Вы находитесь на странице: 1из 35

CLINICAL SCIENCE

SESSION : CATARACT
Preseptor : dr. Mayarani., Sp. M
Disusun Oleh
Nama : Nuraeni Fuji Lestari
NPM : 12100114040
SMF ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
RSUD AL-IHSAN BALEENDAH
2015

PENDAHULUAN
Katarak adalah kekeruhan pada lensa, umumnya

merupakan penyakit pada usia lanjut, namun


dapat juga akibat kelainan congenital atau
penyulit mata lokal menahun.
WHO memperkirakan terdapat 45 juta penderita
kebutaan bilateral di dunia dan sepertiganya
terdapat di Asia Tenggara. Penyebab kebutaan
utama di dunia adalah katarak (47,8%).

ANATOMI MATA

ANATOMI LENSA
Lensa mata berbentuk bikonveks, avascular, transparan,

dan ditutupi oleh kapsul dan epitel.


Permukaan posterior lebih cembung dari anterior
Lensa ditahan oleh zonula siliaris dan ligamentum
suspensorium ke ekuator lensa agar terfiksasi
Diameter lensa 9mm dengan tebal 5mm
bagian depan berhubungan dengan cairan bilik mata, ke
belakang berhubungan dengan badan kaca
Terdiri atas : kapsul, epitel subkapsul, korteks, dan
nucleus.
Fungsi lensa :
meneruskan cahaya/sebagai media refraksi cahaya ke retina
fungsi akomodasi

ANATOMI LENSA

HISTOLOGI LENSA
Kapsul

: membran dasar elastik dan


transparan, terdiri dari kolagen tipe IV dan
sel-sel epitel
Epitel : Sel-sel bermetabolisme aktif
biosintesis DNA, RNA, protein, lipid,
menghasilkan ATP.
Lensa mata manusia mengandung 65%
air, jumlahnya berubah seiring dengan
bertambahnya usia.

Lensa mata manusia normal mengandung 65%

air, dan jumlah ini berubah sangat sedikit seiring


dengan bertambahnya usia.
Keseimbangan kation antara ruang di luar dan di
dalam lensa diakibatkan aktifitas dari pompa
sodium (Na, K, ATPase) yang berpengaruh
terhadap permeabilitas membran.

KATARAK
Definisi
Katarak berasal dari yunani katarrhakies, inggris
cataract, dan latin cataracta yang berarti air
terjun. Dalam bahasa Indonesia disebut bular
dimana pengelihatan seperti tertutup air terjun
akibat lensa yang keruh.
Katarak adalah kekeruhan pada lensa,yang
terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa,
denaturasi protein lensa atau akibat keduaduanya.

EPIDEMIOLOGI
Katarak dapat terjadi pada semua kondisi

mata dimana umumnya terjadi pada orang


yang sudah berusia lanjut
WHO memperkirakan terdapat 45 juta
penderita kebutaan bilateral di dunia dan
sepertiganya terdapat di Asia Tenggara.
Penyebab kebutaan utama di dunia adalah
katarak (47,8%)

ETIOLOGI
Usia tua

Diabetes mellitus

Penyakit mata

Galaktosemia

Chronic anterior uveitis

Distrofi miotonik Obat-

Acute congestive

angle-closure
glaucoma
Myopia
Retina pigmentosa
Kelainan sistemik dan
metabolik

obatan
Trauma
Tindakan invansif mata
Merokok
Terpapar matahari yang
terus menerus
Stress oksidatif.

KLASIFIKASI
1. Berdasarkan usia
.Kongenital
.Juvenile
.Senile

2. Maturitas
.Imatur
.Matur
.hipermatur

3. Morfologi
Subkapsular
Nuklear
Kortikal
Cristhmas tree
4. Klasifikasi lain
Katarak presenile
Katarak sekunder
kataraktraumatik
Drug induce

MORFOLOGI
Anterior Subcapsular Cataract
Anterior subcapsular

cataract
Berada dibawah

kapsul lensa,
Diakibatkan oleh
metaplasia fibrosa dari
epitel lensa

Posterior Subcapsular Katarak

dibawah kapsul posterior,


tampak seperti plak

bervakuola dan
bergranulasi.
Keluhan : pengelihatan
seperti melihat cahaya
mobil dating atau sinar
matahari yang terang.

Nuclear Cataract
NUCLEAR

KORTIKAL

korteks anterior,
Sering berhubungan

dengan myopia

posterior, dan ekuator.


Kekeruhan berbentuk
cuneiform atau radialspoke-like

Christmas tree

Jarang terjadi,
dikarakteristikan

dengan deposit pada


korteks atau nukeus
yang soliter dan terlihat
seperti jarum, polikrom,
dan striking.

KLASIFIKASI BERDASARKAN MATURITAS


IMATUR

MATUR

HIPERMATUR

MORGAGNIAN

KLASIFIKASI
BERDASARKA
N USIA

KATARAK
KONGENITAL

akibat gangguan perkembangan

embrio intrauterin
terjadi karena gangguan metabolisme
serat-serat lensa terjadi segera setelah
lahir dan berusia kurang 1 tahun.
Pada pemeriksaan akan terlihat
leukokoria
Tindakan bedah dilakukan tindakan
pada 2 bulan pertama kehidupan

KLASIFIKASI
BERDASARKAN
USIA

KATARAK JUVENIL

Muncul pada usia > 3 bulan dan < 9

tahun
Kelanjutan dari katarak kongenital.
Dapat merupakan penyulit penyakit
lain
1. Katarak Metabolik
2. Otot : distrofi miotonik
3. Katarak traumatika
4. Katarak komplikata
5. Kelainan herediter dan kongenital
6. Katarak anoksik
7. Toksik
8. Radiasi

KATARAK
BERDASARKA
N USIA

Katarak senile
mulai pada usia 50 tahun
degenerasi lensa terjadi

KATARAK SENILE

secara perlahan-lahan.
Tajam penglihatan akan
menurun secara berangsurangsur.

STADIUM SENIL KATARAK


Insipien

Imatur

Matur

Hipermatur

Kekeruhan

Ringan

Sebagian

Seluruh

Masif

Cairan lensa

Normal

Bertambah

Normal

Berkurang

Iris

Normal

Terdorong

Normal

Tremulans

Bilik mata
depan

Normal

Dangkal

Normal

Dalam

Sudut bilik
mata

Normal

Sempit

Normal

Terbuka

Shadow test

(-)

(+)

(-)

Pseudo(+)

Penyulit

(-)

Glaukoma

(-)

Uveitis +
glaukoma

KLASIFIKASI LAIN
Presenile Katarak

Katarak Sekunder

Katarak yang muncul pada


keadaan berikut :
1. Diabetes Melitus
2. Age related
3. Premature presbiopia
4. Miotonik distrofi
5. Dermatitis atopi
6. Neurofibromatosis tipe 2

Merupakan manifestasi
katarak yang diakibatkan
oleh penyakit lain, speerti :
1.Uveitis anterior kronik
2.Acute Congestive AngleClosure Glaucoma
3.High (Pathological)
myopia
4.Hereditary fundus distrofi

KLASIFIKASI LAIN
Traumatic katarak
1. direct penetrating
2. concussion
3. electric shock dan

lightning
4. ionizing radiation
5. infrared radiation

Drug Induced

Katarak
1. Steroid
2. Chlorpromazine
3. Busulphan
4. Amiodarone
5. Gold
6. Allopurinol

PATOFISIOLOGI
Lensa mengandung 3 komponen
anatomis:
Nukleus zone sentral
Korteks perifer
Kapsul anterior dan posterior

Nukleus mengalami

perubahan warna dg
bertambahnya usia
Perubahan fisik
hilangnya tranparansi lensa
Perubahan kimia dlm
protein lensa koagulasi
mengabutkan
pandangan
Terputusnya protein lensa
disertai influks air kedalam
lensa
Usia meningkat
Penurunan enzim menurun
degenerasi pd lensa

SIMPTOM
Cloudy or blurry vision.
Warna cerah terihat kabur.
Muncul cahaya yang buram dan silau
Terlalu terang jika melihat cahaya Melihat garis tidak lurus
Penglihatan dobel
Gangguan perubahan warna
Tidak berhubungan dengan nyeri mata atau mata merah
Penurunan visus (dekat dan jauh)
Diplopia monokuler

SIGN
penurunan visus diperiksa dengan menggunakan snellen

chart
Pemeriksaan optalmoskop
Penurunan sensitivitas terhadap kontras
Pupil pucat
pemeriksaan slit lamp menunjukkan jenis katarak
(kortilkal, nuclear, dan subcapsular)
Pemeriksaan shadow test (+)
Pemeriksaan funduskopi : memungkinkan untuk katarak
imatur
Pemeriksaan biometri dan keratometri

TATALAKSANA

Pembedahan yang saat ini dikenal antara lain :


Ekstraksi Katarak Ekstra Kapsular
Fakoemulsifikasi
Ekstraksi Katarak Intra Kapsular
Small Incision Cataract Surgery

EKSTRAKSI KATARAK EKSTRA


KAPSULAR

Tindakan yang termasuk


ekstraksi liniear, aspirasi
dan irigasi.
Dilakukan pada pasien :
Imatur
kelainan endotel,
keratoplasti
implantasi IOL posterior
implantasi sekunder IOL
bedah glaucoma

EKSTRAKSI KATARAK INTRA


KAPSULAR

mengeuarkan seluruh isi

lensa bersama kapsul.


Dapat dilakukan pada zonula
zinn yang telah rapuh
kontraindikasi pada usia <40
tahun yang masih
mempunyai ligament
hialoidea kapsuar.
Penyulit : astigmata,
glaucoma, uveitis,
endoftalmitis dan
pendarahan.

FAKOEMULSIFIKASI
Fibrator ultrasonic
untuk menghancurkan nucleus
Aspirasi
dimasukkan lensa IOL yang
dapat dilipat.
Keuntungan : pemulihan visus
lebih cepat, induksi astigmatis
akibat operasi minimal,
komplikasi dan inflamasi
pasca bedah minimal.

Small incision cataract surgery


Insisi dilakukan pada sklera dengan ukuran insisi

bervariasi dari 5-8 mm. Penutupan luka insisi terjadi


dengan sendirinya (self-sealing). Dapat dilakukan pada
stadium katarak immature, mature, dan hypermature.
Teknik dilakukan pada kasus glaukoma fakolitik dan dapat
dikombinasikan dengan operasi trabekulektomi.

KOMPLIKASI
Sebagai komplikasi tersering adalah glukoma

Proses :
1. Fakotopik / fakomorfik
2. Fakolitik
3. Fakotoksik

KOMPLIKASI OPERASI
Pada Waktu
Operasi
Hematom
Iris
terpotong/tersayat
Iris prolaps
Kapsul robek
Prolaps vitreous
Dislokasi lensa
Perdarahan
intraokuler

1-5 hari setelah


Operasi
Iris prolaps
Kekeruhan
kornea
irreversible
Glaukoma
Iridosiklitis
Perdarahan
intraokuler
panoftalmitis

>5 hari
Glaukoma
Ablasio retina
Iridosiklitis/uveitis
Epithelial
ingrowth
Distrofi kornea
Vitrea endothelial
akut

TERIMAKASIH

Вам также может понравиться