Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kelompok IV / II A
I. PENGERTIAN
Hiperparatiroid adalah penyakit yang disebabkan oleh kelebihan sekresi
hormon paratiroid (PTH) yang ditandai dengan dekasifikasi tulang dan terbentuknya
batu ginjal yang mengandung kalsium..
Hormon paratiroid mengawal konsentrasi kalsium dan fosfat didalam badan
seseorang. Kesan utama dari hormon paratiroid adalah meningkatkan konsentrasi
cairan kalsium dengan meningkatkan pelepasan kalsium dan fosfat dari matriks
tulang, meningkatkan penyerapan kalsium oleh ginjal, dan meningkatkan produksi
ginjal.
II. KLASIFIKASI
Hiperparatiroidisme primer (Primary hyperparathyroidism)
Kebanyakan pesakit yang menderita hiperparatiroidisme primer mempunyai
konsentrasi serum hormon paratiroid yang tinggi. Kira-kira 85% dari keseluruhan
hiperparatiroid primer disebabkan oleh adenoma tunggal. Sedangkan 15% lainnya
melibatkan berbagai kelenjar (contoh berbagai adenoma atau hiperplasia). Sedikit
hiperparatiroidisme utama disebabkan oleh paratiroid karsinoma.
Hiperparatiroidisme sekunder (Secondary hyperparathyroidisme)
Hiperparatiroidisme sekunder adalah produksi hormon paratiroid yang
berlebihan kerana rangsangan produksi yang tidak normal. Secara khusus, kelainan ini
berkaitan dengan kegagalan ginjal akut. Penyebab umum lainnya adalah disebabkan
oleh kekurangan vitamin D.
Hiperparatiroidisme tersier (Tertiary hyperparathyroidisme)
Hiperparatiroidisme tersier adalah perkembangan dari hiperparatiroidisme
sekunder yang telah diderita lama. Penyakit hiperparatiroidisme tersier ini ditandai
dengan perkembangan hipersekresi hormon paratiroid dan ini akan menyebabkan
peningkatan kalsium di dalam darah yaitu hiperkalsemia(hypercalcemia).
III. PATOFISIOLOGI
Kelenjar paratiroid mengeluarkan hormon paratiroid (parathyroid hormone,
PTH) yang bersama-sama dengan Vit D3 (1.25-dthydroxycholccalciferal), dan
kalsitonin mengatur kadar kalsium dalam darah. Sintesis PTH dikendalikan oleh
kadar kalsium plasma, hormon tidak akan di sintesis bila kadar kalsium tinggi dan
akan dirangsang bila kadar kalsium rendah. PTH akan merangsang reabsorbsi kalsium
pada tubulus ginjal, meningkatkan absorbsi kalsium pada usus halus, sebaliknya
mengurangkan reabsorbsi fosfat dan melepaskan kalsium dari tulang. Jadi PTH akan
aktif bekerja pada tiga titik sasaran utama dalam mengendalikan homeostasis kalsium
iaitu di ginjal, tulang dan usus.
Hiperparatiroid primer terjadi akibat meningkatnya sekresi PTH, biasanya
adanya suatu edema paratiroid. Normalnya, kadar kalsium yang rendah menstimulasi
sekresi PTH, sedangkan kadar kalsium yang tinggi menghambat sekresi PTH. Pada
hiperparatiroid primer, PTH tidak tertekan dengan meningkatnya kadar kalsium, hal
ini menimbulkan keadaan hiperkalsemia. Dalam beberapa hal, peningkatan kalsium
serum merupakan satu – satunya tanda disfungsi paratiroid dan terdeteksi dengan
pemeriksaan rutin. Akibat peningkatan kalsium pada otot menimbulkan hipotonusitas
otot – otot kerangka, reflek tendon dan otot – otot gastrointestinal. Melemahnya otot
dan timbulnya kelemahan sering dijumpai. Jika kadar kalsium serum meningkat
antara 16 sampai 18 mg/dl, krisis hiperkalsemia akut terjadi. Muntah –muntah dengan
hebat menyebabkan dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit.
Hiperparatiroid sekunder timbul karena suatu keadaan hipokalsemi kronik,
seperti pada gagal ginjal. Hiperplasi kelenjar paratiroid terjadi dengan meningkatnya
PTH. Pada beberapa pasien dengan keadaan ini, kelenjar paratiroid memiliki sifat
otonom dan kehilangan sifat responsivitasnya terhadap kadar kalsium serum
(hiperparatiroid tersier)
Hiperparatiroid menyebabkan hiperkalsemia dan hipofosfatemia. Terdapat
peningkatan ekresi baik kalsium maupun fosfat urin dengan efek sebagai berikut :
1. Ketidakmampuan ginjal untuk memekatkan urin.
2. Poliuria
3. Peningkatan risiko terjadinya batu ginjal dengan akibat selanjutnya berupa
obstruksi saluran kencing maupun infeksi.
4. Kalsifikasi tubuli renalis.
Kehilangan kalsium dari jaringan tulang mengawali demineralisasi tulang,
fraktur patologis, atau penyakit kista tulang yang menyebabkan nyeri tulang.
IV. ETIOLOGI
1. Primer (sekresi PTH tidak sesuai )
Adenoma (tersering > 80 %)
Hiperplasi
- mungkin familial
- mungkin disertai dengan neoplasia endokrin multipel
- mungkin familial dan disertai dengan kalsium urin rendah
(hiperkalsemi hipokalsiurik familial)
kira – kira 50% tanpa gejala
V. MANIFESTASI KLINIS
Pasien mungkin tidak atau mengalami tanda – tanda dan gejala akibat
terganggunya beberapa sistem organ. Gejala apatis, keluhan mudah lelah, kelemahan
otot, mual, muntah, konstipasi, hipertensi dan aritmia jantung dapat terjadi; semua ini
berkaitan dengan peningkatan kadar kalsium dalam darah. Manifestasi psikologis
dapat bervariasi mulai dari emosi yang mudah tersinggung dan neurosis hingga
keadaan psikosis yang disebabkan oleh efek langsung kalsium pada otak serta sistem
syaraf. Peningkatan kadar kalsium akan menurunkan potensial eksitasi jaringan syaraf
dan otot.
Gejala muskuloskeletal yang menyertai hiperparatiroid dapat terjadi akibat
demineralisasi tulang atau tumor tulang, yang muncul berupa sel – sel raksasa benigna
akibat pertumbuhan osteoklas yang berlebihan. Pasien dapat mengalami nyeri skeletal
dan nyeri tekan, khususnya di daerah punggung dan persendian; nyeri ketika
menyangga tubuh; fraktur patologik; deformitas; dan pemendekan badan. Kehilangan
tulang yang berkaitan dengan hiperparatiroid merupakan faktor resiko terjadinya
fraktur.
Insidens ulukus peptikum dan pankeatis meningkat pada hiperparatiroid dan
dapat menyebabkan terjadinya gejala gastrointestinal.
VII. PENATALAKSANAAN
Awitan hiperparatiroid yang berlangsung perlahan – lahan dan sifatnya yang
kronis disertai berbagai gejala yang sering tidak jelas dapat menimbulkan depresi dan
frustasi. Keluarga mungkin sudah menganggap sakit pasien bersifat psikosomatik.
Kewaspadaan terhadap perjalanan kelainan ini dan pendekatan perawat yang penuh
pengertian dapat membantu pasien serta keluarga untuk menghadapi seluruh reaksi
dan perasaan mereka. Terapi yang dianjurkan bagi pasien hiperparatiroid primer
adalah tindakan bedah untuk mengangkat jaringan paratiroid yang abnormal. Namun
demikian, pada sebagian pasien yang asimtomatik deisertai kenaikan kadar kalsium
serum ringan dan fungsi ginjal yang normal, pembedahan dapat ditunda dan keadaan
pasien dipantau dengan cermat akan adanya kemungkinan bertambah parahnya
hiperkalsemia, kemunduran kondisi tulang, gangguan ginjal atau pembentukan batu
ginjal. Pada hipertiroid sekunder, penatalaksanaannya dengan cara menghilangkan
penyebab yang mendasarinya dan memperbaiki kadar kalsium plasma.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN HIPERPARATIROID
I. PENGKAJIAN
Tidak terdapat manifestasi yang jelas tentang hiperparatiroid dan hiperkalsemia
resultan. Kumpulkan riwayat kesehatan yang lengkap dari klien untuk mencari apakah
terdapat risiko. Klien mungkin menunjukan perubahan psikologis seperti letargi,
mengantuk, penurunan memori, dan labilitas emosional, semua manifestasi yang
tampak pada hiperkalsemia.
Pengkajian keperawatan yang reinci mencakup :
1. Riwayat kesehatan klien
2. Riwayat penyakit dalam keluarga
3. Keluhan utama antara lain :
Sakit kepala, kelemahan, lethargi, dan kelelahan otot
Gangguan pencernaan seperti mual, muntah, anoreksia, obstipasi,
dan nyeri lambung yang akan disertai penurunan berat badan.
Depresi
Nyeri tulang dan sendi
4. Riwayat trauma / fraktur tulang
5. Riwayat radiasi daerah leher dan kepala
6. Pemeriksaan fisik yang mencakup
Observasi dan palpasi adanya deformitas tulang
Amati warna kulit, apakah tampak pucat
Perubahan tingkat kesadaran
7. Bila kadar kalsium tetap tinggi, maka akan tampak
tanda psikosis organik seperti bingung bahkan koma dan bila tidak ditangani
kematian akan mengancam.
8. Pemeriksaan diagnostik termasuk :
Pemeriksaan laboratorium: dilakukan untuk
menentukan kadar kalsium dalam plasma yang merupakan pemeriksaan
terpenting dalam menegakan kondisi hiperparatiroid. Hasil pemeriksaan
laboratorium pada hperparatiroid. Hasil pemeriksaan laboratorium pada
hiperparatiroid primer akan ditemukan peningkatan kadar kalsium serum;
kadar serum posfat anorganik menurun sementara kadar kalsium dan posfat
urine meningkat.
Pemeriksaan radiologi, akan tampak penipisan
tulang dan terbentuk kista dan trabekula pada tulang.
III. INTERVENSI
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Hiperparatiroid adalah penyakit yang disebabkan oleh kelebihan sekresi
hormon paratiroid (PTH). Hiperparatiroid ada tiga jenis yaitu hiperparatiroid pimer,
sekunder dan tersier. Hipertiroid menyebabkan keadaan hiperkalsemia dan
hipofosfatemia.
Saran :
Hal – hal yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya hiperparatiroid :
Minum banyak air terutama air putih. Meminum banyak cairan dapat
mencegah pembentukan batu ginjal.
Senam dan olah raga. Ini salah satu cara terbaik untuk membentuk tulang kuat
dan memlambatkan kerusakkan tulang.
Pengambilan vitamin D. Pengambilan vitamin D yang mencukupi dapat
membantu dalam penyerapan kalsium.
Jangan merokok. Merokok dapat meningkatkan perapuhan tulang seiring
meningkatnya masalah kesehatan.
Berwaspada terhadap kondisi yang dapat meningkatkan kadar kalsium.
Kondisi tertentu seperti penykit gastrointestinal dapat menyebabkan kadar
kalsium dalam darah meningkat.