Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PRIMARY SURVEY
A. Airway
Tidak terdapat sumbatan pada jalan nafas
B. Breathing
Look: pergerakan dinding dada tampak simetris., tidak terlihat mengunakan otot bantu
nafas, nafas cepat, frekuensi nafas 46x/menit
Listen: Terdapat suara nafas ronkhi
Feel : Napas pasien terasa hangat.
C. Circulation
Nadi pasien 216x/menit, tekanan darah 100/60 mmHg, CRT > 2 detik, warna ujung
jari terlihat pucat, akral dingin.
D. Disability
Kesadaran pasien compos mentis dengan nilai GCS E4V5M6
: An. MA
: 15 tahun
: Laki-laki
: Islam
: Banjar
: SMP
: Pelajar
: Belum kawin
: Sei Sahurai, Barito Kuala.
: 12 Januari 2016
: 12 Januari 2016
: 09.67.28
: Thalesemia + Dispnea
Keluarga pasien mengatakan badan panas teraba panas sejak hari senin malam,
sempat kejang satu kali, muntah 4 kali sejak pagi hari, klien sesak dan sulit
bernapas sejak pagi hari.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Keluarga pasien mengatakan pasien memiliki riwayat penyakit thalasemia sejak kecil.
Pasien pernah dirawat di rumah sakit sekitar sebulan yang lalu dengan keluhan yang
sama.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang memiliki penyakit yang
sama dengan pasien.
D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Kesadaran composmentis dengan nilai GCS : E4V5M6
Tanda-tanda vital:
Tekanan darah
: 100/60mmHg
Nadi
: 216 x/menit
Respirasi
: 46 x/menit
Temperatur
: 38,7C
SPO2
: 64%
2. Pengkajian B1-B6
a. B1 (Breathing)
Inspeksi
: Bentuk dada pasien simetris, tidak tampak kelainan pada dada,
pasien tampak sesak, tampak peningkatan frekuensi napas dimana
frekuensi napas pasien 46 x/menit dan perubahan irama pernapasan
Palpasi
Perkusi
anemis
: Nadi teraba cepat 216 x/menit
: Pemeriksaan jantung terdengar bunyi redup di midclavikula intercosta
d. B4 (Blader)
BAK 4-5 kali sehari warna urine kuning jernih
e. B5 (Bowel)
Tidak ada mual dan muntah saat di rumah sakit, nafsu makan pasien menurun.
Inspeksi
: abdomen tampak buncit.
Auskultasi : Bising usus 8 x/menit
Palpasi
: Tidak terdapat adanya massa dan nyeri tekan
Perkusi
: Ketika diperkusi terdengar suara timpani
f. B6 (Bone)
Tidak ditemukan edema dan kelainan lainnya
bawah. Tidak tampak adanya lesi. Skala otot
seperti
biasanya,
tapi
agak
Pasien kurang tahu kondisi penyakitnya saat ini tetapi akan berusaha menerima
segala kondisinya saat ini. pasien tidak merasa malu dan rendah diri dengan
kondisinya saat ini dan pasien tidak mengalami masalah dalam hubungan sosialnya
karena keluarganya selalu berada disamping pasien.
f. Spritual
Pasien tidak menjalankan kegiatan agama selama di rumah sakit.
III. DATA FOKUS
A. Data Subjektif
1. Pasien mengatakan sesak napas dan sulit untuk bernapas
2. Pasien mengatakan sulit untuk berbicara
3. Pasien mengatakan badannya terasa lemas
4. Keluarga pasien mengatakan pasien tidak dapat beraktivitas
5. Keluarga pasien mengatakan aktivitas pasien dibantu oleh orangtuanya
B. Data Objektif
Inspeksi :
1. Pasien tampak sesak nafas dan kesulitan mengambil nafas
2. Pasien tampak kesulitan berbicara
3. Nafas pasien tampak cepat
4. Tampak perubahan irama pernapasan
5. Keadaan umum pasien tampak lemah
6. Aktivitas pasien tampak dibantu oleh keluarganya
7. Skala aktivitas pasien 3
Palpasi:
1. Tidak ada benjolan abnormal pada dada
2. Sterm taktil fremetus kanan dan kiri sama
3. Tidak terdapat nyeri tekan pada dada
Perkusi:
1. Dada saat diperkusi secara umum terdengan sonor
2. Tidak terdapat adanya suara hipersonor
Auskultasi
1. Terdengar suara ronkhi saat diauskultasi
Parameter
Hasil
.
1.
Hemoglobin (HGB)
12,7 g/dl
2.
3.
Leukosit (WBC)
Erytrosit (RBC)
22.900 /mm2
5,03 juta/mm
4.
5.
Thrombosit (PLT)
Hematokrit (HTC)
298.000 /mm2
38,8 %
Nilai Normal
Lk : 13-17 g/dl
Pr : 12-15 g/dl
5.000 10.000
Lk : 4,5 - 6
Pr : 4 5,5
150.000 400.000
Lk : 40-50
6.
Plateletkrit (PCT)
0,214 %
Pr : 35-45
0,100 0,500 %
V. TERAPI FARMAKOLOGI
Infus RL 250 cc/jam
Inj. Dopamin 1amp 5meq (1,95 cc/jam)
Inj. Dobutamin 10 meq (3,12 cc/jam)
Inj. Antrain 275mg
Inj. Ceftriaxone 1gr
Inj. Dexamethasone 5mg
Nebu ventolin + NaCl 2cc
VI. ANALISA DATA
No
1
Data
Data Subjektif:
Problem
Ketidakefektifan
Etiologi
Penurunan
ekspansi paru
untuk bernapas
Data Objektif
bernapas.
Napas pasien cepat,
frekuensi nafas 46x/menit
Data Subjektif
- keluarga pasien
Hipertermi
mengatakan
penyakit (resiko
infeksi)
Ketidakefektifan
Data Obyektif
Perifer
Kurang
tentang
pemberat
Resiko Infeksi
faktor
VII.
INTERVENSI KEPERAWATAN
No
1.
Diagnosa
Ketidakefektifan
pola
Tujuan
nafas - Respiratory status :
ventilation
berhubungan dengan penurunan
- Respiratory status :
ekspansi paru
airway patency
- Vital sign status
Kriteria hasil :
Suara
nafas
bersih, tidak ada
sianosis
dan
dyspneu (mampu
bernafas dengan
mudah)
Menunjukkan
jalan nafas yang
paten (klien tidak
merasa tercekik,
irama
nafas,
frekuensi
pernapasaan
dalam
rentang
normal, tidak ada
suara
nafas
abnormal)
Tanda vital dalam
rentang normal
(tekanan darah,
nadi pernapasan)
Intervensi
Airway
management
- Posisikan
pasien
untuk
memaksimalkan
ventilasi
- Lakukan fisioterapi
dada jika perlu
- Auskultasi
suara
nafas,
catat
adanya
suara
tambahan
- Berikan
bronkodilator
bila perlu
- Monitor respirasi
status oksigen
Oxygen status
- Pertahankan jalan
nafas yang paten
- Monitor
aliran
oksigen
- Observasi adanya
tanda-tanda
adanya
hipoventilasi
Vital sign
monitoring
- Monitor TD, nadi,
suhu, dan RR
- Monitor
kualitas
dari nadi
- Monitor frekuensi
dan
irama
pernafasan
- Monitor suara paru
- Monitor
pola
pernapasan
abnormal
- Monitor,
suhu,
warna,
dan
kelembapan kulit
2.
3.
Thermoregulation
Kriteria hasil :
Suhun
tubuh
dalam
rentang normal
Nadi
dan
respirasi dalam rentang normal
Tidak
ada
perubahan
Vital
sign
monitoring
Monitor TD, nadi,
suhu dan respirasi
Monitor
dari
kuaklitas
nadi
monitor frekuensi
dan
irama
pernafasaan
Monitor suara paru
Monitor
pola
pernapasan
abnormal
Monitor
suhu,
warna,
dan
kelembapan kulit
Monitor
sianosis
perifer
Fever treatment
Monitor
suhu
sesering mungkin
Monitor IWL
Monitor warna dan
suhu kulit
Monitor
tekanan
darah, nadi dan
respirasi
Monitor penurunan
4.
Resiko infeksi
- Immune status
- Knowledge
Temperture
regulation
Monitor
suhu
minimal tiap 2
jam
Rencanakan
monitor
suhu
secara kontinyu
Monitor TD, nadi
dan respirasi
Monitor warna dan
suhu kulit
Monitor
tandatanda hipertermi
dan hipotermi
Vital sign
monitoring
Monitor TD, nadi,
suhu dan respirasi
Monitor
dari
kuaklitas
nadi
monitor frekuensi
dan
irama
pernafasaan
Monitor suara paru
Monitor
pola
pernapasan
abnormal
Monitor
suhu,
warna,
dan
kelembapan kulit
Monitor
sianosis
perifer
Infection control
infection control
- Risk control
Kriteria hasil :
Pasien bebas dari
tanda dan gejala
infeksi
Mendeskripsikan
proses penularan
penyakit, faktor
yang
mempengaruhi
penularan serta
penatalaksanaann
ya
Menunjukkan
kemampuan
untuk mencegah
timbulnya infeksi Jumlah leukosit
dalam
batas
normal
Menunjukkan
perilaku
hidup
sehat
-
(konrol tinfeksi)
Bersihkan
lingkungan
setelah
dipakai
pasien lain
Batasi pengunjung
untuk
mencuci
tangan
saat
berkunjung
Instruksikan pada
pengunjung untuk
mencuci tangan
saat berkunjung
dan
setelah
berkunjung
meniggalkan
pasien
Gunakan
sabun
antimikrobia
untuk cuci tangan
Cuci tangan setiap
sebelum
dan
sesudah tindakan
keperawatan
Inspeksi kulit dan
membran mukosa
terhadap
kemerahan,
panas, drainase
- Ajarkan pasien dan
keluarga
tanda
dan gejala infeksi
Ajarkan
cara
menghindari
ninfeksi
VIII.
Wita
Dx
Implementasi
Evaluasi
I
Airway management
S: Pasien mengatakan masih
- Memposisikan
pasien
merasa sesak.
untuk memaksimalkan
ventilasi
- Melakukan
fisioterapi O:
P: Lanjutkan intervensi
17.10
Wita
II
-
kulit
Vital signs monitoring
Memonitor TD, nadi, suhu
dan respirasi
Memonitor dari kuaklitas
nadi
Memonitor
frekuensi dan irama
pernafasaan
Memonitor suara paru
Memonitor
pola
pernapasan abnormal
Memonitor suhu, warna,
dan kelembapan kulit
Memonitor
sianosis
S:
O:
TTV
TD : N : 240 x/m
R : 45 x/m
T : 38 C
SpO2 : 94%
Kesadaran : Kompos Mentis
GCS : E4 V5 M6
A: masalah belum teraktasi
P: intervensi dilanjutkan
perifer
3
Fever treatment
- Memonitor suhu sesering
mungkin
- Memonitor IWL
- Memonitor warna dan
suhu kulit
- Memonitor tekanan darah,
nadi dan respirasi
- Memonitor
penurunan
tingkat kesadaran
- Memonitor WBC, Hb, Hct
- Memonitor intake dan
output
- Memberikan anti piretik
- Memberikan pengobatan
untuk
mengatasi
peyebab demam
S:
pasien
Badan
pasien
teraba
panas
Akral
masih
terasa
hangat
Pasien tidak mengalami
kejang
TTV
TD : N : 237 x/m
R : 48 x/m
T : 38,1 C
SpO2 : 95%
Kesadaran :
Temperture regulation
Kompos
Memonitor suhu minimal
tiap 2 jam
Mentis
Rencanakan Memonitor GCS : E4 V5 M6
suhu secara kontinyu
Memonitor TD, nadi dan
A: Masalah belum teratasi
respirasi
Memonitor warna dan
suhu kulit
Memonitor
tanda-tanda P: Lanjutkan intervensi
hipertermi dan hipotermi Fever treatment
- Memonitor suhu sesering
mungkin
Vital sign Memonitoring - Memonitor IWL
Memonitor TD, nadi, suhu - Memonitor warna dan suhu
dan respirasi
kulit
Memonitor dari kuaklitas - Memonitor tekanan darah,
nadi
Memonitor
nadi dan respirasi
penurunan
frekuensi dan irama - Memonitor
tingkat kesadaran
pernafasaan
Memonitor
WBC, Hb, Hct
Memonitor suara paru
Memonitor
pola - Memonitor intake dan output
- Memberikan anti piretik
pernapasan abnormal
pengobatan
Memonitor suhu, warna, - Memberikan
untuk mengatasi peyebab
dan kelembapan kulit
- Memonitor
perifer
sianosis
demam
19.00
wita
IV
-
Temperture regulation
Memonitor suhu minimal
tiap 2 jam
Rencanakan Memonitor suhu
secara kontinyu
Memonitor TD, nadi dan
respirasi
Memonitor warna dan suhu
kulit
Memonitor
tanda-tanda
hipertermi dan hipotermi
Vital sign Memonitoring
Memonitor TD, nadi, suhu
dan respirasi
Memonitor dari kuaklitas
nadi Memonitor frekuensi
dan irama pernafasaan
Memonitor suara paru
Memonitor pola pernapasan
abnormal
Memonitor suhu, warna, dan
kelembapan kulit
Memonitor sianosis perifer
S:O:
- tidak tampak adanya
tanda-tanda infeksi pada
pasien
- TTV
TD : N : 237 x/m
R : 48 x/m
T : 38,1 C
SpO2 : 95%
- hasil laboratorium
Hemoglobin : 12,7 g/dl
Leukosit : 22.900 /mm2
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Infection control (konrol
tinfeksi)
Membersihkan lingkungan
setelah dipakai pasien lain
Membatasi
pengunjung
untuk mencuci tangan saat
berkunjung
Menginstruksikan
pada
pengunjung untuk mencuci
tangan saat berkunjung dan
setelah
berkunjung
meniggalkan pasien
Menggunakan
sabun
antimikrobia untuk cuci
tangan
Mencuci
tangan
setiap
sebelum
dan
sesudah
tindakan keperawatan
Menginspeksi kulit dan
membran mukosa terhadap
kemerahan, panas, drainase
Mengajarkan pasien dan
keluarga tanda dan gejala
infeksi
Mengajarkan
cara
menghindari infeksi