Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BERAT
DAN
GANGGUAN PENYESUAIAN
langsung dari stres akut yang berat atau trauma yang berkelanjutan
.Gangguan-gangguan ini dapat dianggap sebagai respon maladaptif
terhadap stres berat atau stres berkelanjutan, di mana mekanisme
penyesuaian (coping mechanism) tidak berhasil mengatasi sehingga
menimbulkan masalah dalam fungsi sosialnya
EPIDEMIOLOGI
Insidensi seumur hidup dari PTSD diperkirakan 9-15 %
Prevalensi seumur hidup dari PTSD adalah 8 % dari populasi umum 10 %
wanita dan 4 % pria, akan tetapi sebanyak 5-15 % (tambahan) dapat mengalami
gangguan dalam bentuk subklinis .
KOMORBIDITAS
Gangguan depresif
Gangguan penyalahgunaan zat
Gangguan cemas
Gangguan bipolar
ETIOLOGI
Stressor
Faktor risiko
Faktor psikodinamika
Faktor perilaku kognitif
Faktor biologis
kurang baik
Perempuan
Secara genetik rentan dengan penyakit psikiatrik
Perubahan besar dalam kehidupan yang baru saja
terjadi
PSIKODINAMIKA
Pemahaman subjektif dari stresor yang dialami dapat menentukan traumatogenicity
Kejadian traumatik dapat berkaitan dengan trauma masa kanak-kanak
Ketidakmampuan dalam mengontrol dampak dari trauma
Somatisasi dan alexithymia dapat terjadi setelah trauma
Mekanisme pertahanan yang sering digunakan adalah denial, minimisasi, splitting,
takut yang bukan berasal dari stimulus yang tidak terkondisikan, dan individu
mengembangkan pola penghindaran kedua stimulus, stimuus yang
terkondisikan dan tidak terkondisikan.
3. Beberapa orang mendapatkan keuntungan sekunder dari lingkungan
FAKTOR BIOLOGIS
Sistem Noradrenergik (Norepinephrine, Dopamin)
Peningkatan epinephrine, katekolamin
Penurunan reseptor platelet 2 dan limfosit -adrenergik kemungkinan sebagai peningkatan
konsentrasi katekolamin yang meningkat secara kronis.
Sistem Opioid endogen
Konsentrasi plasma -endorphin rendah
Pemberian naloxon regulasi berlebihan sistem opioid
Pemberian nalmefene, antagonis reseptor opioid, meringankan gejala PTSD
Corticropin-Releasing Factor dan HPA aksis
Penurunan konsentrasi kortisol (urine dan plasma)
Peningkatan reseptor glukokortikoid di limfosit, dan bila challenge dengan
3 DOMAIN GAMBARAN
KLINIS
1. Gejala yang muncul tiba-tiba setelah trauma
.Flash back
.Ingatan-ingatan yang tiadk menyenangkan
.Mimpi
.Reaksi stres fisiologis atau psikologis terhadap
GEJALA KLINIS
2. Menghindari stmulus yang berkaitan dengan trauma
Usaha untuk menghindari pikiran atau aktivitas yang terkait trauma
Anhedonia
Afek tumpul
Berkurangnya kapasitas untuk mengingat kejadian yang terkait trauma
Merasa detachment atau derealiasi
Perasaan bahwa masa depan singkat
GEJALA KLINIS
3. Mengalami gejala peningkatan otonom seperti sering merasa
takut
Insomnia
Iritabilitas
Hipervigilans
Sering merasa terkejut
waktu 6 bulan setelah kejadian traumatik berat (masa laten yang berkisar
antara beberapa minggu sampai beberapa bulan, jarang sampai
melampaui 6 bulan)
Kemungkinan diagnosis masih dapat ditegakkan apabila tertundanya
waktu mulai saat kejadian dan onset gangguan melebihi waktu 6 bulan,
asal saja manifestasi klinisnya adalah khas dan tidak didapat alternatif
kategori gangguan lainnya.
2.
3.
4.
CONT
B. Terdapat satu (atau lebih) gejala yang muncul secara tiba-tiba
yang terkait dengan kejadian traumatik, dimulai setelah kejadian
traumatik :
1. Memori tidak menyenangkan akan kejadian traumatik yang
berulang, asadar, dan muncul secara tiba-tiba
2. Mimpi tidak menyenangkan yang muncul berulang di mana
muatan dan/ atau mimpi yang terkait dengan kejadian traumatik
3. Reaksi disosiatif (misal flashback) di mana individu merasa atau
bertingkah laku seolah-olah kejadian traumatik tersebut berulang
4. Gangguan psikologis yang berkepanjangan atau berat terhadap
paparan sinyal internal atau eksternal
5. Reaksi fisiologis yang nyata terhadap paparan internal atau
eksternal yang merupakan simbolisasi atau menyerupai aspek
dari kejadian traumatik
CONT
C. Penghindaran stimuli yang berkaitan dengan kejadian
CONT
D. Perubahan negatif dalam kognisi dan mood yang berhubungan dnegan kejadian
traumatik, dimulai atau memburuk setelah terjadinya kejadian traumatik,
dibuktikan dengan dua (atau lebih) :
1.
2.
Keyakinan atau ekspektasi negatif yang menetap dan diperberat mengenai diri
sendiri, orang lain ,atau dunia (misal saya buruk, tidak ada orang yang dapat
dipercayai, dunia ini berbahaya)
3.
4.
5.
6.
CONT
E. Perubahan bermakna dalam reaktivitas dan arousal yang berkaitan dengan kejadian
traumatik, dimulai atau memburuk setelah kejadian traumatik, yang dibuktikan oleh
dua(atau lebih) :
1.
Perilaku iritabel dan ledakan kemarahan ( dengan sedikit atau tanpa provokasi)
yang diekspresikan dengan agresivitas verbal atau fisikal terhadap orang atau
objek
2.
3.
Hipervigilans
4.
5.
6.
Gangguan tidur
H.
Gangguan ini tidak disebabkan kondisi medis umum atau penyalahgunaan zat
atau mental) dengan onset dari gejala, biasanya beberapa menit atau segera setelah kejadian.
Terdapat gambaran gejala campuran yang biasanya berubah-ubah; selain gejala permulaan
berupa keadaan terpaku (daze) semua hal berikut dapat terlihat : depresi, ,anxietas kemarahan,
kecewa, overaktif, dan penarikan diri
Akan tetapi tidak satupun dari gejala tersebut yang mendominasi gambaran klinisnya untuk waktu
yang lama
b.
Pada kasus-kasus yang dapat dialihkan dari lingkup stressornya, gejala-gejala dapat menghilang
dengan cepat (dalam beberapa jam); dalam hal di mana stres menjadi berkelanjutan atau tidak
dapt dialihkan, gejala-gejala biasanya baru mereda setelah 24-48 jam dan biasanya
menghilang setelah 3 hari
. Diagnosis ini tidak boleh digunakan untuk keadaan kambuhan mendadak dari gejala-gejala pada individu
2.
3.
4.
CONT
B. Terdapat sembilan (atau lebih) gejala dari lima kategori : gejala yang
CONT
Gejala disosiatif
6.
7.
Gejala penghindaran
8.
9.
Gejala arousal
CONT
C. Durasi gangguan ( gejala dalam kriteria B ) terjadi 3 hari hingga 1 bulan setelah
paparan trauma
Catatan : Gejala biasanya segera muncul setelah trauma, untuk memenuhi
kriteria diagnosis,gejala menetap sekurang-kurangnya 3 hari hinnga 1 bulan.
D. Gangguan menyebabkan gangguan atau hendaya dalam fungsi sosial,
TERAPI
Dukungan untuk pasien dan keluarga
Dorongan untuk mendiskusikan kejadian traumatik
Edukasi mengenai ragam mekanisme pertahanan
(contoh relaksasi)
FARMAKOTERAPI
SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitor) First Line
treatment
Sertraline
Paroxetine
Buspirone
Trisiklik
Imipramine
Amitriptyline
Durasi penyakit terlalu pendek
Dosis sama dengan terapi depresi, dipertahankan dosis
adekuat sekurang-kurangnya 8 minggu dipertahankan 1
tahun sebelum dipertimbangkan untuk menghentikan obat
FARMAKOTERAPI
MAOI (Monoamine oxidase inhibitor)
Phenelzine
Trazodone
Anti konvulsan
Carbamazepine
Valproate
RIMA (Reversible Monomaine Oxidase Inhibitor)
Anti adrenergic agents
Clonidine
Propanolol
Antipsikotika untuk agresivitas berat dan agitasi (waktu singkat)
Haloperidol
PSIKOTERAPI
Psikodinamika psikoterapi
Rekonstruksi kejadian traumatik dengan abreaction dan katarsis
Terapi perilaku
Terapi kognitif
Hipnosis
PSIKOTERAPI
Setelah kejadian traumatik Intervensi krisis
Dukungan
Edukasi
Pengembangan mekanisme pertahanan
Penerimaan terhadap kejadian traumatik
Terapi Paparan
Manajemen Stres
relaksasi dalam
Teknik terapi individual
Terapi kelompok
Terapi keluarga
GANGGUAN
PENYESUAIAN
PENDAHULUAN
Berdasarkan definisi, gejala yang muncul biasanya
EPIDEMIOLOGI
Prevelensi 2-8 % populasi
Wanita : Pria 2: 1
Dapat terjadi pada semua umur terutama remaja
Remaja : seks, masalah sekolah, penolakan dari orang tua,
ETIOLOGI
Satu atau lebih stressor
Tingkat keparahan tergantung pada tingkat
PSIKODINAMIKA
3 faktor yang perlu diperhatikan :
Sifat alamiah dari stressor
Makna stressor terhadap alam sadar dan alam bawah sadar
Kerentanan klien yang telah ada sebelumnya (gangguan
PSIKODINA
MIKAstressor.
Klinisi harus mengeksplorasi pengalaman pasien terhadap
Beberapa kejadian mungkin dapat membangkitkan trauma masa lalu
atau kekecewaan pada masa kanak-kanak
GANGGUAN PENYESUAIAN
(PPDGJ III)
Adanya faktor ketiga dia atas (c) harus jelas dan bukti yang kuat bahwa
DIAGNOSIS BANDING
Episode depresi berat
Gangguan psikotik akut dan sementara
Gangguan cemas menyeluruh
Gangguan gejala somatik
Gangguan penyalahgunaan zat
Gangguan perilaku
PTSD
GEJALA KLINIS
Gejala tidak harus berhenti setelah stressor hilang, bila stressor berlanjut,
TATA LAKSANA
Psikoterapi
. Terapi kelompok dilakukan bila memiliki kesamaan stres
. Terapi individu mengeksplor arti stressor
. Membantu individu beradaptasi dengan stressor
. Hati hati dengan keuntungan sekunder
INTERVENSI KRISIS
Intervensi dan manajemen kasus adalah terapi jangka
krisis
bervariasi
FARMAKOTERAPI
Diberikan untuk waktu singkat
Dapat berupa anti depresan dan anti cemas.
SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitor)