Вы находитесь на странице: 1из 22

Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah
tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Tugas Analisis Sumber Daya dan Lingkungan ini telah kami susun dengan maksimal.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Analisis Sumber Daya dan Lingkungan ini
dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Daftar Isi
Kata Pengantar................................................................................................................
Daftar Isi.........................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................
1.1 Latar Belakang...................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................
1.3 Tujuan dan Sasaran.............................................................................................
1.3.1
Tujuan.................................................................................................................
1.3.2
Sasaran................................................................................................................
1.4 Output ................................................................................................................
1.5 Manfaat...............................................................................................................
1.6 Lingkup Kegiatan...............................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................
2.1 Umum.................................................................................................................
2.1.1.............................................................Pengertian Sumber Daya Alam.
2.1.2.............................................................Klasifikasi Sumber Daya Alam.
2.1.3...................................................Cara Pengolahan Sumber Daya Alam.
2.2 Sosial..................................................................................................................
2.3 Dampak Lingkungan..........................................................................................
BAB III METODOLOGI...............................................................................................
3.1 Tahapan Pengerjaan............................................................................................
BAB IV PEMBAHASAN..............................................................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................................
5.1 Kesimpulan.........................................................................................................
5.2 Saran ..................................................................................................................
Penutup...........................................................................................................................
Lampiran .......................................................................................................................
Daftar Pustaka................................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Dalam pembangunan ekonomi, sumberdaya alam sangat berpengaruh sekali. Sumber

daya alam menjadi faktor yang sangat penting karena sumber daya alam merupakan salah
satu unsur utama dalam proses produksi. Tanpa adanya sumberdaya alam maka akan sulit
terjadi proses produksi. Misalnya dengan tidak adanya bahan bakar, maka perusahaan tidak
dapat melakukan produksinya.
Sumber daya alam adalah semua kekayaan bumi baik biotik maupun abiotik yang
dapat dimanfaatkan untuk kepentingan dan kebutuhan hidup manusia, agar hidup lebih
sejahtera dengan memanfaatkan apa yang ada disekitar alam lingkungan kita. Sumber daya
alam bisa terdapat dimana saja seperti didalam tanah, air, permukaan tanah, udara, dan
sebagainya. Sumber daya alam sebagian dari salah satu modal dasar pembangunan,
pengelolaan dan pemanfaatannya harus searif mungkin dengan bebagai cara yang tidak
merusak alam. Hal ini bertujuan agar sumber daya alam semakin besar manfaatnya untuk
pembangunan dimasa yang akan mendatang. Oleh karena itu, kita berusaha untuk mencari
dan menggali sumber daya yang belum ditemukan, guna mengantisipasi terjadinya
kelangkaan sumberdaya alam. Maka dalam kehidupan sehari-hari kita harus memanfaatkan
sumberdaya alam dengan sebaik mungkin.
1.2.

Rumusan Masalah

Apa pengertian Sumber Daya Alam?


Apa jenis-jenis Sumber Daya Alam?
Bagaimana cara pengelolaan Sumber Daya Alam?
1.3.
Tujuan dan Sasaran
1.3.1. Tujuan
Mengetahui pengertian Sumber Daya Alam
Mengetahui jenis-jenis Sumber Daya Alam
Mengetahui cara pengelolaan Sumber Daya Alam

1.3.2. Sasaran
1.4 Output
1.5 Manfaat
Mengetahui cara pemanfaatan dan pengelolaan Sumber Daya Alam tanpa merusak
lingkungan sekitarnya.
1.6 Lingkup kegiatan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Umum
2.1.1Pengertian Sumber Daya Alam
Sumber Daya Alam (SDA) adalah segala sesuatu yang muncul secara alami yang
dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia pada umumnya, di era modern seperti
sekarang ini, kemajuan teknologi manusia mengarah kepada eksploitasi sumber daya alam
sehingga persediaannya terus berkurang secara signifikan, terutama pada satu abad
belakangan ini. Sumber daya alam mutlak diperlukan untuk menunjang kebutuhan manusia,
tetapi sayangnya keberadaannya tidak tersebar merata dan beberapa negara seperti Indonesia,
Brazil, Kongo, Sierra Leone, Maroko, dan berbagai negara di Timur Tengah memiliki
kekayaan alam yang sangat berlimpah. Sebagai contoh, negara di kawasan Timur Tengah
memiliki persediaan gas alam sebesar sepertiga dari yang ada di dunia dan Maroko sendiri
memiliki persediaan senyawa fosfat sebesar setengah dari yang ada di bumi. Namun,
kekayaan sumber daya alam ini seringkali tidak sejalan dengan kebutuhan manusia. Selain
sumberdaya alam ada juga sumberdaya yang lain yaitu sumbedaya manusia sebagai pemakai
dan sekaligus pengelola sumberdaya tersebut.
Menurut Soerianegara (1977) bahwa hutan, tanah, air, tanaman pertanian, padang
rumput, dan populasi ikan merupakan beberapa contoh sumber daya alam yang dapat
dipulihkan (renewable resources). Hutan disebut sebagai sumber daya alam yang dapat
dipulihkan karena proses regenerasi tegakan hutan, baik secara alamiah maupun secara
buatan dapat terjadi dalam periode waktu yang tidak sangat lama (10 tahun, 20 tahun, 30
tahun, 40 tahun, 50 tahun, 70 tahun, atau 100 tahun) sehingga manusia yang melakukan
proses pemulihan hutan memungkinkan dapat melihat kembali wujud hutan yang dibangun,
bahkan memungkinkan memanfaatkan hasilnya. Berbeda dengan bahan-bahan tambang,
misalnya minyak bumi dan batu bara, dikatagorikan sebagai sumber daya alam yang tidak
dapat dipulihkan (nonrenewable resources). Mengingat terbentuknya bahan tersebut hanya
terjadi secara alamiah dan memerlukan waktu yang sangat lama (ratusan bahkan ribuan
tahun), sehingga pemanfaatan sumber daya alam pun harus sehemat mungkin.
2.1.2 Klasifikasi Sumber Daya Alam (SDA)
Sumber Daya Alam terbagi menjadi 3 macam, yaitu :

1. Berdasarkan Jenisnnya
Berdasarkan jenisnya, Sumber Daya Alam dibagi menjadi 2 macam, yaitu Sumber daya
alam hayati/biotik adalah sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup. Contoh :
tumbuhan, hewan, mikro organisme, dan lain-lain. Sumber daya alam non hayati/abiotik
adalah sumber daya alam yang berasal dari benda mati. Contoh : bahan tambang, air, udara,
batuan, dan lain-lain.
2. Sumber Daya Alam Berdasarkan Sifat Pembaharuan
Sumber daya alam yang dapat diperbaharui/renewable adalah sumber daya alam yang
dapat digunakan berulang-ulang kali dan dapat dilestarikan. Contoh : air, tumbuh tumbuhan,
hewan, hasil hutan, dan lain-lain.
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui/non renewable adalah sumber daya
alam yang tidak dapat di daur ulang atau bersifat hanya dapat digunakan sekali saja atau tidak
dapat dilestarikan serta dapat punah. Contoh : minyak bumi, batubara, timah, gas alam.
Sumber daya alam yang tidak terbatas jumlahnya/unlimited adalah sumber daya alam
yang jumlahnya melimpah di bumi ini. Contoh : sinar matahari, arus air laut, udara, dan lain
lain.
3. Sumber Daya Alam Berdasarkan Kegunaan atau Penggunaannya
Sumber daya alam penghasil bahan baku adalah sumber daya alam yang dapat digunakan
untuk menghasilkan benda atau barang lain sehingga nilai gunanya akan menjadi lebih tinggi.
Contoh : hasil hutan, barang tambang, hasil pertanian, dan lain-lain.
Sumber daya alam penghasil energi adalah sumber daya alam yang dapat menghasilkan
atau memproduksi energi demi kepentingan umat manusia di muka bumi. Contoh : ombak,
panas bumi, arus air sungai, sinar matahari, minyak bumi, gas bumi, dan lain sebagainya.

2.1.3

Cara Pengelolaan Sumber Daya Alam

1. Pengelolaan Sumber Daya yang tidak Dapat Diperbarui (Exhaustible Resource /


Stock Resources)

Pengalaman tentang sumber daya energi, banyak ketidak sempurnaan pasar yang
menggangu kecenderungan menuju alokasi sumberdaya yang evisien seperti halnya pada
pasar persaingan sempurna. Misalnya: tentang monopoli dan juga dan juga tentang
kerusakan sumberdaya yang terjadi karena pengambilan, pengubahan serta penggunaan
sumberdaya yang tidak dapat diperbarui. Adapun kegagalan dalam mekanisme ini yaitu
yang menyangkut ketidak pastian tentang penemuan baru serta pengaruh serta jangka
panjang dari keputusan saat ini
2. Pengelolaan Sumber Daya Alam yang dapat Diperbaharui
Sumber daya yang dapat diperbaharui harus dikelola seperti halnya sumber daya yang
tidak dapat diperbaharui agar keberadaannya tidak punah. Pengelolaannya yaitu dengan
cara melalui penemuan baru dan pembuatan / produksi dari bahan yg kualitasnya lebih
rendah. Bagi sumber daya yang dimiliki oleh umum seperti ikan-ikan di laut bebas akan
ada kecenderungan untuk mengeksploitasinya secara berlebihan sehingga resiko habisnya
sumber daya tersebut akan semakin besar. Maka dari itu pihak yg berwenang seperti
pemerintah. Harus menciptakan suatu definisi pemilikan / pengawasan yg lebih, guna
melindungi sumber daya itu dari penggunaan yg berlebihan. Namun karena antara sumber
daya tidak dapat diperbaharui pada dasarnya berbeda dengan sumber daya yang dapat
diperbaharui maka syarat-syarat yangg diperlukan bagi pengaturan penggunaan yang
optimal akan berbeda antara sumber daya yang dapat diperbaharui dan tidak. Dan upaya
yg dilakukan adalah dengan cara mencapai optimum sustainable yield ( hasil optimum
yg dipertahankan sepanjang masa ).
3. Pengelolaan untuk Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup adalah lingkungan alamiah. Karena lingkungan hidup tidak dapat
dipindah tempatkan maka diperlukan adanya pengelolaan agar tidak terjadi kerusakan
yang biasanya berujud pembangunan dan polusi. Dan dalam pengelolaannya itu ada 4 hal
yang perlu diperhatikan :
i.

Pengambilan sumber daya akan semakin besar jika sunber daya yg tersedia
makin sedikit. Kenaikan biaya pengambilan sumber daya dapat ditekan

ii.

dengan ditemukannya deposit baru serta teknologi baru.


Tanah bermilai tinggi karena bukan saja mengandung mineral tp jg ada
opportunity cost berupa keindahan alam.

iii.

Harus dibedakan penggunaan sumber daya yang dapat diperbaharui dan yang
tidak.

Eksternalitas ( externalities )
Eksternalitas adalah dampak negative maupun positif atas dibangunnya proyek baru
terhadap lingkungan sekitarnya. Externalities economies : merupakan dampak positif yg
ditimbulkan oleh suatu kegiatan, yg menguntungkan bagi lingkungan. External diseconomic /
external cost : dampak negative yg timbul dari suatu kegiatan.
Bentuk external cost adalah polusi dan pencemaran lingkungan. Produsen tdk pernah
menghitung dampak external cost maka dari itu pemerintah berupaya membatasinyadg cara
ikut langsung campur tangan dg mewajibkan pemasangan alat- alat utk mengurangi polusi /
pemt. Dpt mengenakan pajak yg tinggi agar polusi itu tdk banyak dihasilkan.
2.2 Sosial
Sumber daya alam yang terdapat di Indonesia, baik berupa tanah, air, udara, maupun
mineral, perlu diolah dan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan penduduk, untuk
mengelola sumber daya alam itu, diperlukan tenaga, keahlian, dan teknologi pengeloaannya
yang berkelanjutan.
Di Indonesia, tenaga/modal cukup tersedia, keahlian bisa ditingkatkan dengan jalan
melatih dan mendidik tenaga-tenaga yang ada. Namun dalam mengelola sumber daya alam,
diperlukan tindakan yang bijaksana yang berkelanjutan sehingga kelestarian lingkungan
hidup terjaga. Maka dalam pengelolaan sumber daya alam, terjadi interaksi antara sumber
daya alam dan sumber daya manusia dan bentuk tersebut antara lain dalam bidang pertanian,
industri dan ekonomi.
1. Pertanian dan pelestarian lingkungan hidup
Pertanian di Indonesia merupakan mata pencarian bagi sebagian besar bangsa
Indonesia dan 60% merupakan lahan pertanian, maka Indonesia terkenal dengan
negara agraris. Bidang pertanian itu meliputi : pertanian, perkebunan, kehutanan,
peternakan, dan perikanan. Dari semua bidang, sektor pertanian menjadi prioritas
yang di utamakan pemerintah.

Karena sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan yang


strategis dalam strktur pembangunan perekonomian nasional. Sektor ini merupakan
sektor yang tidak mendapatkan perhatian secara serius dari pemerintah dalam
pembangunan bangsa. Mulai dari proteksi, kredit hingga kebijakan lain tidak satu pun
yang menguntungkan bagi sektor ini. Program pembangunan pertanian yang tidak
terarah tujuannya bahkan semakin menjerumuskan sektor ini pada kehancuran. Meski
demikian sektor ini merupakan sektor yang sangat banyak menampung tenaga kerja
dan sebagian besar penduduk kita tergantung padanya.
Perjalanan pembangunan pertanian Indonesia hingga saat ini masih belum dapat
menunjukan hasil yang maksimal jika dilihat dari tingkat kesejahteraan petani dan
konstribusinya pada pendapatan nasional. Pembangunan pertanian di Indonesia
dianggap penting dari keseluruhan pembangunan nasional. Ada beberapa hal yang
mendasari pembangunan pertanian memberi peran penting, antara lain : Sumber daya
alam yang besar dan beragam, keuntungan terhadap pendapatan nasional yang cukup
besar, besarnya penduduk Indonesia yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini.
Potensi pertanian Indonesia yang besar namun pada kenyataannya sampai saat ini
sebagian besar dari petani kita masih banyak yang termasuk golongan miskin. Hal ini
mengindikasikan

bahwa

pemerintah

pada

masa

lalu

bukan

saja

kurang

memberdayakan petani tapi juga terhadap sektor pertanian keseluruhan.


Selain pertanian, sekarang juga perkebunan, perikanan, peternakan, dan kehutaan
memberikan konstribusi yang tinggi bagi masyarakat. Saat ini sudah berkembang
pesat semua sektor yang ada dan dapat dimanfaatkan secara optimal. Karena sumber
daya manusia sudah maju jadi sudah memanfaatkan sumber daya alam dengan baik,
benar, optimal dan pengelolaan yang berkelanjutan.
Dengan kata lain pertanian dalam arti luas yaitu yang mencakup semua kegiatan
yang melibatkan pemanfaatan makhluk hidup(termasuk tanaman, hewan, dan
mikroba)untuk kepentingan manusia. Dalam arti sempit, pertanian juga diartikan
sebagai kegiatan pemanfaatan sebidang lahan untuk membudidayakan jenis tanaman
tertentu, terutama yang bersifat semusim. Maka usaha pertanian kadang dapat
merusak lingkungan, kerusakan lingkungan bisa terjadi apabila kita salah dalam
mengolah sumber daya alam yang kita gunakan dalam bidang pertanian.

2. Industri dan pelestarian lingkungan hidup


Industri adalah kegiatan mengolah bahan-bahan mentah menjadi barang jadi atau
barang setengah jadi. Barang jadi adalah barang yang sudah siap dipergunakan,
sedangkan barang setengah jadi adalah barang yang masih harus diproses lagi pada
kegiatan industri selanjutnya.
Indonesia termasuk negara agraris, yang sedang berusaha menumbuhkan
industrinya. Sekarang sudah banyak industri telah mampu mengekspor hasil-hasilnya,
misal pupuk, kulit, pakaian jadi, tekstil dan kerajinan. Sektor industri ada hubungan
dan kaitan dengan sektor lain, oleh karena itu peran industri sangat penting antara lain
: menyediakan lapangan pekerjaan, dan menyediakan barang-barang yang diperlukan
masyarakat. Selain dapat mencukupi kebutuhan sendiri, diharapkan hasil industri
dapat di ekspor yang berarti menambah devisa negara. Mengingat begitu pentingnya
peran industri bagi kita, maka industri perlu di kembangkan dan diharapkan dapat
menjadi tulang punggung bangsa Indonesia. Namun dalam pemanfaatannya harus
melakukan pengelolaan yang berkepanjangan, karena usaha industri bisa mengancam
kelestarian lingkungan. Lebih-lebih jika cara pengelolaan limbahnya tidak mengikuti
aturan yang telah ditetapkan, dapat menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan.
Maka harus memenuhi peraturan tentang pendirian industri dan mempunyai izin serta
harus memperhatikan tentang ANDAL.
3. Peranan pertanian dan industri dalam bidang perekonomian Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kekayaan dari sumber daya
alam seperti kesuburan tanah, hasil hutan, tambang dan hasil laut. Semua kekayaan itu
sangat mempengaruhi pertumbuhan industri, maka diperlukan sumber daya manusia
yang memiliki keahlian untuk mengolah bahan mentah dari alam tersebut menjadi
sesuatu yang memiliki nilai tinggi. Selain itu diperlukan juga sumber daya modal
sebagai penunjang dalam proses pengolahan bahan mentah tersebut.
Adapun 2(dua) sektor yang berperan dalam perekonomian indonesia, yaitu
a. Peranan Sektor Pertanian
Pertanian merupakan sektor utama yang menyumbang hampir dari setengah
perekonomian. Pertanian juga memiliki peran nyata sebagai penghasil devisa negara

melalui ekspor. Oleh karena itu perlu diadakannya pembangunan di dalam sektor
pertanian sehingga dapat bersaing di pasar dalam negeri maupun di luar negeri.
Kekayaan Indonesia berupa lahan pertanian juga merupakan aset penting untuk
agrowisata. Dengan pengolahan yang baik hasil perkebunan ini dan pemeliharaan
terhadap kebersihan dan keindahannya, maka nilai agrowisatanya akan memberikan
devisa yang cukup tinggi bagi negara.
Terjadinya krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada pertengahan 1997
menunjukkan bahwa sektor pertanian dapat bertahan dari sektor yang dibanggabanggakan pada tahun tersebut yaitu sektor industri. Bahkan sektor pertanian mengalami
pertumbuhan sebesar 0,22%. Padahal perekonomian Indonesia pada saat itu mengalami
penurunan pertumbuhan sekitar 13,68%.
Pertanian dapat dilihat sebagai suatu yang sangat potensial dalam empat bentuk
sumbangan terhadap pertumbuhan dan pembangunan ekonomi nasional yaitu sebagai
berikut:
a) Perluasan daerah dari sektor-sektor ekonomi lainnya sangat tergantung pada
pertumbuhan output di bidang pertanian, baik dari sisi permintaan maupun
penawaran sebagai sumber bahan baku bagi keperluan produksi di sektorsektor lain seperti industri manufaktur dan perdagangan.
b) Pertanian berperan sebagai sumber penting bagi pertumbuhan permintaan
domestik bagi produk-produk dari sektor-sektor lainnya.
c) Sebagai suatu sumber modal untuk investasi di sektor-sektor ekonomi lainnya,
dan sebagai sumber penting bagi suplai perdagangan (sumber devisa).

b. Peranan Sektor Industri


Sektor industri merupakan sektor utama dalam perekonomian Indonesia setelah sektor
pertanian. Sektor ini sebagai penyumbang terbesar dalam pembentukan PDB Indonesia
sampai tahun 1999. Bahkan sejak tahun 1991 peran sektor industri mampu menjadi sektor
utama dengan mengalahkan sektor pertanian.Di Indonesia industri dibagi menjadi empat
kelompok, yaitu industri besar, industri sedang, industri kecil dan industri rumah tangga.
Pengelompokan ini didasarkan pada banyaknya tenaga kerja yang terlibat didalamnya,
tanpa memperhatikan industri yang digunakan.
Perindustrian di Indonesia telah berkembang pesat, namun perindustrian yang telah
maju tersebut tampaknya malah menjadi malapetaka bagi sektor pertanian. Dengan

semakin banyaknya pabrik yang berdiri di setiap daerah bahkan daerah pedesaan telah
menggusur lahan-lahan pertanian produktif yang jika tetap digunakan dapat menghasilkan
komoditas pertanian yang unggul.
Selain itu hujan asam yang timbul akibat adanya pencemaran dari gas-gas beracun
yang tersebar di udara oleh pabrik-pabrik tersebut dapat merusak tanaman dan tanah
sehingga hasil yang didapat sangat tidak bagus bahkan kurang baik jika dikonsumsi oleh
manusia.
Maka pemerintah membuat peraturan-peraturan bagi yang akan mendirikan industri
besar, industri sedang, industri kecil, bahkan

industri rumah tangga. Yang

memperhatihatikan kelestarian lingkungan dengan pengelolaan yang berkelanjutan.


Misalnya : UU No 27 Tahun 1980 tentang bahan galian, PP No.4 Tahun 1982 tentang
pengelolaan lingkungan hidup, PP No.5 Tahun 1984 tentang pendirian industri, PP No. 9
Tahun 1986 tentang Analisis dampak lingkungan(Andal), dan sebagainya.
2.3 Dampak Lingkungan
Permasalahan yang ditimbulkan dari pengelolaan Sumber Daya Alam yang terjadi di
Indonesia diantaranya adalah terus menurunnya kondisi hutan di Indonesia. Hutan merupakan
salahsatu sumber daya yang penting, tidak hanya dalam menunjang perekonomian nasional
tetapi juga dalam menjaga daya dukung lingkungan terhadap keseimbangan ekosistem dunia.
Secara geografis kita bisa lihat bahwa negara Indonesia adlaah negara yang memiliki hutan
yang sangat luas. Akan tetapi, banyak sekali oknum-oknum yang menyalahgunakannya,
sehingga hutan-hutan di Indonesia banyak yang rusak dan menimbulkan efek pararel
terhadap kondisi alam yang lainnya. Permasalahan lain yang ditimbulkan adalah kerusakan
DAS yang diakibatkan oleh permasalahan yang pertama yaitu kerusakan hutan. Penebangan
liar dan konversi lahan juga menimbulkan dampak yang luas, yaitu kerusakan ekosistem
dalam tatanan DAS.

Hal ini akan mengancam keseimbangan ekosistem secara luas,

khususnya cadangan dan pasokan air yang sangat dibutuhkan untuk irigasi, pertanian,
industri, dan konsumsi rumah tangga.
Habitat ekosistem pesisir dan laut semakin rusak merupakan satu permasalahan yang
terjadi akibat pengelolaan Sumber Daya Alam yang tidak baik. Rusaknya habitat ekositem

pesisir seperti deforestasi hutan mangrove beserta terjadinya degradasi terumbu katrang dan
padang lamun dapat mengakibatkan erosi pantai dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
Hal-hal lain yang menyebabkan terjadinya dampak negatif akibat pengelolaan Sumber
Daya Alam yang tidak baik adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.

Pertambangan yang merusak lingkungan


Tingginya ancaman terhadap keanekaragaman hayati di Indonesia
Pencemaran air semakin mengingkat
Kualitas udara yang semakin buruk
Lemahnya penegakkan hukum terhadap penebangan liar hutan dan penyeludupan
kayu.

BAB III
METODOLOGI

3.1 Tahapan Kegiatan


Menjelaskan kegiatan terkait kasus SDA, tahapannya seperti apa?

BAB IV
PEMBAHASAN
KASUS EKSPLOITASI SUMBER DAYA ALAM
Indonesia patut bersyukur karena dilimpahi dengan kekayaan sumber daya alam di
setiap jengkal tanah Nusantara. Saat ini Indonesia berada pada peringkat ke 6 sebagai negara
produsen cadangan emas terbesar di dunia, peringkat 5 dalam produksi tembaga dan bauksit,

penghasil timah terbesar kedua setelah China dan produsen, produsen nikel terbesar kedua di
dunia, eksportir batubara kedua di dunia setelah Australia, eksportir gas alam bersih (LNG)
terbesar di dunia dan eksportir ketiga terbesar gas alam cair setelah Qatar dan Malaysia.
Cadangan minyak Indonesia pun berlimpah. Menurut data Wahana Lingkungan Hidup,
Indonesia memiliki 60 ladang minyak (basins), 38 di antaranya telah dieksplorasi, dengan
cadangan sekitar 77 miliar barel minyak dan 332 triliun kaki kubik (TCF) gas. Kapasitas
produksinya hingga tahun 2000 baru sekitar 0,48 miliar barrel minyak dan 2,26 triliun TCF.
Ini menunjukkan bahwa volume dan kapasitas BBM sebenarnya cukup besar dan sangat
mampu mencukupi kebutuhan rakyat di dalam negeri. Apabila semua kekayaan alam tersebut
dapat dikelola dengan bijak maka akan sangat berguna untuk meningkatkan kemakmuran
rakyat Indonesia. Terlebih dalam konstitusi dasar Republik Indonesia, yaitu UUD 1945, pada
pasal 33 ayat 3 dijelaskan bahwa Bumi dan air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
Akan tetapi, kondisi tersebut mungkin hanyalah sekedar mimpi belaka bagi sebagian
besar rakyat Indonesia yang masih hidup di bawah garis kemiskinan. Kekayaan alam yang
seharusnya dapat dinikmati untuk kemakmuran rakyat, justru memberikan keuntungan besar
bagi para kapitalis asing di Indonesia. Sebagai contoh, penguasaan minyak bumi di Indonesia
hampir 90% dikuasai asing. Sebuah realita yang sangat berkontradiksi dengan isi konstitusi
dasar negara ini. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin menganalisis
masalah eksploitasi sumber daya alam secara berlebih oleh perusahaan asing serta
memberikan rekomendasi solusi untuk menanggulangi tindak eksploitasi tersebut.
1. Analisis Masalah
Krisis sumber energi yang selama ini marak menjadi pemberitaan media sebenarnya
bukan karena cadangan sumber energi Indonesia yang tidak mencukupi, akan tetapi
karena pengelolaan energi nasonal yang kurang baik karena sumber daya yang ada justru
dijual kepada pihak asing secara masif. Beberapa masalah yang terkait dengan eksploitasi
sumber daya alam/energi di Indonesia antara lain adalah :
a. Sebanyak 85% kekayaan migas, 75% kekayaan batubara serta 50% lebih
kekayaan perkebunan dan hutan dikuasai modal asing. Hasilnya 90% dikirim
dan dinikmati oleh negara-negara maju sementara Indonesia sebagai pemilik
SDA hanya mendapatkan bagian yang sedikit. Penerimaan negara dari mineral
dan batubara hanya 3 persen (sekitar 21 trilyun Rupiah pada tahun 2006).

Padahal dampak kerusakan lingkungan yang terjadi lebih besar dari nominal
tersebut.
b. Kebijakan terkait sumber daya alam yang dibuat oleh pemerintah tidak lagi
sesuai dengan amanat UUD 1945 dan cita-cita proklamasi bangsa. Hasil
sumber daya negara dijual murah ke pihak asing dengan alasan harga
komoditas dianggap sedang melejit di pasar global tanpa mempedulikan
kebutuhan ketahanan energi dalam negeri. Bahkan semakin ironis karena di
dalam negeri rakyat justru mengalami kelangkaan energi. Misal contoh
kasusnya adalah DPR RI Komisi VII yang memuluskan kegiatan Hulu dan
hilir dalam pengelolaan Migas yang jelas-jelas menyalahi undang-undang
yang berlaku di Indonesia.
c. Pemerintah terlalu mengistimewakan investor maupun pengusaha asing.
Terbukti melalui UU Penanaman Modal Asing (PMA) dimana para kapitalis
asing dapat mengeksploitasi sumber daya alam Indonesia hingga 95-100 tahun
lamanya. Padahal ketika awal berdirinya bangsa ini, pihak asing hanya boleh
mengelola SDA Indonesia tidak lebih dari 35 tahun. Tanggung jawab
perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar, atau yang biasa
dikenal dengan CSR, juga belum jelas. Apabila ada, biaya CSR yang
dikeluarkan juga sangat kecil hanya sekitar 2% dari seluruh profit yang
didapat.
d. Sistem kontrak kerja pemerintah dan pengusaha asing disinyalir terjadi
penyelewengan terkait masalah cost recovery (pengembalian seluruh biaya
operasi para kontraktor migas yang sebagiannya merupakan perusahaan
asing). Banyak pengeluaran yang tak terkait langsung dengan biaya produksi
migas yang menjadi tanggung jawab pengusaha kontraktor migas justru
dibebankan kepada

pemerintah. Hal tersebut terjadi karena adanya

keterlibatan oknum pejabat pemerintah yang berkolaborasi dengan para


pemain asing.
e. UU No 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batu Bara belum efisien dan
banyak perusahaan asing menolak mengikuti peraturan tersebut karena
Sebanyak 85% kekayaan migas, 75% kekayaan batubara, 50% lebih kekayaan
perkebunan dan hutan dikuasai modal asing. Hasilnya 90% dikirim dan
dinikmati oleh negara-negara maju. dianggap merugikan, misal pertambangan
besar seperti PT Freeport Indonesia, Papua dan PT. Newmont Nusa Tenggara
perusahaan ini selalu berpegang pada Kontrak Karya yang dibuat pada era

orde baru dan tentunya lebih menguntungkan perusahan di bandingkan harus


mengikuti Undang Undang Minerba yang mengharuskan perusahan
membayar sekitar 10% keuntungan Bersih seperti yang tertuang dalam pasal
129.
2. Penyelesaian Masalah
Sesuai dengan tujuan pembangunan Indonesia, yaitu mewujudkan pembangunan
berkelanjutan dimana salah satunya menjaga pemanfaatan SDA agar dapat berkelanjutan
maka tindakan eksploitasi alam harus disertai dengan tindakan perlindungan. Selain itu,
pengelolaan SDA juga harus terpadu dengan memperhatikan beberapa tahapan utama,
seperti pemetaan penyebaran, kebutuhan dan konsumsi energi per wilayah secara
komprehensif dengan prinsip keterbukaan / transparansi dan akses yang seluasnya
terhadap masyarakat. Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan
dengan cara yang rasional antara lain dengan memanfaatkan SDA dengan hati-hati dan
efisien, menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran),
mengembangkan metoda penambangan, pemrosesan hasil tambang serta pendaur-ulangan
secara efisien serta melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara
damai dengan alam
Kemudian untuk menanggulangi eksploitasi SDA oleh pihak asing maka diperlukan
peran penting pemerintah sebagai pembuat kebijakan agar dapat membuat kebijakan yang
lebih mengutamakan kepentingan rakyat. Berikut beberapa cara untuk menanggulangi
SDA yang dikuasai oleh asing :
a. Memberdayakan SDM Indonesia yang banyak dengan pendidikan yang
bermacam-macam.
b. Menasionalisasi perusahaan asing yang ada di Indonesia
c. Memakai teknologi buatan dalam negeri untuk eksplorasi sumber daya alam
d. Mengenakan pajak yang tinggi untuk perusahaan asing yang mengeksploitasi
SDA Indonesia
e. Membuat perjanjian royalti yang sama-sama menguntungkan kedua pihak dan
perjanjian bagi perusahaan asing untuk menyejahterakan masyarakat di sekitar
daerah eksplorasi mereka

BAB V
Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

Penutup
Demikianlah makalah yang kami buat semoga bermanfaat bagi orang yang
membacanya dan menambah wawasan bagi orang yang membaca makalah ini. Dan kami
mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang tidak jelas,
mengerti, dan lugas mohon jangan dimasukan ke dalam hati.

Dan kami juga sangat mengharapkan yang membaca makalah ini akan bertambah
motivasinya dan mengapai cita-cita yang di inginkan, karena kami membuat makalah ini
mempunyai arti penting yang sangat mendalam.
Sekian penutup dari kami semoga berkenan di hati dan kami ucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya.

Lampiran

Daftar pustaka

Вам также может понравиться