupa saya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan dan proses pembuatan proposal ini.
Tugas Akhir (TA) merupakan salah mata kuliah wajib yang harus diambil
bagi mahasiswa Strata-1 (S1) di Universitas Lampung sebagai sarana untuk
mendapatkan data dalam skripsi. Untuk itu saya memohon kepada PT. Pertamina
EP agar bisa menerima saya untuk melakukan Tugas Akhir (TA). Selain itu,
dengan adanya Tugas Akhir (TA) ini penyusun dapat mengaplikasikan teori yang
sudah diperoleh selama kuliah pada fenomena nyata yang terjadi di alam.
Adapun topik yang saya ajukan yaitu ANALISIS METODE SEISMIK
MULTIATRIBUT UNTUK MEMETAKAN DISTRIBUSI RESERVOAR
LAPANGAN X , namun saya tidak menutup kemungkinan untuk menyesuaikan
topik dengan kebijakan dari pembimbing perusahaan. Adapun metode yang akan
digunakan disesuaikan dengan pembimbing lapangan yang ada di perusahaan. Hal
ini untuk mempermudah proses bekerja selama Tugas Akhir (TA) berlangsung.
Waktu pelaksanaannya akan dilakukan pada July sampai dengan September
2016.
Atas perhatian dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.

Salam,

Ryan Mulyadi Saragih

Proposal Tugas Akhir


I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada tahapan pengembangan eksplorasi hidrokarbon, data bawah
permukaan jauh lebih banyak dibandingkan pada tahapan eksplorasi seiring
dengan bertambah banyaknya jumlah sumur

yang dibor. Pada

tahap

pengembangan ini kita bisa memanfaatkan data bawah permukaan tersebut untuk
mengalibrasi data seismik. Data seismik yang telah terkalibrasi tersebut kemudian
dapat digunakan untuk mengukur karakter reservoar dan perubahannya secara
lebih kuantitatif.
Pada zaman dahulu, posisi sumur eksplorasi hanya di tentukan
berdasarkan informasi struktur geologi saja. Tetapi pada kenyataannya, saat ini
struktur geologi yang dianggap dapat mengandung hidrokarbon belum tentu
mengandung hidrokarbon yang ekonomis. Maka diperlukan suatu ide baru untuk
mengidentifikasi keberadaan reservoar hidrokarbon tersebut, sehingga kesalahan
dalam penentuan posisi sumur bor dapat diminimumkan.
Dua jenis data utama yang dipakai pada tahapan eksplorasi maupun
pengembangan lapangan migas adalah data log dan data seismik. Data seismik
memiliki resolusi horizontal yang baik dengan resolusi vertikal yang kurang baik,
sementara data log memiliki resolusi vertikal yang sangat baik namun resolusi
horisontalnya sangat buruk. Mengintegrasikan keduanya akan menghasilkan
interpretasi data yang lebih akurat. Data log yang sangat berkaitan dengan data
seismik adalah log sonic dan densitas. Masing-masing data tersebut mempunyai
kelebihan masing-masing dan geofisikawan bertugas untuk mengintegrasikannya

Proposal Tugas Akhir


sehingga dapat diperoleh informasi bawah permukaan yang baik. Beberapa
metode yang merupakan integrasi antara data log dan data seismik adalah metode
seismik Inversi dan Atribut.
Atribut pada dasarnya suatu proses ekstraksi atribut dari data seismik yang
mempunyai korelasi yang baik terhadap data log yang pada akhirnya digunakan
untuk memprediksi data log pada setiap lokasi di volume seismik. Sedangkan
dengan inversi seismik ini, kita dapat menggali informasi sifat fisik batuan
reservoar dan indikasi fluida secara langsung dari data seismik yang dilengkapi
oleh data log. Metode seismik inversi merupakan teknik inversi berupa suatu
pendekatan keadaan geologi secara mundur kebelakang, metode ini dapat
memberikan hasil penampakan geologi bawah permukaan sehingga dapat
diidentifikasi karakter dan pola penyebaran reservoar di daerah target berupa
interpretasi geologi, litologi dan fluida serta batas lapisan petrofisika bawah
permukaan. Dalam studi kali ini metode inversi yang digunakan adalah Impedansi
Akustik.

1.2 Tujuan Penelitian


Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk menganalisis karakterisasi
reservoar Lapangan X dengan menggunakan metode seismik multiatribut.

1.3 Batasan Masalah


Adapun batasan masalah Tugas Akhir yang diambil adalah untuk melakukan
analisis metode seismik Multiatribut untuk memetakan distribusi reservoar

Proposal Tugas Akhir


lapangan X pada software yang digunakan oleh PT. Pertamina EP Asset 2
sehingga didapatkan hasil analisis yang bagus.

1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Tugas Akhir ini dilaksanakan selama dua bulan pada,
waktu

: July-September 2016

tempat

: PT. PERTAMINA EP Asset 2


JL. Jendral Sudirman No.3 Prabumulih, Sumatera Selatan.

Proposal Tugas Akhir

II. TEORI DASAR

2.1 Konsep Dasar Seismik Refleksi


Metoda seismik adalah salah satu metoda eksplorasi yang didasarkan pada
pengukuran respon gelombang elastik yang dikirimkan ke bawah permukaan dan
kemudian direleksikan sepanjang perbedaan lapisan tanah atau batas-batas batuan.
Sumber dari gelombang seismik yang umumnya digunakan di darat adalah
ledakan dinamit, sedangkan di laut menggunakan sumber getar berupa air gun.
Respon yang tertangkap dari tanah diukur dengan sensor yang disebut geofon
(survey di darat) atau hidrofon (survey di laut). Data yang terekam oleh receiver
ini adalah waktu tempuh (travel time) gelombang pantul, yang akan memberikan
informasi kecepatan rambat gelombang pada lapisan batuan tersebut. Selain hal
tersebut variabel lain yang dapat dimanfaatkan adalah frekuensi, amplitudo, dan
fasa gelombang.
Penyelidikan seismik dilakukan dengan cara membuat getaran dari suatu
sumber getar. Getaran tersebut akan merambat ke segala arah di bawah
permukaan sebagai gelombang getar. Gelombang yang datang mengenai lapisanlapisan batuan akan mengalami pemantulan, pembiasan, dan penyerapan. Respon
batuan terhadap gelombang yang datang akan berbeda-beda tergantung sifat fisik
batuan yang meliputi densitas, porositas, umur batuan, kepadatan, dan kedalaman
batuan. Gelombang yang dipantulkan akan ditangkap oleh geofon di permukaan
dan diteruskan ke instrumen untuk direkam. Hasil rekaman akan mendapatkan
penampang seismik.

Proposal Tugas Akhir


2.2 Komponen Seismik Refleksi
Komponen seismik refleksi menunjukkan komponen sebuah gelombang
(tras seismik) seperti amplitudo, puncak, palung, zero crossing, tinggi dan panjang
gelombang. Kemudian dari parameter data dasar tersebut dapat diturunkan
beberapa komponen lain seperti impedansi akustik, koefisien refleksi, polaritas,
fasa, resolusi vertikal, wavelet, dan sintetik seismogram.
2.2.1 Impedansi Akustik
Impedansi akustik merupakan kemampuan suatu batuan untuk melewatkan
gelombang seismik yang melaluinya.
Impedansi akustik (Z) didefinisikan dalam persamaan matematis:
Z= V x
Semakin keras suatu batuan maka Impedansi akustiknya semakin besar pula,
sebagai contoh batupasir yang sangat kompak memiliki impedansi akustik
yang lebih tinggi dibandingkan dengan batu lempung.
2.2.2 Koefisien Refleksi
Koefisien refleksi adalah suatu nilai yang mempresentasikan bidang batas
antara dua medium yang memiliki impedansi akustik yang berbeda. Untuk
gelombang yang mengenai batas lapisan pada normal impedans, koefisien
refleksinya dapat ditulis :
KR = Z1 Z0
Z1 + Z0
dimana Z0 dan Z1 adalah impedansi medium pertama dan medium kedua.
2.2.3 Polaritas
Polaritas adalah penggambaran koefisien refleksi sebagai suatu bentuk
gelombang yang bernilai positif atau negatif. Jika Z2>Z1 maka akan didapatkan

Proposal Tugas Akhir


bentuk puncak (peak), dan akan mendapatkan palung (trough) jika Z2<Z1.
Karena terdapat ketidakpastian dari bentuk gelombang seismik yang direkam
maka dilakukan pendekatan bentuk polaritas yang berbeda yaitu polaritas
normal dan polaritas terbalik (reverse). Saat ini terdapat dua jenis konvesi
polaritas yaitu Standar SEG (Society of Exporation Geophysicist) dan Standar
Eropa dan keduanya saling berkebalikan.

Gambar 1. Polaritas normal dan polaritas reverse (Abdullah, 2007)


2.2.4 Fasa
Sebuah wavelet memiliki panjang yang terbatas dengan fasa tertentu. Didalam
istilah eksplorasi seismik, fasa sebuah wavelet dikenal sebagai fasa minimum,
fasa nol dan fasa maksimum.

Gambar 2. Macam-macam fasa pada wavelet (Abdullah, 2007)

Proposal Tugas Akhir


Sebagaimana ditunjukkan oleh gambar di atas, fasa minimum dicirikan jika
sebagian besar energi amplitudo wavelet berada diawal, fasa nol dengan
simetris di tengah-tengah dan fasa maksimum diakhir wavelet.
2.2.5 Resolusi Vetikal Seismik
Resolusi seismik adalah kemampuan gelombang seismik untuk memisahkan
dua reflektor yang berdekatan. Ketebalan minimal yang masih dapat dibedakan
disebut dengan ketebalan tuning (tuning tickness). Besarnya ketebalan tuning
adalah panjang gelombang seismik (), dimana = v/f dengan v adalah
kecepatan gelombang seismik (kompresi) dan f adalah frekuensi. Dimana
kecepatan akan bertambah seiring bertambahnya kedalaman, sedangkan
frekuensinya semakin rendah. Dengan demikian ketebalan tuning bertambah
besar.
Sedangkan deteksi seismik dapat dirumuskan hingga /30. artinya jika
ketabalan dari reservoar masih diatas seismik deteksinya, maka reservoar
tersebut masih dapat dideteksi oleh seismik. Resolusi ini sangat penting untuk
diketahui karena sebagai justifikasi selanjutnya dalam tahap interpretasi
selanjutnya, seperti picking well bottom, picking horizone, dan analisa window
pada analisa atribut seismik. Karena pada tahap tersebut perlu diketahui apakah
pada ketebalan reservoar diatas resolusi seismiknya. Jika tebalnya di atas
resolusinya, maka kita bisa membuat picking well bottom dan picking bottom
reservoar di seismik. Sedangkan pada analisa atribut kita bisa menggunakan
analisa window antar horizon.

Proposal Tugas Akhir


2.2.6 Wavelet
Wavelet adalah gelombang mini atau pulsa yang memiliki komponen
amplitude, panjang gelombang, frekuensi dan fasa. Dapat juga diartikan
wavelet adalah gelombang yang merepresentasikan satu reflektor yang terekam
oleh satu geofon.

Gambar 3. Wavelet (Abdullah, 2007)

2.2.7 Seismogram Sintetik


Seismogram sintetik adalah data seismik buatan yang di buat dari data sumur,
yaitu log kecepatan, densitas dan wavelet dari data seismik. Dengan
mengalikan kecepatan dengan densitas maka akan didapatkan deret koefisien
refleksi. Koefisien refleksi ini kemudian dikonvolusikan dengan wavelet
sehingga akan didapatkan seismogram sintetik pada daerah sumur tersebut.
Seimogram sintetik ini digunakan untuk mengikat data sumur dengan data
seismik. Sebagaimana diketahui, data seismik umumnya berada dalam domain
waktu (TWT) sedangkan data sumur berada dalam domain kedalaman (depth).
Sehingga sebelum dilakukan pengikatan, langkah awal yang harus dilakukan

Proposal Tugas Akhir


adalah konversi data sumur ke domain waktu dengan cara membuat
seismogram sintetik dari sumur.

Gambar 4. Sintetik seismogram yang didapat dengan mengkonvolusikan


koefisien refleksi dengan wavelet (Sukmono,1999).

2.3 Survey Checkshot


Tujuan dari survei checkshot adalah untuk mendapatkan hubangan domain
waktu dan kedalaman yang digunakan untuk melakukan proses pengikatan data
sumur dengan data seismik. Pada prinsipnya survei checkshot sama seperti survei
pada seismik, akan tetapi letak geofon pada checkshot di letakkan pada sumur.
Sehingga di dapatkan waktu one way time yang direkam oleh geofon pada
kedalaman tertentu. Dari sinilah dapat diketahui hubungan waktu penjalaran
gelombang seismik pada sumur tersebut.

2.3. Petroleum System


Untuk menyelidiki keadaan geologi dimana minyak dan gas bumi
terakumulasi, diperlukan lima persyaratan mutlak yaitu sebagai berikut:

Proposal Tugas Akhir


2.3.1. Batuan Sumber
Batuan sumber adalah batuan yang merupakan tempat minyak dan gas bumi
terbentuk. Pada umumnya batuan sumber ini berupa lapisan serpih/shale yang
tebal dan mengandung material organik. Secara statistik di simpulkan bahwa
prosentasi kandungan hidrokarbon tertinggi terdapat pada serpih yaitu 65%,
batugamping 21%, napal 12% dan batubara 2%. Kadar material organik dalam
batuan

sedimen

secara

umum

dipengaruhi

oleh

beberapa

faktor

(Koesoemadinata,1980) antara lain lingkungan pengendapan dimana kehidupan


organisma berkembang secara baik sehingga material organik terkumpul,
pengendapan sedimen yang berlangsung secara cepat sehingga material organik
tersebut tidak hilang oleh pembusukan dan atau teroksidasi.
Faktor lain yang juga mempengaruhi adalah lingkungan pengendapan yang
berada pada lingkungan reduksi, dimana sirkulasi air yang cepat menyebabkan
tidak terdapatnya oksigen. Dengan demikian material organik akan terawetkan.
Proses selanjutnya yang terjadi dalam batuan sumber ini adalah pematangan. Dari
beberapa hipotesa (Koesoemadinata, 1980) diketahui bahwa pematangan
hidrokarbon dipandang dari perbandingan hidrogen dan karbon yang akan
meningkat sejalan dengan umur dan kedalaman batuan sumber itu sendiri.

2.3.2. Migrasi
Migrasi adalah perpindahan hidrokarbon dari batuan sumber melewati
rekahan dan pori-pori batuan reservoir menuju tempat yang lebih tinggi. Beberapa
jenis sumber penggerak perpindahan hidrokarbon ini diantaranya adalah

Proposal Tugas Akhir


kompaksi, tegangan permukaan, gaya pelampungan, tekanan hidrostatik, tekanan
gas dan gradien hidrodinamik.
Mekanisme pergerakan hidrokarbon sendiri dibedakan pada dua hal yaitu
perpindahan dengan pertolongan air dan tanpa pertolongan air. Secara sederhana
dapat dikatakan bahwa migrasi hidrokarbon dipengaruhi oleh kemiringan lapisan
secara regional. Waktu pembentukan minyak umumnya disebabkan oleh proses
penimbunan dan heat flow yang berasosiasi dengan tektonik Miosen Akhir.

2.3.3. Reservoir
Reservoir merupakan batuan berpori atau retak-retak, yang dapat
menyimpan dan melewatkan fluida. Di alam reservoir umumnya berupa batupasir
atau batuan karbonat. Faktor-faktor yang menyangkut kemampuan batuan
reservoir ini adalah tingkat porositas dan permeabilitas, yang sangat dipengaruhi
oleh tekstur batuan sedimen yang secara langsung dipengaruhi sejarah sedimentasi
dan lingkungan pengendapannya.

2.3.4. Caprock (Lapisan Tudung)


Lapisan tudung merupakan lapisan pelindung yang bersifat tak permeable
yang dapat berupa lapisan lempung, shale yang tak retak, batugamping pejal atau
lapisan tebal dari batuan garam. Lapisan ini bersifat melindungi minyak dan gas
bumi yang telah terperangkap agar tidak keluar dari sarang perangkapnya.
2.3.5. Perangkap
Secara geologi perangkap yang merupakan tempat terjebaknya minyak dan
gasbumi dapat dikelompokan dalam tiga jenis perangkap yaitu perangkap struktur,

Proposal Tugas Akhir


perangkap stratigrafi dan perangkap kombinasi dari keduanya. Perangkap struktur
banyak dipengaruhi oleh kejadian deformasi perlapisan dengan terbentuknya
struktur lipatan dan patahan yang merupakan respon dari kejadian tektonik.
Perangkap stratigrafi dipengaruhi oleh variasi perlapisan secara vertikal dan
lateral, perubahan facies batuan dan ketidakselarasan. Adapun perangkap
kombinasi merupakan perangkap paling kompleks yang terdiri dari gabungan
antara perangkap struktur dan stratigrafi.

2.4 Atribut Seismik


Atribut seismik dapat didefinisikan sebagai semua informasi berupa
besaran spesifik dari geometri, kinematika, dinamika atau statistik yang diperoleh
dari data seismik, yang diperoleh melalui pengukuran langsung maupun logis atau
berdasarkan pengalaman (Chien dan Sidney, 1997).
Data seismik tidak selalu memberikan informasi parameter petrofisika atau
geologi. Keberadaan data well-log dapat membantu memperlihatkan relasi antara
data seismik dan parameter log, namun relasi ini sangat sulit ditentukan. Dalam
hal ini atribut seismik dapat memberikan bantuan yang berarti. Jika terdapat relasi
antara parameter geologi dan atribut seismik pada suatu titik well-log maka
parameter geologi diluar titik well-log ini dapat diekstrapolasi. Oleh karena itu
atribut seismik menyediakan tambahan informasi parameter petrofisika atau
geologi yang penting bagi para interpreter untuk meningkatkan kesensitifan data
seismik. Semua atribut horizon dan formasi tidak independen satu sama lainnya.
Perbedaannya hanya dalam hal detil analisisnya pada informasi dasar gelombang
seismik terkait dengan display hasilnya. Informasi dasar tersebut adalah waktu,

Proposal Tugas Akhir


amplitudo, frekuensi, dan atenuasi, yang kemudian digunakan sebagai dasar
klasifikasi atribut (Brown, 2000).
Setiap atribut seismik memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Pada sifat reservoar tertentu, beberapa atribut lebih sensitif dibandingkan dengan
atribut lainnya, sedangkan atribut yang lain mungkin juga dapat menampilkan
informasi bawah permukaan yang mula-mula tersembunyi menjadi lebih baik,
atau bahkan dapat mendeteksi Direct Hydrocarbon Indicator (DHI).

2.5. Metode Seismik Multiatribut


Analisa seismik multiatribut adalah salah satu metode statistik yang
menggunakan lebih dari satu atribut untuk memprediksi beberapa properti fisik
dari bumi. Pada analisa ini dicari hubungan antara log dengan data seismik pada
lokasi sumur, kemudian menggunakan hubungan tersebut untuk memprediksi atau
mengestimasi volum dari properti log pada semua lokasi pada volum seismik.
Statistik dalam karakteristik reservoar digunakan untuk mengestimasi dan
membuat simulasi hubungan spasial variabel pada nilai yang diinginkan pada
lokasi yang tidak mempunyai data sampel terukur. Hal tersebut didasarkan pada
kenyataan yang sering terjadi di alam, yaitu pengukuran suatu variabel di suatu
area yang berdekatan adalah sama. Kesamaan antara dua pengukuran tersebut
akan menurun seiring dengan bertambahnya jarak pengukuran.

2.5 Well Logging


Penelitian geologi dan seismik permukaan mampu memberikan dugaan
potensi hidrokarbon di bawah permukaan, akan tetapi evaluasi formasi
menggunakan data sumur (well logging), seperti wireline log, memberikan input

Proposal Tugas Akhir


respon geologi secara langsung kondisi bawah permukaan dengan akurasi yang
lebih tinggi dari pada data seismik. Sehingga data log dijadikan sebagai kontrol
data seismik untuk identifikasi hidrokarbon sebagai salah satu tujuan utama
evaluasi formasi.
Log adalah suatu grafik kedalaman atau waktu dari satu set data yang
menunjukkan parameter yang diukur secara berkesinambungan di dalam sebuah
sumur. Kurva log memberikan informasi yang cukup tentang sifatsifat batuan dan
fluida yang terkandung didalamnya.
2.6.1 Log Gamma Ray (GR)
Prinsip log GR adalah perekaman radioaktivitas alami bumi. Radioaktivitas GR
berasal dari 3 unsur radioaktif yang ada dalam batuan yaitu Thorium-Th,
Uranium-U, dan Potasium-K, yang secara kontinu memancarkan GR dalam
bentuk pulsa-pulsa energi radiasi tinggi. Sinar Gamma ini mampu menembus
batuan dan terdeteksi dalam bentuk pulsa listrik. Parameter yang direkam
adalah jumlah dari pulsa yang tercatat per satuan waktu.
Biasanya unsur U, Th, dan K merupakan kandungan alami dari mineral
lempung atau serpih. Oleh karena itu Fungsi utama log GR dalam aplikasi
stratigrafi dan geologi minyak bumi yaitu untuk membedakan antara lapisan
permeabel dan lapisan impermeabel. Umumnya batupasir, batugamping, dan
dolomite memiliki konsentrasi isotop radioaktif (U, Th, K) dengan jumlah yang
relatif lebih sedikit daripada lempung. Selain itu log GR digunakan untuk
mengevaluasi proporsi lempung (V-shale) dalam shaly formation. Namun tidak
semua nilai GR tinggi berasosiasi dengan batuan lempung/serpih. Oleh karena
itu log GR perlu dibandingkan dengan log lainnya, seperti log SP dll.

Proposal Tugas Akhir

2.6.2 Log Neutron Porosity (NPHI)


Log NPHI tidak mengukur volume pori secara langsung, tetapi bekerja dengan
memancarkan partikel-partikel neutron energi tinggi dari suatu sumber
kedalaman formasi batuan. Partikel-partikel neutron ini akan bertumbukan
dengan atom-atom pada batuan sehingga mengakibatkan hilangnya energi dan
kecepatan. Atom H secara fisis memiliki massa atom yang serupa dengan
neutron. Dengan demikian tumbukan neutron dengan atom H akan bersifat
efektif, artinya energi yang hilang akibat penyerapan merupakan jumlah
tertinggi dibanding tumbukan dengan atom lain. Partikel yang telah kehilangan
energi tersebut kemudian akan dipantulkan kembali, diterima oleh detektor dan
direkam ke dalam log. Jumlah atom Hidrogen yang terkandung dalam batuan
diasumsikan berbanding lurus dengan banyaknya pori batuan. Biasanya poripori batuan ini terisi fluida baik gas,
air, atau minyak. Ketiga jenis fluida tersebut secara relatif memiliki jumlah
atom hidrogen tertentu, dari sini dapat ditentukan jenis fluida pengisi pori
batuan/ formasi yang diukur. Untuk mendapatkan nilai porositas sebenarnya,
log NPHI harus dibantu dengan log lainya seperti densitas.
2.6.3 Log Density (RHOB)
Prinsip kerja log ini memancarkan sinar gamma energi menengah kedalam
suatu formasi sehingga sinar gamma akan bertumbukan dengan elektronelektron yang ada pada batuan. Tumbukan tersebut akan menyebabkan
hilangnya energi (atenuasi) sinar gamma yang kemudian akan dipantulkan dan
diterima oleh detektor yang akan diteruskan untuk direkam ke permukaan.

Proposal Tugas Akhir


Dalam hubungan fisika atenuasi sinar gamma diterjemahkan sebagai fungsi
dari jumlah elektron yang terdapat dalam formasi. Jumlah ini dinyatakan dalam
kerapatan elektron yang mewakili densitas keseluruhan.
2.6.4 Log Sonic Interval Transite Time (Delta T)
Log sonic adalah log yang bekerja berdasarkan kecepatan rambat gelombang
suara. Gelombang yang dipancarkan kedalam suatu formasi kemudian akan
dipantulkan kembali dan diterima receiver. Waktu yang dibutuhkan gelombang
untuk sampai ke penerima disebut interval transit time. Besarnya selisih waktu
tersebut tergantung pada jenis batuan dan besarnya porositas batuan tersebut
sebagai fungsi dari parameter elastik seperti bulk modulus (K), shear modulus
(), dan densitas () yang terkandung dalam persamaan kecepatan gelombang
kompresi (14) dan persamaan kecepatan gelombang shear (16). Sehingga log
sonic sering digunakan untuk mengetahui porositas litologi, selain itu juga
digunakan untuk membantu interpretasi data seismik, terutama untuk
mengkalibrasi kedalaman formasi. Pada batuan yang kerapatannya lebih kecil,
kurva log sonic akan mempunyai harga lebih besar. Apabila batuan
mempunyai
kerapatan yang besar separti batu gamping, kurva log sonic akan berharga
kecil. Besaran pengukuran log sonic dituliskan sebagai harga kelambatan atau
slowness (1 per kecepatan).
2.7 Karakterisasi Reservoir
Analisis/karakterisasi reservoir seismik didefinisikan sebagai suatu proses
untuk menjelaskan karakter reservoir secara kualitatif dan atau kuantitatif
menggunakan data seismik sebagai data utama (sukmono, 2002).

Proposal Tugas Akhir


Ada tiga bagian pada proses analisis reservoir seismik, yaitu delineasi,
deskripsi, dan monitoring (Sheriff, 1992, op. Cite Sukmono, 2002). Delineasi
reservoir didefinisikan sebagai delineasi geometri reservoir, termasuk di dalamnya
sesar dan perubahan fasies yang dapat mempengaruhi produksi reservoir.
Deskripsi reservoir adalah proses untuk mengetahui properti fisika reservoir
seperti porositas, permeabilitas, saturasi, analisis fluida pori dan lain-lain.
Monitoring reservoir diasosiasikan dengan monitoring perubahan properti fisika
reservoir selama proses produksi hidrokarbon dari reservoir.
Secara umum karakteristik reservoir dipengaruhi oleh parameterparameter
berikut (Kelkar, 1992, op.cite Sukmono, 2002) :
1. Distribusi ukuran butir dan pori.
2. Porositas dan permeabilitas dari reservoir.
3. Fluida pori.
4. Distribusi fasies dan lingkungan pengendapan.
5. Deskripsi dari cekungan dan tubuh reservoir.
Data yang digunakan untuk karakterisasi reservoir adalah data seismik,
data sumur (terutama log sonic dan log densitas) dan data reservoir. Masingmasing data mempunyai kelebihan dan kekurangan. Untuk meningkatkan
kelebihan dan mengurangi kelemahan dibutuhkan analisis yang terintegrasi.

Proposal Tugas Akhir


III. METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian


Objek penelitian berupa penampang seismik yang digunakan untuk memetakan
distribusi reservoar lapangan X. Hasil analisis tersebut menggunakan analisis
metode seismik Multiatribut, maka akan didapatkan gambaran mengenai lokasi
prospek hidrokarbon.

3.2 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang diperlukan selama Tugas Akhir ini berlangsung
adalah sebagai berikut :
1

Perangkat lunak (software) yang digunakan di PT. Pertamina EP Asset 2


Prabumulih dalam pengolahan (processing) dan interpretasi data seismik.

Data seismik yang digunakan merupakan data hasil dari seismik akuisisi
yang diambil pada daerah X yang termasuk dalam area A, Sub
Cekungan B, dan C , yang telah dilakukan oleh PT. Pertamina EP Asset 2
Prabumulih.

Perangkat keras (hardware) yang digunakan adalah separangkat komputer


maupun laptop yang memiliki software pendukung dalam pengolahan data
seismik.

Proposal Tugas Akhir


3.3 Diagram Alir Penelitian
Adapun alir dari tahapan penelitian ini adalah sebagai berikut

Gambar 5. Diagram Alir Penelitian

Proposal Tugas Akhir

3.4 Rencana Jadwal Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan pada July September 2016. Tabel rencana
jadwal kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. Rencana Jadwal Penenlitian


No Kegiatan
1
Studi

Literatur

Waktu ( minggu ke-)


3

dan

Persiapan

Persiapan Data Seismik

Pengolahan Data Seismik

Interpretasi Data Seismik

Penulisan Laporan
*) Jadwal bisa disesuaikan dengan kesepakan dan ketentuan dari

PT. Pertamina EP Asset 2 Prabumulih

Proposal Tugas Akhir


IV. PENUTUP

Demikianlah proposal Tugas Akhir ini saya buat. Besar harapan bagi saya
dapat diterima di PT. Pertamina EP untuk melaksanakan Tugas Akhir dengan
tema Analisis Metode Seismik Multiatribut Untuk Memetakan Distribusi
Reservoar Lapangan X. Semoga dengan Tugas Akhir ini dapat memberikan
manfaat bagi perusahaan dan terutama saya sebagai mahasiswa Teknik Geofisika
Fakultas Teknik, Universitas Lampung.
Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini saya lampirkan curriculum
vitae, transkip nilai dan surat pengantar dari fakultas. Dimohon kepada Bapak/Ibu
membalas surat permohonan saya dengan menghubungi No.Telp 0896 3680 3504
atau email ryantg12@gmail.com.
Atas perhatian dari Bapak/Ibu, saya mengucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

Ryan Mulyadi Saragih


NPM 1215051050

Proposal Tugas Akhir


DAFTAR PUSTAKA

Chiburis, E., Leaney, S., Skidmore, C., Frank, C., and McHugo, S., 1993,
Hydrocarbon Detection with AVO, Oilfield Review.
Connolly, P., 1999, Elastic Impedance, The Leading Edge, 438452.
Sukmono, S., 1999, Interpretasi Seismik Refleksi, Departemen Teknik Geofisika,
ITB, Bandung.
Sheriff, E.R., 1989, Geophysical Methods, University Of Houston, Englewood
Cliffs, New Jersey.

Вам также может понравиться