Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
G DENGAN
PERSALINAN NORMAL G3P1A1 USIA KEHAMILAN 40+2 MINGGU
DENGAN PRE EKLAMSIA RINGAN (PER)
DI RUANG BERSALIN MAWAR
RSUD KOTA YOGYAKARTA
Rudi Hartono
Siti Mardiyatun
Muhamad Rizkon
Syehniwijayati
Danis Elfrida
Ana Maesaroh
Anik Fitria
Nurfadillah
Ahmad Kusdian
Martiena Viky
Dhahrani
I Nyoman Trisnayana
Hikmah Safrida
Papan Iswanto
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Asuhan Keperawatan dengan judul
Asuhan Keperawatan Maternitas Pada Ny. G Dengan Persalinan Normal G3p1a1 Usia
Kehamilan 40+2 Minggu Dengan Pre Eklamsia Ringan (PER) Di Ruang Bersalin
Mawar Rsud Kota Yogyakarta. Tepat Waktu. Asuhan keperawatan ini disusun untuk
memenuhi tugas Praprofesi Ners Stase Keperawatan Maternitas STIKES Surya
Global Yogyakarta.
Asuhan keperawatan ini terselesaikan berkat bimbingan dari berbagai pihak.
Untuk itu ijinkan penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan membimbing penulis dalam penyusunan asuhan keperawatan ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan asuhan keperawatan ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan masukan saran maupun kritik yang
membangun dari berbagai pihak sehingga bisa menjadi masukan bagi penulis di
kemudian hari.
Akhir kata penulis berharap agar asuhan keperawatan ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi semua pihak, serta bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya
dalam bidang keperawatan.
ii
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN...........................................................................
A. Latar Belakang ..........................................................................
....................................................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................
....................................................................................................
C. Tujuan ........................................................................................
D. Metode
TINJAUAN PUSTAKA ................................................................
A. Landasan Teori...........................................................................
I.Persalinan Normal ...................................................................
a. Definisi ............................................................................
b. Sebab-Sebab Persalinan...................................................
c. Patofisiologi......................................................................
d. Tanda-Tanda Mulainya Persalinan...................................
e. Faktor Persalinan..............................................................
f. Kala Persalinan.................................................................
g. Pemeriksaan Penunjang....................................................
h. Asuhan Keperawatan........................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kehamilan adalah suatu hal yang dinantikan oleh setiap pasangan yang
telah menikah. Namun tidak semua kehamilan dapat berjalan dengan lancar.
Terdapat beberapa penyulit yang terjadi selama kehamilan sehingga dapat
mengancam jiwa ibu maupun janin. Salah satu komplikasi yang sering terjadi
adalah hipertensi pada kehamilan. Hipertensi merupakan salah satu masalah
kesehatan yang sering muncul selama kehamilan dan dapat menimbulkan
komplikasi pada 23% kehamilan. 104 Buletin Penelitian Sistem Kesehatan
Vol. 15 No. 2 April 2012: 103109 (http://www.permatacibubur.com).
Kejadian hipertensi pada kehamilan sekitar 515%, dan merupakan satu
di antara 3 penyebab mortalitas dan morbiditas ibu bersalin di samping infeksi
dan perdarahan. (Yudasmara, 2010). Beberapa komplikasi yang dapat
ditimbulkan oleh hipertensi pada kehamilan antara lain: kekurangan cairan
plasma akibat gangguan pembuluh darah, gangguan ginjal, gangguan
hematologis, gangguan kardiovaskular, gangguan hati, gangguan pernafasan,
sindrom HELLP (hemolysis, elevated liver enzymes, low platelet count), serta
gangguan pada janin seperti pertumbuhan terhambat, prematuritas hingga
kematian dalam rahim. Hipertensi pada kehamilan juga dapat berlanjut
menjadi preeklamsia dan eklamsia yang dapat menyebabkan kematian pada
ibu maupun janin. (Yudasmara, 2010). Satu dari 8 butir tujuan pembangunan
millenium (millenium development goals, MDGs) adalah meningkatkan
kesehatan ibu. Dengan demikian tampak dengan jelas bahwa peningkatan
kesehatan ibu telah menjadi salah satu komitmen negara-negara di dunia.
Salah satu indikator untuk menggambarkan tingkat kesehatan ibu adalah
angka kematian ibu (AKI).
Angka kematian ibu merupakan salah satu indikator kesuksesan
pembangunan suatu negara karena peningkatan kualitas hidup perempuan
35
sangat
membahayakan
ibu
maupun
janinnya
(http:abidinblog.
36
menurunkan Angka Kematian IBU (AKI) menjadi 102 per 100.000 kelahiran
hidup pada tahun 2015. Mengacu dari kondisi saat ini, potensi untuk mencapai
target MDGs ke-5 untuk menurunkan AKI adalah off track, artinya diperlukan
kerja keras dan sunguh-sungguh untuk mencapainya.
Presentase ibu hamil dengan hipertensi di Indonesia tahun 2012 pada
umur 18 dan > 35 tahun (kelompok umur
pada
kehamilan
sebelumnya,
riwayat
keluarga
dengan
uraian
diatas,
maka
penulis
melakukan
asuhan
memperoleh
pengalaman
yang
langsung
dan
nyata
37
muncul,
menyusun
rencana
tindakan,
dan
D. METODE
1. Pemeriksaan fisik
2. Wawancara
3. Observasi
4. Dokumentasi
38
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PERSALINAN NORMAL
DAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
I.
PERSALINAN NORMAL
A. Definisi
1. Persalinan adalah suatu proses yang dialami, peristiwa normal, namun
apabila tidak dikelola dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal
(Mufdillah & Hidayat, 2008).
2. Persalinan adalah suatu proses terjadinya pengeluaran bayi yang
cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran
plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Mitayani, 2009).
3. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan
dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18
jam,tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.(Saifuddin,
2009 : 100)
B. Sebab-Sebab Persalinan
Penyebab persalinan belum pasti diketahui,namun beberapa teori
menghubungkan
dengan
faktor
hormonal,struktur
rahim,sirkulasi
39
Induksi partus
Dapat pula ditimbulkan dengan jalan gagang laminaria yang
dimasukan dalam kanalis servikalis dengan tujuan merangsang pleksus
frankenhauser, amniotomi pemecahan ketuban), oksitosin drip yaitu
pemberian oksitosin menurut tetesan perinfus.
C. PATOFISIOLOGI
40
41
Tanda-Tanda In Partu :
1. Rasa sakit oleh adanya his yang dating lebih kuat, sering dan teratur.
2. Keluar lendir dan bercampur darah yang lebih banyak, robekan kecil
pada bagian servik.
3. Kadang-kadang ketuban pecah
4. Pada pemeriksaan daam, servik mendatar
Persalinan Normal
E. FAKTOR PERSALINAN
1. Passage (Jalan Lahir)
Merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari
rongga panggul, dasar panggul, serviks dan vagina. Syarat agar janin
dan plasenta dapat melalui jalan lahir tanpa ada rintangan, maka jalan
lahir tersebut harus normal.
Passage terdiri dari :
a. Bagian keras tulang-tulang panggul (rangka panggul)
1) Os. Coxae: Os illium, Os. Ischium, Os. Pubis.
2) Os. Sacrum = promotorium
3) Os. Coccygis
b. Bagian lunak : otot-otot, jaringan dan ligamen-ligamen.
Pintu Panggul
a. Pintu atas panggul (PAP) = Disebut Inlet dibatasi oleh
promontorium, linea inominata dan pinggir atas symphisis.
42
b.
disebut midlet
c. Pintu Bawah Panggul (PBP) dibatasi simfisis dan arkus pubis,
disebut outlet
d. Ruang panggul yang sebenarnya (pelvis cavity) berada antara inlet
dan outlet.
Bidang-bidang :
a. Bidang Hodge I : dibentuk pada lingkaran PAP dengan bagian atas
symphisis dan promontorium
b. Bidang Hodge II : sejajar dengan Hodge I setinggi pinggir bawah
symphisis.
c. Bidang Hodge III : sejajar Hodge I dan II setinggi spina ischiadika
kanan dan kiri.
d. Bidang Hodge IV : sejajar Hodge I, II dan III setinggi os coccygis
2. POWER
Power adalah kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri dari
his atau kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu. Power
merupakan tenaga primer atau kekuatan utama yang dihasilkan oleh
adanya kontraksi dan retraksi otot-otot rahim.
Kekuatan yang mendorong janin keluar (power) terdiri dari :
a. His (kontraksi otot uterus)
Adalah kontraksi uterus karena otot otot polos rahim bekerja
dengan baik dan
Kontraksi simetris
Fundus dominan
Relaksasi
Involuntir : terjadi di luar kehendak
43
e.
f.
g.
h.
cukup bulan. His palsu dapat merugikan yaitu dengan membuat lelah
pasien sehingga pada waktu persalinan sungguhan mulai pasien berada
dalam kondisi yang jelek, baik fisik maupun mental.
Kelainan kontraksi otot rahim
a. Inertia Uteri
1) His yang sifatnya lemah, pendek dan jarang dari his yang
normal yang
konsultasi atau
45
passangge utama dan bagian janin yang paling penting adalah kepala
karena bagian yang paling besar dan keras dari janin adalah kepala
janin. Posisi dan besar kepala dapat mempengaruhi jalan persalinan.
Kelainan kelainan yang sering menghambat dari pihak
passangger adalah kelainan ukuran dan bentuk kepala anak seperti
hydrocephalus ataupun anencephalus, kelainan letak seperti letak muka
atau pun letak dahi, kelainan kedudukan anak seperti kedudukan
lintang atau letak sungsang.
4. PSIKIS (PSIKOLOGIS)
Perasaan positif berupa kelegaan hati, seolah-olah pada saat itulah
benar-benar terjadi realitas kewanitaan sejati yaitu munculnya rasa
bangga bias melahirkan atau memproduksi anaknya. Mereka seolaholah mendapatkan kepastian bahwa kehamilan yang semula dianggap
sebagai suatu keadaan yang belum pasti sekarang menjadi hal yang
nyata.
Psikologis meliputi :
a.
b.
c.
d.
46
F. KALA PERSALINAN
1. Kala
Kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara nol sampai
pembukaan lengkap. Pada permulaan his, kala pembukaan berlangsung
tidak
begitu
kuat
sehingga
parturien
masih
dapat
berjalan-
multigravida
jam.Berdasarkan
kurva
47
mengedan yang terpimpin akan lahir dan diikuti oleh seluruh badan
janin. Kala II pada primi 1.5-2 jam, pada multi 0.5 jam.
a. Mekanisme persalinan:
Janin dengan presentasi belakang kepala, ditemukan hampir
sekitar 95 % dari semua kehamilan.Presentasi janin paling umum
dipastikan dengan palpasi abdomen dan kadangkala diperkuat
sebelum atau pada saat awal persalinan dengan pemeriksaan vagina
(toucher). Pada kebanyakan kasus, presentasi belakang kepala
masuk dalampintu atas panggul dengan sutura sagitalis melintang.
Oleh karena itu kita uraikan dulu mekanisme persalinan dalam
presentasi belakang kepala dengan posisi ubun-ubun kecil
melintang dan anterior.
Karena panggul mempunyai bentuk yang tertentu ,
sedangkan ukuran-ukuran kepala bayi hampir sama besarnya
dengan dengan ukuran dalam panggul, maka jelas bahwa kepala
harus menyesuaikan diri dengan bentuk panggul mulai dari pintu
atas panggul, ke bidang tengah panggul dan pada pintu bawah
panggul, supaya anak dapat lahir. Misalnya saja jika sutura sagitalis
dalam arah muka belakang pada pintu atas panggul, maka hal ini
akan mempersulit persalinan, karena diameter antero posterior
adalah ukuran yang terkecil dari pintu atas panggul. Sebaliknya
pada pintu bawah panggul, sutura sagitalis dalam jurusan muka
belakang yang menguntungkan karena ukuran terpanjang pada
pintu bawah panggul ialah diameter antero posterior.
b. Gerakan-gerakan utama dari mekanisme persalinan adalah :
1) Penurunan Kepala.
Pada primigravida, masuknya kepala ke dalam pintu atas
panggul biasanya sudah terjadi pada bulan terakhir dari
kehamilan, tetapi pada multigravida biasanya baru terjadi pada
permulaan persalinan. Masuknya kepala ke dalam PAP,
biasanya dengan sutura sagitalis melintang dan dengan fleksi
yang ringan. Masuknya kepala melewati pintu atas panggul
(PAP), dapat dalam keadaan asinklitismus yaitu bila sutura
48
Asinklitismus
posterior :
Bila
sutura
sagitalis
sutura
sagitalis
49
2) Fleksi
Pada awal persalinan, kepala bayi dalam keadaan fleksi
yang ringan. Dengan majunya kepala biasanya fleksi juga
bertambah. Pada pergerakan ini dagu dibawa lebih dekat ke arah
dada janin sehingga ubun-ubun kecil lebih rendah dari ubun-ubun
besar hal ini disebabkan karena adanya tahanan dari dinding
seviks, dinding pelvis dan lantai pelvis. Dengan adanya fleksi,
diameter suboccipito bregmatika (9,5 cm) menggantikan diameter
suboccipito frontalis (11 cm). sampai di dasar panggul, biasanya
kepala janin berada dalam keadaan fleksi maksimal.
3) Rotasi Dalam (Putaran Paksi Dalam)
Putaran paksi dalam adalah pemutaran dari bagian depan
sedemikian rupa sehingga bagian terendah dari bagian depan janin
memutar ke depan ke bawah simpisis. Pada presentasi belakang
kepala bagian yang terendah ialah daerah ubun-ubun kecil dan
bagian inilah yang akan memutar ke depan kearah simpisis. Rotasi
dalam penting untuk menyelesaikan persalinan, karena rotasi
dalam merupakan suatu usaha untuk menyesuaikan posisi kepala
dengan bentuk jalan lahir khususnya bidang tengah dan pintu
bawah panggul.
4) Ekstensi
Sesudah kepala janin sampai di dasar panggul dan ubunubun kecil berada di bawah simpisis, maka terjadilah ekstensi dari
kepala janin. Hal ini di sebabkan karena sumbu jalan lahir pada
pintu bawah panggul mengarah ke depan dan ke atas sehingga
kepala harus mengadakan fleksi untuk melewatinya. Kalau kepala
yang fleksi penuh pada waktu mencapai dasar panggul tidak
melakukan ekstensi maka kepala akan tertekan pada perineum dan
dapat menembusnya.
Subocciput yang tertahan pada pinggir bawah simpisis akan
menjadi pusat pemutaran (hypomochlion), maka lahirlah berturut-
50
51
melakukan
dorongan
sendiri
teknik
volume
cairan
b/d
kelelahan/ketegangan miometri
3) Perubahan ikatan proses keluarga b/d transisi/peningkatan
anggota keluarga.
II.
(Tekanan
Darah
Tinggi)
adalah
tekanan
yang
diakibatkan dari aliran darah yang dipompa oleh jantung, mengalir cepat
sehingga menekan dan merusak dinding arteri pada pembuluh darah.
Hipertensi dalam kehamilan adalah Tekanan sistol > 140 atau
tekanan diastol > 90 mmHg. Kenaikan tekanan sistolik 15 mmHg
dibandingkan tekanan darah sebelum hamil atau pada trimester pertama
kehamilan (Menurut WHO).
Hipertensi dalam kehamilan berarti tekanan darah meninggi saat
hamil. Keadaan ini biasanya mulai pada trimester ketiga, atau tiga bulan
terakhir kehamilan. Kadang-kadang timbul lebih awal, tetapi hal ini jarang
terjadi.
Hipertensi dalam kehamilan berarti bahwa wanita telah menderita
hipertensi sebelum hamil, disebut juga sebagai pre eklamasi tidak murni
55
56
c. besi
d. vitamin
5. Imunologi disfungsi
6. Predisposisi genetik
7. Iskemia uterina
C. Klasifikasi
Menurut Prawirohardjo 2008, gangguan hipertensi pada kehamilan
diantaranya adalah:
1. Hipertensi kronik adalah hipertensi yang timbul sebelum umur
kehamilan 20 minggu atau hipertensi yang pertama kali didiagnosis
setelah umur kehamilan 20 minggu dan hipertensi menetap sampai 12
minggu pasca persalinan.
2. Preeklamsi adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan
disertai dengan proteinuria.
3. Eklamsi adalah preeklamsi yang disertai dengan kejang-kejang sampai
dengan koma.
4. Hipertensi kronik dengan superposed preeklamsi adalah hipertensi
kronik di sertai tanda-tanda preeklamsi atau hipertensi kronik disertai
proteinuria.
5. Hipertensi gestasional (transient hypertensi) adalah hipertensi yang
timbul pada kehamilan tanpa disertai proteinuria dan hipertensi
menghilang setelah 3 bulan pascapersalin, kehamilan dengan
preeklamsi tetapi tanpa proteinuria.
Klasifikasi hipertensi:
1. Stadium 1
(Hipertensi ringan) 140-159 mmHg 90-99 mmHg
2. Stadium 2
(Hipertensi sedang) 160-179 mmHg 100-109 mmHg
3. Stadium 3
57
E. Manifestasi klinik
Hipertensi pada kehamilan dapat diklasifikasikan dalam 4 kategori, yaitu:
1. Hipertensi kronik: hipertensi (tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg
yang diukur setelah beristirahat selama 5-10 menit dalam posisi
58
F. Patofisiologi
Selama kehamilan normal terdapat perubahan-perubahan dalam
sistem kardiovaskuler, renal dan endokrin. Perubahan ini akan berbeda
dengan respons patologi yang timbul pada HDK. Pada kehamilan trimester
kedua akan terjadi perubahan tekanan darah, yaitu penurunan tekanan
sistolik rata-rata 5 mmHg dan tekanan darah diastolik 10 mmHg, yang
selanjutnya meningkat kembali dan mencapai tekanan darah normal pada
usia kehamilan trimester ketiga. Selama persalinan tekanan darah
meningkat, hal ini terjadi karena respon terhadap rasa sakit dan karena
meningkatnya beban awal akibat ekspulsi darah pada kontraksi uterus.
Tekanan darah juga meningkat 4-5 hari post partum dengan peningkatan
rata-rata adalah sistolik 6 mmHg dan diastolik 4 mmHg.
Pada keadaan istirahat, curah jantung meningkat 40% dalam
kehamilan. Perubahan tersebut mulai terjadi pada kehamilan 8 minggu dan
59
Tekanan Darah
Penurunan tahanan perifer total disebabkan oleh menurunnya tonus
Normal
(TD
otot polos pembuluh darah. Volume darah yang beredar juga
meningkat
100-120)
40% , peningkatan ini melebihi jumlah sel darah merah, sehingga
Meningkat ( TD
hemoglobin dan viskositas darah menurun. Terjadi penurunan tekanan
> 140-190)
Hamil > 20
osmotik plasma darah yang menyebabkan peningkatanminggu
cairan
sehingga timbul edema perifer yang biasa timbul pada
Hamilekstraseluler,
< 20
minggu
kehamilan normal.
Hipertensi
kronik
Kejang (-)
Superimposed
Preeklamsia
Kejang (+)
Pre eklamsi
G. Pathway
Eklamsia
Merangsang medulla
oblongata
SystemMerangsang
saraf simpatis
medulla
meningkat
obloagara
Jantung
Kompensasi
saraf simpatis
HR
kontraktilitas
meningkat
Paru
Pembuluh Darah
Merangsang medulla
obloagara
Penumpukan
Vasokontriksi
darah
LAEDP
kongesti
vena
Pulmonal
Metabolisme
60
Akral dingin
GI Tract
Kulit
HCL
Keluar
keringat
berlebih
Peristaltic
turun
Akumu
konst
lasi gas
ipasi
Kekuran
agan
Volume
Ciran
(berdebar)
Gangguan
irama jantung
diabhoresis
Aliran
turbulensi
timbul
emboli
Gg. Rasa
Nyaman
(Nyeri)
Proses
perpindahan
cairan karena
Perbedaan
tekanan
Perubah
an
perfusi
jaringan
perifer
Timbul
odema
gangguan
fungsi
alveoli
( ronchi,
rales,
tachipnea,
POOO2
turun)
Resiko
Kerusakan
Pertukaran
Gas
61
Gg.
Pemenu
han
Nutrisi
Gg.
Elimin
asi
H. Komplikasi
1. Stroke
2. Kegagalan jantung
3. Kerusakan ginjal.
4. Gangguan faal plasenta
5. Hambatan pertambahan intrra uteri pada janin
6. Eklamsi
I. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan penunjang meliputi:
1.
2.
3.
4.
J. Penatalaksanaan Medis
1. Dalam kehamilan
a. Dianjurkan mentaati pemeriksaan antenatal yang teratur dan jika
perlu dikonsultasikan kepada ahli.
b. Dianjurkan cukup istirahat, menjaga kestabilan emosi dan jangan
bekerja cukup berat.
c. Penambahan berat badan yang agresif harus dicegah, dianjurkan
untuk diet tinggi protein, diet rendah garam (dengan mengurangi
konsumsi garam dari 10 gram/hari menjadi 5 gram/hari. Disamping
bermanfaat menurunkan tekanan darah, diet rendah garam juga
berfungsi untuk mengurangi resiko hipokalemi yang timbul pada
pengobatan dengan diuretic), Diet rendah lemak (telah terbukti pula
bisa menurunkan tekanan darah). Berhenti merokok dan berhenti
62
K. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Aktifasi dan istirahat
1) Ketidakmampuan melakukan aktifitas normal
2) Dispenia nocturnal karena pengerahan tenaga
b. Sirkulasi
1) Takikardia, palpitasi, disritmia
2) Dapat mengalami pembesaran jantungdan murmur diastolic
dan pristolik kontinu
3) Peningkatan tekanan darah
4) Clubbing dan sianosis
5) Nadi mungkin menurun
6) Dapat mengalami memar spontan, perdarahan lama,
7) Riwayat hipertensi kronis
c. Eliminasi
Menurunnya keluaran urine
d. Makanan dan cairan
1) Obesitas
2) Mual dan muntah
63
3) Malnutrisi
4) Diabetes mellitus
5) Dapat mengalami edemia ekstrimitas bawah
e. Nyeri dan rasa nyaman
Dapat mengeluh nyeri dada dengan tanpa aktivitas
f. Pernafasan
1) Pernafasan mungkin kurang dari 14 x / menit
2) Takipnea
3) Dispnea
2. Diagnosa Keperawatan
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh
64
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA Ny. DENGAN
PERSALINAN NORMAL G G3P1A1 USIA KEHAMILAN 40+2
MINGGU DENGAN PRE EKLAMSIA RINGAN (PER) DI
RUANG BERSALIN MAWAR
RSUD KOTA YOGYAKARTA
PENGKAJIAN INTRANATAL
Tanggal masuk RS
: 22 September 2015
Jam
: 11.00 WIB
Tanggal pengkajian
: 22 September 2015
Jam
: 14.00 WIB
Tempat Praktek
DATA UMUM
Identitas Klien
Nama klien
: Ny. G
Umur
: 39 Tahun
Agama
: Islam
Pekerjaan
: IRT
Pendidikan
: SLTA
Alamat
Suku bangsa
: Jawa
Diagnosa
No. RM
: 221015
65
: Tn. R
Umur
: 41 Tahun
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Wiraswasta
Pendidikan
: SLTA
3.
66
Cara
Penolong
Lahir
L/
Umur
H/M
Nifas
Laktasi
1.
P0A1
Curetase Dokter
Spesialis
kandungan
UK : Abortus
2
bulan
Tidak
terkaji
2.
P1A1
2800
Spontan
Baik
Baik
Bidan
Gram
Hidup
Tahun
Bila ya, dimana dan berapa kali : klien mengatakan melakukan ANC
secara rutin di bidan yaitu 15 kali
TM I : 3 kali
TM II : 5 kali
67
TM III
: 7 kali
Rencana KB :
7.
Setelah bayi lahir siapa yang diharapkan membantu : Suami dan mertua.
Riwayat kehamilan sampai sekarang :
Obat-obatan : nefidipin 5 mg
68
TM III : Klien mengatakan BAK 8-9 kali sehari, BAB seminggu 2 kali
dengan konsistensi keras.
8. Data Psikososial :
GCS : 15 (E : 4, M: 6 ,V: 5)
69
TB : 156 cm
LLA : 21 cm
BB saat hamil : 58 kg
BB sebelum hamil : 47 kg
Status gizi :
IMT :
= 23,83 kg/m2
Head to toe :
a.
b.
c.
d.
e.
Kepala : rambut panjang, hitam dan lurus, tidak ada lesi, bentuk meshocepal
Mata : simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Hidung : simetris, bersih tidak ada polip
Telinga : simetris, bersih, tidak ada serumen
Mulut : mukosa bibir lembab, warna bibir agak coklat kehitaman, tidak ada
f.
g.
h.
Pemeriksaan payudara :
70
Abdomen
Inspeksi : terdapat linea nigra, striae gravidarum
Auskultasi : DJJ 140 x/ menit, terdapat bising usus 20x/ menit
Perkusi : pekak
Palpasi :
Leopold I : TFU = 3 jari di bawah px (31 cm), dibagian fundus teraba
lunak (bokong)
Leopold II : teraba punggung di sebelah kiri, ekstremitas di sebelah kanan
Leopold III : presentasi kepala teraba bulat dan keras
Leopold IV : belum masuk PAP 5/5 bagian jam 14.00 WIB
j.
k.
l.
Genetalia : keluar cairan putih bening per vagina, tidak ada varises, VT :
pembukaan 3 cm.
Anus : tidak ada hemoroid
Ekstremitas
Atas : tidak ada odema, tidak ada varises, akral teraba hangat
Bawah : Tidak ada edema, tidak ada varises, akral teraba hangat
Kekuatan otot ekstremitas atas dan bawah :
5
5
5
5
Keterangan :
0 : otot paralisis total
1 : tidak ada gerakan, ada kontraksi
2 : gerakan otot penuh menentang gravitasi dengan sokongan
3 : gerakan normal menentang gravitasi
4 : gerakan normal menentang gravitasi dengan sedikit gerakan
5 : gerakan normal penuh menentang gravitasi dengan tahanan penuh
m. Integumen : turgor kulit elastis, akral teraba hangat, tidak ada hiperpigmentasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
71
Interpretasi
1.
1
Leukosit
19,0 10 3/uL
3,6-11.00
High
HB
11,2 gr /dL
11,7-16,5 grm/ dL
Normal
Trombosit
380 10 3/uL
360-450
Normal
Eosinofil
80,3 %
63-75
High
Limfosit
8,2
23-40
Low
Golongan darah
Protein urine
+1
Negatif
High
Hbsag
Nonreaktif
Nonreaktif
Normal
GDS
120 mg/dl
70-150 mg/dl
Normal
LAPORAN PERSALINAN
72
Tanda dan gejala : keluar lendir bercampur darah dan adanya kontraksi
atau his.
22 September 2015
Tgl
Jam
14.00
HIS
DJJ
2x10
: 25
140
RR : 23 x/menit
S : 36,8C
14.30
N : 82 x/menit
2x10
: 25
136
15.00
N : 80 x/menit
2x10
: 25
136
15.30
N : 82 x/menit
2x10
: 25
148
16.00
N : 82 x/menit
2x10
: 25
140
S : 36,5C
16.30
N : 82 x/menit
2x10
: 25
136
17.00
N : 84 x/menit
2x10
: 25
140
73
Keterangan
Pengeluaran
(Px. VT)
pervagina
3 cm
Lendir
bercampur
darah
Terapi
Kolaborasi
dengan dokter
pemberian
Nefidipin 10 mg
2 x 1 tablet
17.30
N : 90 x/menit
2x10
: 25
140
18.00
TD : 130/80 mmHg
2x10
: 25
140
N : 82 x/menit
3 cm
Lendir
bercampur
darah
RR : 24 x/menit
S : 36,5C
18.30
N : 82 x/menit
2x10
: 25
140
19.00
N : 82 x/menit
2x10
: 25
140
Kolaborasi
dengan dokter
SPOG
dalam
pemberian obat
pacuan dengan
oksitosin
5Iu
dalam 1000ml
D5%
(8 TPM )
19.15
N : 82 x/menit
2x10
: 25
140
(12 TPM)
19.30
N : 82 x/menit
3x10
: 25
140
(16 TPM)
19.45
N : 82 x/menit
3x10
: 25
140
(20 TPM)
20.00
N : 84 x/menit
3x10
: 25
140
(24 TPM)
S : 36,5C
20.15
N: 88 x/menit
3x10
: 25
140
(28 TPM)
20.30
N : 82 x/menit
3x10
: 25
140
(32 TPM)
20.45
N : 82 x/menit
3x10
: 25
142
(36 TPM)
21.00
N : 82 x/menit
3x10
: 30
140
(40 TPM)
21.15
N : 82 x/menit
21.30
N : 82 x/menit
3x10
: 30
136
(40 TPM)
21.45
N : 84 x/menit
3x10
: 30
136
(40 TPM)
22.00
TD :130/80 mmHg
3x10
136
140
74
5 cm
Ketuban
(40 TPM)
N : 84 x/menit
: 30
utuh, kepala
turun 3/5
S : 36,5C
RR : 23 x/menit
22.15
N : 82 x/menit
3x10
: 30
140
(40 TPM)
22.30
N : 82 x/menit
3x10
: 30
136
(40 TPM)
22.45
N : 82 x/menit
3x10
: 45
142
(40 TPM)
23.00
N : 82 x/menit
3x10
: 45
142
(40 TPM)
23.15
N : 82 x/menit
3x10
: 45
140
(40 TPM)
23.30
N : 82 x/menit
3x10
: 45
140
10 cm
Ketuban
pecah
(Mekonium)
(40 TPM)
Porsio tidak
teraba,
penurunan
kepala : 0/5
ANALISA DATA
Tgl/ja
No
SYMPTOM
ETIOLOGI
75
PROBLEM
m
22/09/1
5
(14.00 )
Kala I
1.
DS :
Hipertensi
Resiko
ketidakefektifan
perfusi jarigan
otak
DS :
-
Agens cidera
fisik (proses
persalinan)
Nyeri akut
DO :
3.
DS :
-
DO :
-
Krisis
situasional
(proses
persalinan)
Ansietas
77
RENCANA KEPERAWATAN
KALA I
No
Tgl / Jam
1.
Kala I
22
September
2015
14.00
Diagnosa
Keperawatan Kala I
Resiko ketidakefektifan
perfusi jarigan otak
berhubungan dengan
Hipertensi
NOC
NIC
Setelah
dilakukan
tindakan Peripheral sensation management
keperawatan selama 1 x 8 jam
1. Monitor TTV tiap 4 jam
diharapkan resiko ketidakefektifan
meliputi TD, Nadi, Suhu, dan
perfusi jarigan otak teratasi dengan
respirasi
kriteria hasil :
Tissue Perfusion : cerebral
1. Ttv dalam batas normal
TD : sistole : 100-130 mmHg
diastole : 70-90 mmHg
N : 60-100x/menit
RR : 16-24 x/menit
S : 36,5-37,50 C
2. Tidak ada kejang
3. Tidak ada tanda-tanda
peningkatan tekanan
intrakranial (tidak lebih dari
1.
TTV
merupakan
indicator
dasar perubahan status
kesehatan seseorang.
2.
Dengan
mengistirahatkan
ibu
diharapkan metabolisme
menurun dan peredaran
darah plasenta menjad
adekuat,
sehingga
kebutuhan oksigen untuk
janin dapat dipenuhi.
3.
Dengan miring
ke kiri diharapkan vena
kava dibagian kanan tidak
Rasional tindakan
15 mmHg
Karena
perubahan posisi yang
aman dan aman selama
persalinanan
dan
kelahiran
tidak
bisa
dilakukan oleh tenaga
kesehatan perlu dukungan
keluarga selain itu dapa
membantu
mengurang
rasa sakit akibat his dan
membantu
dalam
meningkatkan kemajuan
persalinan
pembukaan
servik
dan
penunan
bagian terendah.
5.
untuk
mengontrol PER
2.
22
Ansietas
September
2015
proses persalinan
14.00
35
penyebab
1. untuk mengetahui
kecemasan
klien
dan
1. Klien mampu
mengidentifikasi dan
mengungkapkan gejala cemas
2. Mengidentifikasi dan
mengungkapkan tehnik untuk
mengontrol cemas
TTV dalam batas normal
TD: s : 100 120 mmHg
d : 70-90 mmHg
N : 60 100 x/menit
RR : 16 24 x / menit
0
S : 36,5-37,5 C
2. untuk memudahkan
perawat dalam
mendapatkan suatu
3. Fasilitasi
klien
dengan
dukungan keluarga
4. Ajarkan
pada
klien
untuk
perasaanya.
4. tehnik relaksasi
merupakan alternatif
tehnik yang digunakan
36
untuk mengontrol
kecemasan
3.
22
dilakukan
September
2015
(proses persalinan)
37
(lokasi,
karateristik,
faktor presipitasi).
menentukan tindakan
Pain control:
1.
2.
d : 70-90 mmHg
N : 60-100x/menit
RR : 16-24 x/menit
S : 36,5-37,50 C
menentukan tindakan
3.
selanjutnya sedangankan
4.
5.
terkontrol
Terjadi kemajuan persalinan
Pembukaan servik : 10 cm atau
lengkap
VT untuk mengetahui
pembukaan dan
mengeksplorasi.
38
kooferatif.
6. Anjurkan
mengunakan
keluarga
tehnik
untuk
yang
dianjurkan
terjadi pasodilatasi
pembuluh darah ekspansi
paru optimal sehingga
kebutuhan o2 pada
jaringan terpenuhi.
oksitosin.
6. Pemahaman pada
keluarga tentang tehnik
nafas dalam dapat
39
kontraksi uterus.
Tgl / Jam
Implementasi
Evaluasi
Dx
1.
Jam : 23.30
22 September 2015
14.00 23.30
1.
Memonitor TTV
- TD, RR tiap 4 jam
- Suhu tiap 2 jam
S:
40
2.
3.
4.
5.
tempat tidur
Mengelola terapi obat berkolaborasi dengan dokter
O:
oral
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 82 x/menit
RR : 23 x/menit
Suhu : 36,50C
Posisi tidur klien sims ke kiri
Nifedipin (+) jam 14.00
Tidak ada kejadian kejang pada klien
A : Tujuan tercapai
P : Pertahankan intervensi
2.
22 September 2015
14.00 23.30
1.
41
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
dengan benar
Klien melakukan tehnik nafas dalam hingga
kontraksi menghilang
Pembukaan serviks lengkap pada jam 23.30
WIB 10 cm
A : Tujuan tercapai
P : Pertahankan intervensi
3.
22 September 2015
kehamilannya S :
dengan baik
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 82 x/menit
RR : 23 x/menit
Suhu : 36,50C
A : Tujuan tercapai
P : Pertahankan intervensi
43
44
Kala II :
Mulai persalinan kala II : tanggal : 22 September 2015 jam : 23.30 23.50 WIB
Catatan Kelahiran :
-
Anus : berlobang
Perdarahan : 100 cc
Perineum : (
(
) utuh
) episiotomy
34
Terapi : -
ANALISA DATA
Tgl/jam
No
22/09/15
1.
(23.30 )
Kala II
SYMPTOM
ETIOLOGI
DS :
Agens cidera
persalinan )
Q : seperti diremas- remas
R : perut
S:8
DO :
-
35
fisik (proses
persalinan)
PROBLEM
Nyeri akut
RENCANA KEPERAWATAN
KALA II
No
Tgl / Jam
1.
22
September
2015
(proses persalinan)
23.30
Diagnosa
Keperawatan Kala II
NOC
NIC
dilakukan
Mampu
mengontrol
Rasional tindakan
(lokasi,
karateristik,
faktor presipitasi).
menentukan tindakan
keperawatan yang sesuai
nyeri
untuk
mengurangi nyeri)
2. Ttv dalam batas normal
TD : s : 100-130 mmHg
orang berbeda-beda
d : 70-90 mmHg
2. untuk menunjukan rasa
34
N : 60-100x/menit
RR : 16-24 x/menit
gelisah.
S : 36,5-37,50 C
3.
4.
terkontrol
panjang
menentukan tindakan
klien untuk
dan
mengejan
4. agar pasien dapat
dengan benar.
mempercepat proses
keluarnya janin.
5. upaya mengejan spontan
6. Kolaborasi dengan bidan
pertolongan
persalinan
persalinan/
dalam
proses
35
No.
Tgl / Jam
Implementasi
Evaluasi
Dx
1.
Jam : 23.50
22 September 2015
23.30 23.50
Q : seperti di remas-remas
recumbent).
5. Mengajarkan atau menganjurkan klien untuk napas
S : skala nyeri 8
O:
panjang dan mengejan yang benar.
6. Berkolaborasi dengan bidan dalam pertolongan persalinan
atau persalinan.
7. Mengukur TD dan nadi klien dan RR saat tidak ada His
R : di perut
atau kontraksi.
dan
score: 5 / 7 / 8
perdarahan 100 cc
TD : 150 / 90 mmHg, N : 90 x / menit, S :
37,20 C, RR : 22 x / menit.
A : Tujuan tercapai
P : Pertahankan intervensi
38
Kala III :
Perdarahan : 150 cc
34
ANALISA DATA
Tgl/jam
No
22/09/15
1.
(23.50)
Kala III
SYMPTOM
ETIOLOGI
DS :
-
Agens cidera
Klien mengatakan perutnya
terasa sakit seperti diremasremas setelah plasenta lahir
skala 3, nyeri dirasakan
menetap atau terus menerus.
DO :
-
35
fisik (proses
pengeluaran
placenta)
PROBLEM
Nyeri akut
RENCANA KEPERAWATAN
KALA III
No
Tgl / Jam
1.
22
Setelah
September
2015
(proses pengeluaran
plasenta)
23.50
Diagnosa
Keperawatan Kala III
NOC
NIC
dilakukan
Pain control :
1.
2.
Rasional tindakan
1. Kaji
(lokasi,
karateristik,
durasi,
frekuensi,
kualitas,
faktor
dan
dan
kondis
uterus.
presipitasi).
N : 60-100x/menit
RR : 16-24 x/menit
0
S : 36,5-37,5 C
3. Pertahankan
posisi
agitasi,
marah
dan
gelisah.
dorsal
mengoptimalkan
34
3.
6.
memudahkan pemantauan
4. Ajarkan klien untuk napas panjang
terkontrol
dan
menurunkan
5. Kolaborasi dengan bidan
dalam
dapa
beratnya
ketidaknyamanan dengan
afterpain.
plasenta
5. untuk
memudahkan
pengeluaran placenta.
6. Ukur tanda-tanda vital
35
menentukan
tindakan selanjutnya.
36
KALA III
No.
Tgl / Jam
Implementasi
Evaluasi
Dx
1.
Jam : 00.05
22 September 2015
1.
2.
3.
4.
5.
6.
jam 23.50 23
September 2015 jam
00.05
O:
-
kondisi
katiledon
yaitu
37
utuh
A : Tujuan tercapai
P : Pertahankan intervensi
38
Kala IV :
Mulai kala IV : Tanggal : 23 September 2015 Jam : 00.05 02.05 WIB
Keadaan uterus (Kontraksi uterus dan TFU) : uterus teraba keras, TFU 2
jari dibawah umbilikus.
Perdarahan : 80 cc.
Tindakan :
a. Mengobservasi perdarahan, TTV, kontraksi uterus, TFU dan
kandung kemih 15 pada jam pertama 30 pada jam kedua
b. Heacting perineum
c. Perineal hygiene (merapikan ibu)
d. Merapikan alat
e. Pemeliharaan antropometri pada bayi
Pemantauan Kala IV :
Tgl
Jam
KU dan Vital
Sign
23/09/15 00.05
WIB
KU : cukup
00.20
WIB
KU : cukup
00.50
WIB
KU : cukup
01.05
KU : cukup
TD : 150/90
mmHg, N : 90
x/menit, S : 37,2
o
C, RR : 22 x/
menit
TD : 150/90
mmHg, N : 90
x/menit, S : 37,2
o
C, RR : 22 x/
menit
TD : 150/80
mmHg, N : 90
x/menit, S : 37,2
o
C, RR : 22 x/
menit
TFU
Kontraksi
Uterus
Kandung
Kemih
2 jari di 1x 10: 15
bawah
umbilikus
Kosong
2 jari di 1x 10: 15
bawah
umbilikus
Kosong
2 jari di 1x 10: 15
bawah
umbilikus
Kosong
2 jari di 1x 10: 15
Kosong
34
Pengeluaran
pervagina
Perdarahan
15cc
Perdarahan
15cc
Perdarahan
10 cc
Perdarahan
WIB
TD : 140/90
mmHg, N : 90
x/menit, S : 37,2
o
C, RR : 22 x/
menit
bawah
umbilikus
01.35
WIB
KU : cukup
2 jari di 1x 10: 15
bawah
umbilikus
Kosong
02.05
WIB
KU : cukup
2 jari di 1x 10: 15
bawah
umbilikus
Kosong
TD : 140/90
mmHg, N : 90
x/menit, S : 37,2
o
C, RR : 22 x/
menit
TD : 130/90
mmHg, N : 90
x/menit, S : 37,2
o
C, RR : 22 x/
menit
10 cc
Perdarahan
10 cc
Perdarahan
5 cc
ANALISA DATA
Tgl/jam
No
23/09/15
1.
SYMPTOM
DS :
00.05
02.05
Kala IV
ETIOLOGI
Klien mengatakan
badannya terasa lemas
DO :
-
perineum.
Luka kemerahan
Panjang luka 2 cm
Lama His : 1 x 10: 15
Total perdarahan kala I
35
PROBLEM
Komplikasi
Resiko
dalam
perdarahan
kehamilan
(hipertensi)
00.05
2.
150/90 mmHg.
Diagnosa masuk G3P1A1
DS :
02.05
Trauma
-
Klien mengatakan
jaringan
kenceng-kenceng dari
(Ruptur
perineum) dan
DO :
prosedur invasif
-
menit
Leukosit : 19,0 103/ul
Terdapat ruptur
perinium derajat 2
Luka kemerahan
TD : 150/90 mmHg
36
Resiko infeksi
RENCANA KEPERAWATAN
KALA IV
No
Tgl / Jam
Diagnosa
Keperawatan Kala IV
1.
23
Resiko
September
dengan
2015
komplikasi
00.05
kehamilan (PER)
NOC
perdarahan Setelah
faktor
NIC
dilakukan
resiko keperawatan
selama
Rasional tindakan
jam
1. Observasi
luka
lokasi,
luka
2. Perdarahan pervagina dalam
kala IV
kemih
3. Pertahankan
hecting.
bedrest
selama
RR : 16-24 x/menit
4. Lakukan
dengan
S : 36,5-37,50 C
4. Hemoglobin
dalam
batas
dalam
normal (35-47 %)
perawatan
batas
teknik
(menggunakan
kassa
luka
klien stabil.
steril
steril,
4. Untuk mencegah
terjadinya infeksi.
klien
mengompres
luka
untuk
dengan
mencegah perdarahan
yang lebih banyak.
BAB.
klien
untuk
dengan
pemberian
dokter
obat
23
Setelah
dilakukan
September
keperawatan
2015
jaringan (Ruptur
00.05
invasif.
Risk Control :
selama
gejala infeksi
2. Jumlah leukosit
36
bersihkan ibu
klien
pasca
sehingga
4. Ajarkan
klien
kebersihan
untuk
menjaga
bersalin
mengurang
dan
menjaga
bayinya.
mempercepa
37
KALA IV
No.
Tgl / Jam
Implementasi
Evaluasi
Dx
1.
Jam : 02.05
23 September 2015
00.05 02.05
panjang luka.
2. Mengelola pemberian obat anastesi lokal menggunakan
ledokain pada luka yang akan dijahit.
3. Mempertahankan klien agar bedrest selama kala IV
4. Melakukan Heacting pada luka episiotomi dengan teknik
dan
perdarahan.
6. Melakukan perawatan
mengecek
kembali
adanya
O:
luka
dengan
teknik
steril
38
RR : 22 x/ menit
1x 10: 15
23 September 2015
00.05 02.05
klien.
3. Melakukan perineal hygiene menggunakan prinsip steril
menjaga kebersihan.
Klien mengatakan nyeri pada daerah luka jahit
40
RR : 22 x/ menit
Luka jahit perineum kemerahan
Tidak ada bengkak (tumor)
Ibu rapi dan bersih.
Leukosit : 19,0 103/ul
BAB IV
KESIMPULAN
Dari hasil pengkajian sampai evaluasi yang dilakukan pada tanggal 22
sampai 23 September 2015 pada Ny.G G 3P1A1 usia kehamilan 40+2 minggu
dengan PER di Ruang bersalin Mawar RSUD Kota Yogyakarta didapatkan
diagnosa sebagai berikut :
Pada kala I didapatkan 3 diagnosa yaitu :
1. Resiko ketidakefektifan perfusi jarigan otak berhubungan dengan
Hipertensi (PER)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x 8 jam tujuan tercapai
yaitu : TD : 130/80, Nadi :82 x/menit, RR : 23x/menit, S : 36,5 C, tidak
ada kejadian kejang pada klien
2. Nyeri akut berhubungan dengan Agens cidera fisik (proses persalinan)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x 8 jam tujuan tercapai
yaitu: Klien melakukan tehnik nafas dalam hingga kontraksi menghilang,
klien dapat mempraktikkan tehnik nafas dalam dengan benar, pembukaan
serviks lengkap pada jam 22.40 WIB, TD : 110 /86, Nadi :80 x/menit,
22x/menit
3. Ansietas berhubungan dengan Krisis situasional (proses persalinan)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x 8 jam tujuan tercapai
yaitu: klien mengatakan sudah mengerti dengan keadaannya dan janinnya
dan merasa lebih lega, TD : 110 /86, Nadi :80 x/menit, 22x/menit, klien
mempraktikkan tehnik nafas dalam dengan baik, klien menunjukkan
ekspresi
lebih
tenang,
klien
mengatakan
cemas
karena
proses
persalinannya lama.
Pada Kala II didapatkan 1 diagnosa yaitu
1. Nyeri akut berhubungan dengan Agens cidera fisik (proses persalinan)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x 1 jam tujuan tercapai
yaitu: TD : 150 / 90 mmHg, N: 90 x / menit, S : 37,2 0 C, RR : 22 x / menit,
Klien mengejan dengan sekuat tenaga, Klien melakukan napas panjang
34
dan mengejan dengan benar, Bayi lahir spontan denagn BBL: 2900 gram,
panjang bayi: 43 cm, Lk: 32 cm.
Pada Kala III didapatkan 2 diagnosa yaitu :
1. Nyeri akut berhubungan dengan Agens cidera fisik (proses pengeluaran
placenta).
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x 30 tujuan tercapai
yaitu: Plasenta lahir spontan dan utuh, Klien melakukan napas panjang, ,
TD : 140 / 90 mmHg, N: 92 x / menit, S : 37,20 C, RR : 20 x / menit.
2. Resiko perdarahan dengan faktor resiko komplikasi dalam kehamilan
(PER)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 jam tujuan tercapai
yaitu: Tidak ada perdarahan pada luka, Luka kemerahan, tidak ada
bengkak, TD : 130/90 mmHg, N : 90 x/menit, S : 37,2 oC, RR : 24 x/
menit, Hemoglobin :11,2 g/dl, Hematrokrit 34,5 %, total perdarahan 320
cc.
35
DAFTAR PUSTAKA
36