Вы находитесь на странице: 1из 8

LAPORAN LAB TEKNIK PENGUKURAN FREKUENSI TINGGI

Percobaan No. 7
Pe

Oleh :
Kelompok 1/Kelas 3A2
1.
2.
3.
4.

Ikhsan Maulana/131331017
Letmiyuni Lestari M/131331019
Mochammad Praditia J/131331020
Rafiqa Lathifah N/131331021

Tanggal percobaan : 8/12/2015

PRODI TELEKOMUNIKASI TEKNIK ELEKTRO


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
DESEMBER 2015

1. PERCOBAAN NO

:7

2. JUDUL PERCOBAAN
3. TUJUAN
4. TEORI PEDAHULUAN
Mixer merupakan bagian yang dibutuhkan dalam sistem radio penerima.
Sebagaimana fungsinya mixer digunakan mengubah masukan sinyal dari satu
frekuensi ke frekuensi lainnya sebagai keluaran. Frekuensi yang diterima (RF)
dicampur dengan output osilator lokal dengan menggunakan pencampur (mixer) dan
dirubah menjadi sinyal IF (Intermediate). Local oscillator (LO) merupakan voltagecontrolled-oscillator (VCO) yang menghasilkan gelombang kontinyu. Keluaran mixer
berupa dua buah sinyal meliputi frekuensi LO dan sinyal masukan RF, serta
mempunyai dua keluaran yang diperoleh dari penjumlahan frekuensi tersebut (LO
freq + RF freq) dan pengurangan (LO freq - RF freq). Dalam percobaan kali ini
diminta mengukur karakteristik sebuah mixer seperti frekuensi LO, RF dan IF, isolasi
antara LO-RF dan LO-IF, frekuensi bayangan serta mengukur convension loss (dB)

Gambar 1. Device RF Mixer.


Frekuensi dari sinyal RF dan sinyal LO menghasilkan frekuensi IF sebesar 10.7 Mhz
(pada sinyal FM). Band frequency FM broadcast adalah 88 MHz sampai 108 MHz.
Jika fRF adalah sinyal RF pada band frequency yang diinginkan dan fif adalah
intermediate frequency sebesar 10,7 MHz maka besar frekuensi lokal osilator (f LO).
Sedangkan untuk band frecuency FM Transceiver adalah 134 MHz sampai 174 MHz.
Gambar 2. Cara Kerja Mixer pada FM
Berikut rumus untuk mendapatkan frekuensi LO :
FLO = FRF FIF
FLO = FRF + FIF
FLO = FRF - FIF

Conversion Loss didefinisikan sebagai rasio dari daya pada frekuensi output daya
pada frekuensi masukan dengan LO yang diberikan (osilator lokal) listrik. Kerugian
konversi (atau keuntungan dalam kasus banyak konverter dan tuner) adalah ukuran
seberapa efisien mixer mengubah energi dari frekuensi input ke frekuensi output. Jika
respon kerugian konversi dari mixer atau converter tidak datar selama rentang
frekuensi operasi dimaksudkan, informasi yang berharga dapat hilang dari sinyal
output yang dihasilkan. Hal ini digambarkan dalam grafik di bawah ini.

Gambar 3. Grafik conversion loss.


Frekuensi Bayangan, rumus untuk mendapatkan frekuensi bayangan sebagai berikut :
FIM = FRF 2 FIF
FIM = FRF + 2 FIF
FIM = FRF - 2 FIF
Pada frekuensi IM apabila nilai frekuensi IM dikurangi frekuensi osilator bernilai
frekuensi IF maka frekuensi IM adalah frekuensi bayangan, setelah didapatkan
hasilnya maka frekuensi mana yang akan dipilih. Kita akan memilih frekuensi yang
memiliki bandwidth dari range yang kita berikan. Dan frekuensi yang kurang dari
range tidak akan bisa masuk sehingga akan ada 2 sinyal yang saling berpautan.
5. SETUP PENGUKURAN

Gambar 3. Setup kalibrasi port B dan R.


6. ALAT/BAHAN YANG DIPERLUKAN

Signal Generator Hawlett-Packard 8656B (0,1 990 MHz)


Modulation Analyzer Hawlett-Packard 8901A
Mixer Mini-Circuit 15542 ZAD-1
Spectrum Analyzer Signal Hound USB-SA44B (1 Hz 4,4 GHz)

Aplikasi Signal Hound


PC
Terminasi 50
Kabel coaxial BNC to BNC 50

7. LANGKAH PERCOBAAN
7.1 Pengukuran Broadcast FM (88 108 MHz)

Kalibrasi level daya RF (-30 dBm) dan LO (0 dBm).


o Nyalakan Signal Generator Hawlett-Packard 8656B sebagai pembangkit
sinyal RF dan Modulation Analyzer Hawlett-Packard 8901A sebagai
pembangkit sinyal LO.
o Nyalakan PC dan jalankan aplikasi signal hound, lalu setting parameter
SPAN sebesar 100 KHz, REF LEVEL sebesar 0,0 dBm, attenuation
sebesar 10dB, dan Res BW sebesar 1,6 KHz.
o Rangkailah setup kalibrasi RF seperti yang ditunjukkan gambar . untuk
mengkalibrasi level daya -30 dBm sinyal RF yang dibangkitkan oleh
Signal Generator Hawlett-Packard 8656B. Frekuensi yang ditala adalah
frekuensi pada range broadcast FM yaitu 88-108 MHz. Pada percobaan ini
frekuensi RF yang ditala sebesar 100 MHz. Lakukan kalibrasi level daya
-30 dBm sinyal RF dengan mengatur level daya Signal Generator HawlettPackard 8656B sambil melihat level daya spektral pada aplikasi signal
hound dengan frekuensi center yang telah di setting sesuai dengan
frekuensi RF yaitu 100 MHz.
o Rangkailah setup kalibrasi LO seperti yang ditunjukkan gambar . untuk
mengkalibrasi level daya 0 dBm sinyal LO yang dibangkitkan oleh
Modulation Analyzer Hawlett-Packard 8901A. Frekuensi LO yang ditala
didapatkan dengan perhitungan menggunakan rumus :
LO1 = RF + IF
LO2 = RF IF
Pada RF sebesar 100 MHz terdapat dua frekuensi LO yaitu LO 1 = 100 +
10,7 = 110,7 MHz dan LO2 = 100 10,7 = 89,3 MHz, dengan demikian
kita dapat memilih frekuensi LO yang akan digunakan karena kedua
frekuensi tersebut menghasilkan IF sebesar 10,7 MHz. Setelah menala
frekuesni LO, lakukan kalibrasi level daya 0 dBm sinyal LO dengan
mengatur level daya Modulation Analyzer Hawlett-Packard 8901A sambil
melihat level daya spektral pada aplikasi signal hound dengan frekuensi
center yang telah di setting sesuai dengan frekuensi LO yang ditala.

Pengukuran Convertion Loss

o Rangkaialah setup pengukuran convertion loss seperti yang ditunjukkan


gambar . untuk melihat rugi-rugi daya RF yang hilang setelah dirubah ke
IF.
o Set frekuensi center pada aplikasi signal hound sebesar 10,7 MHz,
kemudian catat level dayanya.
o Convertion Loss dapat dihitung menggunakan rumus level daya RF
dikurangi level daya IF.

Pengukuran Isolasi LO-RF dan LO- IF


o Rangkaialah setup pengukuran isolasi LO-RF seperti yang ditunjukkan
gambar . untuk mengukur besarnya daya bocor dari port LO yang
tercampur dengan port RF. Set frekuensi center pada aplikasi signal hound
sebesar LO1 atau LO2, kemudian catat level dayanya.
o Rangkaialah setup pengukuran isolasi LO-IF seperti yang ditunjukkan
gambar . untuk mengukur besarnya daya yang masuk dari port LO yang
tercampur dengan port IF. Set frekuensi center pada aplikasi signal hound
sebesar LO1 atau LO2, kemudian catat level dayanya.

Pengukuran Frekuensi Bayangan (IM)


o Untuk pengukuran frekuensi bayangan (IM), frekuensi sinyal RF diubah
menjadi frekuensi sinyal IM. Besar frekuensi IM yang ditala didapatkan
dengan perhitungan menggunakan rumus :
IM1 = RF + 2 IF
IM2 = RF 2 IF
Pada RF sebesar 100 MHz terdapat dua frekuensi IM yaitu IM 1 = 100 +
2(10,7) = 121,4 MHz dan IM2 = 100 2(10,7) = 78,6 MHz.
o Rangkaialah setup pengukuran convertion loss seperti yang ditunjukkan
gambar . dengan frekuensi sinyal RF diubah menjadi frekuensi sinyal IM 1
sebesar 121,4 MHz atau IM2 sebesar 78,6 MHz. Frekuensi LO yang ditala
untuk IM1 adalah 110,7 MHz dan untuk IM2 adalah 89,3 MHz.
o Set frekuensi center pada aplikasi signal hound sebesar IF atau 10,7 MHz,
kemudian catat level dayanya.

7.2 Pengukuran Broadcast VHF (134 174 MHz)

Kalibrasi level daya RF (-30 dBm) dan LO (0 dBm).


o Rangkailah setup kalibrasi RF seperti yang ditunjukkan gambar . untuk
mengkalibrasi level daya -30 dBm sinyal RF yang dibangkitkan oleh
Signal Generator Hawlett-Packard 8656B. Frekuensi yang ditala adalah
frekuensi pada range broadcast VHF yaitu 134-174 MHz. Pada percobaan
ini frekuensi RF yang ditala sebesar 140 MHz. Lakukan kalibrasi level
daya -30 dBm sinyal RF dengan mengatur level daya Signal Generator

Hawlett-Packard 8656B sambil melihat level daya spektral pada aplikasi


signal hound dengan frekuensi center yang telah di setting sesuai dengan
frekuensi RF yaitu 100 MHz.
o Rangkailah setup kalibrasi LO seperti yang ditunjukkan gambar . untuk
mengkalibrasi level daya 0 dBm sinyal LO yang dibangkitkan oleh
Modulation Analyzer Hawlett-Packard 8901A. Frekuensi LO yang ditala
didapatkan dengan perhitungan menggunakan rumus :
LO1 = RF + IF
LO2 = RF IF
Pada RF sebesar 100 MHz terdapat dua frekuensi LO yaitu LO 1 = 140 +
10,7 = 150,7 MHz dan LO2 = 140 10,7 = 129,3 MHz, dengan demikian
kita dapat memilih frekuensi LO yang akan digunakan karena kedua
frekuensi tersebut menghasilkan IF sebesar 10,7 MHz. Setelah menala
frekuesni LO, lakukan kalibrasi level daya 0 dBm sinyal LO dengan
mengatur level daya Modulation Analyzer Hawlett-Packard 8901A sambil
melihat level daya spektral pada aplikasi signal hound dengan frekuensi
center yang telah di setting sesuai dengan frekuensi LO yang ditala.

Pengukuran Convertion Loss


o Rangkaialah setup pengukuran convertion loss seperti yang ditunjukkan
gambar . untuk melihat rugi-rugi daya RF yang hilang setelah dirubah ke
IF.
o Set frekuensi center pada aplikasi signal hound sebesar 10,7 MHz,
kemudian catat level dayanya.
o Convertion Loss dapat dihitung menggunakan rumus level daya RF
dikurangi level daya IF.

Pengukuran Isolasi LO-RF dan LO- IF


o Rangkaialah setup pengukuran isolasi LO-RF seperti yang ditunjukkan
gambar . untuk mengukur besarnya daya bocor dari port LO yang
tercampur dengan port RF. Set frekuensi center pada aplikasi signal hound
sebesar LO1 atau LO2, kemudian catat level dayanya.
o Rangkaialah setup pengukuran isolasi LO-IF seperti yang ditunjukkan
gambar . untuk mengukur besarnya daya yang masuk dari port LO yang
tercampur dengan port IF. Set frekuensi center pada aplikasi signal hound
sebesar LO1 atau LO2, kemudian catat level dayanya.

Pengukuran Frekuensi Bayangan (IM)


o Untuk pengukuran frekuensi bayangan (IM), frekuensi sinyal RF diubah
menjadi frekuensi sinyal IM. Besar frekuensi IM yang ditala didapatkan
dengan perhitungan menggunakan rumus :
IM1 = RF + 2 IF

IM2 = RF 2 IF
Pada RF sebesar 140 MHz terdapat dua frekuensi IM yaitu IM 1 = 140 +
2(10,7) = 161,4 MHz dan IM2 = 140 2(10,7) = 118,6 MHz.
o Rangkaialah setup pengukuran convertion loss seperti yang ditunjukkan
gambar . dengan frekuensi sinyal RF diubah menjadi frekuensi sinyal IM 1
sebesar 121,4 MHz atau IM2 sebesar 78,6 MHz. Frekuensi LO yang ditala
untuk IM1 adalah 150,7MHz dan untuk IM2 adalah 129,3 MHz.
o Set frekuensi center pada aplikasi signal hound sebesar IF atau 10,7 MHz,
kemudian catat level dayanya.
8. HASIL DAN ANALISA

Broadcast FM (100 MHz)

Broadcast VHF (140 MHz)

Broadcast VHF (154 MHz)

9. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

Mixer merupakan perangkat yang digunakan untuk mencampur 2 buah sinyal


yaitu sinyal RF dengan sinyal LO sehingga menghasilkan IF- (selisih antara RF
dengan IF) dan IF (penjumlahan antara RF dengan IF).
Mixer memiliki parameter convertion loss yang menunjukkan rugi-rugi daya RF
yang hilang setelah dirubah ke IF. Semakin kecil convertion loss makan semakin
baik kualitas dari sinyal yang diterima.
Mixer memiliki parameter LO-RF isolation yang menunjukkan besarnya daya
bocor dari port LO yang tercampur dengan port RF dan LO-IF isolation yang
menunjukkan besarnya daya yang masuk dari port LO yang tercampur dengan
port IF. Semakin besar nilai isolasi antar port mixer maka semakin baik kualitas
mixer tersebut.
Pada pengukuran parameter mixer yaitu conversion loss, LO-RF isolation dan
LO-IF isolation pada 3 RF yang berbeda (100, 140, dan 154 MHz) menunjukan
bahwa mixer yang digunakan pada percobaan dalam kondisi baik karena dari
ketiga parameter tersebut memiliki hasil ukur pada kriteria yang seuai dengan
datasheet dan bisa dikatakan baik (acceptable) pada setiap parameternya.
Sinyal RF yang kita terima memiliki IM yang apabila jatuh pada band filter yang
digunakan, IM tersebut akan menginterferensi sinyal RF kita sama-sama
menghasilkan frekuensi IF yang sama. Untuk menghindari jatuhnya IM pada band
filter yang digunakan, dipilih LO yang membuat RF memiliki IM diluar range
band yang diinginkan.

10. DAFTAR PUSTAKA

Вам также может понравиться