Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
METODE PENELITIAN
Variabel X : Religiusitas
adalah dewasa dini yang telah menikah selama minimal 4 bulan hingga maksimal
2 tahun, belum memiliki anak dan beragama Islam di kota Medan.
Dikarenakan keterbatasan peneliti untuk menjangkau seluruh populasi
maka peneliti hanya meneliti sebahagian dari populasi yang dijadikan sebagai
subjek penelitian yang lebih dikenal dengan nama sampel. Sampel adalah
sebahagian dari populasi atau sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari
jumlah populasi dan harus mempunyai paling sedikit satu sifat yang sama
(Hadi, 2000). Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 95 orang.
Adapun karakteristik populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Status Menikah
Beragama Islam
Islam sangat menganjurkan umatnya untuk melakukan perkawinan.
Di dalam Alquran dan hadis banyak menekankan tentang perkawinan.
statistika
menganggap bahwa jumlah sampel yang lebih dari 60 subjek sudah cukup
banyak. Hadi (2000) menyatakan bahwa menetapkan jumlah sampel yang banyak
lebih baik daripada menetapkan jumlah sampel yang sedikit.
STS
1
4
TS
2
3
S
3
2
SS
4
1
Tabel 2
Blue print skala religiusitas I sebelum Ujicoba
No
Dimensi Religiusitas
1. Dimensi keyakinan (Akidah Islam)
2.
3.
4.
Total
14
14
14
14
64
pilihan ganda dengan 4 alternatif pilihan jawaban. Nilai dari jawaban yang
diberikan adalah 1 untuk jawaban yang benar dan 0 untuk jawaban yang salah.
Jumlah jawaban yang benar dari subjek menunjukkan tingkat pengetahuan agama
yang dimiliki subjek. Skala religiusitas bagian II ini berjumlah 25 pertanyaan.
Skala religiusitas bagian I dan II berbeda dalam bentuk, cara pemberian
skor dan pengujian validitas dan reliabilitas, namun dalam
penyajiannya
dilakukan secara bersamaan kepada subjek penelitian. Blue print skala religiusitas
bagian II dapat dilihat pada tabel.
Tabel 3
Blue print skala Religiusitas II sebelum Ujicoba
NO
1.
2.
3.
4.
5.
Sejarah Islam
Jumlah
Aitem
1,2,8,9
3,4,5,10,11,12,13
6,7,14,15,22,23
16,17,21,24,25
Jumlah
4
7
6
5
18,19,20
3
25
oleh Hurlock, hanya lima kriteria yang digunakan dalam skala penyesuaian
perkawinan. Skala disusun berdasarkan kriteria : kebahagiaan suami istri,
kemampuan untuk memperoleh kepuasan dari perbedaan pendapat, kebersamaan,
penyesuaian yang baik dalam masalah keuangan dan penyesuaian yang baik dari
pihak keluarga pasangan.
Skala sikap yang digunakan dalam mengukur penyesuaian perkawinan ini
menggunakan skala likert yang berjumlah 70 item yang terdiri dari item favorable
dan unfavorable, dengan menggunakan empat pilihan jawaban yaitu : Sangat
Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS) dan Sangat Tidak Sesuai (STS).
Pemberian skor untuk skala ini dapat dilihat pada tabel 4, sedangkan Blue print
skala dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 4
Bobot nilai pernyataan skala penyesuaian perkawinan
Bobot nilai
Favorable
Unfavorable
STS
1
4
TS
2
3
S
3
2
SS
4
1
Tabel 5
Blue print skala penyesuaian perkawinan sebelum Ujicoba
No
1.
2.
3.
4.
5.
Kriteria keberhasilan
penyesuaian perkawinan
Kebahagiaan suami istri
1,12,17,26,43,
59,63
Kemampuan untuk memperoleh 2,18,25,60,44,
54,60
kepuasan dari perbedaan pendapat
kebersamaan
8,21,27,31,50,
55,69
4,9,22,37,41,46,
Penyesuaian yang baik dalam
52
masalah keuangan
5,11,16,33,38,
Penyesuaian yang baik dari pihak
53,62
keluarga pasangan
35
TOTAL
6,14,19,24,34,39,
48
7,13,20,36,40,49,
68
3,35,42,45,51,56,
64
10,15,28,32,57,66
,70
23,29,47,58,61,65
,67
35
Total
14
14
14
14
14
70
bahwa semua aitem yang mencapai koefisien minimal 0,30 daya pembedanya
dianggap memuaskan. Penyusun tes boleh menentukan sendiri batasan daya
diskriminasi aitemnya dengan mempertimbangkan isi dan tujuan skala yang
disusun.
Berdasarkan hasil uji coba aitem-aitem skala religiusitas bagian I maka
aitem-aitem dalam skala religiusitas bagian I yang digunakan dalam penelitian
adalah aitem-aitem yang memiliki daya diskriminasi tertinggi dari masing-masing
dimensi religiusitas dan aitem-aitem ini disusun dengan jumlah yang proporsional
dalam masing-masing dimensinya. Maka dari 50 aitem yang memiliki indeks
diskriminasi sama dengan atau lebih besar dari 0,30, hanya 32 aitem yang
dijadikan alat ukur. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan jumlah aitem yang
dibutuhkan untuk menjadi alat ukur sudah mencukupi dan untuk menghindari
munculnya rasa bosan dan lelah pada diri subjek penelitian dengan jumlah aitem
yang terlalu banyak.
Distribusi aitem yang digunakan pada skala religiusitas bagian I dapat
dilihat pada tabel
Tabel 6
Blue print skala religiusitas I setelah Ujicoba
No
1.
2.
3.
4.
Dimensi Religiusitas
Dimensi keyakinan (Akidah Islam)
Dimensi peribadatan (Syariah)
Dimensi pengamalan (Akhlak)
Dimensi pengalaman (Penghayatan)
TOTAL
Total
8
8
8
8
32
Tabel 7
Blue print Skala religiusitas I untuk penelitian
No
1.
2.
3.
4.
Dimensi Religiusitas
Dimensi keyakinan (Akidah Islam)
Dimensi peribadatan (Syariah)
Dimensi pengamalan (Akhlak)
Dimensi pengalaman (Penghayatan)
TOTAL
5.
Sejarah Islam
Jumlah
Aitem
1, 8
4, 5, 10, 11
6, 7 ,14 ,22
21 ,24
Jumlah
2
4
4
2
19
1
13
Total
8
8
8
8
32
5.
Sejarah Islam
Aitem
1,6
2,3,7,8
4,5,9,12
11,13
Jumlah
2
4
4
2
10
1
13
Jumlah
III.E.3.b. Hasil ujicoba alat ukur penyesuaian perkawinan
Kriteria keberhasilan
penyesuaian perkawinan
Kebahagiaan suami istri
Kemampuan untuk memperoleh
kepuasan dari perbedaan pendapat
kebersamaan
Penyesuaian yang baik dalam
masalah keuangan
Penyesuaian yang baik dari pihak
keluarga pasangan
TOTAL
Total
1, 17, 43,63
25,44, 54,60
6,19,39,48
7,36,40,49
8
8
8,21,50, 55
4,22,37,52
3,35,42,51
10, 28,66,70
8
8
5,11, 33,67
29, 47,53, 58
20
20
40
Kriteria keberhasilan
penyesuaian perkawinan
Kebahagiaan suami istri
Kemampuan untuk memperoleh
kepuasan dari perbedaan pendapat
kebersamaan
Penyesuaian yang baik dalam
masalah keuangan
Penyesuaian yang baik dari pihak
keluarga pasangan
TOTAL
Total
1,10, 24,37
14,25, 33,36
5,11,21,27
6,19,22,28
8
8
7,12,29,34
3,13,20,31
2,18,23,30
8,15,38,40
8
8
4,9,17,39
16,26,32,35
20
20
40
kriteria
keberhasilan
penyesuaian
perkawinan
yang
peneliti
analisa ini karena korelasi pearson product moment dipakai untuk melukiskan
hubungan antara dua gejala dengan skala interval (Hadi, 2000).
Sebelum dilakukan analisa data, maka terlebih dahulu dilakukan uji
asumsi penelitian yang meliputi :
1. Uji normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data penelitian kedua
variabel terdistribusi secara normal. Uji normalitas ini dilakukan dengan
menggunakan uji one sample kolmogorov-smirnov.
2. Uji linieritas
Uji linieritas ini digunakan untuk mengetahui apakah data distribusi
penelitian yaitu variabel bebas (religiusitas) dan variabel tergantung
(penyesuaian perkawinan) memiliki hubungan linier. Uji linearitas
dilakukan menggunakan tekhnik interactive graph yang menghasilkan
diagram pencar (scatter plot). Penelitian ini menggunakan diagram pencar
dengan bantuan komputer karena efektif dalam hal waktu dan tenaga.
BAB IV
ANALISA DAN INTERPRETASI DATA
Pada bab ini akan diuraikan mengenai gambaran hsil penelitian sesuai
dengan data yang diperoleh. Pembahasan diawali mengenai gambaran umum
subjek penelitian yang akan dilanjutkan dengan analisa dan interpretasi data
penelitian serta hasil penelitian.
Jumlah
44 Orang
51 Orang
95 Orang
Persentase
46 %
54 %
100%
Jumlah
15 Orang
40 Orang
33 Orang
7 Orang
95 orang
Persentase
16 %
42 %
35 %
7%
100%
Tabel 15
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
Normal
Parameters(a,b)
penyesuaianperka
winan
95
religiusitas
95
,00
,00
Std. Deviation
Absolute
1,000
1,534
,076
,062
Positive
Negative
,076
-,047
,745
,635
,062
-,052
,600
,864
Mean
Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
variabel
penyesuaian
Perkawinan
menunjukkan
nilai
memiliki hubungan yang linier. Hasil uji linieritas antara variabel religiusitas
dengan penyesuaian perkawinan dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini.
Gambar 1
Scatterplot Hubungan Religiusitas dan Penyesuaian Perkawinan
penyesuaianperkawin an
Linear Regression
R-Square = 0,18
-1
-2
-2
religiusita s
pada
tabel
Tabel 17
Deskripsi skor Skala Religiusitas
Variabel
Religiusitas
Min
-3
Maks
3
Mean
0
SD
1,53
: Mean + 1 SD X
Sedang
Rendah
: X < Mean 1 SD
kategori
Rentang nilai
Tinggi
Sedang
Rendah
Total
X 1,53
-1,53 X < 1,53
-1,53 < X
Jumlah
subjek (N)
19 Orang
57 Orang
19 Orang
95 Orang
Persentase
(%)
20 %
60 %
20 %
100 %
Min
-3
Maks
2
Mean
0
SD
1
(Baik)
: Mean + 1 SD X
Sedang
Rendah (Buruk)
: X < Mean 1 SD
pada
tabel
Tabel 20
Kategorisasi Variabel Penyesuaian Perkawinan
Variabel
kategori
Rentang nilai
Penyesuaian
perkawinan
Baik
Sedang
Buruk
Total
X 1,0
-1,0 X < 1,0
-1,0 < X
Jumlah
subjek (N)
15 Orang
66 Orang
14 Orang
95 Orang
Persentase
(%)
16 %
69 %
15 %
100 %
Tabel 16
Hubungan antara Religiusitas dengan Penyesuaian perkawinan
Correlations
religiusitas
religiusitas
Pearson Correlation
1
Sig. (1-tailed)
.
N
95
penyesuaianperkawin Pearson Correlation
,421(**)
an
Sig. (1-tailed)
,000
N
95
** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
penyesuaian
perkawinan
,421(**)
,000
95
1
.
95
N
44
51
Mean
0,00
0,00
F
0,063
Sig.
0,989
Berdasarkan
F = 0, 063 dengan nilai p = 0,989 (p> 0,05). Ini berarti tidak ada perbedaan yang
signifikan penyesuaian perkawinan pada laki-laki dan perempuan.
Usia
< 500 ribu
500 ribu 1
juta
1- 2 juta
> 2 juta
N
15
40
33
7
Mean
-0,36
-0,16
0,33
0,14
Sig.
2,362
0,076
BAB V
KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
Bab terakhir ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian,
diskusi mengenai hasil penelitian serta saran yang dapat diberikan dari hasil
penelitian ini.
V.A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data yang diperoleh dari data penelitian, maka
dapat ditarik sejumlah kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada hubungan positif dan signifikan antara religiusitas dengan
penyesuaian perkawinan pada dewasa dini muslim dengan nilai korelasi
(rxy) sebesar 0,421 dengan nilai p = 0,000, yang berarti bahwa semakin
tinggi religiusitas pada dewasa dini muslim maka semakin baik
penyesuaian perkawinan yang dilakukan dan sebaliknya semakin rendah
religiusitas pada dewasa dini muslim maka semakin buruk penyesuaian
perkawinan yang dilakukan.
2. Sumbangan efektif dari variabel religiusitas terhadap penyesuaian
perkawinan pada dewasa dini muslim adalah sebesar 18 %. Hal ini terlihat
dari nilai R-Square yang diperoleh dari hubungan religiusitas dengan
penyesuaian perkawinan adalah sebesar 0,18.
V.B. DISKUSI
Hasil dari penelitian ini mendukung hipotesa yang diajukan oleh peneliti,
yang menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara religiusitas dengan
penyesuaian perkawinan pada dewasa dini muslim. Hal ini ditunjukkan dengan
nilai korelasi (rxy) sebesar 0,421 dengan p < 0,01, yang berarti bahwa semakin
tinggi religiusitas pada dewasa dini muslim maka semakin baik penyesuaian
perkawinan yang dilakukan dan sebaliknya semakin rendah religiusitas pada
Hukum Islam menjelaskan bahwa jika akad nikah telah selesai diucapkan
maka akad tersebut akan menimbulkan kewajiban dan hak
suami-istri
maka
ia akan
semakin
mampu
menghadapi
(1964)
menyatakan
mengenai
faktor-faktor
yang
Hasil
sulit
V.C. SARAN
V.C.1. Saran metodologis
Berdasarkan hasil penelitian, bagi pihak-pihak yang berminat dengan
penelitian yang sejenis atau untuk mengembangkan penelitian lebih jauh,
hendaknya memperhatikan hal-hal berikut :
a. Penggunaan metode skala dalam mengungkap variabel-variabel penelitian
memiliki social desirability yang cukup tinggi, sehingga aitem-aitem pada
skala lebih diperhatikan dengan seksama.
b. Melihat lebih jauh seberapa besar pengaruh religiusitas terhadap
penyesuaian perkawinan pada dewasa dini muslim.
c. Melakukan penelitian lebih lanjut mengenai dinamika religiusitas dengan
penyesuaian perkawinan lebih mendalam dengan menggunakan metode
kualitatif yaitu observasi dan wawancara, sehingga aspek yang tidak
tergali dapat terungkap lebih dalam.
d. Dalam mengungkap variabel penyesuaian perkawinan sebaiknya peneliti
juga mengontrol variabel-variabel lainnya yang belum diteliti yang
mempengaruhi penyesuaian perkawinan sehingga akan diperoleh data dan
informasi yang lebih menggambarkan penyesuaian perkawinan.