Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TEMBAGA(II)-PHENANTROLIN
ABSTRAK
Sintesis kompleks tembaga phenantrolin menghasilkan senyawa dengan
karakteristik yang cukup unik karena dapat terjadi efek distorsi senyawanya
tersebut, baik itu distorsi trigonal bipiramid yang terdapat pada senyawa
[Cu(phen)2(HL)] (phen)0.5 7H2O (H3L = 1,3,5-triazine-2,4,6(1H,3H,5H)-trione)
ataupun distorsi oktahedral yang terjadi pada senyawa [Cu(phen)(H 2O)2SO4]n, dan
senyawa [Cu(1,10-phenanthroline)(-HPO4)(H2O)2]n. selain itu dapat juga
membentuk polimer kompleks karena adanya ligan phenantrolin yang dapat
bertindak sebagai ligan jembatan. Sifat magnet dari kompleks tembaga
phenantrolin cukup bervariasi, yaitu dapat bersifat sebagai material ferromagnetik
pada senyawa [Cu(phen)2(HL)] (phen)0.5 7H2O (H3L = 1,3,5-triazine2,4,6(1H,3H,5H)-trione), paramagnetik pada senyawa [Cu(phen)(H2O)2SO4]n, dan
antiferromagnetik pada senyawa [Cu(1,10-phenanthroline)(-HPO4)(H2O)2]n.
Kata Kunci : Tembaga(II), Phenantrolin,
Antiferromagnetik
Paramagnetik,
Ferromagnetik,
PENDAHULUAN
Senyawa kompleks adalah senyawa yang terbentuk atas atom pusat dan
ligan. Atom pusat adalah atom logam yang dapat bermuatan positif atau netral dan
memiliki orbital d yang masih kosong sedangkan ligan merupakan atom atau
gugus atom yang bermuatan negatif atau netral dan memiliki pasangan elektron
bebas. Ikatan terjadi melalui kovalen koordinasi, dimana atom logam
menyediakan orbital kosong, sedankan ligan menyumbangkan pasangan elektron
sehingga senyawa kompleks disebut juga senyawa koordinasi.
Unsur transisi memiliki kisaran bilangan oksidasi yang lebar karena orbital
d yang terisi sebagian dapat menerima atau mendonasi elektron dalam reaksi
kimia, yang salah satu unsurnya adalah logam tembaga. Sifat ini membuat
kebanyakan senyawanya merupakan katalis yang efektif, baik dalam fasa
homogen maupun heterogen. Kompleks koordinasi terutama kelat, memainkan
peran penting dalam biokimia tumbuhan dan hewan.
Selain itu senyawa kompleks dapat digunakan pada terapi khelasi yaitu
terapi untuk penghilangan ion logam yang tidak diinginkan dengan menggunakan
ligan yang selektif dan efektif untuk membentuk kompleks bermuatan/polar.
Phenantrolin adalah senyawa organik yang dapat bertindak sebagai ligan
dengan memberikan pasangan elektron bebasnya kepada ion logam atau atom
pusat membentuk senyawa kompleks yang stabil, dapat juga membentuk senyawa
kompleks berjembatan atau dengan kata lain dapat bertindak sebagai jembatan
dalam senyawa kompleks.
Oleh karena itu material antara logam Cu dengan ligan phenantrolin perlu
disentesis untuk mendapatkan material kompleks atau polimer yang diinginkan,
terutama material yang bersifat material magnet.
METODOLOGI PENELITIAN
Sintesis Senyawa Kompleks
Cara sintesis senyawa kompleks tembaga dengan ligan phenantrolin dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1.
kristal
yang
kemudian
disaring,
dicuci
dan
dikeringkan
3.
Penentuan Struktur
Penentuan struktur menggunakan beberapa jenis peralatan yaitu:
Untuk Senyawa [Cu(phen)2(HL)] (phen)0.5 7H2O (H3L = 1,3,5-triazine2,4,6(1H,3H,5H)-trione): XRD menggunakan Difraktometer
CAD-4
pada
temperatur
kamar
menggunakan
radiasi
Enraf-Nonius
Mo-K
dengan
Gambar 1. (a) Struktur senyawa [Cu(phen)2(HL)] (phen)0.5 7H2O (H3L = 1,3,5triazine-2,4,6(1H,3H,5H)-trione) dan (b) struktur senyawa [Cu(phen)(H2O)2SO4]n
serta struktur senyawa [Cu(1,10-phenanthroline)(-HPO4)(H2O)2]n
Pada senyawa [Cu(phen)2(HL)] (phen)0.5 7H2O (H3L = 1,3,5-triazine2,4,6(1H,3H,5H)-trione) terlihat memiliki geometri koordinasi trigonal bipiramida
yang ditekan, ini ditunjukkan adanya lima koordinat kromopor CuN 5, sedangkan
pada senyawa [Cu(phen)(H2O)2SO4]n dan senyawa [Cu(1,10-phenanthroline)(HPO4)(H2O)2]n terjadi distorsi oktahedral. Efek distorsi ini terlihat dengan adanya
tiga atom nitrogen phenantrolin yang berada pada bidang equatorial menyebabkan
sudutnya menjadi lebih kecil. Selain itu, dengan adanya atom nitrogen dapat
membentuk struktur dimer dari kompleks atau bahkan struktur polimer karena
adanya dapat membentuk ikatan hidrogen antara atom Hidrogen.
Sifat magnet senyawa [Cu(phen)2(HL)] (phen)0.5 7H2O (H3L = 1,3,5-triazine2,4,6(1H,3H,5H)-trione) pada temperatur 4,2-300 K terlihat konstan, yang dapat
dicocokkan dengan menggunakan persamaan Curie-Weiss yaitu m = C/(T-),
diperoleh nilai sebesar C = 0,429 cm3mol-1.