Вы находитесь на странице: 1из 21

PENDAHULUAN

Kecoa, lipas,

atau coro adalah serangga (kelas Insecta)

dari ordo Blattodea yang

kurang lebih terdiri dari 3.500 spesies dalam 6 familia. Kecoa terdapat hampir di
seluruh belahan bumi, kecuali di wilayah kutub.
Bagi manusia, kecoa merupakan salah satu serangga yang berbahaya, karena
beberapa ribuan spesies kecoa yang termasuk dalam kategori inispesies kecoa
diketahui dapat menularkan penyakit pada manusia. Kecoa sering dianggap sebagai
hama dalam bangunan.
Kecoa termasuk dalam kelompok serangga.

Kecoa adalah kelompok serangga

purba, banyak hidup pada zaman karbon (350-270 tahun yang lampau). Kecoa
umumnya berada di kawasan tropis, termasuk serangga malam (nokturnal) dan
umumnya berperan sebagai hama domestik.
Kecoa dianggap sebagai vektor karena dapat mengkontaminasi makanan dengan
bakteri, jamur dan virus sehingga dapat menularkan secara mekanis berbagai
penyakit seperti diare, dysentri, kusta, sampar dan beberapa penyakit cacing.
Makanan yang telah terkontaminasi oleh air liur kecoa, debu tinja yang kering dan
kontak langsung dengan kecoa dapat memicu reaksi alergi pada manusia. Tinja
kecoa juga dilaporkan mengandung asam xanturenat, asam kinurenat dan asam 8hidroksikuinaldat yang ke semua asam tersebut bersifat mutagenic dan karsinogenik
(penyebab kanker).
Kecoa adalah serangga pemakan segala (Coprophagous/Omnivora) mempunyai
kebiasaan aktif pada malam hari (nocturnal) dan terkadang siang hari apabila
merasa tergangu atau telah berkembang dalam populasi yang besar, serta
mempunyai sifat Thigmotatic istirahat dalam celah-celah dan retakan untuk waktu
yang relatif lama, selalu hidup berkelompok dan juga bersifat kanibal (pemakan
bangkai teman). Kecoa sangat menyukai makanan yang berkanji dan gula. Selain itu
kecoa juga dapat memakan jilid buku dan sampul buku, darah segar dan kering.
Berdasarkan kebiasaan kecoa dan peranannya dalam penularan penyakit. maka
pengendalian kecoak penting untuk kesehatan masyarakat

SPESIES KECOA
KECOA AMERIKA (PERIPLANETA AMERICANA)
Kingdom

: Animalia

Pillum

: Arthropoda

Kelas

: Insecta

Ordo

: Orthoptera

Familia

: Blattellidae

Genus

: Periplaneta

Spesies

: Periplaneta americana

MORFOLOGI

Terdiri atas segmen kepala dada & perut. Kepala tersembunyi di bawah pronotum.
Pronotum & sayap licin, terlihat keras, tidak berambut & berduri. Pada bagian kepala
terdapat sepasang mata facet, sepasang antena /alat peraba & 3 pasang alat mulut.
Ukuran tubuhnya antara 30-40 mm,warnanya merah /kuning kecoklatan, pada kecoa
jantan sayap lebih panjang dibandingkan tubuhnya dan pada betina sayap menutupi
bagian abdomennya.
Punya 2 sayap yg depan mirip kulit,lentur dgn venasi yang jelas,sayap belakang
seperti selaput menutupi abdomen antero lateral sayap atas nampak jelas.

Periplaneta Americana memiliki periode nymfa & pd fase tersebut terjadi moulting
(pergantian kulit). Kecoa Amerika mengalami moulting sebanyak 7 13 kalidan
periode nimfa berlangsung selama 5 15 bulan.
BIONOMIK
1.Tempat perindukan
Periplaneta americana menyukai tempat yang gelap dan lembab, seperti dapur,
tempat penyimpanan makanan, ruang makan, kamar mandi /wc, gudang, tempat
sampah, selokan, kandang binatang
Sebagian besar berkembang biak pada iklim yang dingin, Periplaneta americana
dengan bebasnya meninggalkan bangunan ketika tropis dan keadaan temperatur
yang hangat; mereka berpindah dari gedung ke gedung melalui saluran saluran air
kotor, tangki septik, kakus umum dan tempat sampah
2.

Kebiasaan makan

Periplaneta americana makan makanan yang bervariasi yang mengandung zat


tepung dan gula merupakan pilihannya. Periplaneta americana akan menghisap
susu, menggigit keju, daging, kue kering, bulir padi, gula, coklat yang manis.
Kenyataannya Periplaneta americana juga suka memakan bahan yang bukan
merupakan makanan bagi manusia, seperti penggiran buku, bagian dalam tapak
sepatu, serangga mati, kulit mereka sendiri yang sudah mati dan usang, darah segar
maupun kering, kotoran badan, dahak, serta jempol dan jari kaki bayi ataupun
manusia yang sedang tidur maupun pingsan
3. Cara hidup
Kecoa umumnya tinggal berkelompok. Mereka beraktifitas mencari makan pada
malam hari mereka bersembunyi di dalam celah celah dinding, bingkai pintu, di
dalam kamar mandi, lemari, selokan, gua, mesin jahit, televisi, radio, dan elektronik
lain.
Dengan tubuhnya yang pipih, apabila kecoa merasa terganggu/ terancam hidupnya
maka dia akan menyembunyikan tubuhnya dicelah yang sempit. Kecoa juga dapat

menggunakan cara lain untuk melindungi dirinya dari bahaya, yaitu dengan
mengeluarkan cairan berbau busuk.
SIKLUS HIDUP KECOA
Kecoa mengalami metamorfosis tidak sempurna yang terdiri dari 3 stadium yaitu :

1.

Telur

Telur di hasilkan oleh kecoa betina secara bergerombol dan dilindungi oleh kulit
keras yang disebut ootheca. Ootheca dapat disimpan / dibawa baik secara internal /
eksternal. Bentuk ootecha dapat digunakan untuk membedakan tiap spesies.
2. Nimfa (kecoa muda)
Bentuknya seperti kecoa dewasa kecuali ukurannya lebih kecil. Nimfa tidak
mempunyai sayap dan organ seksualnya belum berkembang. Pertumbuhan terjadi
dengan keluarnya eksoskleton dari tubuhnya. Proses ini disebut pergantian kulit /
molting. Biasanya kecoa mengalami pergantian kulit 5-10 kali sebelum menjadi
dewasa.
3. Dewasa
Kecoa jantan lebih cepat dewasa dibandingkan kecoa betina, karena ia mengalami
pergantian kulit yang lebh sedikit selama menjadi nimfa. Kecoa dewasa mempunyai
2 pasang sayap. Sebagian kecoa bukanlah penerbang ulung tetapi mereka dapat
berlari dengan cepat. Baik dalam bentuk dewasa maupun dalam bentuk nimfa.
Kecoa hidup secara berkelompok dan mencari makan di tempat yang sama. Pada
masa kawin kecoa jantan akan mengeluarkan cairan sperma yang cukup untuk

membuahi telur-telur betina selama hidup. Setelah itu telur-telur akan dihasilkan
dalam beberapa hari kemudian.
HABITAT KECOA
Kecoa atau lipas terutama didominasi oleh kelompok tropik, beberapa spesies
terdapat didaerah dingin (temperat). Kecoa ini banyak ditemukan pada sampah.
Vegetasi, rumah maupun tanah. Beberapa spesies hidup didalam gua-gua dan
sebagian lainnya hidup bersama koloni semut (myrmorcophilous).
Tempat yang dipilih sebagai tempat tinggal kecoa memiliki beberapa karakteristik :

Banyak terdapat bahan organik seperti makanan, kertas, tekstil, wool, darah,
ekskreta, sputum dan bahan berlemak.

Lembab seperti kamar mandi, kamar WC, tempat cucian, alat dapur dan
makan-minum.

Gelap dan redup

PENYEBARAN
Kecoa amerika berasal dari Afrika tropis, penyebarannya mencapai seluruh wilayah
tak terkecuali diindoensia. Kecoa amerika menyebar ke tempat-tempat hangat dan
lembab, seperti dapur (berdekatan dengan alat memasak); belakang pipa air panas;
belakang rak piring; bawah kursi, dan karpet.

KECOA JERMAN (BLATTELLA GERMANICA)


Kecoa Jerman (Blattella germanica) merupakan serangga hama yang kehidupannya
sangat dekat dengan aktifitas manusia. Kita dapat menemukannya di rumah, hotel,
restoran, rumah sakit, perpustakaan, kendaraan, gedung-gedung perkantoran, dan
lain-lain. Serangga ini merupakan serangga hama yang cukup mengganggu bagi
manusia karena selain dapat mengeluarkan cairan yang berbau tidak sedap
(Sukirno, 2003)
Mereka juga berperan sebagai vektor yang membantu menyebarkan bermacammacam virus patogen, bakteri, protozoa dan helminthes (Bell dan Adiyodi, 1981). B.
germanica suka memakan kertas, sehingga seringkali merusak dan memakan
bagian-bagian buku. Ukuran tubuhnya yang kecil menyebabkan serangga ini dapat
menjangkau tempat-tempat yang tersembunyi disekitar lingkungan kita.
KLASIFIKASI
Kingdom

: Animalia

Pillum

: Arthropoda

Kelas

: Insecta

Ordo

: Orthoptera

Familia

: Blattellidae

Spesies

: Blattella germanica

MORFOLOGI

Terdiri atas segmen kepala dada & perut. Kepala tersembunyi di bawah pronotum.
Pronotum & sayap licin, terlihat keras, tidak berambut & berduri. Pada bagian kepala
terdapat sepasang mata facet, sepasang antena /alat peraba & 3 pasang alat mulut.
Ukuran tubuhnya antara 10-15 mm, lebar 4-5 mm,warnanya merah /kuning
kecoklatan, pada kecoa jantan sayap lebih panjang dibandingkan tubuhnya dan
pada betina sayap menutupi bagian abdomennya.
Punya 2 sayap yg depan mirip kulit,lentur dgn venasi yang jelas,sayap belakang
seperti selaput menutupi abdomen antero lateral sayap atas nampak jelas.
Periplaneta germanica memiliki periode nymfa & pd fase tersebut terjadi moulting
(pergantian kulit). kecoa jerman mengalami moulting sebanyak 7 13 kalidan
periode nimfa berlangsung selama 5 15 bulan.
BIONOMIK
1.Tempat perindukan
Periplaneta germanica menyukai tempat yang gelap dan lembab, seperti dapur,
tempat penyimpanan makanan, ruang makan, kamar mandi /wc, gudang, tempat
sampah, selokan, kandang binatang
Sebagian besar berkembang biak pada iklim yang dingin, Periplaneta germanica
dengan bebasnya meninggalkan bangunan ketika tropis dan keadaan temperatur
yang hangat; mereka berpindah dari gedung ke gedung melalui saluran saluran air
kotor, tangki septik, kakus umum dan tempat sampah
2.

Kebiasaan makan

Periplaneta germanica makan makanan yang bervariasi yang mengandung zat


tepung dan gula merupakan pilihannya. Periplaneta germanicaakan menghisap
susu, menggigit keju, daging, kue kering, bulir padi, gula, coklat yang manis.
Kenyataannya Periplaneta germanica juga suka memakan bahan yang bukan
merupakan makanan bagi manusia, seperti penggiran buku, bagian dalam tapak
sepatu, serangga mati, kulit mereka sendiri yang sudah mati dan usang, darah segar
maupun kering, kotoran badan, dahak, serta jempol dan jari kaki bayi ataupun
manusia yang sedang tidur maupun pingsan

3. Cara hidup
Kecoa umumnya tinggal berkelompok. Mereka beraktifitas mencari makan pada
malam hari mereka bersembunyi di dalam celah celah dinding, bingkai pintu, di
dalam kamar mandi, lemari, selokan, gua, mesin jahit, televisi, radio, dan elektronik
lain.
Dengan tubuhnya yang pipih, apabila kecoa merasa terganggu/ terancam hidupnya
maka dia akan menyembunyikan tubuhnya dicelah yang sempit. Kecoa juga dapat
menggunakan cara lain untuk melindungi dirinya dari bahaya, yaitu dengan
mengeluarkan cairan berbau busuk.
HABITAT
Menyukai lingkungan yang hangat, gelap dan tersembunyi seperti di belakang lemari
es dan di dalam lemari dapur. Mereka dapat ditemukan dengan mudah di restoran
dan hotel. Blattella germanica juga sering ditemukan pada makanan yang tersedia
dan siap saji.
PERILAKU
Hidup berkelompok dan aktif di malam hari, mereka menghabiskan waktunya di
siang hari dengan bersembunyi di dalam celah dan retakan. Umumnya, merekan
menyukai kondisi lingkungan yang lembab dan hangat, tetapi mereka dapat juga
hidup dalam kondisi kering. Kecoa dapat menyesuaikan diri dengan sangat cepat.
PENYEBARAN
Berasal dari Tropical Afrika, saat ini Blattella germanica memiliki distribusi di seluruh
dunia, tak terkecuali di indonesia.

KECOAK ORIENTAL (BLATTA ORIENTALIS)


KLASIFIKASI
Kingdom

: Animalia

Pillum

: Arthropoda

Kelas

: Insecta

Ordo

: Dictyoptera

Familia

: Blattidae

Genus

: Blatta

Spesies

: Blatta orientalis

MORFOLOGI
Jantan panjang sekitar 25mm, sedangkan betina panjang sekitar 32 mm dengan
bentuk abdomen lebar, Mengkilap dan sangat
cokelat

gelap.

Pada

betina

sayap

tidak

berkembang dan pada jantan menutupi


panjang perutnya. Baik yang jantan maupun
yang betina tidak mampu terbang atau lari cepat
ketika diganggu.
Mereka disebut waterbugs karena mereka
lebih

menyukai

tempat-tempat

gelap

dan

lembab.
BIONOMIK KECOA
1. Tempat perindukan
Blatta orientalis menyukai tempat yang gelap dan lembab, seperti dapur, tempat
penyimpanan makanan, ruang makan, kamar mandi /wc, gudang, tempat sampah,
selokan, kandang binatang

Sebagian besar berkembang biak pada iklim yang dingin, Blatta orientalis dengan
bebasnya meninggalkan bangunan ketika tropis dan keadaan temperatur yang
hangat; mereka berpindah dari gedung ke gedung melalui saluran saluran air
kotor, tangki septik, kakus umum dan tempat sampah
2. Kebiasaan makan
Blatta orientalis makan makanan yang bervariasi yang mengandung zat tepung dan
gula merupakan pilihannya. Blatta orientalisakan menghisap susu, menggigit keju,
daging, kue kering, bulir padi, gula, coklat yang manis.
Kenyataannya Blatta orientalis juga suka memakan bahan yang bukan merupakan
makanan bagi manusia, seperti penggiran buku, bagian dalam tapak sepatu,
serangga mati, kulit mereka sendiri yang sudah mati dan usang, darah segar
maupun kering, kotoran badan, dahak, serta jempol dan jari kaki bayi ataupun
manusia yang sedang tidur maupun pingsan
3.

Cara hidup

Kecoa umumnya tinggal berkelompok. Mereka beraktifitas mencari makan pada


malam hari mereka bersembunyi di dalam celah celah dinding, bingkai pintu, di
dalam kamar mandi, lemari, selokan, gua, mesin jahit, televisi, radio, dan elektronik
lain.
Dengan tubuhnya yang pipih, apabila kecoa merasa terganggu/ terancam hidupnya
maka dia akan menyembunyikan tubuhnya dicelah yang sempit. Kecoa juga dapat
menggunakan cara lain untuk melindungi dirinya dari bahaya, yaitu dengan
mengeluarkan cairan berbau busuk.

KECOA AUSTRALIA (PERIPLANETA AUSTRALASIAE)


KLASIFIKASI
Kingdom

: Animalia

Pillum

: Arthropoda

Kelas

: Insecta

Ordo

: Blattodea

Familia

: Blattidae

Genus

: Periplaneta

Spesies

: Periplaneta australasiae

MORFOLOGI

Periplaneta australasiae memiliki panjang 31-37 mm dengan bentuk menyerupai


Periplaneta Americana tetapi lebih gelap dan lebih kecil. Pada pinggir atas depan
sayap mempunyai pita kuning sepanjang 1/3 panjang sayap depan. Pada bagian

atas toraks (pronotum) juga memiliki bercak kuning muda seperti Periplaneta
americana.

SIKLUS HIDUP

1. Telur
Seekor betina mampu menghasilkan 20-30 ooteka selama hidupnya, dan setiap
ooteka mengandung 22-24 butir telur.

Telur Periplaneta australasiae ini dapat

dihasilkan secara partenogenetik (tanpa kawin), tetapi nimfa yang menetas tidak
mampu menjadi dewasa. Masa inkubasi telur rata-rata 40 hari.
2. Nimfa
Periplaneta australasiae muda atau nimfa instar terakhir mempunyai bercak kuning
terang sepanjang sisi abdomennya. Biasanya ditemukan di tempat-tempat yang
lembab dan hangat.
3. Kecoa dewasa
Daur hidup Periplaneta australasiae (Fabricius) mencapai 7 bulan, meliputi masa
inkubasi kapsul telur rata-rata 35 hari, perkembangan nimfa memerlukan waktu
antara 4bulan sampai 6 bulan, serangga dewasa kemudian berkopulasi dan 10 hari
kemudian yang betina menghasilkan kapsul telur yang pertama.
BIONOMIK KECOA
1. Tempat Perindukan

Umumnya kecoa lebih menyukai tempat-tempat yang kotor, lembab dan sejuk.
Seperti di WC, di bawah tumpukan barang-barang, di gudang yang lembab dan
berbau, atau di tempat-tempat kotor dan gelap lainnya.
Ia juga dapat dijumpai di sekitar permukiman, restoran, rumah sakit, supermarket
atau gedunggedung tempat terdapat bahan-bahan makanan atau minuman
disimpan.
2. Cara Hidup
Kecoa umumnya tinggal berkelompok. Mereka beraktifitas mencari makan pada
malam hari dan di siang hari mereka bersembunyi di dalam celah- celah dinding,
bingkai pintu, di dalam kamar mandi, lemari, selokan, gua, mesin jahit, televisi, radio
dan alat elektronik lain
Dengan tubuhnya yang pipih, apabila kecoa merasa terganggu / terancam hidupnya
maka dia akan menyembunyikan tubuhnya di celah yang sempit. Kecoa juga dapat
menggunakan cara lain untuk melindungi dirinya dari bahaya, yaitu dengan
mengeluarkan cairan berbau busuk.
3. Makanan yang disukai
Kecoa memakan semua jenis makanan yang dikonsumsi oleh manusia, terutama
yang mengandung gula dan lemak. Seperti susu, keju, daging, kue, biji- bijian, gula
dan coklat. Mereka juga menyenangi karton, tumpukan buku, lem katu, darah,
ekskreta, dan sputum.
PENYEBARAN
Meskipun memiliki nama australia, namun kecoa Periplaneta australasiae berasal
dari asia dan tersebar di seluruh wilayah yang beriklim tropis, termasuk di indonesia.

PERMASALAHAN KECOA
MASALAH KONTAMINASI MAKANAN
Kecoa membusukkan lingkungan mereka dengan feses, muntahan makanan dan
mereka mencemari bahan dengan bau khas mereka. Suatu tempat hidup mungkin
penuh berisi fragmen exoskeletons mereka dan kotoran kecoa. Kecoa juga
mencemari makanan langsung ketika mereka bergerak dari kotoran ke makanan
tanpa pandang bulu. Oleh karena itu kecoa berfungsi sebagai transmisi/ vector
penyebaran penyakit, yang dapat menyebabkan keracunan makanan serta infeksi
luka.
EFEK NEGATIF KEBERADAAN KECOA
The National Association Pest Management (NAPM) memperingatkan bahwa kecoa
dapat memicu reaksi alergi dan serangan asma, selain bahaya kesehatan serius
lainnya. Air liur, kotoran dan tubuh kecoa memusuk mengandung protein allergen
dan meningkatkan keparahan gejala asma, terutama kepada anak anak. Mereka
juga berfungsi sebagai vector penyebaran organisme penyakit seperti bakteri yang
menyebabkan keracunan makanan. Kecoa dikenal mampu menyebarkan 33 jenis
bakteri, 6 cacing parasite dan setidaknya 7 jenis pathogen lain pada manusia.
DAMPAK TERHADAP KESEHATAN
Penyakit yang disebabkan oleh kecoa :
1. Tifus
Tifus atau typhoid fever adalah suatu penyakit infeksi bakterial akut yang
disebabkanoleh kuman Salmonella typhi. Di Indonesia penderita tifus atau disebut
juga demam tifoid cukup banyak, nyaris tersebar di mana-mana, ditemukan hampir
sepanjang tahun, dan palingsering diderita oleh anak berumur 5 sampai 9 tahun.
Penyakit ini dihantarkan oleh kecoa melalui makanan yang dihinggapinya,

buruknyalingkungan dan kurangnya rasa peduli akan kebersihan akan membuat


penyakit ini sulit untukdi deteksi.

2. Asma
Asma adalah penyakit yang sering terjadi di pemukiman padat penduduk, pada
mulanya Asma diyakini akibat dari kurangnya kesehatan Lingkungan, seperti banyak
menghirup asap, debu atau udara Kotor lainnya.
Pabrik adalah penyumbang sebab musabab asma terjadi selain kendaraan
bermotor. Tetapi setelah sebuah Universitas Di Amerika meneliti secara akurat
dalam waktu yang lama, bukan itu penyebab utama asma.
Ternyata penyebab dari Asma adalah Kecoa, zat yang terkandung dalam anak-anak
atau pengidap Asma adalah protein yang sama seperti pada kecoa. Umumnya
kecoa mengeluarkan protein di sembarang tempat termasuk lantai,bantal atau kasur,
dari ceceran protein itu terhirup olaeh manusia atau anak-anak yang pada akhirnya
menimbulkan penyakit asma.
3. Tuberkulosis
Penyakit TB adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Mikrobakterium

tuberkulosa.

Penyakit ini paling sering menyerang paru-

paru walaupun pada sepertiga kasus menyerang organ tubuh lain dan ditularkan
orang ke orang.
Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai
Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch
pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut
diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut
sebagai Koch Pulmonum (KP).
4. Kolera

Penyakit kolera (cholera) adalah penyakit infeksi saluran usus bersifat akut yang
disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae, bakteri ini masuk kedalam tubuh seseorang
melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Bakteri tersebut mengeluarkan enterotoksin (racunnya) pada saluran usus sehingga
terjadilah diare (diarrhoea) disertai muntah yang akut dan hebat, akibatnya
seseorang dalam waktu hanya beberapa hari kehilangan banyak cairan tubuh dan
dehidrasi. Bakteri Vibrio cholerae berkembang biak dan menyebar melalui feaces
(kotoran) manusia, bila kotoran yang mengandung bakteri ini mengkontaminasi air
sungai dan sebagainya maka orang lain yang terjadi kontak dengan air tersebut
beresiko terkena penyakit kolera itu juga.
Penyakit kolera dapat disebabkan karena Cuci tangan yang tidak bersih sebelum
dan sesudah makan atau beraktivitas, mencuci sayuran atau makanan dengan air
yang mengandung bakteri kolera, makan ikan yang hidup di air terkontaminasi
bakteri kolera, Bahkan air tersebut (seperti disungai) dijadikan air minum oleh orang
lain yang bermukim disekitarnya.
5. Demam typhoid
Demam tifoid adalah penyakit infeksi bakteri, yang disebabkan oleh Salmonella typhi
. Penyakit ini ditularkan melalui konsumsi makanan atau minuman yang
terkontaminasi oleh tinja atau urin orang yang terinfeksi.
Demam typhoid timbul akibat dari infeksi oleh bakteri golongan Salmonella yang
memasuki tubuh penderita melalui saluran pencernaan. Sumber utama yang
terinfeksi adalah manusia yang selalu mengeluarkan mikroorganisme penyebab
penyakit,baik ketika ia sedang sakit atau sedang dalam masa penyembuhan.Pada
masa penyembuhan, penderita masih mengandung

Salmonella spp didalam

kandung empedu atau di dalam ginjal.


TANDA DAN GEJALA

Demam tinggi dari 39 sampai


40 C (103 sampai 104 F)
yang
perlahan.

meningkat

secara

Tubuh menggigil.

Denyut

jantung

(bradycardia)

lemah

Badan lemah (weakness)

Konstipasi

Sakit kepala

Sakit perut

Nyeri otot myalgia

Pada kasus tertentu muncul

Kehilangan nafsu makan

penyebaran vlek merah muda


(rose spots)

FAKTOR RISIKO KECOA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT

Penularan terjadi melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh


tinja dan urin dari penderita atau carrier. Dibeberapa negara penularan terjadi
karena mengkonsumsi kerang-kerangan yang berasal dari air yang tercemar,
buah-buahan, sayur-sayuran mentah yang dipupuk dengan kotoran manusia,
susu dan produk susu yang terkontaminasi oleh carrier atau penderita yang
tidak teridentifikasi.

Kecoa dapat juga berperan sebagai perantara penularan memindahkan


mikroorganisme dari tinja ke makanan. Di dalam makanan mikroorganisme
berkembang biak memperbanyak diri mencapai dosis infektif, dimana
dosisnya lebih rendah pada tifoid dibandingkan dengan paratifoid

PENCEGAHAN

Berikut adalah langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan dalam


menangani kecoa:

1. Pemberian penyuluhan kepada masy. tentang pentingnya CTPS dan fasilitas


mencuci tangan secukupnya.
2. pemberian imunisasi kpd mereka dg RISTI seperti petugas lab.mikrobiologis,
saat pergi

kedaerah endemis, penduduk didaerah endemis, anggota

keluarga carrier.
3. Terapkan kebersihan pd waktu menyiapkan & menangani makanan
4. Berantas kecoa dgn menghilangkan tempat berkembang biak
5. Lindungi sumber air masyarakat dari kemungkinan terkontaminasi
6. Buanglah kotoran pada jamban yg saniter dan yg tidak terjangkau oleh vektor

PENGENDALIAN

Sifat pengendalian kecoak ada 2 (dua) bentuk yaitu (Chasan SK,2006):

1.

Pengendalian
measures)
a. Upaya sanitasi.

untuk

Pencegahan

(preventive

Yaitu memperhatikan cara penyimpanan makanan serta kebersihan


b.

lingkungan rumah terutama dari sampah organic (makanan).


Mencegah masuknya kecoa kedalam rumah dengan selalu

memeriksa barang-barang dan perbekalan makanan.


c.
Menghilangkan tempat persembunyian

kecoak,

misalnya

retakan, tempat gelap, dsb.


2. Pengendalian Sementara (temporary control)
Menggunakan bahan kimia (insektisida) dalam formula cair atau padat (dust).
Aplikasi insektisida insektisida ditujukan ketempat persembunyaian kecoa.
Penggunaan umpan (bait) cukup efektif tetapi hanya sebagai pelengkap.
Aplikasi insektisida hendaknya menggunakan nozzle yang sesuai sasaran
mampu mecapai tempat persembunyian kecoa, misalnya di retakan dinding, di
bawah lemari pendingin, dibawah tempat cuci piring, dsb.
3.
Survey
Sebuah survei kecoa (perangkap) kadang-kadang

diperlukan

untuk

menentukan sejauh mana kecoa atau telur kecoa merajalela, karena bahkan
pemeriksaan menyeluruh tidak mengungkapkan semua harborages kecoa
atau daerah dimana mereka mencari makanan yang paling aktif di malam
hari.
4.
Sanitasi, Modifikasi Struktural Dan Perbaikan
Memodifikasi interior lingkungan, mengeluarkan atau membuang sisa bahan
makanan, menghindari kelembaban pada ruangan, dan harborages untuk
kecoa adalah langkah pertama dalam pengendalian. Menghilangkan kecoa
harborages dengan mendempul bagian dalam lemari, mendempul bawah
wastafel, dan tempat lainnya, atau membuat perbaikan struktural serupa di
dapur, kamar mandi, dan area lain dari rumah
5.
Perangkap
Perangkap kecoa dapat menjadi metode yang efektif untuk mengendalikan
atau menghilangkan kecoa dari lingkungan rumah. Umpan yang digunakan
harus mengandung hydramethylnon, fipronil, sulfluramid, asam borat, atau
abamektin dan harus menyediakan tingkat kontrol yang tinggi bila diterapkan
pada daerah-daerah di mana kecoa bersarang

REFERENSI

https://id.wikipedia.org/wiki/Kecoa

http://pakemata.blogspot.co.id/2010/02/morfologi-kecoa-lipas-ordoorthoptera.html

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/10/jtptunimus-gdl-s1-2008-diahdwitap488-3-bab2.pdf

https://herdianaherman.wordpress.com/2012/05/29/pengaruh-kecoaterhadap-kesehatan/

www.idhe-blok.blogspot.co.id/2011/10/makalah-vektor-kecoa-klfkm-unhastahun.html

http://carainfotips.blogspot.co.id/2014/02/klasifikasi-serangga-kecoa.html

https://www.scribd.com/doc/241536498/Gejala-dan-Penanganan-DemamTifoid-pdf

http://elib.fk.uwks.ac.id/asset/archieve/jurnal/Vol%20Edisi%20Khusus
%20Desember%202009/DEMAM%20TIFOID.pdf

https://cnennisa.files.wordpress.com/2007/08/demam-thypoid.pdf

Manual Pemberantasan Penyakit Menular Edisi 17, James Chin, 2000

http://emiliadiasri.blogspot.co.id/2011/03/prinsip-pemberantasan-penyakitfood-and.html

Manual Pemberantasan Penyakit Menular Edisi 17

Keputusan menteri kesehatan no 364 tahun 2006 tentang pedoman


pengendalian penyakit demam typhoid

http://documents.tips/documents/bab-ii-kecoa.html

http://documents.tips/documents/005-kecoa.html

http://upikke.staff.ipb.ac.id/2011/05/14/lipas-atau-kecoak-australia-periplanetaaustralasiae/

TUGAS MAKALAH

JENIS-JENIS KECOAK DAN HUBUNGANNYA SEBAGAI


VEKTOR PENYAKIT

Mata kuliah : Manajemen Epidemiologi Faktor Resiko Lingkungan Pada Media


Vektor dan Binatang Penggangu

Di buat oleh:

Dhiya Nabilah

P2.31.33.1.12.006

Fathul Fitriyah R

P2.31.33.1.12.015

Latri Hidayah

P2.31.33.1.12.019

Larasati Wijayanti

P2.31.33.1.12.0....

Nurmala Ruth N

P2.31.33.1.12.042

DIV-EPIDEMIOLOGI TINGKAT IV

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA II

TAHUN 2016

Вам также может понравиться