Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
- adsorpsi
- partisi
Silika gel :
- silika gel G sbg pengikat digunakan gypsum
- silika gel S sbg pengikat digunakan pati
- silika gel GF 254 ditambah gypsum dan senyawa
berpendar pada UV 254 nm
- silika gel H, Silika gel N [ tanpa pengikat ]
- silika gel tanpa pengikat ttp dengan seny.berpendar
- silika gel untuk keperluan preparatif
Alumina :
- alumina asam (pH 4), netral (pH 7), basa (pH 9).
- Pemberian kode seperti silika gel G.H.P.F.
Selulosa :
- serat 2-20 , serat asli (MN 300), mikrokristal (Avicel) utk
senyawa polar. Dengan atau tanpa senyawa fluorescence.
Fase gerak
-Interaksi polaritas (ik hidrogen dan konsep like dissolves like)
-Deret eluotropik
-Perkiraan polaritas campuran pelarut:
pcam = a.pa + b.pb + c.pc +
= fraksi volum
p= angka kepolaran (Rohrschneider dan Snyder)
Heksana
1-klorobutana
Isopropil eter
Metilen klorida
Tetrahidrofuran
Kloroform
Etanol
Etil asetat
aseton
Metanol
Asetonitril
Etilena glikol
DMSO
Air
0,1
1,0
2,4
3,1
4,0
4,1
4,3
4,4
5,1
5,1
5,8
6,9
7,2
10,2
liq.chrom.)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Fase diam
Jenis cairan
Air
Air
Air
Air
Air
Air
Kloroform :
metanol=2:3
Perbandingan
Fase diam:cairan
( g : ml )
30 : 60-65
30 : 80-90
30 : 40
30 : 80-90
30 : 60-65
1:5
1: 9
Pengembangan (elusi)
- Bejana diisi fase gerak hingga kedalaman 0,5 cm jenuh
- Totolan (sdh kering) pada plate, dimasukkan bejana
- Totolan jangan tercelup fase gerak
- Batas yang dicapai gerak ditandai dg pensil lemah
- Didokumentasi profil kromatogramnya (Rf).
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Jenis Senyawa
Warna
1. Anilina ftalat
2. Anisaldehida dalam H2SO4, etanol, dan
bbro tetes asam asetat
3. Stibium klorida dlm CHCl3
4. 2,4-dinitrofenilhidrazin dlm HCl
5. Dragendorff
Gula mereduksi
Karbohidrat
Berbagai warna
Biru
Berbagai warna
Kuning merah
Jingga
Fenol
Asam amino
Berbagai warna
Biru
8. -DAB
-Diazotasi kmd dg N-1-naftiletilendiamin
Sulfa
Kuning-oranye
merah
Sistem
1.
T1
2.
T2
3.
T3
Anti histamin
T4 dst
10
T10
Barbiturat
Fase gerak :
aseton 1bg
CHCl3 9 bg
Pengembangan : 10-17 cm
Visualisasi :
KMnO4 warna kuning, coklat, purple.
Pereaksi Zwikkers warna Pink atau hijau
11
12
T11
T12
Barbiturat
Barbiturat
22
T22
Golongan
sulfa
Rr :
HRf : 100 x Rf
Same TLC plate held under a UV lamp Note the appearance of additional spots.
dR
2
N = 16 ( --------- )
W
1 - Rf
k = ------------Rf
1 - dR/dM
k = ------------dR/dM
dM/dM - dR/dM
= -----------------------dR/dM
dM-dR
= -----------------dR
H
O
R1
R2
Nama Senyawa
R1
R2
Barbital
(5,5-dietil as barbiturat)
C2H5-
C2H5-
Fenobarbital
C2H5-
Probarbital
C2H5-
Rf
0,22
0,24
0,24
H3C
HC
Siklobarbital
C2H5-
Amilobarbital
C2H5-
Butobarbital
C2H5-
H3C
0,32
0,33
CH3
CH2
C
H 3C H C
H2
H 3C
H2
C
C
H2
CH2
0,33
SO2
Nama senyawa
NH
Sulfadiazin
Rf
( 2-sulfanilamidopyrimidin)
0,47
N
N
Sulfamerazin
(2-sulfanilamido-4-metilpyrimidin)
0,57
N
CH3
CH3
N
Sulfadimidin
0,64
N
CH3
Analisis kuantitatif
- Ketepatan dan ketelitian kurang dibanding krom.gas & HPLC
Dibedakan ada 2 (dua) cara :
1. Bercak langsung diukur luasnya
2. Bercak dikerok kmd dilarutkan dlm pelarut yg sesuai.
luas bercak
KLT Preparatif
- sampel 50 mg- 1 gram
- sampel ditotolkan sbg pita / garis
- tebal optimum lapisan fase diam 1-1,5 mm
- visualisasi :
- non-destruktif
- destruktif sbg ditutupi
KLT kinerja tinggi (HPTLC)
- diameter fase diam dg distribusi sempit (5-10 m)