Вы находитесь на странице: 1из 29

OTITIS MEDIA AKUT

Oleh : Agnestia Selviani Tanic


Pembimbing : Dr M. Roikhan Harowi
Sp. THT-KL

PENDAHULUAN
Otitis Media Akut (OMA) merupakan penyakit yang
sering dijumpai pada masa anak-anak. Di Amerika
Serikat, diperkirakan bahwa sekitar 9,3 juta anakanak mengalami serangan OMA pada 2 tahun
pertama kehidupannya

Di Finlandia Utara, ditemukan faktor resiko


menderita OMA meliputi anak-anak usia kurang
dari 6 tahun, jenis kelamin laki-laki, kurangnya
asupan air susu ibu (ASI), lingkungan merokok

Kecenderungan menderita OMA pada anak-anak


berhubungan dengan belum matangnya sistem
imun, karena anatomi tuba Eustachius yang
masih relatif pendek, lebar dan letaknya lebih
horizontal1

PEMBAHASAN

Anatomi

Membran timpani

Tuba eustachius

DEFINISI

Otitis media adalah peradangan


sebagian atau seluruh mukosa telinga
tengah, tuba eustachius, antrum
mastoid dan sel sel mastoid.
Secara mudah, otitis media terbagi atas
otitis media supuratif dan otitis media
non supuratif
Pada otitis media akut telah terjadi
invasi mikroorganisme

ETIOLOGI

Streptococcus pneumonia, ( 40 %)
Haemophilus influenzae,
Streptokokus beta haemolitikus.
Staphylococcus anhemolyticus
Staphylococcus aurens
H influenzae, sering pada anak dibawah
5 tahun

Patogenesis
Gangguan fungsi tuba :
1. Ventilasi
2. Drainase
3. Proteksi

Obstruksi anatomi

Obtruksi fisiologi

Abnormalitas patensi
tuba

Ukuran panjang tuba

Perubahan
tekanan

Disfungsi yang berhubungan dengan


adnya palatoskisis
Otitis media sering terjadi pada bayi
dengan kelainan kongenital seperti
palatoskisis, palatoskisis dapat
menyebabkan disfungi tuba eustachius
akibat hilangnya penambat otot tensor
veli palatini.

PATOGENESIS

MANIFESTASI KLINIK

Gejala klinik otitis media akut


tergantung pada stadium penyakit dan
umur pasien. Keluhan yang biasanya
timbul adalah otalgia, otorea,
pendengaran berkurang, rasa penuh di
telinga, demam.
Pada anak-anak biasanya timbul keluhan
demam, anak gelisah dan sulit tidur,
kejang

STADIUM OMA

Stadium
Stadium
Stadium
Stadium
Stadium

oklusi tuba
hiperemia
supurasi
perforasi
resolusi

DIAGNOSIS
Penegakan diagnosis berdasarkan :
Menurut Kerschner (2007), kriteria
diagnosis OMA harus memenuhi tiga hal
berikut, yaitu:
Penyakitnya muncul secara mendadak
dan bersifat akut.
Ditemukan adanya tanda efusi.
Terdapat tanda atau gejala peradangan
telinga tengah

Pemeriksaan penunjang

Darah perifer lengkap


Kultur sekret telinga
Pemeriksaan kadar imunoglobulin jika
diperlukan.
Tes pendengaran

DIAGNOSIS BANDING

Otitis eksterna
Otitis media efusi
Eksaserbasi akut otitis media kronik

TERAPI
Stadium oklusi
Terapi ditujukan untuk membuka kembali tuba
eustachius sehingga tekanan negative di telinga
tengah hilang dengan diberikan :
Obat tetes hidung HCL efedrin 0.5% dalam
larutan fisiologis (anak<12
tahun) atau HCL efedrin 1 % dalam larutan
fisiologis untuk anak di atas 12 tahun atau
dewasa.
Mengobati sumber infeksi lokal dengan
antibiotika bila penyebabnya kuman.

Stadium hiperemis (presupurasi)


Antibiotic (golongan penisilin atau
ampisilin) selama 7 hari dengan
pemberian IM pada awalnya agar tidak
terjadi mastoiditis terselubung,
gangguan pendengaran sebagai gejala
sisa, dan relaps.
Obat tetes hidung (decongestan)
Analgesic / antipiretic

Stadium supurasi
Diberikan dekongestan, antibiotika,
analgetik/antipiretik.
Pasien harus dirujuk untuk dilakukan
mirongotomi bila membrane timpani
masih utuh sehingga gejala-gejala klinis
cepat hilang dan rupture (perforasi)
dapat dihindari.

Stadium perforasi
Diberikan obat cuci telinga perhidrol
atau H2O3 3% selama 3-5 hari
Antibiotika yang adekuat sampai 3
minggu.
Biasanya secret akan hilang dan
perforasi akan menutup sendiri dalam 710 hari.

Stadium resolusi
Antibiotika dapat dilanjutkan sampai 3
minggu bila tidak ada perbaikan
membrane timpani, secret dan perforasi1
Terapi bedah
1. Miringtomi
2. Timpanosintesis

Pencegahan

dengan mengurangi faktor resiko terutama pada


anak-anak, bisa dengan beberapa seperti :
pencegahan terjadinya ISPA pada bayi dan anak,
pemberian ASI minimal 6 bulan,
hindari memberi makanan atau minuman ketika anak
berbaring,
hindari dari pajanan asap rokok, hindari memaksa
keluarkan terlalu keras mucus,
biasakan untuk tidak sering mengorek-ngorek liang
telinga,
lindungi telinga selama penerbangan atau saat
berenang.

Prognosis

Prognosis otitis media akut adalah dubia


ad bonam,
Ad vitam : ad bonam
Ad Functionam : Dubia ad bonam
Ad sanationam : Dubia ad bonam

Komplikasi

Meningitis
Abses otak
Kurangnya pendengaran
Terganggunya proses bicara dan tumbuh
kembang
Mastoiditis
Labirinitis
Paresis nervus fasialis

Daftar pustaka

Prof. dr. Soepardi E. A, dkk. 2010. Buku ajar ilmu kesehatan THT. Edisi VI. Fakultas
kedokteran UI. Jakarta
Adam, George L, Lawrence R.Boies, dan Peter A.Higler. Embriologi Anatomi dan
Fisiologi Telinga dan Penyakit Telinga Tengah dan Mastoid.BOIES Buku Ajar
Penyakit THT. Jakarta : EGC.1997
Donaldson D John dkk. 2011. Acute otitis media. Available :
http://emedicine.medscape.com/article/859316-overview
Alho, O., Laara, E., Oja, H., 1996. Public Health Impact of Various Risk Factors for
Acute Otitis Media in Northern Finland. Am. J. Epidemiol 143 (11).
Bluestone, C.D., Klein, J.O., 2005. Otitis Media, Atelektasis, and Eustachian Tube
Dysfunction. In Bluestone, Stool, Kenna eds. Pediatric Otolaryngology. 3 rd ed.
London: WB Saunders, Philadelphia, 646.
Kerschner, J.E., 2007. Otitis Media. In: Kliegman, R.M., ed. Nelson Textbook of
Pediatrics. 18th ed. USA: Saunders Elsevier.
Rubin, M.A., Gonzales, R., Sande, M.A., 2008. Pharyngitis, Sinusitis, Otitis, and
Other Upper Respiratory Tract Infections. In: Fauci, A.S., ed. Harrysonss
Principles of Internal Medicine. 17th ed. USA: McGraw-Hill Companies, Inc., 205214.

Вам также может понравиться