Вы находитесь на странице: 1из 22

SEJARAH

PERKEMBANGAN AKI DAN AKB

Kelompok 5

PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU

Penurunan AKI di Negara Maju


1. Abad 18 s.d. Pertengahan Abad 19

London pelopor penurunan AKI, lebih ditujukan untuk faktor-faktor


yang berhubungan khusus dengan persalinan dibandingkan faktorfaktor yang lain.
Penurunan AKI (1750-1850) karena peningkatan jumlah persalinan
yang ditolong oleh bidan dan peningkatan standart kebidanan bedah
caesar,

transfusi darah, antibiotika tidak tersedia, persalinan masih

banyak dilakukan di rumah ibu.

2. Th. 1870 s.d 1930an


Terdapat 3 mcm pola penurunan AKI : pesat, sedang,

lambat.

Th. 1850 : AKI di Swedia, AS, Inggris < 700/100.000 KH


- Swedia : 250-300/100.000 KH (1900-1940)
- Inggris: 400-450/100.000 KH (akhir 1930an)
- AS : 600-800/100.000 KH (pertengahan 1930an)
Swedia merup.negara paling awal menurunkan AKI sebelum ditemukan
teknologi RS modern : transfusi darah, bedah caesar, antibiotika.

SWEDIA

Pertengahan abad 18, Swedia merupakan negara miskin dg penduduk


tersebar di perdesaan. Wal 1751, Komisi Kesehatn Swedia memberikan
perhatian langsung thdp pencegahan kematian ibu. Hal itu dilakukan
setelah melakukan pengamatan bahwa minimal 400 dari 651 kasus KI
/th dpt diselamatkan bila ada bidan yang cukup jmhnya utk menolong
persalinan

1861 jumlah persalinan yg ditolong bidan meningkat 40%,


meningkat 78% (1900)dan penurunan jmh persalinan oleh dukun
dari 60% (1861) menjadi 18% (1900). Persalinan mayoritas di
rumah. Bertambahnya cakupan persalinan yang ditolong oleh bidan,
baik di rumah atau RS diikuti dengan penurunan AKI

1870 akhir, penurunan AKI scr drastis setelah ditemukan dan


diterapkan

teknik

asepsis.

1881bidan

memanfaatkan

teknik

asepsis pd pertolongan persalinan di luar RS. Swedia negara


dengan AKI paling rendah di benua Eropa pd awal abad ke 20

Evolusi Setelah th. 1935


1937-1970AKI menurun di hampir semua negara barat.

Penurunan ini akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan


teknologi (penemuan antibiotika, tindakan bedah caesar dan
transfusi darah) yg diterapkan dlm pertolongan persalinan
baik

di

RS

maupun

di

rumah.Penerapan

iptek

makin

berkembang di negara maju krn didukung oleh budaya


memelihara dan senantiasa meningkatkan kualitas pelkes

Karakteristik Ibu meninggal

Sumber : Kajian Lanjut hasil SP 2010

DETERMINAN KEMATIAN IBU


Ekonomi
Pendidikan

4 Terlalu
Gizi
BUMIL

Penyakit
Menular
Penyakit
Lain

Geograf

Gender

Budaya

Terlambat
Merujuk

KOMPLIKASI
(Penyebab
Lgs)
-Perdarahan
-Eklampsi
-Infeksi
-Pertus macet
- Kompl
Keguguran

Terlambat
Sampai

Tenaga

Terlambat
Pertolongan
Adekuat

Sarana

Obat

MATI

Manajerial

INTEGRASI GIZI &


KIA
Continuum of care across life cycle

Pelayanan bagi
anak SMP/A &
remaja

Kespro
remaja/PK
Pelayanan
PR
bagi anak
KIE: Gizi
SD
HIV/AIDS,
NAPZA dll
Pelayan
Fe
an bagi
Penjaring
Pelayanan balita
an
bagi bayi
BIAS
Persalinan,
UKS
nifas &
PMT
Pemantaua
Pemeriksaa neonatal
n
n kehamilan
pertumbuh
ASI
an &
eksklusif
perkemban
Imunisasi gan
IMD
dasar
Vit K 1 inj
PMT
lengkap
Fe & asam Imunisasi
ama
t
r
e
p
i
Pemberian1000 har
Hep B
folat
pan
makan
PMT ibu
kehidu
hamil

KEBERHASILAN UPAYA SAFE


MOTHERHOOD
1.

Keberhasilan menurunkan AKI di negara maju merupakan hasil


pekerjaan yg dilaksanakan dlm waktu panjang, berpuluh-puluh
tahun

2.

Komitmen pemerintah dalam bentuk kebijakan nasional

3.

Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan professional

4.

Pertolongan pesalinan tidak selalu di RS, di rumah pun bisa asal


ditolong oleh tenaga kesehatan profesional

5.

Pertolongan pesalinan tidak selalu di RS, di rumah pun bisa


asal ditolong oleh tenaga kesehatan profesional

6.

Informasi yg akurat sangat penting dan dibutuhkan dlm


perencanaan kegiatan

7.

Negara berkembang bisa menurunkan AKI

8.

Pengembangan iptek, pencarian terobosan baru dalam


penerapan iptek

9.

Yankes,khususnya bagi ibu dan anak yg terjangkau

MASALAH NEGARA BERKEMBANG DLM


MENURUNKAN AKI DAN AKB
1. Informasi yg belum memadai
2. Strategi yankesh ibu yg belum efektif, terlihat dari :

Banyaknya pertolongan persalinan oleh dukun

Pemerintah belum mampu menggerakkan sektor

lain dan masyarakat utk

berperan dalam mencegah kematian ibu secara efektif

Mobilisasi nakesh dan upaya utk meyakinkan masyarakat akan peran bidan
dalam penurunan AKI belum optimal

3. Krisis dan keterbatasan kewenangan sektor kesehatan

KEBIJAKAN DEPKESH DLM UPAYA SAFE


MOTHERHOOD
1.Peningkatan kepemimpinan, komitmen dan dukungan politis, agar
sumber daya dpt diprioritaskan pd kegiatan yang berdampak pd
menurunkan AKI dan bayi baru lahir
2.Peningkatan mutu dan pemerataan pelayanan bagi ibu termasuk
dukungan pelayanan dan rujukan
3.Pengembangan

sistem

informasi

antara

lain

sistem

informasi

kewaspadaan dini resiko tinggi/komplikasi obstetri di tingkat masyarakat


4.Pengembangan SDM
5.Pengembangan teknologi tepat guna

PERAN LINTAS SEKTOR


Kelangsungan Hidup, Perkembangan dan Perlindungan Ibu
dan Anak (KHPPIA)
Dirintis 1990 oleh Ditjen Pembangunan Daerah, Depdagri
dengan bantuan UNICEF
Tujuan

mengkoordinasi

merencanakan

kegiatan

lintas
dan

sektor

pembiayaannya

dalam
dari

berbagai sumber dana antara lain utk menurunkan AKI


dan AKB Depkes, Depag, Depdikbud, Depsos dan BKKBN

Gerakan Sayang Ibu (GSI)


Dirintis oleh Menpera th 1996 di 8 kabupaten di
8 propinsi.
Ruang lingkup kegiatan : advokasi dan mobilisasi
sosial, dengan penekanan pada pemberdayaan
wanita utk meningkatkn statusnya di masyarakat.

TANTANGAN NEGARA BERKEMBANG


1.

Informasi
AKI perlu dilengkapi data setempat shg analisis dapat
dilakukan lebih tajam utk perencanaan program para
pengambil kebijakan setempat

2. Pelayanan profesional terutama utk kasus komplikasi


obstetric
3. Terjangkaunya yankesh profesional

UPAYA SAFE MOTHERHOOD DI


INDONESIA
AKI dan AKB di Indonesia masih tinggi dibandingkan
negara-negara ASEAN,390/100.000 KH (1994)
Sekitar 20.000 wanita Indonesia meninggal karena
komplikasi obstetri. Sebagian besar (90%) krn Trias
Klasik yaitu perdarahan (40-60%),preeklamsi/eklamsi
(20-30%) dan infeksi (20-30%).

1990/1991,
UNDP

Depkesh

(United

bekerjasama
Nations

dg

WHO,

Development

Programme ), UNFPA (United Nations Fund for


Population Activities) melaksanakan Assessment
Safe Motherhood.

THANKS FOR ATTENTION

DISUSUN OLEH

Kosenda Syeifeby
Rizqa Fitri Nurhayati
Robby Hasnata

Daftar Pustaka
https://www.scribd.com/doc/190234306/AKI-DAN-AKB (diakses pada 15
Februari 2016)
Departemen Kesehatan RI,Setiap Jam 2 Orang Ibu Bersalin Meninggal
Dunia [1 screen] http: //www.depkes.go.id/index.php?option =news&task=
viewarticle&sid=448&Itemid=2, diakses pada 17 Februari 2016
Purnomo W,prsentasi Safe motherhood(Upaya Penurunan Kematian Ibu
dan Bayi Baru Lahir),FKM Unair; 2006

Вам также может понравиться