Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Analisis Univariat
Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan variabel-variabel
yang diteliti sehingga mendapatkan gambaran umum.
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu
Sebelum Diberikan Pendidikan Kesehatan.
No
Tingkat Pengetahuan
Jumlah (orang)
Presentase (%)
Pengetahuan Baik
Pengetahuan Cukup
44
Pengetahuan Kurang
50
Jumlah
18
100
Tingkat Pengetahuan
Jumlah (orang)
Presentase (%)
Pengetahuan Baik
17
Pengetahuan Cukup
12
66
Pengetahuan Kurang
17
Jumlah
18
100
Analisis Bivariat
Analisis bivariat dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah
15
15
3
3
0
0
18
18
0,000
pemberiaan
pendidikan
kesehatan
yang
bertujuan
untuk
terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan
sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan sampai menghasilkan
pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi intensitas perhatian dan persepsi
tarhadap objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera
pendengaran (telinga), dan indera penglihatan (mata) (Notoatmodjo, 2005).
Pendidikan kesehatan adalah suatu proses yang menjembatani kesenjangan
antara informasi dan tingkah laku kesehatan. Pendidikan kesehatan memotivasi
seseorang untuk menerima informasi kesehatan dan berbuat sesuai dengan
informasi tersebut agar mereka menjadi lebih tahu dan lebih sehat (Budioro,1998).
Maka hal ini sependapat dengan teori yang dikemukan oleh Notoadmodjo
(2005) bahwa pengetahuan dapat kita peroleh dari mana saja salah satunya dari
penginderaan kita sendiri dan kita juga bisa mendapatkan informasi atau
pengetahuan dari pendidikan kesehatan yang ada di masyarakat. Agar masyarakat
terutama ibu yang mempunyai anak usia balita mengetahui bagaimana cara
penanganan penyakit diare yang dialami oleh balitanya. Menurut Budioro (1998)
4.2.2
ibu yang balitanya mengalami diare sesudah diberikan pendidikan kesehatan lebih
banyak ibu yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 3 orang atau sekitar 17%,
12 orang atau sekitar 66% ibu yang memiliki pengetahuan cukup, dan 3 orang
atau sekitar 17% ibu yang memiliki pengetahuan kurang. Ibu yang sebelum
diberikan pendidikan kesehatan sebagian besar tidak mengetahui bagaimana cara
penanganan diare di rumah, bahkan ada sebagian ibu juga yang tidak mengetahui
tentang penyakit diare, dan tidak tahu bagaimana cara pembuatan sampai
pemberian oralit di rumah. Hal ini disebabkan karena, ibu kurang mendapatkan
informasi dan ibu memiliki pengetahuan yang kurang sehingga ibu tidak tahu
bagaimana cara penanganan diare pada anak balitanya di rumah.
Manusia
mempunyai
kebutuhan
dasar
untuk
mempertahankan
Pengetahuan itu sendiri oleh faktor pendidikan formal. Pengetahuan sangat erat
hubunganya dengan pendidikan, dimana diharapkan bahwa dengan pendidikan
yang tinggai maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Akan
tetapi perlu ditekankan, bukan berarti seseorang yang berpendidikan rendah
mutlak berpengetahuan rendah pula. Maka ibu harus diberikan informasi melalui
pendidikan kesehatan mengenai penenganan diare pada balita. Agar dapat
menangani diare pada anak secara tepat supaya tidak terjadi dehidrasi atau hal hal
yang tidak kita inginkan seperti kematian pada anak balita.
4.2.3
Keterbatasan Penelitian
Penelitian tentang pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat
pengetahuan ibu dalam penanganan diare pada balita (1-5 tahun) di Kelurahan
Maleber Kecamatan Andir, dengan jumlah responden sebanyak 18 orang memiliki
keterbatasan yaitu sebagai berikut:
1. Responden dalam penelitian ini masih dalam jumlah kecil yaitu hanya
2.
18 orang.
Peneliti mengalami kesulitan mencari ibu yang memiliki balita yang
mengalami diare 6 bulan terakhir.