Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun oleh :
Kelompok VI
4.
5.
1. Chandyka O.S
P.17420113046
2. Nur Ainiah
P.17420113064
3. Sholihatul Izmi
P.17420113070
Wanda Dwisetia A
P.17420113077
Widya Habsari
P.17420113078
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Cairan, Elektrolit, dan Darah.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah KDM (Kebutuhan Dasar
Manusia) dengan dosen pengampu Bapak Sudiarto, MN.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Sudiarto, MN selaku dosen pembimbing mata kuliah KDM yang telah
membimbing penulisan ini.
2. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Dengan segala keterbatasan, kemampuan dan pengetahuan penulis, kritik dan saran
untuk penulis diharapkan dari semua pihak yang membaca makalah ini. Besar harapan
penulis, semoga penulisan ini bermanfaat bagi pembaca.
Tim penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia sebagai organisme multiseluler dikelilingi oleh lingkungan luar
(milieu exterior) dan sel selnya pun hidup dalam milieu interior yang berupa darah
dan cairan tubuh lainnya.
Air merupakan komponen terbesar dari tubuh, sekitar 45- 75% total berat
badan, nya merupakan cairan intrasel dan sisanya ekstrasel dengan nya tardapat
pada intravaskuler dan sisanya merupakan intertisial. Lemak tubuh bebas air,
sehingga yang kurus memiliki jumlah air lebih banyak dibanding yang gemuk.
Elektrolit yang terdapat pada cairan tubuh akan berada dalam bentuk ion
bebas (free ions). Secara umum elektrolit dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis
yaitu kation dan anion.Di dalam tubuh manusia, kesetimbangan antara air (H O)elektrolit diatur secara ketat agar sel-sel 2 dan organ tubuh dapat berfungsi dengan
baik.
Manusia tidak bisa hidup tanpa darah. Tanpa darah, organ tubuh tidak bisa
mendapatkan oksigen dan nutrisi yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup, kita
tidak bisa tetap hangat atau sejuk, melawan infeksi, atau menyingkirkan produk
limbah kita sendiri. Tanpa darah yang cukup, kita akan melemah dan mati.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
4.
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian cairan, elektrolit dan darah
2. Untuk mengetahui gangguan cairan, elektrolit dan darah.
3. Untuk mengetahui data penunjang dari gangguan kebutuhan cairan, elektrolit,
dan darah.
4. Untuk mengetahui faktor resiko gangguan kebutuhan cairan, elektrolit, dan
darah.
D. MANFAAT
1. Agar mahasiswa mengetahui pengertian dari cairan , elektrolit dan darah.
2. Agar mahasiswa mengetahui gangguan cairan, elektrolit dan darah.
3. Agar mahasiswa mengetahui data penunjang dari gangguan kebutuhan cairan,
elektrolit, dan darah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
1. Cairan tubuh
Cairan tubuh adalah air beserta unsur-unsur di dalamnya yang diperlukan
untuk kesehatan sel. Jumlah cairan tubuh 60% dari berat badan. Cairan tubuh
terdapat di berada di luar sel (ekstra selular) dan sebagian lagi di dalam sel (intra
selular).
Cairan tubuh terdiri dari sebagai berikut :
a. Cairan ekstra sel sebanyak: 20%
b. Cairan interstisial : 15%. Cairan tubuh merupakan medium di tengah-tengah
sel hidup, sel menerima garam, makanan serta oksigen dan melepaskan
semua hasil buangannya ke dalam cairan itu juga.
c. Plasma darah = 5%, Merupakan sistem transport yang melayani semua sel
melalui medium cairan ekstraselular
d. Cairan intra sel : 60%, Mengandung elektrolit, kalium, fosfat dan bahan
makanan seperti glukosa dan asam amino.
Kerja enzim dalam sel adalah konstan memecahkan dan membangun kembali
sebagaimana dalam semua metabolisme untuk mempertahanklan keseimbangan
cairan.
Fungsi Cairan Tubuh :
a.
b.
c.
d.
e.
2. Elektrolit
Elektrolit adalah garam yang terionisasi (terurai menjadi ion positif dan
negatif) dalam cairan tubuh. Elektrolit utama dalam tubuh
termasuk natrium, kalium,magnesium, kalsium, klorida, bikarbonat dan fosfat.
elektrolit merupakan sebah unsur atau senyawa, yan jika melebur atau larut di
dalam air atau pelarut lain, akan pecah menjadi ion dan mampu membawa
muatan listrik. Elektrolit yang memiliki muatan positif disebut kation.
Sedangkan elektrolit yang memiliki muatan negatif disebut anion. Konsentrasi
setiap elektrolit didalam cairan intrasel dan ekstrasel berbeda. Namun, jumlah
total anion dan kation didalam setiap kompartemen cairan harus sama.
3. Darah
Darah adalah jaringan cairan yang bersirkulasi melalui tubuh oleh aksi
pemompaan jantung. Darah adalah media transportasi dimana oksigen dan nutrisi
yang dibawa ke sel-sel tubuh dan produk limbah yang dijemput untuk ekskresi.
Darah terdiri dari plasma di mana sel-sel darah merah, sel darah putih, dan
trombosit tersuspensi
B. Data Penunjang pada Gangguan Kebutuhan Cairan, Elektrolit dan Darah
1. Riwayat Keperawatan
a. Pemasukan dan pengeluaran cairan dan makanan (oral, parenteral).
b. Tanda umum masalah elektrolit.
c. Tanda kekurangan cairan.
d. Proses penyakit yang menyebabkan gangguan homeostatis cairan dan
elektrolit.
terjadi
akibat
pengeluaran
cairan
yang
besar
dari
kulit
dan
keringat.
Umumnya,
orang
yang
biasa
berada
di
lingkungan
panas
akan kehilangan cairan sebanyak 700 ml per jam saat berada ditempat yang
panas, sedangkan orang yang tidak biasa berada di lingkungan panas dapat
kehilangan cairan hingga dua liter per jam.
4. Diet
Diet seseorang berpengaruh juga terhadap asupan cairan dan elektrolit. Jika
asupan
dengan terlebih dahulu memecah simpanan lemak dan glikogen. Kondisi ini
menyebabkan penurunan kadar albumin.
5. Stress
Kondisi stress berpengaruh pada kebutuhan cairan dan elektrolit tubuh. Saat
stress,
tubuh
mengalami
peningkatan
metabolism
seluler, peningkatan
akibat kehilangan cairan melalui saluran gastro intestinal. Gangguan jantung dan
ginjal juga dapat menyebabkan
yang
cukup untuk
menyeimbangkan
cairan
dan
kortikostreroid dapat pula menyebabkan retensi natrium dan air dalam tubuh.
9. Pembedahan
Klien yang
menjalani
pembedahan
beresiko tinggi
mengalami
kelebihan beban cairan akibat asupan cairan berlebih melalui intravena selama
pembedahan atau sekresi hormon ADH selama masa stress akibat obat- obat
anastesia.
5. Faktor Resiko/Gangguan pada Kebutuhan Cairan, Elektrolit dan Darah
1. Ketidakseimbangan cairan
Ketidakseimbangan cairan meliputi dua kelompok dasar, yaitu gangguan
keseimbangan isotonis dan osmolar. Ketidakseimbangan isotonis terjadi ketika
sejumlah cairan dan elektrolit hilang bersamaan dalam proporsi yang seimbang.
Sedangkan ketidakseimbangan osmolar
terdapat
cairan, yaitu :
a. Kehilangan cairan dan elektrolit isotonik
b. Kehilangan cairan (hanya air yang berkurang)
serum.
seimbangan
istirahat).
Cairan
dapat
berpindah
atau
rongga
sendi.
Selain
itu, kondisitertentu,
seperti
jumlah proporsional,
dehidrasi akibat cadangan air yang sedikit dalam tubuh.Klien dengan diabetes
insipidus akibat penurunan hormon diuretik sering mengalami kehilangan cairan
tupe hiperosmolar. Pemberian cairan hipertonik juga meningkatkan jumlah
solute dalam aliran darah.
5. Kelebihan Volume Cairan (Hipervolemia)
Kelebihan
volume
dalam
cairan
tubuh
terjadi.
Edema
dapat
terjadi
adapeningkatan produksi
b. Peningkatan
hidrostatik
kapiler
meningkat
(mis:
hipervolemia,
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Cairan, elektrolit, dan darah merupakan komponen penting bagi tubuh kita. Pengaturan
keseimbangan cairan perlu memperhatikan beberapa hal yaitu volume cairan ekstrasel dan
osmolaritas dari cairan tersebut. Pengaturan keseimbangan cairan, elektrolit, dan darah melibatkan
organ jantung, otak, dan ginjal.
Dalam tubuh, sering terjadi gangguan akibat kekurangan cairan dan elektrolit yang terjadi
secara bersamaan namun dapat juga terjadi gangguan akibat kekurangan atau ketidak seimbangan
dari salah satunya ataupun kekurangan air murni meskipun jarang terjadi. Tubuh dapat kehilangan
cairan bukan hanya dalam keadaan sakit tetapi bisa kehilangan cairan dalam keadaan tubuh sehat,
namun kehilangan cairan ini dalam batas-batas normal dan masih dapat di toleransi serta sesuai
dengan jumlah cairan yang masuk, cairan yangdibutuhkan dan cairan yang dikeluarkan oleh tubuh.
B. SARAN
Perawat harus menguasai ilmu mengenai cairan, elektrolit, dan darah agar
nantinya perawat dapat mengetahui sampai dimana dan mengapa gangguan yang disebabkan oleh
cairan dan elektrolit ini sehingga kita dapat menentukan dan merencanakan tindakan keperawatan
apa yang akan kita lakukan atau kita berikan kepada pasien dengan gangguan yang disebabkan atau
gangguan yang menyebabkan cairan dan elektolit tidak dalam keadaan yang normal.
DAFTAR PUSTAKA
Allimul Hidayat, Azis. 2005. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : EGC
Potter & Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4. Jakarta: EGC
Syaifudin, Drs. 2012. Anatomi Fisiologi Kurikulum Berbasis Kompetensi Edisi 4. Jakarta:
EGC
Tamsuri, Anas. 2009. Seri Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Keseimbangan
Cairan & Elektrolit . Jakarta: ECG
http://www.scribd.com/doc/106059569/Makalah-Cairan-Dan-Elektrolit (28 Januari 2014)
http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/2011/08/makalah-pemenuhan-kebutuhan-cairandan.html (28 Januari 2014)