Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
4151141447
HEART FAILURE
DEFINISI GAGAL JANTUNG
Kumpulan gejala yang kompleks dimana seorang pasien harus memiliki tampilan berupa :
Gejala gagal jantung (nafas pendek yang tipikal saat istirahat / aktivitas disertai/ tidak
kelelahan)
Tanda retensi cairan (kongesti paru / edema pergelangan kaki)
Adanya bukti objektif dan gangguan struktur / fungsi jantung saat istirahat
perifer, hepatomegaly
Tanda objektif gangguan struktur / fungsional jantung saat istirahatkardiomegali,
suara jantung ke-3, murmur jantung, abnormalitas EKG, peningkatan konsentrasi
peptide natriuretic.
Kriteria Minor
Edema ekstremitas
Batuk malam hari
Dyspnea deffort
Hepatomegali
Efusi pleura
Penurunan kapasitas vital 1/3 dari normal
Takikardi
Klasifikasi Stevenson menggunakan tampilan klinis dengan melihat tanda kongesti dan
kecukupan perfusi. Kongesti didasarkan adanya ortopnea, distensi vena juguler, ronki basah,
refluks hepato jugular, edema perifer, suara jantung pulmonal yang berdeviasi ke kiri, atau
square wave blood pressure pada manuver valsava. Status perfusi ditetapkan berdasarkan
adanya tekanan nadi yang sempit, pulsus alternans, hipotensi simtomatik, ekstremitas dingin
dan penurunan kesadaran. Pasien yang mengalami kongesti disebut basah (wet) yang tidak
disebut kering (dry). Pasien dengan gangguan perfusi disebut dingin (cold) dan yang tidak
disebut panas (warm). Berdasarkan hal tersebut penderita dibagi menjadi empat kelas, yaitu:
Kelas I (A) : kering dan hangat (dry warm)
Kelas II (B) : basah dan hangat (wet warm)
Kelas III (L) : kering dan dingin (dry cold)
Kelas IV (C) : basah dan dingin (wet cold)
hepatojugular,
S3
suarapekak
gallops,
di
basal
d. Stadium D: penyakit jantung structural lanjut serta gejala gagal jantung yang
sangat bermakna saat
maksimal
2. Klasifikasi berdasarkan kapasitas fungsional
a. Kelas I : tidak ada batasan aktivitas fisik. Aktivitas fisiksehari-hari tidak
menimbulkan kelelahan, palpitasi, atau sesak nafas
b. Kelas II
TEKNIK DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG harus dikerjakan pada semua pasien yang didu gagal jantung, abnormalitas
EKG yang sering dijumpai (sinus takikardi, sinus bradikardi, takikardi, aritmia
ventrikel, iskemik/infark, dll) jika EKG normal, diagnosis gagal jantung khususnya
TATALAKSANA NON-FARMAKOLOGIS
Ketaatan pasien berobat menurunkan morbiditas dan mortalitas
Pemantauan berat badan mandiri jika berat badan meningkat > 2kg dalam 3 hari
Latihan fisik
Aktivitas seksual
TATALAKSANA FARMOKOLOGIS
Fraksiejeksiventrikelkiri< 40 %
Gejalaringanberat
ACE / ARB sudahdiberikan
Pasienstabilsecaraklinis
Kontraindikasi: Asthma
AV block
c. Antagonis aldosterone
Indikasi :
Kontraidikasi : Hipotensisimptomatik
Sindroma lupus
Gagal ginjal berat
f. Digoxin
Indikasi:
Tujuan:
EDUKASI
Kunci untuk mencegah gagal jantung adalah mengurangi faktor-faktor risiko Anda.
Anda dapat mengontrol atau menghilangkan banyak faktor-faktor risiko penyakit jantung tekanan darah tinggi dan penyakit arteri koroner, misalnya - dengan melakukan perubahan
gaya hidup bersama dengan bantuan obat apa pun yang diperlukan.
Perubahan gaya hidup dapat Anda buat untuk membantu mencegah gagal jantung meliputi:
Tidak merokok
Mengendalikan kondisi tertentu, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan
diabetes
Renin disekresi oleh sel jukstaglomerular di dinding arteriol aferen dan glomerolus ke
dalam darah bila aliran ke ginjal menurun (akibat turunnya tekanan darah atau adanya
stenosis arteri ginjal), bila terdapat deplesi (penurunan) natrium dalam tubuli ginjal dan atau
bila terdapat stimulasi adrenergik (melalui reseptor 1).
Renin yang merupakan enzim proteolitik, akan memecah angiotensinogen (-globulin
yang disintesis dalam hati dan beredar dalam darah) menjadi angiotensin I (AI). AI yang
relatif tidak aktif akan dikonversi oleh ACE yang terikat pd endotel yang menghadap
lumen(lubang) di seluruh sistem pembuluh darah menjadi angiotensin II (AII) yang sangat
aktif. AII bekerja pada reseptor di otot polos pembuluh darah, korteks adrenal, jantung dan
sistem saraf pusat (SSP) untuk menimbulkan kontriksi arteriol dan venula, stimulasi sintesis
dan sekresi aldosteron, stimulasi jantung dan simpatis dan efek di SSP berupa konsumsi air
dan peningkatan sekresi antidiuretik hormon (ADH). Akibatnya terjadi peningkatan resistensi
perifer, reabsorbsi natrium dan air, serta peningkatan denyut dan curah jantung. Peningkatan
tekanan darah ini mengaktifkan mekanisme umpan balik yang mengurangi sekresi renin.
Angiotensin converting enzyme (ACE) inhibitor (termasuk captopril) memiliki dua
aksi vasodilator, utamanya pada sistem renin angiotensin dan berikutnya efek pada
pemecahan
bradykinin
yang
memproteksi
pembuluh
darah. Angiotensin
receptor
PROGNOSIS
Heart failure survival setelah 6 tahun pada orang dewasa diatas 67 tahun sangatlah
rendah dan bahkan lebih buruk daripada prognosis dari sebagian besar tipe dari kanker. Dari
review tahun 1986 1992, kurang dari 25% (wanita) dan 20% (pria) bertahan hidup 6 tahun
setelah keluar dari rumah sakit dengan CHF. Banyak kontak dengan helath care provider dan
pengobatan yang efektif pada penanganan yang lebih awal bisa mengurangi beratnya
penyakit dan meningkatkan kesempatan hidup. (CDC, National Center for Chronic Disease
Prevention & Health promotion).
Survival rate 5 tahun pada Congestive Heart Failure: setengah dari pasien yang
didiagnosa CHF akan meninggal dalam waktu 5 tahun. (NHLBI, Congestive Heart Failure
Data Fact Sheet).