Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
EPIDEMIOLOGI
Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia
telah terinfeksi oleh Mycobacterium tuberkulosis.
Pada tahun 1995, diperkirakan ada 9 juta pasien
TB baru dan 3 juta kematian akibat TB
diseluruh dunia
Sekitar 75% pasien TB adalah kelompok usia
yang paling produktif secara ekonomis (15-50
tahun).
Indonesia merupakan negara dengan pasien TB
terbanyak ke-3 di dunia jumlah pasien TB di
Indonesia sekitar 10% dari total jumlah pasien
TB didunia
DIAGNOSIS TB PARU
Diagnosis TB Paru pada orang dewasa
ditegakkan dengan ditemukannya kuman TB
(BTA). Pada program TB nasional, penemuan
BTA melalui pemeriksaan dahak mikroskopis
merupakan diagnosis utama.
Tidak dibenarkan mendiagnosis TB hanya
berdasarkan pemeriksaan foto toraks saja. Foto
toraks tidak selalu memberikan gambaran yang
khas pada TB paru, sehingga sering terjadi
overdiagnosis.
PENGOBATAN TB
PENGOBATAN TB
LAPORAN KASUS
1. ANAMNESIS (6/11/12)
1. ANAMNESIS (6/11/12)
Tanda-tanda vital
TD
RR
Nadi
Suhu
:
:
110/70 mmHg
20 x/menit
: 84 x/menit
: 38,0o C
Paru:
Inspeksi
: kondisi paru stais dan dinamis simetris
Palpasi
: Stem fremitus simetris kiri dan kanan
Perkusi
: Sonor di selurujh lapang paru
Auskultasi
: Rhonki kasar (amforik?) di daerah basal
paru kiri,hingga ke daerah mediastinum paru kiri
Pemeriksaan
Jantung : DBN
Pemeriksaan Abdomen : DBN
Ekstremitas : Palmar tampak pucat
Kulit
: tidak tampak ikterik
3. PEMEIKSAAN PENUNJANG
: 9,6
gr%
Ht
: 28,3
%
Leukosit
: 15.800
/mm3
Trombosit : 376.000 /mm3
MCV
: 72
pg
MCH
: 24,6
%
MCHC
: 33,9
%
Lymf 16,6%
2,6
Mon
6,7%
1,0
Gran 76,7%
10,1
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Chest X-Ray (1/11/12)
Pemeriksaan Sputum
(2/11/12)
Diplo
: (+)
Strepto
: (+)
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Total
: 1,2
Bilirubin Direk
: 0,32
SGOT
: 67
SGPT
: 92
total
: 0,8
Bilirubuin direk
: 0,12
SGOT
: 73
SGPT
: 66
Anti HIV
: non reaktif
4. DIAGNOSIS
1.
Productive Cough
1.1
Tuberculosis Paru
1.2 Pneumonia
1.3 Bronkiektasis
2.
Febris
2.1
Tuberculosis Paru
2.2 Pneumonia
3.
4.
5. TERAPI
IVFD NaCl 0,9% 20 tpm makro
Ceftriakson (2/11 hingga 8/11 2012) 2 x 1000 mg IV
Ranitidin2 x 50 mg IV
Ambroxol
3x1C
Inpepsa 3 x 1 C
Rimstar 4 FDC (mulai 2/11/12) 1 x 3 tab
Rifampisin
150 mg
Isoniazod 75 mg
Pirazinamid 400 mg
Etambutol 275 mg
PEMBAHASAN
TEMUAN
Epidemiologis:
Epidemiologis:
Sering pada usia produkrif (15- Pasien berusia 22 tahun
50 tahun)
Anamnesa:
Batuk produktif lebih dari 3
minggu; penurunan berat badan
mencolok; keringat dingin dan
demam dimalam hari; riwayat
kontak dengan pasien TB
Anamnesa:
Batuk
produktif
12
hari,
penurunan berat badan tidak
kentara, keringat dingin dan
demam (+); riwayat kontak (-)
Pemeriksaan Fisik:
Pemeriksaan Fisik:
Pembesaran KGB kepala-leher ; Pembesaran
KGB
(-);
Konjungtiva anemis; palmar Konjungtiva Anemis (+); palmar
TEMUAN
Pemeriksaan Sputum:
Menggunakan teknik ZhielNielssen, SPS terdapat Basil
tahan asam, minimal pada satu
dari tiga sediaan.
Pemeriksaan Sputum:
BTA (-), (-), (-)
TEMUAN
Chest X-Ray:
Chest X-Ray:
Cavitas di apeks paru, infiltrat di Cavitas di apeks (-), infiltrat (-),
daerah apeks atau lapang paru
lainnya
TEMUAN
Terapi:
Pada pasien suspek TB paru
dengan hasil BTA (-) (-) (-);
seharusnya diberi antibiotik
spektrum luas terlebih dahulu
Pasien tergolong Tuberculosis
Paru BTA (-); pengobatan
menggunakan OAT Kategori 1,
2RHZE/4H3R3.
Bila terjadi ikterus maka
pengobatan OAT dihentikan
sementara
Terapi:
Pasien diberi Ceftriakson
bersamaan dengan pemberian
OAT
Prognosis:
Baik, bila menjalani pengobatan
Prognosis:
Baik, bila menjalani pengobatan
KESIMPULAN
TERIMA KASIH