Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah
tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Tugas Analisis Sumber Daya dan Lingkungan ini telah kami susun dengan maksimal.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Analisis Sumber Daya dan Lingkungan ini
dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Daftar Isi
Kata Pengantar................................................................................................................
Daftar Isi.........................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................
1.1 Latar Belakang...................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................
1.3 Tujuan dan Sasaran.............................................................................................
1.3.1
Tujuan.................................................................................................................
1.3.2
Sasaran................................................................................................................
1.4 Output ................................................................................................................
1.5 Manfaat...............................................................................................................
1.6 Lingkup Kegiatan...............................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................
2.1 Umum.................................................................................................................
2.1.1.............................................................Pengertian Sumber Daya Alam.
2.1.2.............................................................Klasifikasi Sumber Daya Alam.
2.1.3...................................................Cara Pengolahan Sumber Daya Alam.
2.2 Sosial..................................................................................................................
2.3 Dampak Lingkungan..........................................................................................
BAB III METODOLOGI...............................................................................................
3.1 Tahapan Pengerjaan............................................................................................
BAB IV PEMBAHASAN..............................................................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................................
5.1 Kesimpulan.........................................................................................................
5.2 Saran ..................................................................................................................
Penutup...........................................................................................................................
Lampiran .......................................................................................................................
Daftar Pustaka................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Dalam pembangunan ekonomi, sumberdaya alam sangat berpengaruh sekali. Sumber
daya alam menjadi faktor yang sangat penting karena sumber daya alam merupakan salah
satu unsur utama dalam proses produksi. Tanpa adanya sumberdaya alam maka akan sulit
terjadi proses produksi. Misalnya dengan tidak adanya bahan bakar, maka perusahaan tidak
dapat melakukan produksinya.
Sumber daya alam adalah semua kekayaan bumi baik biotik maupun abiotik yang
dapat dimanfaatkan untuk kepentingan dan kebutuhan hidup manusia, agar hidup lebih
sejahtera dengan memanfaatkan apa yang ada disekitar alam lingkungan kita. Sumber daya
alam bisa terdapat dimana saja seperti didalam tanah, air, permukaan tanah, udara, dan
sebagainya. Sumber daya alam sebagian dari salah satu modal dasar pembangunan,
pengelolaan dan pemanfaatannya harus searif mungkin dengan bebagai cara yang tidak
merusak alam. Hal ini bertujuan agar sumber daya alam semakin besar manfaatnya untuk
pembangunan dimasa yang akan mendatang. Oleh karena itu, kita berusaha untuk mencari
dan menggali sumber daya yang belum ditemukan, guna mengantisipasi terjadinya
kelangkaan sumberdaya alam. Maka dalam kehidupan sehari-hari kita harus memanfaatkan
sumberdaya alam dengan sebaik mungkin.
1.2.
Rumusan Masalah
1.3.2. Sasaran
1.4 Output
1.5 Manfaat
Mengetahui cara pemanfaatan dan pengelolaan Sumber Daya Alam tanpa merusak
lingkungan sekitarnya.
1.6 Lingkup kegiatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Umum
2.1.1Pengertian Sumber Daya Alam
Sumber Daya Alam (SDA) adalah segala sesuatu yang muncul secara alami yang
dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia pada umumnya, di era modern seperti
sekarang ini, kemajuan teknologi manusia mengarah kepada eksploitasi sumber daya alam
sehingga persediaannya terus berkurang secara signifikan, terutama pada satu abad
belakangan ini. Sumber daya alam mutlak diperlukan untuk menunjang kebutuhan manusia,
tetapi sayangnya keberadaannya tidak tersebar merata dan beberapa negara seperti Indonesia,
Brazil, Kongo, Sierra Leone, Maroko, dan berbagai negara di Timur Tengah memiliki
kekayaan alam yang sangat berlimpah. Sebagai contoh, negara di kawasan Timur Tengah
memiliki persediaan gas alam sebesar sepertiga dari yang ada di dunia dan Maroko sendiri
memiliki persediaan senyawa fosfat sebesar setengah dari yang ada di bumi. Namun,
kekayaan sumber daya alam ini seringkali tidak sejalan dengan kebutuhan manusia. Selain
sumberdaya alam ada juga sumberdaya yang lain yaitu sumbedaya manusia sebagai pemakai
dan sekaligus pengelola sumberdaya tersebut.
Menurut Soerianegara (1977) bahwa hutan, tanah, air, tanaman pertanian, padang
rumput, dan populasi ikan merupakan beberapa contoh sumber daya alam yang dapat
dipulihkan (renewable resources). Hutan disebut sebagai sumber daya alam yang dapat
dipulihkan karena proses regenerasi tegakan hutan, baik secara alamiah maupun secara
buatan dapat terjadi dalam periode waktu yang tidak sangat lama (10 tahun, 20 tahun, 30
tahun, 40 tahun, 50 tahun, 70 tahun, atau 100 tahun) sehingga manusia yang melakukan
proses pemulihan hutan memungkinkan dapat melihat kembali wujud hutan yang dibangun,
bahkan memungkinkan memanfaatkan hasilnya. Berbeda dengan bahan-bahan tambang,
misalnya minyak bumi dan batu bara, dikatagorikan sebagai sumber daya alam yang tidak
dapat dipulihkan (nonrenewable resources). Mengingat terbentuknya bahan tersebut hanya
terjadi secara alamiah dan memerlukan waktu yang sangat lama (ratusan bahkan ribuan
tahun), sehingga pemanfaatan sumber daya alam pun harus sehemat mungkin.
2.1.2 Klasifikasi Sumber Daya Alam (SDA)
Sumber Daya Alam terbagi menjadi 3 macam, yaitu :
1. Berdasarkan Jenisnnya
Berdasarkan jenisnya, Sumber Daya Alam dibagi menjadi 2 macam, yaitu Sumber daya
alam hayati/biotik adalah sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup. Contoh :
tumbuhan, hewan, mikro organisme, dan lain-lain. Sumber daya alam non hayati/abiotik
adalah sumber daya alam yang berasal dari benda mati. Contoh : bahan tambang, air, udara,
batuan, dan lain-lain.
2. Sumber Daya Alam Berdasarkan Sifat Pembaharuan
Sumber daya alam yang dapat diperbaharui/renewable adalah sumber daya alam yang
dapat digunakan berulang-ulang kali dan dapat dilestarikan. Contoh : air, tumbuh tumbuhan,
hewan, hasil hutan, dan lain-lain.
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui/non renewable adalah sumber daya
alam yang tidak dapat di daur ulang atau bersifat hanya dapat digunakan sekali saja atau tidak
dapat dilestarikan serta dapat punah. Contoh : minyak bumi, batubara, timah, gas alam.
Sumber daya alam yang tidak terbatas jumlahnya/unlimited adalah sumber daya alam
yang jumlahnya melimpah di bumi ini. Contoh : sinar matahari, arus air laut, udara, dan lain
lain.
3. Sumber Daya Alam Berdasarkan Kegunaan atau Penggunaannya
Sumber daya alam penghasil bahan baku adalah sumber daya alam yang dapat digunakan
untuk menghasilkan benda atau barang lain sehingga nilai gunanya akan menjadi lebih tinggi.
Contoh : hasil hutan, barang tambang, hasil pertanian, dan lain-lain.
Sumber daya alam penghasil energi adalah sumber daya alam yang dapat menghasilkan
atau memproduksi energi demi kepentingan umat manusia di muka bumi. Contoh : ombak,
panas bumi, arus air sungai, sinar matahari, minyak bumi, gas bumi, dan lain sebagainya.
2.1.3
Pengalaman tentang sumber daya energi, banyak ketidak sempurnaan pasar yang
menggangu kecenderungan menuju alokasi sumberdaya yang evisien seperti halnya pada
pasar persaingan sempurna. Misalnya: tentang monopoli dan juga dan juga tentang
kerusakan sumberdaya yang terjadi karena pengambilan, pengubahan serta penggunaan
sumberdaya yang tidak dapat diperbarui. Adapun kegagalan dalam mekanisme ini yaitu
yang menyangkut ketidak pastian tentang penemuan baru serta pengaruh serta jangka
panjang dari keputusan saat ini
2. Pengelolaan Sumber Daya Alam yang dapat Diperbaharui
Sumber daya yang dapat diperbaharui harus dikelola seperti halnya sumber daya yang
tidak dapat diperbaharui agar keberadaannya tidak punah. Pengelolaannya yaitu dengan
cara melalui penemuan baru dan pembuatan / produksi dari bahan yg kualitasnya lebih
rendah. Bagi sumber daya yang dimiliki oleh umum seperti ikan-ikan di laut bebas akan
ada kecenderungan untuk mengeksploitasinya secara berlebihan sehingga resiko habisnya
sumber daya tersebut akan semakin besar. Maka dari itu pihak yg berwenang seperti
pemerintah. Harus menciptakan suatu definisi pemilikan / pengawasan yg lebih, guna
melindungi sumber daya itu dari penggunaan yg berlebihan. Namun karena antara sumber
daya tidak dapat diperbaharui pada dasarnya berbeda dengan sumber daya yang dapat
diperbaharui maka syarat-syarat yangg diperlukan bagi pengaturan penggunaan yang
optimal akan berbeda antara sumber daya yang dapat diperbaharui dan tidak. Dan upaya
yg dilakukan adalah dengan cara mencapai optimum sustainable yield ( hasil optimum
yg dipertahankan sepanjang masa ).
3. Pengelolaan untuk Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup adalah lingkungan alamiah. Karena lingkungan hidup tidak dapat
dipindah tempatkan maka diperlukan adanya pengelolaan agar tidak terjadi kerusakan
yang biasanya berujud pembangunan dan polusi. Dan dalam pengelolaannya itu ada 4 hal
yang perlu diperhatikan :
i.
Pengambilan sumber daya akan semakin besar jika sunber daya yg tersedia
makin sedikit. Kenaikan biaya pengambilan sumber daya dapat ditekan
ii.
iii.
Harus dibedakan penggunaan sumber daya yang dapat diperbaharui dan yang
tidak.
Eksternalitas ( externalities )
Eksternalitas adalah dampak negative maupun positif atas dibangunnya proyek baru
terhadap lingkungan sekitarnya. Externalities economies : merupakan dampak positif yg
ditimbulkan oleh suatu kegiatan, yg menguntungkan bagi lingkungan. External diseconomic /
external cost : dampak negative yg timbul dari suatu kegiatan.
Bentuk external cost adalah polusi dan pencemaran lingkungan. Produsen tdk pernah
menghitung dampak external cost maka dari itu pemerintah berupaya membatasinyadg cara
ikut langsung campur tangan dg mewajibkan pemasangan alat- alat utk mengurangi polusi /
pemt. Dpt mengenakan pajak yg tinggi agar polusi itu tdk banyak dihasilkan.
2.2 Sosial
Sumber daya alam yang terdapat di Indonesia, baik berupa tanah, air, udara, maupun
mineral, perlu diolah dan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan penduduk, untuk
mengelola sumber daya alam itu, diperlukan tenaga, keahlian, dan teknologi pengeloaannya
yang berkelanjutan.
Di Indonesia, tenaga/modal cukup tersedia, keahlian bisa ditingkatkan dengan jalan
melatih dan mendidik tenaga-tenaga yang ada. Namun dalam mengelola sumber daya alam,
diperlukan tindakan yang bijaksana yang berkelanjutan sehingga kelestarian lingkungan
hidup terjaga. Maka dalam pengelolaan sumber daya alam, terjadi interaksi antara sumber
daya alam dan sumber daya manusia dan bentuk tersebut antara lain dalam bidang pertanian,
industri dan ekonomi.
1. Pertanian dan pelestarian lingkungan hidup
Pertanian di Indonesia merupakan mata pencarian bagi sebagian besar bangsa
Indonesia dan 60% merupakan lahan pertanian, maka Indonesia terkenal dengan
negara agraris. Bidang pertanian itu meliputi : pertanian, perkebunan, kehutanan,
peternakan, dan perikanan. Dari semua bidang, sektor pertanian menjadi prioritas
yang di utamakan pemerintah.
bahwa
pemerintah
pada
masa
lalu
bukan
saja
kurang
melalui ekspor. Oleh karena itu perlu diadakannya pembangunan di dalam sektor
pertanian sehingga dapat bersaing di pasar dalam negeri maupun di luar negeri.
Kekayaan Indonesia berupa lahan pertanian juga merupakan aset penting untuk
agrowisata. Dengan pengolahan yang baik hasil perkebunan ini dan pemeliharaan
terhadap kebersihan dan keindahannya, maka nilai agrowisatanya akan memberikan
devisa yang cukup tinggi bagi negara.
Terjadinya krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada pertengahan 1997
menunjukkan bahwa sektor pertanian dapat bertahan dari sektor yang dibanggabanggakan pada tahun tersebut yaitu sektor industri. Bahkan sektor pertanian mengalami
pertumbuhan sebesar 0,22%. Padahal perekonomian Indonesia pada saat itu mengalami
penurunan pertumbuhan sekitar 13,68%.
Pertanian dapat dilihat sebagai suatu yang sangat potensial dalam empat bentuk
sumbangan terhadap pertumbuhan dan pembangunan ekonomi nasional yaitu sebagai
berikut:
a) Perluasan daerah dari sektor-sektor ekonomi lainnya sangat tergantung pada
pertumbuhan output di bidang pertanian, baik dari sisi permintaan maupun
penawaran sebagai sumber bahan baku bagi keperluan produksi di sektorsektor lain seperti industri manufaktur dan perdagangan.
b) Pertanian berperan sebagai sumber penting bagi pertumbuhan permintaan
domestik bagi produk-produk dari sektor-sektor lainnya.
c) Sebagai suatu sumber modal untuk investasi di sektor-sektor ekonomi lainnya,
dan sebagai sumber penting bagi suplai perdagangan (sumber devisa).
semakin banyaknya pabrik yang berdiri di setiap daerah bahkan daerah pedesaan telah
menggusur lahan-lahan pertanian produktif yang jika tetap digunakan dapat menghasilkan
komoditas pertanian yang unggul.
Selain itu hujan asam yang timbul akibat adanya pencemaran dari gas-gas beracun
yang tersebar di udara oleh pabrik-pabrik tersebut dapat merusak tanaman dan tanah
sehingga hasil yang didapat sangat tidak bagus bahkan kurang baik jika dikonsumsi oleh
manusia.
Maka pemerintah membuat peraturan-peraturan bagi yang akan mendirikan industri
besar, industri sedang, industri kecil, bahkan
khususnya cadangan dan pasokan air yang sangat dibutuhkan untuk irigasi, pertanian,
industri, dan konsumsi rumah tangga.
Habitat ekosistem pesisir dan laut semakin rusak merupakan satu permasalahan yang
terjadi akibat pengelolaan Sumber Daya Alam yang tidak baik. Rusaknya habitat ekositem
pesisir seperti deforestasi hutan mangrove beserta terjadinya degradasi terumbu katrang dan
padang lamun dapat mengakibatkan erosi pantai dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
Hal-hal lain yang menyebabkan terjadinya dampak negatif akibat pengelolaan Sumber
Daya Alam yang tidak baik adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
BAB III
METODOLOGI
BAB IV
PEMBAHASAN
KASUS EKSPLOITASI SUMBER DAYA ALAM
Indonesia patut bersyukur karena dilimpahi dengan kekayaan sumber daya alam di
setiap jengkal tanah Nusantara. Saat ini Indonesia berada pada peringkat ke 6 sebagai negara
produsen cadangan emas terbesar di dunia, peringkat 5 dalam produksi tembaga dan bauksit,
penghasil timah terbesar kedua setelah China dan produsen, produsen nikel terbesar kedua di
dunia, eksportir batubara kedua di dunia setelah Australia, eksportir gas alam bersih (LNG)
terbesar di dunia dan eksportir ketiga terbesar gas alam cair setelah Qatar dan Malaysia.
Cadangan minyak Indonesia pun berlimpah. Menurut data Wahana Lingkungan Hidup,
Indonesia memiliki 60 ladang minyak (basins), 38 di antaranya telah dieksplorasi, dengan
cadangan sekitar 77 miliar barel minyak dan 332 triliun kaki kubik (TCF) gas. Kapasitas
produksinya hingga tahun 2000 baru sekitar 0,48 miliar barrel minyak dan 2,26 triliun TCF.
Ini menunjukkan bahwa volume dan kapasitas BBM sebenarnya cukup besar dan sangat
mampu mencukupi kebutuhan rakyat di dalam negeri. Apabila semua kekayaan alam tersebut
dapat dikelola dengan bijak maka akan sangat berguna untuk meningkatkan kemakmuran
rakyat Indonesia. Terlebih dalam konstitusi dasar Republik Indonesia, yaitu UUD 1945, pada
pasal 33 ayat 3 dijelaskan bahwa Bumi dan air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
Akan tetapi, kondisi tersebut mungkin hanyalah sekedar mimpi belaka bagi sebagian
besar rakyat Indonesia yang masih hidup di bawah garis kemiskinan. Kekayaan alam yang
seharusnya dapat dinikmati untuk kemakmuran rakyat, justru memberikan keuntungan besar
bagi para kapitalis asing di Indonesia. Sebagai contoh, penguasaan minyak bumi di Indonesia
hampir 90% dikuasai asing. Sebuah realita yang sangat berkontradiksi dengan isi konstitusi
dasar negara ini. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin menganalisis
masalah eksploitasi sumber daya alam secara berlebih oleh perusahaan asing serta
memberikan rekomendasi solusi untuk menanggulangi tindak eksploitasi tersebut.
1. Analisis Masalah
Krisis sumber energi yang selama ini marak menjadi pemberitaan media sebenarnya
bukan karena cadangan sumber energi Indonesia yang tidak mencukupi, akan tetapi
karena pengelolaan energi nasonal yang kurang baik karena sumber daya yang ada justru
dijual kepada pihak asing secara masif. Beberapa masalah yang terkait dengan eksploitasi
sumber daya alam/energi di Indonesia antara lain adalah :
a. Sebanyak 85% kekayaan migas, 75% kekayaan batubara serta 50% lebih
kekayaan perkebunan dan hutan dikuasai modal asing. Hasilnya 90% dikirim
dan dinikmati oleh negara-negara maju sementara Indonesia sebagai pemilik
SDA hanya mendapatkan bagian yang sedikit. Penerimaan negara dari mineral
dan batubara hanya 3 persen (sekitar 21 trilyun Rupiah pada tahun 2006).
Padahal dampak kerusakan lingkungan yang terjadi lebih besar dari nominal
tersebut.
b. Kebijakan terkait sumber daya alam yang dibuat oleh pemerintah tidak lagi
sesuai dengan amanat UUD 1945 dan cita-cita proklamasi bangsa. Hasil
sumber daya negara dijual murah ke pihak asing dengan alasan harga
komoditas dianggap sedang melejit di pasar global tanpa mempedulikan
kebutuhan ketahanan energi dalam negeri. Bahkan semakin ironis karena di
dalam negeri rakyat justru mengalami kelangkaan energi. Misal contoh
kasusnya adalah DPR RI Komisi VII yang memuluskan kegiatan Hulu dan
hilir dalam pengelolaan Migas yang jelas-jelas menyalahi undang-undang
yang berlaku di Indonesia.
c. Pemerintah terlalu mengistimewakan investor maupun pengusaha asing.
Terbukti melalui UU Penanaman Modal Asing (PMA) dimana para kapitalis
asing dapat mengeksploitasi sumber daya alam Indonesia hingga 95-100 tahun
lamanya. Padahal ketika awal berdirinya bangsa ini, pihak asing hanya boleh
mengelola SDA Indonesia tidak lebih dari 35 tahun. Tanggung jawab
perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar, atau yang biasa
dikenal dengan CSR, juga belum jelas. Apabila ada, biaya CSR yang
dikeluarkan juga sangat kecil hanya sekitar 2% dari seluruh profit yang
didapat.
d. Sistem kontrak kerja pemerintah dan pengusaha asing disinyalir terjadi
penyelewengan terkait masalah cost recovery (pengembalian seluruh biaya
operasi para kontraktor migas yang sebagiannya merupakan perusahaan
asing). Banyak pengeluaran yang tak terkait langsung dengan biaya produksi
migas yang menjadi tanggung jawab pengusaha kontraktor migas justru
dibebankan kepada
BAB V
Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Penutup
Demikianlah makalah yang kami buat semoga bermanfaat bagi orang yang
membacanya dan menambah wawasan bagi orang yang membaca makalah ini. Dan kami
mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang tidak jelas,
mengerti, dan lugas mohon jangan dimasukan ke dalam hati.
Dan kami juga sangat mengharapkan yang membaca makalah ini akan bertambah
motivasinya dan mengapai cita-cita yang di inginkan, karena kami membuat makalah ini
mempunyai arti penting yang sangat mendalam.
Sekian penutup dari kami semoga berkenan di hati dan kami ucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya.
Lampiran
Daftar pustaka