Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
RHEGMATOGENOSA OKULI
DEXTRA
Oleh:
AFDILAH MUTIANGGRISNY
10542017010
Pembimbing/Konsulen:
dr. Sitti Soraya Taufik, Sp.M., M.Kes.
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama
: Tn. A.G
Umur
: 23 Tahun
JK
: Laki-Laki
Agama
: Islam
Suku
: Makassar
Pekerjaan : Atlet Bulu
Tangkis
Alamat
: Kendari
Tgl Periksa: 12-11-2015
Anamnesis
Keluhan Utama:
Penglihatan menurun
secara tiba-tiba
INSPEKSI
OD
OS
Palpebra
Edema (-)
Edema (-)
Apparatus Lakrimalis
Lakrimasi (-)
Lakrimasi (-)
Silia
Normal (+)
Normal (+)
Konjungtiva
Hiperemis (-)
Hiperemis (-)
Bola Mata
Normal (+)
Normal (+)
Mekanisme Muskular
-ODS
-OD
-OS
Normal ke segala
arah
Normal ke segala
arah
Kornea
Jernih
Jernih
Normal (+)
Normal (+)
Iris
Pupil
Lensa
Jernih (+)
Jernih (+)
PALPASI
Tes Okuler
Tn-1
Tn
Nyeri Tekan
(-)
(-)
Massa Tumor
(-)
(-)
Pembesaran (-)
TONOMETRI
TOD: 6 mmHg
TOS: 11 mmHg
VISUS
VOD
20/25
Kor
Menjadi
Lihat Dekat
Koreksi
1/
VOS
sAX
menjadi
CAMPUS VISUAL
Kor
sAX
Menjadi
Gagang
Warna Lensa
COLOR SENSE
Tidak Dilakukan Pemeriksaan
LIGHT PERCEPTION
OD
OS
PENYINARAN OBLIK
Konjungtiva
Hiperemis (-)
Hiperemis (-)
Kornea
Jernih (+)
Jernih (+)
BMD
Normal (+)
Normal (+)
Iris
Pupil
Lensa
Jernih (+)
Jernih (+)
FUNDUSKOPI
FOD: Papil N. II batas tegas, kesan pucat, ruptur retina (+), A/V 2/3,
Refleks fovea (-)
SLITLAMP
SLOD : Palpebra tampak normal (+), konjungtiva tampak normal (+),
kornea tampak jernih (+), BMD normal (+), iris cokelat, kripte (+),
pupil bulat, letak sentral (+), lensa jernih (+).
PENCITRAAN
RESUME
Pasien datang ke BKMM dengan keluhan penglihatan
mendadak menurun pada mata kanan. Penglihatan menurun
dialami sejak 1 minggu yang lalu kemudian memberat sejak
3 hari yang lalu. Awalnya, pasien sering melihat kilatan
cahaya pada mata kanan, kemudian penglihatan pasien
seperti ditutup kain hitam sehingga lapangan pandang
menjadi menurun, saat ini pasien hanya dapat melihat
cahaya pada mata kirinya. Riwayat mengalami trauma pada
mata kiri akibat terkena smash bola saat latihan olahraga
bulu tangkis. Merokok (+). Inspeksi OD: palpebra, apparatus
lakrimalis, silia, konjungtiva, bola mata, mekanisme
muskular, kornea, BMD, iris, pupil dalam batas normal, lensa
jernih (+). OS: palpebra edema (-), lakrimasi (-), silia normal
(+), konjungtiva hiperemis (-), bola mata normal (+),
mekanisme muskular normal ke segala arah (+), kornea
jernih (+), BMD normal (+), iris: cokelat, kripte (+), pupil
bulat, letak senrtal (+), lensa jernih (+). TOD: 6 mmHg; TOS:
11 mmHg. VOD : 1/ ; VOS: 20/25. Penyinaran oblik:
konjungtiva hiperemis (-), kornea jernih (+), BMD normal (+),
iris cokelat, kripte (+), pupil bulat, letak sentral (+), lensa
jernih (+). FOD: Papil N. II batas tegas, kesan pucat, ruptur
DIFINISI
Ablasio retina adalah
kelainan pada mata
yang disebabkan akibat
terpisahnya lapisan
neuroretina dari lapisan
epitel pigmen sehingga
terdapat cairan di dalam
rongga subretina atau
karena adanya suatu
tarikan pada retina oleh
jaringan ikat atau
membrane vitreoretina.
ANATOMI
Struktur eksterna mata
Otot-Otot Ekstraokular
Vaskularisas
i
Pemasok arteri utama
orbita pada bagianbagiannya berasal dari
arteria ophthalmica,
yaitu cabang besar
pertama arteria
carotis interna bagian
intrakranial. Cabang
ini berjalan di bawah
nervus opticus dan
bersamanya melewati
kanalis optikus menuju
ke orbita.
GEJALA KLINIS
KLASIFIKASI
FAKTOR RISIKO
Miop Gravior
Post operasi ktarak (afakia) terutama
jika kapsul posterior rupture selama
operasi dengan atau tanpa
kehilangan vitreus.
Degenerasi Lattice pada retina
Trauma oculi
Riwayat keluarga
DIAGNOSIS BANDING
PENATALAKSANAAN
Laser tersebut dapat
membuat luka bakar
baru di sekitar robekan
yang pada akhirnya
nanti akan membentuk
jaringan
parut
dan
menahan retina pada
jaringan di bawahnya.
Hal ini mencegah cairan
vitreus
agar
tidak
masuk melalui robekan
dan melepaskan retina5
Cryoprobe
Cryoprobe dapat
membuat suatu
reaksi pembekuan
yang dapat
membentuk
jaringan parut di
sekitar robekan.
Scleral Buckling
Vitrectomy
Pneumatic Retinopexy
Prosedur ini ini meliputi
menginjeksikan gelembung
gas SF6 atau C3F8 ke dalam
bagian tengah bola mata
(kavitas vitreus) baik sebelum
atau sesudah lubang pada
retina dirawat dengan laser
atau cryoterapy untuk
menutup lubang secara
permanen. Gelembung gas
tersebut harus diposisikan di
atas lubang agar dapat
mencegah cairan masuk ke
lubang sementara retina
menyembuh7.
PROGNOSIS
Jika makula sentralis belum terlibat saat
perbaikan dilakukan, biasanya tajam penglihatan
diharapkan dapat kembali normal. Akan tetapi
jika makula sentralis telah terlepas saat
perbaikan dilakukan dan penglihatan bagian
sentral telah terganggu, mungkin akan terdapat
kehilangan
penglihatan
secara
permanen
walaupun retina telah dikembalikan pada posisi
anatomisnya. Semakin lama makula terlepas,
kemungkinan penglihatan secara total semakin
bersar terjadi kerusakan irreversible pada
fotoreseptor.
TERIMA KASIH