Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
METODOLOGI PENELITIAN
.1 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode
penelitian deskriptif korelasi, yaitu penelitian atau penalahaan hubungan
antara dua variable pada suatu situasi atau sekelompok subjek. Hal ini
dilakukan untuk melihat hubungan antara gejala satu dengan gejala yang
lain, atau variable satu dengan variable yang lain (Notoatmodjo, 2012:47).
.2 Pelaksanaan dan tempat penelitian
Pelaksanaan penelitian ini akan dilakukan Di Pondok Pesantren
Assalam Rejoyoso Kecamatan Bantur Kabupaten Malang Pada Bulan
Maret 2016
.3 Kerangka Kerja
Gambar 3.1 Hubungan Personal Hygienen Dengan Penyakit Skabies Pada
Santri Putra Di Pondok Pesantren Assalam Rejoyoso Bantur
Malang.
Populasi
Populasi Peneltian Ini Adalah Semua Santri Putra Pondok Pesantren Assalam
Rejoyoso Bantur Malang Yang Berjumlah 134 Santri.
Sampel
Sampel Dalam Peneltian Ini Adalah Semua Santri Putra Pondok Pesantren Assalam
Rejoyoso Bantur Malang Serjumlah 100 Santri
Tehnik Sampling
Random Sampling
Desain Penelitian
Deskriptif Korelasi Dengan Pendekatan Restropektif
Variabel Independen
Personal Hygiene
Variabel Dependen
Skabies
Koesioner
Observasi
Pengolahan Data
Editing, Coding, Tabulating
Analisa Data
Univariate
Bivariate
Uji Stastik Korelasi Peirsen Product Moment Dan Spearmen Sommersd Gammad
3.
.4.1
4
Penarikan Kesimpulan
Populasi
H1 Ada Hubungan Personal Hygiene Dengan Penyakit Skabis Pada Santri Putra
Di Pondok Pesantren Assalam Bantur
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang
diteliti (Notoatmodjo, 2012:115). Populasi dalam penelitian ini adalah
semua santri putra yang tinggal Di Pondok Pesantren Assalam Rejoyoso
Bantur Malang.
.4.2
Sampel
Sampel adalah objek yang ditelitidan dianggap mewakili seluruh
populasi (Notoatmodjo, 2012:115).
1. Besar Sampel
Besar sampel dalam penelitian ini di tentukan dengan rumus sebagai
berikut:
d
1+ N ( 2)
N
n=
Keterangan:
N : Besar populasi
n : Besar Sampel
d : Tingkat segnifikasi
Berdasarkan rumus di atas, maka
d
1+ N ( 2)
N
n=
0,05
1+134( 2)
134
n=
n=
134
1+134 ( 0,0025 )
n=
134
1+0,335
n=
134
1,335
n=100,37
n=100 santri putra
Jadi besar sample dalam penelitian ini adalah 100 santri putra.
.4.3
Sampling
Sampling adalah proses meyeleksi porsi dari populasi untuk dapat
mewakili populasi (Nursalam,2014:173). Dalam penelitian menggunakan
tehnik pengambilan sampel secara random atau acak yang disebut random
sampling. Tehnik random sampling ini hanya boleh digunakan apabila
setiap unit atau anggota populasi itu bersifat homogen atau diasumsikan
homogen. Hal ini berarti setiap anggota populasi itumempunyai
kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel (Notoatmodjo,
populasi
target
yang
terjangkau
dan
akan
diteliti
.5.2
Bantur Malang.
b. Seluruh santri yang berumur 10 tahun
Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek
yang memenuhi kriteria inklusi (Nursalam,2014:172). Yang termasuk
kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah:
a. Santri yang tidak menetap di pondok pesantren assalam rejoyoso
bantur malang.
b. Santri yang tidak bersedia menjadi responden.
.6 Identifikasi variable
Variable adalah atau karakteristik yang memberikan nilai beda
terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain) (Nursalam,2014:177).
Adapun dalam penelitian ini variable peneliti terdiri dari dua jenis variable
yaitu:
.6.1
Variable Dependent
Variable dependent adalah variable yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variable independent atau bebas (Sugiono,
2006:3). Variable dependent dalam penelitian ini adalah penyakit skabies.
.7 Definisi Operasional
Table 3.2 Table definisi operasinal Hubungan Personal Hygiene Dengan
Penyakit Skabis Pada Santri Putra Di Pondok Pesantren Assalam
Rejoyoso Bantur Kabupaten Malang.
Variable
Definisi
Indikator
Alat Ukur
Skala
Skoring
Operasiona
l
Personal
Kegiatan
Personal
Hygiene
santri Kuesioner
Ordinal
jawaban
Hygiene
yang
meliputi:
Santri
dilakukan
Putra
untuk
Cukup :8-9
Pondok
menjaga
Kurang :1-7
Pesantren
kebersihan
Assalam
badan oleh
masing-
masing
individu
YA
1. K
a
n
t
u
b
Baik :10
u
h
2. M
a
n
d
i
3. M
e
m
a
k
a
i
s
a
b
u
n
4. M
e
m
a
k
a
i
h
a
n
d
u
k
5. G
a
n
t
i
p
a
k
a
i
a
n
6. M
e
n
c
u
c
i
p
a
k
a
i
a
n
Variable
Definisi
Indikator
Penyakit
Operasional
Penyakit
1. Pruritus
Skabis
kulit
yang yaitu
nokturna
gatal
pada
2. Iritasi
Alat Ukur
Skala
Lembar
Nominal
Observasi
Skoring
1. Jika dalam lembar
observasi terdapat 1
jawaban Ya maka
pada
kulit
santri tersebut
umumnya
dikategorikan
karena
yang
infeksi
muncul di sela-sela
menderita penyakit
sarcoptes
jari,siku,
skabies.
skabies
selangkangan
dan
lipatan paha
observasi terdapat
3. Muncul gelembung
pada kulit
4. Munculnya
garis
santri tersebut
dikategorikan tidak
kemerahan di bawah
menderita penyakit
kulit
skabies.
3. Untuk penyataan
diberi nilai Ya :1
Tidak 0
adalah
alat-alat
yang
akan
digunakan
untuk
Uji Validitas
Validitas merupakan suatu indeks yang menunjukkan alat ukur
tersebut benar-benar dapat mengukur apa yang akan diukur. Demikian
juga dengan kuesioner yang sebagai alat ukur harus mengukur apa yang
akan diukur, maka perlu dilakukannya uji dengan melakukan uji korelasi
antar nilai tiap-tiap item (pertanyaan) dengan total skors kuesioner
tersebut, jika koesioner tersebut memiliki validitas, berarti pertanyaan
yang ada didalam kuesioner tersebut dapat mengukur konsep yang akan
kita ukur (Notoatmodjo, 2012).
Dalam uji validasi ini peneliti menggunakan analisa dengan
bantuan computer Windows 7 dengan program SPSS 10.0 (Sugiyono,
2006). Taraf signifikan yang dapat dipakai dalam uji validitas ini sebesar
5% (0,05). Dalam uji validitas kuesioner peneliti menggunakan dua rumus
korelasi yang memungkinkan akan dipakai oleh peneliti yaitu dengan
menggunakan person product moment yang dapat dipakai peneliti ketika
sebaran data normal dan dapat menggunakan Spearmen Sommersd
gamma jika sebaran data peneliti tidak normal. Penelitian ini
menggunakan uji validitas dengan pemberian kuesioner kepada 100
responden dari
Malang.
.8.4
Reliabilitas
Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana
suatu alat ukur pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini
berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tersebut tetap
konsisten atau tetap asas bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih
terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama
(Notoatmodjo, 2012). Uji reliabilitas dalam penelitian ini dengan
instrument satu kali saja tetapi ada beberapa pertanyaan yang perlu diubah
kemudian hasil yang diperoleh dianilisis dengan menggunakan teknik
koefisien reliabilitas Alpha Cronbach.
.8.5
Normalitas
c. Tabulating
1. Scoring
Pemberian skor terhadap item-item yang perlu diberikan
skor, serta memberikan kode terhadap item yang tidak
diberi skor (Arikunto, 2010). Pengolahan data dilakukan
dengan memberikan penilaian pada jawaban responden
dengan jawaban YA dan Tidak. Untuk jawaban YA
diberikan nilai 1 dan untuk jawaban Tidak diberikan nilai
0.
Dengan kategori :
1.
Baik
: skor 8 - 10
2.
Cukup
: skor 4 - 7
3.
Kurang : skor 0 3
2. Klasifikasi
Langkah selanjutnya yaitu untuk mengklasifikasikan data
untuk menilai hubungan status personal hygiene dengan
penyakit skabies pada santri putra di pondok pesantren assalam
rejoyoso bantur malang diklasifikasikan dalam tiga kategori
yaitu :
1.
Baik
: skor 8 - 10
2.
Cukup
: skor 4 - 7
3.
Kurang
: skor 0 3
sebelum
penelitian
dilaksanakan.
Lembar
3. Kerahasiaan (Contidentiality)
Merupakan semua informasi yang telah dikumpulkan dari
responden dan dijamin kerahasiaannyaoleh peneliti. Hanya data
tertentu saja yang akan disajikan dalam bentuk kesimpulan
data.