Вы находитесь на странице: 1из 16

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

.1 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode
penelitian deskriptif korelasi, yaitu penelitian atau penalahaan hubungan
antara dua variable pada suatu situasi atau sekelompok subjek. Hal ini
dilakukan untuk melihat hubungan antara gejala satu dengan gejala yang
lain, atau variable satu dengan variable yang lain (Notoatmodjo, 2012:47).
.2 Pelaksanaan dan tempat penelitian
Pelaksanaan penelitian ini akan dilakukan Di Pondok Pesantren
Assalam Rejoyoso Kecamatan Bantur Kabupaten Malang Pada Bulan
Maret 2016

.3 Kerangka Kerja
Gambar 3.1 Hubungan Personal Hygienen Dengan Penyakit Skabies Pada
Santri Putra Di Pondok Pesantren Assalam Rejoyoso Bantur
Malang.
Populasi
Populasi Peneltian Ini Adalah Semua Santri Putra Pondok Pesantren Assalam
Rejoyoso Bantur Malang Yang Berjumlah 134 Santri.
Sampel
Sampel Dalam Peneltian Ini Adalah Semua Santri Putra Pondok Pesantren Assalam
Rejoyoso Bantur Malang Serjumlah 100 Santri
Tehnik Sampling
Random Sampling

Desain Penelitian
Deskriptif Korelasi Dengan Pendekatan Restropektif

Variabel Independen
Personal Hygiene

Variabel Dependen
Skabies

Koesioner

Observasi

Pengolahan Data
Editing, Coding, Tabulating

Analisa Data

Univariate

Bivariate

Uji Stastik Korelasi Peirsen Product Moment Dan Spearmen Sommersd Gammad

3.
.4.1
4

Penarikan Kesimpulan
Populasi
H1 Ada Hubungan Personal Hygiene Dengan Penyakit Skabis Pada Santri Putra
Di Pondok Pesantren Assalam Bantur
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang
diteliti (Notoatmodjo, 2012:115). Populasi dalam penelitian ini adalah
semua santri putra yang tinggal Di Pondok Pesantren Assalam Rejoyoso
Bantur Malang.

.4.2

Sampel
Sampel adalah objek yang ditelitidan dianggap mewakili seluruh
populasi (Notoatmodjo, 2012:115).
1. Besar Sampel
Besar sampel dalam penelitian ini di tentukan dengan rumus sebagai
berikut:
d
1+ N ( 2)
N
n=
Keterangan:
N : Besar populasi
n : Besar Sampel
d : Tingkat segnifikasi
Berdasarkan rumus di atas, maka

besar sampel yang didapatkan dari

keseluruhan jumlah populasi 134 orang Di Pondok Pesantren Assalam


adalah sebagai berikut :

d
1+ N ( 2)
N
n=
0,05
1+134( 2)
134
n=
n=

134
1+134 ( 0,0025 )

n=

134
1+0,335

n=

134
1,335

n=100,37
n=100 santri putra

Jadi besar sample dalam penelitian ini adalah 100 santri putra.
.4.3

Sampling
Sampling adalah proses meyeleksi porsi dari populasi untuk dapat
mewakili populasi (Nursalam,2014:173). Dalam penelitian menggunakan
tehnik pengambilan sampel secara random atau acak yang disebut random
sampling. Tehnik random sampling ini hanya boleh digunakan apabila
setiap unit atau anggota populasi itu bersifat homogen atau diasumsikan
homogen. Hal ini berarti setiap anggota populasi itumempunyai
kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel (Notoatmodjo,

2012:121). Dalam penelitian ini menggunakan tehnik simple random


sampling yaitu dengan cara undian atau lottery technique.

.5 Kriteria Inklusi dan esklusi


.5.1 Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari
suatu

populasi

target

yang

terjangkau

dan

akan

diteliti

(Nursalam,2014:172). Kriteria inklusi meliputi:


a. Seluruh santri yang tinggal Di Pondok Pesantren Assalam Rejoyoso

.5.2

Bantur Malang.
b. Seluruh santri yang berumur 10 tahun
Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek
yang memenuhi kriteria inklusi (Nursalam,2014:172). Yang termasuk
kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah:
a. Santri yang tidak menetap di pondok pesantren assalam rejoyoso

bantur malang.
b. Santri yang tidak bersedia menjadi responden.
.6 Identifikasi variable
Variable adalah atau karakteristik yang memberikan nilai beda
terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain) (Nursalam,2014:177).
Adapun dalam penelitian ini variable peneliti terdiri dari dua jenis variable
yaitu:
.6.1

Variable Independent (bebas)


Variable Independent adalah variable yang menjadi sebab
timbulnya atau berubahnya variable dependen (variable terikat) (Sugiono,

2006:3). Variable independent dalam penelitian ini adalah personal


hygiene.
.6.2

Variable Dependent
Variable dependent adalah variable yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variable independent atau bebas (Sugiono,
2006:3). Variable dependent dalam penelitian ini adalah penyakit skabies.

.7 Definisi Operasional
Table 3.2 Table definisi operasinal Hubungan Personal Hygiene Dengan
Penyakit Skabis Pada Santri Putra Di Pondok Pesantren Assalam
Rejoyoso Bantur Kabupaten Malang.
Variable

Definisi

Indikator

Alat Ukur

Skala

Skoring

Operasiona
l
Personal

Kegiatan

Personal

Hygiene

santri Kuesioner

Ordinal

jawaban

Hygiene

yang

meliputi:

Santri

dilakukan

Putra

untuk

Cukup :8-9

Pondok

menjaga

Kurang :1-7

Pesantren

kebersihan

Assalam

badan oleh

masing-

masing

individu

YA
1. K

a
n
t
u
b

Baik :10

u
h
2. M
a
n
d
i
3. M
e
m
a
k
a
i
s
a
b
u
n
4. M
e
m
a
k
a
i
h
a
n
d

u
k
5. G
a
n
t
i
p
a
k
a
i
a
n
6. M
e
n
c
u
c
i
p
a
k
a
i
a
n

Variable

Definisi

Indikator

Penyakit

Operasional
Penyakit
1. Pruritus

Skabis

kulit

yang yaitu

nokturna
gatal

pada

diderita oleh malam hari


seseorang

2. Iritasi

Alat Ukur

Skala

Lembar

Nominal

Observasi

Skoring
1. Jika dalam lembar
observasi terdapat 1
jawaban Ya maka

pada

kulit

santri tersebut

umumnya

dikategorikan

karena

yang

infeksi

muncul di sela-sela

menderita penyakit

sarcoptes

jari,siku,

skabies.

skabies

selangkangan

dan

lipatan paha

observasi terdapat

3. Muncul gelembung
pada kulit
4. Munculnya

2. Jika dalam lembar


jawaban Tidak pada
semua pernyataan maka

garis

santri tersebut

halus yang berwarna

dikategorikan tidak

kemerahan di bawah

menderita penyakit

kulit

skabies.

5. Lesi berupa papul


berisi nanah

3. Untuk penyataan
diberi nilai Ya :1
Tidak 0

.8 Tehnik Pengumpulan Data


.8.1 Proses Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data dilakukan secara birokrasi yaitu peneliti


mendapat surat pengantar dari Ketua Stikes Kepanjen Kabupaten Malang
untuk diserahkan kepada Pengurus Pondok Pesantren Assalam Rejoyoso
Bantur Malang guna memperoleh ijin lahan penelitian, setelah mendapat
surat ijin penelitian dari Pengurus Pondok Pesantren Assalam Rejoyoso
Bantur Malang, peneliti melakukan informed consent dengan responden
setelah responden menyetujui, peneliti memberi pertanyaan kepada
resonden dan peneliti memberi penjelasan kepada responden tentang halhal yang belom dipahami oleh responden.
.8.2

Instrument Pengumpulan Data


Instrument

adalah

alat-alat

yang

akan

digunakan

untuk

pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012:87). Adapun tehnik dan instrument


atau alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan kuesioner. Selain dengan kuesioner peneliti menggunakan
lembar observasi yang bertujuan untuk mengetahui status penyakit skabies
pada Santri Putra Di Pondok Pesantren Assalam Rejoyoso Bantur Malang.
.8.3

Uji Validitas
Validitas merupakan suatu indeks yang menunjukkan alat ukur
tersebut benar-benar dapat mengukur apa yang akan diukur. Demikian
juga dengan kuesioner yang sebagai alat ukur harus mengukur apa yang
akan diukur, maka perlu dilakukannya uji dengan melakukan uji korelasi
antar nilai tiap-tiap item (pertanyaan) dengan total skors kuesioner
tersebut, jika koesioner tersebut memiliki validitas, berarti pertanyaan

yang ada didalam kuesioner tersebut dapat mengukur konsep yang akan
kita ukur (Notoatmodjo, 2012).
Dalam uji validasi ini peneliti menggunakan analisa dengan
bantuan computer Windows 7 dengan program SPSS 10.0 (Sugiyono,
2006). Taraf signifikan yang dapat dipakai dalam uji validitas ini sebesar
5% (0,05). Dalam uji validitas kuesioner peneliti menggunakan dua rumus
korelasi yang memungkinkan akan dipakai oleh peneliti yaitu dengan
menggunakan person product moment yang dapat dipakai peneliti ketika
sebaran data normal dan dapat menggunakan Spearmen Sommersd
gamma jika sebaran data peneliti tidak normal. Penelitian ini
menggunakan uji validitas dengan pemberian kuesioner kepada 100
responden dari

Santri Pondok Pesantren Assalam Rejoyoso Bantur

Malang.
.8.4

Reliabilitas
Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana
suatu alat ukur pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini
berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tersebut tetap
konsisten atau tetap asas bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih
terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama
(Notoatmodjo, 2012). Uji reliabilitas dalam penelitian ini dengan
instrument satu kali saja tetapi ada beberapa pertanyaan yang perlu diubah
kemudian hasil yang diperoleh dianilisis dengan menggunakan teknik
koefisien reliabilitas Alpha Cronbach.

.8.5

Normalitas

Uji Normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui data


dari setiap variabel yang akan dianalisis yang berdistribusi normal, maka
dari itu sebelum peneliti menggunakan teknik Statistik Parametris, maka
kenormalan data dari harus diuji terlebih dahulu. Bila distribusi data tidak
normal, maka statistic parametris tidak dapat digunakan, maka perlu
menggunakan statistic nonparametris
.9 Metode Analisa Data
1. Langkah - langkah Analisa Data
Tehnik pengolahan data pada penelitian Hubungan Personal
Hygiene Dengan Penyakit Skabies Pada Santri Putra Di Pondok Pesantren
Assalam Rejoyoso Bantur Malang dilakukan dengan tahap sebaga berikut:
a. Editing
Kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau
kuesioner (Notoatmodjo, 2012:176).
b. Coding
Coding merupakan pemberian kode secara numeril terhadap
data yang terdiri dari beberapa kategori (Arikunto, 2010).

c. Tabulating
1. Scoring
Pemberian skor terhadap item-item yang perlu diberikan
skor, serta memberikan kode terhadap item yang tidak
diberi skor (Arikunto, 2010). Pengolahan data dilakukan
dengan memberikan penilaian pada jawaban responden
dengan jawaban YA dan Tidak. Untuk jawaban YA
diberikan nilai 1 dan untuk jawaban Tidak diberikan nilai
0.
Dengan kategori :
1.

Baik

: skor 8 - 10

2.

Cukup

: skor 4 - 7

3.

Kurang : skor 0 3

2. Klasifikasi
Langkah selanjutnya yaitu untuk mengklasifikasikan data
untuk menilai hubungan status personal hygiene dengan
penyakit skabies pada santri putra di pondok pesantren assalam
rejoyoso bantur malang diklasifikasikan dalam tiga kategori
yaitu :
1.

Baik

: skor 8 - 10

2.

Cukup

: skor 4 - 7

3.

Kurang

: skor 0 3

Sedangkan untuk status penyakit skabies pada santri putra Di


Pondok Pesantren Assalam Rejoyoso Bantur Malang dikalsifikasikan
berdasarkan lembar observasi, jika dalam observasi terdapat jawaban Ya
satu saja maka santri putra tersebut di kategorikan menderita penyakit
skabies dan jika pada lembar observasi tidak terdapat jawaban Ya sama
sekali atau terdapat jawaban Tidak pada semua pernyataan, maka santri
putra tersebut di kategorikan tidak menderita penyakit skabies.
2. Analisa Data
Analisa data merupakan proses perincian data yang akan ditulis
dalam penyajian data. Hal ini dilakukan dengan menemukan makna dari
setiap data sehingga meberikan tafsiran yang dapat diterima oleh akal
sehat dalam konteks masalahnya secara keseluruhan.
a. Univariat
Analisis univariat merupakan analisa yang digunakan untuk
menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik dari setiap variabel
penelitian (Notoadmotjo, 2012).
b. Bivariat
Analisis bivariant merupakan analisa yang digunakan untuk
menganalisis hubungan antara dua variabel (Hidayat, 2011).

.10 Penarikan kesimpulan


Penarikan kesimpulan ini merupakan langkah akhir dalam pengujian data
penerimaan (H1) Adanya Hubungan Personal Hygiene Dengan Penyakit Skabies
.11 Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian peneliti mengajukan permohonan ijin
kepada Pengurus Santri Putra

Pondok Pesantren Assalam Rejoyoso

Bantur Malang untuk mendapatkan persetujuan dengan menekankan pada


masalah penelitian yang meliputi :
1. Persetujuan (Informed consent)
Merupakan suatu cara persetujuan antara peneliti dengan
responden dengan memberikan persetujuan melalui informed
consent. Dengan memberikan lembar persetujuan kepada setiap
responden

sebelum

penelitian

dilaksanakan.

Lembar

persetujuan ini bertujuan sebagai bukti penyelenggaraan


penelitian, tanggung gugat dan agar responden mengerti
maksud dan tujuan dari penelitian, dan jika responden tidak
bersedia maka peneliti harus menghormati hak responden.
2. Tanpa Nama (Anonymity)
Dalam etika penelitian keperawatan dimana nama responden
tidak dituliskan pada lembar kuisioner dan hanya akan
diberikan kode atau nomer responden.

3. Kerahasiaan (Contidentiality)
Merupakan semua informasi yang telah dikumpulkan dari
responden dan dijamin kerahasiaannyaoleh peneliti. Hanya data
tertentu saja yang akan disajikan dalam bentuk kesimpulan
data.

Вам также может понравиться