Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Indralaya
Jl. Sarjana Blok. C No. 23 Timbangan Indralaya-Sumsel
082185360523 (Hendro)
Agung RI nomor: KEP-116/A/JA/11/2007 tentang Larangan Kegiatan Aliran dan Ajaran Al-Qiyadah
al-Islamiyah di seluruh Indonesia yang didasarkan pada
Fatwa MUI. Ketiga: Ajaran Gafatar mempercayai Ahmad Mushadeq sebagai Al-Masih
AlMawud, Mesias (juru selamat) yang dijanjikan menggantikan Nabi Muhammad saw.
Penyebab
Banyak faktor yang membuat orang bergabung dengan Gafatar. Di antara faktor yang menonjol
adalah masih lemahnya pengetahuan masyarakat tentang Islam. Akibatnya, orang bisa terpengaruh
dengan Gafatar dan ajarannya meski menyimpang dari Islam.
Faktor lain adalah kondisi dan kesulitan ekonomi yang diderita rakyat. Mayoritas pengungsi eks
Gafatar yang dipulangkan melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang mengaku motivasi mereka
bergabung dengan ormas tersebut hanya karena ingin bertani. Untuk itu sebagian dari mereka rela
menjual rumah dan kendaraan agar bisa memiliki modal untuk sewa lahan dan menyokong kehidupan
di Mempawah, Kalimantan (Liputan6.com, 25/1).
Kemunculan Gafatar dan berbagai aliran sesat lainnya termasuk berbagai penistaan terhadap Islam
dan simbol-simbolnya menunjukkan bahwa negara tidak sungguh-sungguh menjaga akidah Islam.
Hal itu karena negara saat ini dibangun di atas asas sekularisme yang memisahkan urusan negara
dengan agama. Urusan agama dan keyakinan dianggap sebagai urusan pribadi. Negara tidak boleh
turut campur. Karena itulah aliran sesat hanya akan diproses jika ada pengaduan dari masyarakat atau
jika sudah menimbulkan masalah serius di masyarakat. Kalaupun dilakukan penindakan maka itu
bukan untuk menjaga dan melindungi akidah Islam, tetapi untuk menjaga keamanan dan kestabilan.
Menuntaskan Masalah
Persoalan ini harus segera diselesaikan dengan tuntas. Jika terbukti menyimpang dan sesat, Gafatar
harus segera dilarang, dibubarkan organisasinya dan seluruh aktivitasnya dihentikan.
Warga eks Gafatar harus dibina agar kembali pada Islam (ruj il al-haqq). Kepada mereka harus
dijelaskan dan dibantah penyimpangan-penyimpangan ajaran Gafatar. Akidah dan ajaran Islam yang
benar harus dijelaskan kepada mereka dengan disertai argumentasi dan bukti, dengan mengaktifkan
akal pikiran mereka dan melibatkan perasaan mereka, sehingga akidah dan ajaran Islam itu tertanam
kuat pada diri mereka.
Mereka juga harus difasilitasi dan dibantu untuk bisa membangun kehidupan yang baru. Harta benda
mereka yang ditinggalkan di Kalimantan harus dikembalikan kepada mereka dan tidak boleh
dirampas oleh siapapun termasuk oleh negara.
Untuk diskusi lebih lanjut dan mencari solusi Islam silahkan datang ke
FGD (Forum Group Discussion) di lapangan samping gedung
rektorat 11 Februari 2016
Atau hubungi 082185360523 (Hendro)
Fatwa MUI. Ketiga: Ajaran Gafatar mempercayai Ahmad Mushadeq sebagai Al-Masih
AlMawud, Mesias (juru selamat) yang dijanjikan menggantikan Nabi Muhammad saw.
Penyebab
Banyak faktor yang membuat orang bergabung dengan Gafatar. Di antara faktor yang menonjol
adalah masih lemahnya pengetahuan masyarakat tentang Islam. Akibatnya, orang bisa terpengaruh
dengan Gafatar dan ajarannya meski menyimpang dari Islam.
Faktor lain adalah kondisi dan kesulitan ekonomi yang diderita rakyat. Mayoritas pengungsi eks
Gafatar yang dipulangkan melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang mengaku motivasi mereka
bergabung dengan ormas tersebut hanya karena ingin bertani. Untuk itu sebagian dari mereka rela
menjual rumah dan kendaraan agar bisa memiliki modal untuk sewa lahan dan menyokong kehidupan
di Mempawah, Kalimantan (Liputan6.com, 25/1).
Kemunculan Gafatar dan berbagai aliran sesat lainnya termasuk berbagai penistaan terhadap Islam
dan simbol-simbolnya menunjukkan bahwa negara tidak sungguh-sungguh menjaga akidah Islam.
Hal itu karena negara saat ini dibangun di atas asas sekularisme yang memisahkan urusan negara
dengan agama. Urusan agama dan keyakinan dianggap sebagai urusan pribadi. Negara tidak boleh
turut campur. Karena itulah aliran sesat hanya akan diproses jika ada pengaduan dari masyarakat atau
jika sudah menimbulkan masalah serius di masyarakat. Kalaupun dilakukan penindakan maka itu
bukan untuk menjaga dan melindungi akidah Islam, tetapi untuk menjaga keamanan dan kestabilan.
Menuntaskan Masalah
Persoalan ini harus segera diselesaikan dengan tuntas. Jika terbukti menyimpang dan sesat, Gafatar
harus segera dilarang, dibubarkan organisasinya dan seluruh aktivitasnya dihentikan.
Warga eks Gafatar harus dibina agar kembali pada Islam (ruj il al-haqq). Kepada mereka harus
dijelaskan dan dibantah penyimpangan-penyimpangan ajaran Gafatar. Akidah dan ajaran Islam yang
benar harus dijelaskan kepada mereka dengan disertai argumentasi dan bukti, dengan mengaktifkan
akal pikiran mereka dan melibatkan perasaan mereka, sehingga akidah dan ajaran Islam itu tertanam
kuat pada diri mereka.
Mereka juga harus difasilitasi dan dibantu untuk bisa membangun kehidupan yang baru. Harta benda
mereka yang ditinggalkan di Kalimantan harus dikembalikan kepada mereka dan tidak boleh
dirampas oleh siapapun termasuk oleh negara.
Untuk diskusi lebih lanjut dan mencari solusi Islam silahkan datang ke
FGD (Forum Group Discussion) di lapangan samping gedung
rektorat 11 Februari 2016
Atau hubungi 082185360523 (Hendro)