Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
I. Isian Singkat
1.Gravity Concntration
2. Aliran fluida vertikal, gerak fluida horizontal dan fluida tenang
3. Humprey Spiral
4. Differential acceleration, Hinderet setting dan Consolidation trickling
5. Ionizer electrode dan Deviation electrode
6. Lifting Effect
7. Pinning Effect
8. Rotor
9. Splitter
10. Magnetic Susceptibility
11.Flotability
12. Padat, Cair dan Udara
13. Collector, Modifier dan Frother
14. Frother
15. 50, 80, 100
16. Dorong, Gravitasi, Tekan dan Sentrifugal
17. Free Setling
18. Thickener
19. Underflow dan Overflow
20. Flocculating, Sedimentation, Compaction dan Elimination.
Essay
(1)
a. KK Merupakan suatu perkiraan apakah konsentrasi gravitasi dapat diterapkan untuk
memisahkan mineral-mineral yang mempunyai perbedaan berat jenis serta mineral
yang memiliki selang ukuran yang dapat dipakai.
b. Differential acceleration
Differential acceleration merupakan faktor perbedaan kecepatan jatuh partikel mineral
ke bed, karena adanya gerakan yang terjadi pada alat jig. Hal ini akan menyebabkan
partikel mineral yang memiliki berat jenis besar akan memiliki kecepatan jatuh yang
lebih besar.
c. Hinderet setting
Hinderet setting adalah faktor kerapatan batuan pada lapisan bed, faktor dimana
kecepatan jatuh setelah mineral mencapai kecepatan akhir atau setelah mengendap
pada bed, dimana partikel mineral terangkat dan turun pada saat terjadi pulsion dan
suction mengalami kesulitan untuk melalui media pemisah di dalam jig. Jadi dapat
dikatakan faktor pengaturan kerapatan bed.
d. Consolidation trickling
Consolidation trickling adalah faktor atau cara pengaliran campuran partikel mineral
pada waktu akhir jatuh, dimana berlaku setelah lapisan bed menutup pada saat akhir
dorongan (pulsion) . Partikel mineral ringan berukuran besar tidak sanggup berpindah
ke kompartemen berikutnya karena pengaruh kecepatan yang terjadi pada partikel
mineral tersebut. Sedangkan mineral berat dengan ukuran kecil mempunyai
kesempatan untuk menerobos celah-celah lapisan bed, karena partikel tersebut cukup
kecil bila dibandingkan dengan rongga bed. Kondisi seperti inilah yang dikendalikan
dalam Consolidation trickling.
e. Lifting Effect
Merupakan keadaan yang terjadi karena ukuran diameter ionizer electrodee besar,
dimana terjadi perbandingan gaya listrik dan gaya sentrifugal
f. Pinning Effect
Merupakan keadaan yang terjadi karena ukuran diameter ionizer electrodee terlalu
kecil. dimana terjadi perbandingan gaya image dan gaya sentrifugal
(2.)
a. Cara kerja Shaking Table
Pada meja goyang didalam proses pemisahannya, pemisahan mineralterjadi karene
adanya sentakan meja yang ditimbulkan oleh headmotiondan aliran air tipis
dipermukaan meja dari wash water. Mineral berat karenamempunyai gaya gesek yang
lebih besar maka akan terlempar kesamping(searah sentakan meja). Lebih jauh,
mineral yang berukuran halus akanterlempar kesamping lebih jauh disbanding dengan
mineral yang berukurankasar. Mineral ringan berukuran kasar akan terdorong oleh
aliran air lebih jauh dari pada mineral berat berukran halus. Sedangkan adanya riffle,
diatas meja akan mengakibatkan aliran turbulen dan membentuk perlapisan/susunan
mineral berat dan ringan.
b. JIG
Dalam proses Jigging terdapat 2 proses, yaitu :
a.Pultion
Cara kerjanya, torak mendorong air dimana ada pegendapanatau bed, sehingga terjadi
Pultion atau dorongan, sehingga partikeldiatas saringan lebih kecil dari ukuran bed,
tetapi lebih besar ukuran partikel yang disaring dan suction. Bed adalah partikel degan
ukurandiatara partikel berat dan ukuran partikel ringan.
b.Suction
Bila terjadi suction maka didalam baki, akan terjadi penyedotanterhadap partikelpartikel di atas saringan, bila penyedotan ini besar maka partikel ringan akan ikut
tertarik, untuk memperkecil penyedotanini diberikan air tambahan atau under water
agar air didalam batchtenang sehingga akan terjadi pemisahan. Pada waktu Pultion
Bed akanmerenggang, maka material berat akan menerobos batch sebagai produk dan
pada waktu Suction bed akan menutup.
c. Sluice Box
Mekanisme kerja alatOperasi yang terjadi dalam Sluice Box adalah :
a.Feeding Feed dimasukkan ke dalam Sluice Box,
yakni feed yang telah terliberasi seperti timah, emas, pasir besi. Kapasitas tergantung
dari perbedaan SG. Pada Sluice Box terdapat penghalang (riffle) yang berfungsi
sebagai alat stratifikasi. Untuk operasi ini sebaiknya partikel-partikel yang berukuran
besar disingkirkan terlebih dahulu.Riffle membantu terjadinya turbulensi. Bila partike
terlalu banyak, maka stratifikasi akan terganggu dan pengendapan tidak akan terjadi.
Akibatnya sebagian mineral berharga terbuang menjaditailing. Hal in harus dibantu
dengan cara mengaduk-aduk agar partikel ringan keluar.
b.Cleaning
Bila partikel berat sudah penuh, wash water dialirkan dan akanterjadi pemisahan
partikel berat dari partikel ringan, sehingga yangtertinggal hanya konsentrat.
d. Magnetic Separator
Medan magnet timbul di antara dua pole yaitu magnet atas dan magnet bawah yang
keduanya dipasang merupakan satu garis lurus. Diantara kedua pole magnet ini
dipasang rotor. Rotor berputar dengan arah yang berlawanandengan jarum jam.
Dibawah rotor dipasang pan yang bergetar dan merupakan bagian dari vibrating
feeder. Mineral-mineral masuk melalui feed hopper (bak penampung feed).
Kemudian material-material yang akan dipisahkan berjalandi atas pan yang bergetar.
Di atas pan bergetar ini terjadi proses pemisahan berdasarkan berat jenis, dimana
mineral yang mempunyai berat jenis besar akan berada dilapisan bawah dan mineralmineral yang mempunyai berat jenislebih ringan akan berada di lapisan atas. Setelah
sampai di atas rotor dimanadi atasnya terdapat magnetic pole yang terletak di atas dan
di bawah. Bilasuatu mineral melewati magnetic pole ini terjadi lifting action (aksi
pengangkatan), sehingga butiran-butiran mineral yang bermagnetik lemahdapat
membentuk garis gaya magnet yang terkumpul di ujung yang runcing.
Butiran-butiran mineral yang mempunyai kemagnetan lemah akantertarik oleh
magnetic pole dan lengket di atas magnetic pole tersebut. Dengandipasangnya sikat
maka mineral-mineral tersebut akan jatuh ke bagianmagnetic. Dan bagi mineral yang
mempunyai kemagnetan kurang atau tidak mengandung magnet tidak terangkat oleh
magnetic pole dan kemudian dibawaoleh belt conveyor kebagian non magnetic
sehingga terpisah antara mineralmagnetic dan mineral non magnetic
e. High Tention Separator
Feed yang masih panas jatuh merata pada rotor yang berputar, lalu mineral memasuki
corona antara elektrode dan rotor dimana terjadi pemberian muatan listrik. Untuk
mineral yang bersifat konduktor muatan yang menempel pada permukaannya
diteruskan pada rotor yang ditanahkan, lalu cenderung jatuhnya menjauhi rotor (hasil
konduktor). Sedangkan untuk mineral yang bersifat non konduktor muatan yang
diterimanya tidak diteruskan dan tetap melakat pada rotor, jatuh ke hasil non
konduktor. Hasil middling adalah mineral yang jatuhnya antara hasil konduktor dan
hasil non konduktor.
f. Flotasi
Kecepatan fluida dalam suatu aliran yang laminar pada tiap-tiap lapisan adalah tidak
sama. Makin keatas, kecepatannya akan makin bertambah. Akibatnya mineral-mineral
dengan specific gravity yang berbeda akan dipisahkan, dimana gaya yang bekerja
yaitu : gayadorong air, gaya geser, dan gravitasi
Secara garis besar pemisahan mineral dengan cara flotasi dilakukan dengan dua tahap,
yaitu tahapan conditioning dan tahapan pengapungan mineral (flotasi). Pada tahapan
conditioning bertujuan untuk membuat suatu mineral tertentu bersifat hidropobik dan
mempertahankan mineral lain bersifat hidropilik.
Dilihat dari tabel maka sand masih memiliki kecepatan pengendapan 50 cm/s,maka
tidak dibutuhkan floculating agent.
6.
7. Pengolahan
Mineral
kasiterit
columbit
zirkon
ilmenit
rutile
kuarsa
pirit
xenotime
monasit
SG
6,9-7,1
5,2-6,65
4,6-4,7
4,7
4,2
2,65
5
4,6
5,1
a. KK rutile = 1,89
b. KK Zirkon= 1,67
KELISTRIKAN
konduktor
konduktor
non
konduktor
konduktor
non
konduktor
non
Non
KEMAGNETAN
Non magnetik
Para magnetik
Non
Magnetik
Non
Non
non
Magnetik
magnetik
Maka :
JIG
ROM
Tailing
Rutile dan
Zirkon
Kasiterit,
columbit,zirkon,ilme
nit,
Pirit,
xenotime,monasit
MS
Tailing
Columbit, ilmenit, xenotime dan
monasit
Konsentrat
Kasiterit, zirkon, pirit dan
HTS
HTS
Tailing
zirkon
Konsentrat
Kasiterit, pirit
Konsentr
at
kasiterit
8. Bagian-bagian Jig
1. Feed
2. Jig Bed
3. Discharge
4.Jig Screen
5. Plunger
6.Jig Tank
7.
8. Spigot
Flotasi
Tailing
pirit
9. HTS
Bagian-bagian HTS
a. Ionizer Electroda adalah elektrode yang berbentuk kawat halus. Fungsinya
menimbulkan corona adalah pelepasan muatan listrik yang dapat memberikan
muatan listrik yang dikehendaki pada mineral yang akan dipisahkan. Corona ini
spesifik pada medan listrik yang sangat homogen. Untuk menimbulkan medan listrik
yang non homogen ini maka dibuat diameter Ionizer Electrode jauh lebih kecil
dari rotor.
b. Deviason Electroda, berbentuk silinder yang fungsinya untuk menimbulkan
medan listrik statis. Jarak antara Deviason Electroda dan Ionizer Electroda
adalah tetap, dihubungkan dengan suatu sambungan konduktor.
c.
Rotor, berbentuk silinder yang berdiameter lebih besar dari Deviason Electroda
dan dapat berputar. Panjang dan diameter menentukan kapasitasnya. Rotor
merupakan electrode positif karena dalam operasinya dihubungkan dengan tanah.
d.
Splitter, untuk memotong lintasan butiran mineral yang keluar dari medan listrik
statis, sehingga diperoleh hasil konduktor, middling dan non konduktor, pengukuran
jarak splitter dilakukan terhadap garis tengah yang dilalui rotor.
10. Menurun :
1. Koral
2. Induksi
3. Membran
4. Lounder
5. Image
Mendatar
1. Port
2. Flocculating
3. Underwater
4. Brush
5. Conditioning