Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 masih cukup rendah yakni sebesar 42%
dimana target pencapaian pemberian ASI eksklusif pada tahun 2014 sebesar 80%
(Riskesdas, 2013).
Salah
eksklusif bagi bayi dibawah usia enam bulan karena produksi ASI pada ibu post
partum yang terhambat pada hari- hari pertama pasca persalinan sehingga sebagian
besar bayi mendapatkan susu formula pada saat baru lahir (Riskesdas, 2013).
Permasalahan ibu post partum di rumah sakit menunjukkan bahwa produksi
ASI yang sedikit pada hari- hari pertama post partum menjadi kendala dalam
pemberian ASI eksklusif kepada bayinya. Penelitian yang dilakukan oleh Chertok dan
Shoham (2008) membuktikan bahwa wanita yang melahirkan dengan seksio sesarea
beresiko tiga kali lebih besar mengalami hambatan dalam proses menyusui. Sebagian
besar ibu post partum akan berhenti menyusui pada bulan pertama karena tidak
dilakukan inisiasi menyusu dini (IMD) serta keterlambatan dalam memberikan ASI
dibandingkan dengan ibu yang melahirkan secara normal. Perasaan nyeri yang
dirasakan di area sekitar operasi, kelemahan, dan hambatan mobilisasi juga
mempengaruhi keterlambatan produksi ASI pada wanita post seksio sesarea.
Faktor lain yang menyebabkan bayi mengalami kesulitan menyusui pasca
seksio sesarea adalah nyeri maternal, stress, mual, tipe anestesi, bayi dan ibu
dirawat secara terpisah, anemia karena kehilangan darah selama operasi dan post
operasi, hambatan respon menghisap bayi, dan hambatan produksi ASI akibat
pemberian obat-obatan (Dewey, 2001; Kmom, 2002). Proses melahirkan melalui
seksio sesarea memiliki hubungan dengan keterlambatan dalam proses laktogenesis
dan menyusui dini. Keterlambatan produksi ASI disebabkan oleh proses pemulihan
membutuhkan waktu yang lama, prosedur operasi menimbulkan rasa nyeri,
kecemasan, serta kelemahan. (Chen et al.,1998; Dewey et al.,2003; Evans et al.,2003;
dalam Riordan & Wambach.,2010)
Sebagai upaya untuk membantu pencapaian peran maternal pada wanita post
partum dengan seksio sesarea, peran perawat maternitas sebagai pemberi asuhan
utama dapat melakukan intervensi pijat punggung menggunakan minyak esensial
lavender. Intervensi pijat punggung menggunakan minyak esensial lavender diduga
dapat membantu ibu post partum meningkatkan produksi ASI dan menurunkan
nyeri sehingga mampu mendukung pemberian ASI eksklusif bagi bayi baru lahir.
Pijat punggung dilakukan untuk merangsang refleks oksitosin atau reflex let
down melalui stimulasi sensori somatik dari sistem aferen (Mario, 2004). Pemijatan
yang dilakukan di area punggung ini dapat dilakukan pada ibu pasca bedah sesar pada
24 jam setelah melahirkan ketika ibu sudah mampu memulai mobilisasi secara
bertahap. Pijat punggung dapat dilakukan pada ibu pasca bedah sesar dengan posisi
senyaman mungkin baik dengan posisi berbaring sambil miring ataupun dalam posisi
duduk. Pemijatan ini tidak memiliki efek samping yang berarti.
Aromaterapi lavender mempunyai efek terapi secara psikologis dari aromanya
yang terhirup melalui inhalasi dari komponen yang mudah menguap. Khasiat
aromaterapi lavender mempunyai aktivitas melalui sistem limbik khususnya pada
amygdala dan hippocampus. Meskipun mekanisme secara seluler belum diketahui
dengan pasti, namun lavender mempunyai khasiat mirip dengan benzodiazepines dan
minyak
esensial lavender terhadap ibu post partum dengan seksio sesarea dalam
meningkatkan produksi ASI masih terbatas. Hasil studi pendahuluan yang telah
dilakukan di RSUD Panembahan Senopati Bantul didapatkan data kurang lebih 70%
ibu post partum dengan seksio sesarea mengalami permasalahan dalam menyusui
bayinya. Permasalahan yang dialami antara lain : pengeluaran ASI yang sedikit,
kondisi fisik yang lemah sehingga membutuhkan bantuan penuh dalam proses
menyusui dan mobilisasi yang kurang karena pasien cenderung takut pada luka post
operasi SC.
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk mengkombinasikan
intervensi pijat punggung menggunakan minyak essensial lavender terhadap
produksi ASI pasca bedah sesar di RSUD Panembahan Senopati Bantul.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan diatas maka dirumuskan pertanyaan penelitian
bagaimana pengaruh pijat punggung menggunakan minyak esensial lavender
terhadap produksi ASI pasca bedah sesar di RSUD Panembahan Senopati Bantul ?
C. Tujuan Penelitian
1 Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pijat punggung
menggunakan minyak esensial lavender terhadap produksi ASI pasca bedah sesar di
RSUD Panembahan Senopati Bantul.
2 Tujuan Khusus
a) Mengidentifikasi perbedaan produksi ASI
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
a. Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Menambah informasi dan masukan khususnya bagi ilmu keperawatan
maternitas terkait intervensi komplementer yang dapat meningkatkan
kelancaran produksi ASI pada ibu pasca bedah sesar melalui pijat punggung
menggunakan minyak esensial lavender.
b. Pemberi Pelayanan Keperawatan
Sebagai standar dan dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan tindakan
keperawatan mandiri berupa terapi komplementer sehingga meningkatkan
kualitas asuhan keperawatan khususnya di lingkup keperawatan maternitas
dengan sasaran ibu pasca bedah sesar.
c. Institusi Pelayanan Kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi penyusun
kebijakan terkait pemilihan prosedur tindakan pelayanan keperawatan di
ruang post partum dalam meningkatkan kelancaran produksi ASI pada ibu
pasca bedah sesar melalui pijat punggung menggunakan minyak esensial
lavender
E. Keaslian Penelitian
Penelitian terdahulu yang mempunyai kemiripan dengan penelitian sebagai
berikut:
a. Patel & Gedam (2013) Effect of Back Massage on Lactation among
Postnatal Mothers. Penelitian ini menggunakan desain quasi experimental
non equivalent pre & post test design untuk mengetahui efektifitas back
massage terhadap
Palembang.
Penelitian
ini
dilakukan
dengan
control
group
design
teknik
pengambilan
sampel
10