Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Otitis Media Akut (OMA) merupakan penyakit yang
sering dijumpai pada masa anak-anak. Di Amerika
Serikat, diperkirakan bahwa sekitar 9,3 juta anakanak mengalami serangan OMA pada 2 tahun
pertama kehidupannya
PEMBAHASAN
Anatomi
Membran timpani
Tuba eustachius
DEFINISI
ETIOLOGI
Streptococcus pneumonia, ( 40 %)
Haemophilus influenzae,
Streptokokus beta haemolitikus.
Staphylococcus anhemolyticus
Staphylococcus aurens
H influenzae, sering pada anak dibawah
5 tahun
Patogenesis
Gangguan fungsi tuba :
1. Ventilasi
2. Drainase
3. Proteksi
Obstruksi anatomi
Obtruksi fisiologi
Abnormalitas patensi
tuba
Perubahan
tekanan
PATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIK
STADIUM OMA
Stadium
Stadium
Stadium
Stadium
Stadium
oklusi tuba
hiperemia
supurasi
perforasi
resolusi
DIAGNOSIS
Penegakan diagnosis berdasarkan :
Menurut Kerschner (2007), kriteria
diagnosis OMA harus memenuhi tiga hal
berikut, yaitu:
Penyakitnya muncul secara mendadak
dan bersifat akut.
Ditemukan adanya tanda efusi.
Terdapat tanda atau gejala peradangan
telinga tengah
Pemeriksaan penunjang
DIAGNOSIS BANDING
Otitis eksterna
Otitis media efusi
Eksaserbasi akut otitis media kronik
TERAPI
Stadium oklusi
Terapi ditujukan untuk membuka kembali tuba
eustachius sehingga tekanan negative di telinga
tengah hilang dengan diberikan :
Obat tetes hidung HCL efedrin 0.5% dalam
larutan fisiologis (anak<12
tahun) atau HCL efedrin 1 % dalam larutan
fisiologis untuk anak di atas 12 tahun atau
dewasa.
Mengobati sumber infeksi lokal dengan
antibiotika bila penyebabnya kuman.
Stadium supurasi
Diberikan dekongestan, antibiotika,
analgetik/antipiretik.
Pasien harus dirujuk untuk dilakukan
mirongotomi bila membrane timpani
masih utuh sehingga gejala-gejala klinis
cepat hilang dan rupture (perforasi)
dapat dihindari.
Stadium perforasi
Diberikan obat cuci telinga perhidrol
atau H2O3 3% selama 3-5 hari
Antibiotika yang adekuat sampai 3
minggu.
Biasanya secret akan hilang dan
perforasi akan menutup sendiri dalam 710 hari.
Stadium resolusi
Antibiotika dapat dilanjutkan sampai 3
minggu bila tidak ada perbaikan
membrane timpani, secret dan perforasi1
Terapi bedah
1. Miringtomi
2. Timpanosintesis
Pencegahan
Prognosis
Komplikasi
Meningitis
Abses otak
Kurangnya pendengaran
Terganggunya proses bicara dan tumbuh
kembang
Mastoiditis
Labirinitis
Paresis nervus fasialis
Daftar pustaka
Prof. dr. Soepardi E. A, dkk. 2010. Buku ajar ilmu kesehatan THT. Edisi VI. Fakultas
kedokteran UI. Jakarta
Adam, George L, Lawrence R.Boies, dan Peter A.Higler. Embriologi Anatomi dan
Fisiologi Telinga dan Penyakit Telinga Tengah dan Mastoid.BOIES Buku Ajar
Penyakit THT. Jakarta : EGC.1997
Donaldson D John dkk. 2011. Acute otitis media. Available :
http://emedicine.medscape.com/article/859316-overview
Alho, O., Laara, E., Oja, H., 1996. Public Health Impact of Various Risk Factors for
Acute Otitis Media in Northern Finland. Am. J. Epidemiol 143 (11).
Bluestone, C.D., Klein, J.O., 2005. Otitis Media, Atelektasis, and Eustachian Tube
Dysfunction. In Bluestone, Stool, Kenna eds. Pediatric Otolaryngology. 3 rd ed.
London: WB Saunders, Philadelphia, 646.
Kerschner, J.E., 2007. Otitis Media. In: Kliegman, R.M., ed. Nelson Textbook of
Pediatrics. 18th ed. USA: Saunders Elsevier.
Rubin, M.A., Gonzales, R., Sande, M.A., 2008. Pharyngitis, Sinusitis, Otitis, and
Other Upper Respiratory Tract Infections. In: Fauci, A.S., ed. Harrysonss
Principles of Internal Medicine. 17th ed. USA: McGraw-Hill Companies, Inc., 205214.